Anda di halaman 1dari 27

Varicocele

Nurma Islamiyah

Pembimbing : dr. Dwimantoro Iman P Sp.U


DEFINISI
• Varikokel adalah dilatasi abnormal dari vena pada pleksus
pampiniformis akibat gangguan aliran darah balik vena spermatika
interna.

• Kerusakan yang disebabkan oleh varikokel diduga terjadi karena dua mekanisme:

(1) aliran darah balik menyebabkan resistensi terhadap aliran darah yang dapat diukur
dengan indeks resistif,
(2) aliran darah balik akan meningkatkan suhu skrotum sehingga menyebabkan heat-
dependent apoptosis
Struktur Anatomi & Histologi
Fungsi Testis
• Testis adalah organ genitalia
pria, berjumlah 2 buah dan
terletak didalam skrotum, bentuk
ovoid.

• Otot kremaster yang berada di


sekitar testis memungkinkan testis
dapat digerakkan mendekati
ruang abdomen untuk
mempertahankan temperatur
testis agar tetap stabil.

• Testis di vaskularisasi oleh


a.testikularis, a.diferensialis,
a.kremasterika, dan a.pudenda
interna.
• Aliran darah balik melalui vena
testikularis membentuk plexus
pampiniformis pada funiculus
spermaticus. Plexus ini
berperan sebagai tempat
pertukaran panas, sehingga
dapat mempertahankan
temperatur testis beberapa
derajat dibawah temperatur
tubuh.

• Plexus ini sering melebar


membentuk varises yang
disebut varicocele.
EPIDEMIOLOGI
• Varikokel ditemukan pada 15% dari semua pria dan pada 19%
–41% pria yang hadir dengan infertilitas primer

• varikokel adalah penyebab yang mendasarinya pada 45% -


81% pasien, dan varikokel tetap yang paling umum penyebab
infertilitas pria di seluruh dunia
ETIOLOGI
• hilangnya mekanisme pompa otot atau atrofi otot
kremaster, kelemahan kongenital, proses
degeneratif pleksus pampiniformis.
• Hipertensi v. renalis atau penurunan aliran ginjal ke
vena kava inferior.
• Turbulensi dari v. supra renalis kedalam juxta v.
renalis internus kiri berlawanan dengan kedalam v.
spermatika interna kiri.
• Penekanan segment iliaka (oleh feses) pada
pangkal v. spermatika .
• Tekanan v. spermatika interna meningkat
Patofisiologi

ROS : Reactive Oxygen Species


Grade
Grade
Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan dilanjutkan
dengan pasien dalam
posisi supinasi, untuk
membandingkan dengan
lipoma cord (penebalan,
fatty cord ditemukan
dalam posisi berdiri, tapi
tidak menghilang dalam
posisi supinasi) dari
varikokel.

• Palpasi dan pengukuran


testis dengan
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan ultrasonografi
dan terutama Color
Doppler menjadi metode
pemeriksaan paling
terpecaya dan berguna
dalam mendiagnosis
varikokel subklinis.

• Gambaran varikokel pada


ultrasonografi tampak
sebagai stuktur serpiginosa
predominan echo free
(Struktur tubular anekoik/
lingkaran cacing yang
multiple) dengan ukuran
diameter lebih dari 2 mm.
• CT scan dapat
menunjukkan
gambaran vena –
vena serpiginosa
berdilatasi menyangat
yaitu gambaran
struktur yang menyebar
dari mediastinum testis
ke parenkim testikular
• MRI varikokel tampak
sebagai suatu massa dari
dilatasi, serpiginosa
pembuluh darah,
biasanya berdekatan
dengan caput epididimis.

• Spermatic canal
melebar, dan intrascrotal
spermatic cord atau
pleksus pampiniformis
prominen
• Venografi dapat
menunjukkan dilatasi
vena testikular,
dapat menunjukkan
aliran retrograde
bahan kontras ke arah
skrotum
PENATALAKSANAAN
1) pembedahan berpotensi mengubah suatu keadaan patologis;
2) pembedahan meningkatkan sebagian besar parameter semen;
3) pembedahan memungkinkan meningkatnya fertilitas;
4) resiko terapi kecil.

Keputusan penatalaksanaan sebaiknya terutama berdasarkan pada


apakah varikokel simptomatik atau berhubungan dengan subfertilitas
TINDAKAN OPERASI
Ligasi dari vena spermatika interna dapat dilakukan
dengan berbagai teknik.
1. Teknik Retroperitoneal (palomo)
2. Teknik Inguinal (ivanissevich)
3. Teknik Laparoskopik
4. Microsurgical varicocelectomy (Marmar-
Goldstein )
5. Teknik Embolisasi
Teknik Retroperitoneal
Palomo
• mengisolasi vena spermatika
interna ke arah proksimal, dekat
dengan lokasi drainase menuju
vena renalis kiri. Pada bagian ini,
hanya 1 atau 2 vena besar yang
terlihat.

Disadvantage :
• sulitnya menjaga pembuluh
limfatik karena sulitnya mencari
lokasi pembuluh retroperitoneal,
dapat menyebabkan hidrokel/
lymphocele post operasi.

• angka kekambuhan tinggi


karena arteri testikular terlindungi
oleh plexus periarterial (vena
comitantes), dimana akan terjadi
dilatasi
Teknik Inguinal (Ivanissevich)

• Pemasangan Penrose
drain pada saluran
sperma

• Insisi fasia spermatika,


kemudian akan terlihat
pembuluh darah
spermatika.

• Setiap pembuluh darah


terisolasi, kemudian
diligasi dengan
menggunakan benang
yang nonabsorbable
Teknik Laparoskopik
• Modifikasi dari teknik
retroperitoneal dengan
keuntungan dan kerugian yang
hampir sama.

• Pembesaran optikal dibutuhkan


untuk melakukan teknik ini,
untuk memudahkan
menyingkirkan pembuluh
limfatik dan arteri testikular
sewaktu melakukan ligasi
beberapa vena spermatika
interna apabila vena comitantes
bergabung dengan arteri
testikular.

Complication :

• trauma pada usus, pembuluh


darah intraabdominal dan visera,
emboli, dan peritonitis.
Microsurgical varicocelectomy

(Marmar-Goldstein)
• dengan menggunakan •
bantuan mikroskop
pembesaran 6x hingga 25x

• Arteri testikular dapat


dengan mudah
diidentifikasi dengan
menggunakan mikroskop.

Advantages :
• Pembuluh limfatik dapat
dikenali dan disingkirkan,
sehingga menurunkan
komplikasi hidrokel &
lymphocele
Microsurgical varicocelectomy

(Marmar-Goldstein)
• Microsurgical subinguinal teknik terbaru
menggunakan Teleskop monitor operasi video-
dibantu 3D (KARL STORZ GmbH & Co, Tuttlingen,
Jerman).

• Arteri testis diidentifikasi dengan menggunakan


probe mikrodoppler yang dapat didengar (VTI,
Vascular Technology Inc, Nashua NH)
Tekmik Embolisasi
• Embolisasi varikokel dilakukan
dengan anestesi intravena
sedasi dan lokal anestesi.

• Angiokateter kecil dimasukkan


ke sistem vena, dapat lewat
vena femoralis kanan atau vena
jugularis kanan.

• Kateter dimasukan dengan


guiding fluoroskopi ke vena
renalis kiri (karena kebanyakan
varikokel terdapat di sisi kiri) dan
kontras venogram

• Dilakukan ISV venogram


sebagai “peta” untuk
mengembolisasi vena.
Evaluasi Pascaoperasi
Pasca tindakan dilakukan evaluasi keberhasilan
terapi, dengan melihat beberapa indikator
antara lain:
• Bertambahnya volume testis
• Perbaikan hasil analisis semen (setiap 3
bulan)
• Pasangan menjadi hamil
PROGNOSIS
• 6 bulan setelah operasi didapatkan perbaikan
signifikan volume testis kiri dan konsentrasi
spermatozoa.
• Kehamilan terjadi pada 3 bulan pasca operasi
berkisar 25% dan meningkat menjadi 50% pada 6
bulan pasca operasi.

Anda mungkin juga menyukai