Dokter Muda :
Athiyatul Ulya
Bahtiar Nawabigh Hidayatullah
Nurma Islamiyah
Maimunah Faizin
Niken Ayu Kusumawardani
03/06/2020 2
Hipertiroid Dalam
Kehamilan
Hormon Tiroid Dalam Kehamilan
Iodin
Farmakologi Pembedahan radioaktif
Farmakologi
Indikasi Pembedahan
03/06/2020 23
PENDAHULUAN
• Kehamilan → perubahan metabolisme
Metabolisme karbohidrat
• Terjadi peningkatan hormon - hormon antagonis insulin
• Progesteron
• Estrogen
• Human Placenta Lactogen
• Cortisol
→ Resistensi insulin
→ Peningkatan kadar gula darah
03/06/2020 24
DIABETES MELITUS (DM)
• Kelainan endokrin yang paling sering dalam kehamilan
• Lebih sulit dikelola dengan adanya kehamilan
03/06/2020 26
KEHAMILAN DENGAN DIABETES MELITUS
• Ada 2 macam perempuan hamil dengan diabetes, yaitu :
• Diabetes Melitus Pregestasional
• Diabetes Melitus Gestasional
03/06/2020 27
DIABETES MELITUS PREGESTASIONAL
• Merupakan sebuah kondisi dimana pasien sudah memiliki penyakit diabetes baik tipe
1 maupun tipe 2 (preexisting diabetes) yang kemudian pasien tersebut hamil.
• Hiperglikemia yang terjadi hampir sama namun bukan akibat proses dari kehamilan.
• Membutuhkan penatalaksanaan lebih spesifik sebelum hamil, hamil, melahirkan &
setelahnya
• Diagnosa : GDA > 200 mg/dL + Tanda klasik (polidipsi, poliuria, dan ↓BB tanpa sebab
yg jelas) atau GDP > 125 mg/dL
• Nilai ambang GDP 126 mg/dL (Resiko retinopati ↑)
• Kemungkinan Gx. metabolisme karbohidrat ↑ pada wanita :
• Riwayat diabetes pada keluarga
• Pernah melahirkan bayi besar
• Memperlihatkan glukosuria persisten
• Mengalami kematian janin yang tidak jelas sebabnya
03/06/2020 28
DIABETES MELITUS GESTASIONAL
• Intoleransi glukosa yg pertama kali ditemukan dalam kehamilan
~ gangguan toleransi glukosa berbagai tingkat yang muncul
atau terdiagnosis pertama kali saat kehamilan
• DMG → 2 sisi
• Penyakit pada ibu
• Akibat pada bayi
• Kewajiban bagi dokter untuk mengobati secara maksimal
embrio → janin → neonatus sesempurna mungkin
• Perlu pengetahuan yang memadai dalam
• Diagnosis
• Pengelolaan
• Setelah melahirkan, DMG sering akan kembali ke regulasi glukosa normal
03/06/2020 29
Klasifikasi Diabetes Melitus Gestasional
DIABETES GESTASIONAL
Klas Onset Glukosa Plasma Puasa Glukosa Plasma 2 Jam Terapi
Postprandial
A1 Gestasional < 105 mg/dL < 120 mg/dL Diet
A2 Gestasional > 105 mg/dL > 120 mg/dL Insulin
DIABETES PREGESTASIONAL
Klas Umur saat Onset Durasi (thn) Penyakit Vaskuler Terapi
(thn)
B > 20 < 10 Tidak ada Insulin
C 10 - 19 10 - 19 Tidak ada Insulin
D < 10 > 20 Retinopati Benigna Insulin
F Semua Semua Nefropatia Insulin
R Semua Semua Retinopati Proliferatif Insulin
H Semua Semua Jantung Insulin
a
Jika didiagnosis selama kehamilan : proteinuria ≥ 500 mg/24 jam sebelum gestasi 20 minggu
03/06/2020 30
EPIDEMIOLOGI
• Diabetes melitus diperkirakan akan mencapai 380 juta pada tahun 2025.
03/06/2020 31
PATOFISIOLOGI
• Pada kehamilan → glukosa plasma ibu menjadi lebih rendah
• Ambilan glukosa sirkulasi plasenta meningkat
• Produksi glukosa hati menurun
• Produksi alanin (prekursor glukoneogenesis) menurun
• Efektifitas ekskresi ginjal meningkat
• Efek hormon - hormon gestasional
• Pada DMG → selain perubahan fisiologi tersebut
• Terjadi keadaan jumlah/fungsi insulin mjd tidak optimal
• Terjadi perubahan kinetika insulin & resistensi thd efek insulin
• Efek kehamilan yang memperberat DM atau menimbulkan DMG
→ Efek diabetogenik
03/06/2020 32
Perubahan Metabolisme Karbohidrat → Anabolik & Katabolik
Anabolik Katabolik
• Peningkatan kadar hormon estrogen dan • Pada usia kehamilan 20 – 40 minggu
progesteron • Peningkatan hormon HPL →
→ Hiperplasia sel-sel beta pankreas • Resistensi insulin dgn jalan
→ Peningkatan produksi insulin menghambat kerja insulin
Akibatnya terjadi : • Pengaruhi metabolisme target organ
• Penurunan produksi glukosa oleh hepar • Menurunkan sensitifitas organ thd
• Peningkatan penyimpanan dalam jaringan aktifitas insulin
dalam bentuk glikogen → merangsang ↑ sekresi insulin
• Peningkatan penggunaan glukosa oleh • tingkatkan proses lipolisis trigliserid →
jaringan perifer
asam lemak peningkatan asam lemak
• Turunnya kadar glukosa plasma puasa bebas → peningkatan resistensi
jaringan terhadap insulin
03/06/2020 33
Resistensi Insulin
• Terjadi pada tingkat reseptor dari sel target
• Menurunnya jumlah reseptor insulin
• Berkurangnya sensitifitas insulin
(tanpa penurunan aktifitas insulin tirosin kinase)
• Menurunnya ikatan antara insulin dan reseptor
03/06/2020 34
Resistensi insulin → kadar glukosa darah meningkat
→ difusi fasilitasi pada plasenta juga meningkat
Hiperinsulinemia makrosomia
03/06/2020 41
KRITERIA WHO
• Hanya dilakukan satu tahap
• Dalam keadaan puasa
• Beban glukosa 75 gram
• Pemeriksaan glukosa plasma saat puasa dan 2 jam setelah beban
• Kriteria diagnosis bila :
• Glukosa plasma puasa ≥ 126 mg/dl
• 2 jam setelah beban ≥ 200 mg/dl
• Bila 2 jam setelah beban ≥ 140 - ≤ 199 mg/dl
→ Toleransi glukosa terganggu (TGT) dan dinyatakan sebagai DMG
• DMG adalah mereka yang TGT dan DM
03/06/2020 42
Gambar Cara penapisan satu tahap WHO10
03/06/2020 43
Tabel Kriteria Diagnosis Diabetes Melitus Menurut WHO
Glukosa Plasma Vena (mg/dL)
Puasa 2 Jam
Normal < 100 < 140
Diabetes Melitus ≥ 126 ≥ 200
Toleransi Glukosa Terganggu ≥ 140 - ≤ 199
03/06/2020 44
Konsensus DMG PERKENI
• DM bila kadar glukosa puasa ≥ 126 mg/dl
• Kadar glukosa 2 jam pasca pembebanan ≥ 200 mg/dl
• Wanita hamil dengan TGT dan Glukosa Darah Puasa Terganggu
dianggap sebagai pasien DMG
Buku Acuan Nasional
• DMG bila kadar gula darah puasa ≥ 140 mg/dl
2 jam pasca pembebanan ≥ 200 mg/dl
• TGT bila kadar gula darah 2 jam 140 – 199 mg/dl
• TGT dikelola sebagai DMG
03/06/2020 45
PENYULIT DMG
Pada Ibu → Peningkatan risiko kejadian
• Polihidramnion
• Toksemia Gravidarum
• Infeksi
• Ketoasidosis
• Pengakhiran persalinan dengan tindakan
Pada Janin :
• Makrosomia
• Hipoglikemia
• Hiperbilirubinemia
• Polisitemia
03/06/2020
• Sindrom Gawat Nafas 46
Polihidramni ●
Angka kejadian 17 – 31% pada wanita DMG tidak terkontrol
dibanding 0,6 – 1% yang terkontrol gula darahnya
●
Dihubungkan dengan peningkatan kandungan glukosa pada
on cairan amnion dan hiperglikemia
Preeklampsi ●
●
Buruknya kontrol glukosa darah
Penyakit vaskuler dan klasifikasi lanjut dari White
a ●
Peningkatan produksi tromboksan
●
Defisiensi mekanisme sistem imun
Infeksi ●
●
Defek lekosit dan aktifitas limfosit
Defisiensi imun relatif cell-mediated immunity
03/06/2020 47
Persalinan dengan tindakan
• Seksio sesarea terjadi pada 13 – 32% wanita dgn DMG
• Menurun dalam 15 tahun terakhir
→ kontrol glukosa yang ketat lebih awalnya induksi persalinan
03/06/2020 48
Penyulit Neonatal Pada Janin dari Ibu DMG
PENYULIT DMG (n = 878) KONTROL (n = 380) RR
Makrosomia 17,9 % 5,6 % 3,2
Hipoglikemia 5,1 % 0,9 % 5,7
Hiperbilirubinemia 16,5 % 8,2 % 2,0
Hipokalsemia 5,5 % 2,7 % 2,0
Polisitemia 13,3 % 4,9 % 2,7
Trombositopenia 0,6 % 0,9 % 0,7
Penyakit Membran Hialin 1,3 % 1,4 % 0,9
Kelainan Kongenital 3,0 % 1,8 % 1,7
* p < 0.5
03/06/2020 49
Gambar Patofisiologi penyulit DMG pada janin (Dikutip dari Persson B, Hanson U, Lunell NO)12
03/06/2020 50
• Ciri khas : Deposisi lemak di bahu dan badan >> → distosia bahu
• Hiperglikemia ibu → hiperglikemia janin → hiperinsulinemia
Makrosomia •
•
→ Memacu penimbunan lemak dan glikogen
→ Organomegali pada jaringan yang sensitif terhadap insulin
• Bayi lahir → hipoglikemia
03/06/2020 51
Gambar Hipotesis Pedersen terjadinya makrosomia ( Dikutip dari Landon MB, Gabbe SG )1
03/06/2020 52
• Karena keterlambatan maturasi paru
Sindroma Gagal • Efek antagonis insulin terhadap maturasi dari kortisol
Nafas • Kurangnya prekursor untuk sintesis fosfolipid
03/06/2020 53
PENATALAKSANAAN DMG
• Dilakukan secara terpadu oleh spesialis Penyakit Dalam,
spesialis Obstetri Ginekologi, ahli Gizi & spesialis Anak
• Meliputi :
Pengelolaan medis
Pengelolaan obstetri
Pengelolaan neonatus
03/06/2020 54
Pengelolaan Medis
• Mencapai dan mempertahankan keadaan normoglikemia selama
kehamilan sampai persalinan
• Kadar gula darah puasa < 105 mg/dl
• 2 jam sesudah makan < 120 mg/dl
Perlu dilakukan :
• Perencanaan makan yang sesuai dengan kebutuhan
• Pemantauan gula darah sendiri di rumah
• Pemberian insulin bila belum tercapai normoglikemia dengan
perencanaan makan
03/06/2020 55
Perencanaan Makan
• Harus disesuaikan menurut kebiasaan
• Diberikan 25 – 35 kal/kgBB ideal
→ 40 – 55% karbohidrat, 20% protein, 25 – 40% lemak
• BB Ideal cara Broca :
BB Ideal = ( TB – 100 ) – 10% BB
• Kebutuhan kalori = jumlah keseluruhan kalori yg diperhitungkan dari
Kalori basal, kalori kegiatan jasmani, kalori untuk kehamilan, kebutuhan protein
• Pemberian didistribusikan dalam 3 kali makan & 3 kali snack
Pada DMG
• Insulin dosis rendah
• Lama kerja menengah
• Kadang dikombinasi dengan lama kerja pendek
• Dimulai dengan dosis kecil, naik bertahap
03/06/2020 61
• Pada janin sehat, dilahirkan pada usia kehamilan cukup waktu (40-
42mg) dengan persalinan biasa.
• Tidak perlu dirawat bila diabetesnya terkendali dgn baik
• Dilakukan pemantauan gerak janin (normal > 10 kali/12 jam)
• Bayi yang dilahirkan dari ibu DMG memerlukan perawatan khusus
• Bila akan dilakukan terminasi kehamilan harus dilakukan
amniosentesis terlebih dahulu untuk memastikan kematangan
janin (bila UK < 38 mg)
• Kehamilan DMG dengan komplikasi (hipertensi, preeklampsia,
kelainan vaskuler, infeksi seperti glomerulonefritis, sistitis,
moniliasis) harus dirawat sejak UK 34 minggu
03/06/2020 62
• Skor fungsi dinamik janin plasenta
→ USG dengan Dopler Velocimetry
• Perlu cara sederhana :
• Menghitung gerak janin
• Modifikasi skor Manning → USG standar
• Pemantauan kesejahteraan janin mulai minggu ke 32
Pada USG : Perkiraan berat janin lebih diutamakan daripada mencari kelainan
bawaan janin
• Persalinan lebih awal tidak direkomendasikan
→ membaiknya pemantauan antenatal & kontrol gula darah
• Persalinan yg direncanakan dgn memastikan pematangan paru
→ merupakan pilihan
03/06/2020 63
Terminasi Kehamilan
• Dilakukan atas indikasi
• Indikasi ibu : gula darah sulit dikendalikan & timbul komplikasi
• Indikasi janin : kesejahteraan janin menurun & TBJ > 4000 gram
• Indikasi waktu : hamil > 38 minggu
• Bila ibu & janin baik, tidak ada masalah dari aspek DM
→ Persalinan spontan pervaginam
• Seksio sesarea dilakukan atas indikasi obstetri
• Indikasi primer untuk melakukan seksio sesarea pada pasien DM
→ makrosomia
03/06/2020 64
Tujuan Manajemen Selama Persalinan
• Mempertahankan keadaan normoglikemia
• Dilakukan pemeriksaan kadar gula darah tiap jam
• Bila gagal pertahankan euglikemia
→ intervensi infus insulin
03/06/2020 66
Pengelolaan Bayi
Masalah yang mungkin timbul pada bayi :
• Perubahan morfologi/fisiologi
• Gangguan metabolik
• Gangguan hematologi
• Gangguan pernafasan
Rumah Sakit
• BIDMG harus dikelola sejak lahir
• Dicegah terjadinya hipoglikemia sesuai di atas
• Pemeriksaan laboratorium utk menegakkan dan memantau adanya kelainan
BIDMG :
• Kadar glukosa serum tali pusat Kadar kalsium dan magnesium
Hematokrit
• Bilirubin bila tampak kuning
03/06/2020 69
Mengatasi Kelainan Metabolik
Hipoglikemia
Bila kadar < 25 mg/dl
•Berikan larutan glukosa i.v. 6 mg/kgBB/menit
•Kadar glukosa harus diperiksa setiap jam
03/06/2020 70
Hipokalsemia
• Dengan kejang → obati dgn Ca glukonas 10% 1 ml/kgBB i.v.
• Kadar kalsium dipantau setiap 12 jam
• Selama pemantauan perhatikan adanya bradikardi, aritmia jantung,
ekstravasasi cairan dari alat infus yg dapat sebabkan nekrosis kulit
Hipomagnesemia
• Dikoreksi dgn larutan MgSO4 50%
• 1,2 ml/kgBB/hari i.m. dalam 2 – 3 dosis
03/06/2020 71
Pengobatan Terhadap Kelainan Hematologis
Hiperbilirubinemia
•Dilakukan pemantauan kadar bilirubin serum sejak bayi mulai kuning
•Bila perlu sinar atau tranfusi tukar
Polisitemia
•Bila hematokrit vena 60 – 70% tanpa gejala
→ tambahan minum sebanyak 20 – 40 ml/kgBB/hari
•Kadar hematokrit diperiksa setiap 6 – 12 jam sampai nilainya < 65%
•Bila kadar > 70% dan timbul gejala
→ Tranfusi tukar parsial dgn plasma beku segar
03/06/2020 72
RINGKASAN
• DMG → intoleransi glukosa berbagai tingkat yg terjadi atau pertama
kali ditemukan saat hamil
• Masih terdapat ketidaksepakatan dalam beberapa aspek
• Belum ada cara penapisan dan kriteria yang telah disepakati oleh
para pakar
• Penyulit perinatal tergantung dari kadar glukosa darah ibu
• Pengelolaan DMG membutuhkan pendekatan dan kerja sama tim
sebaik - baiknya
• Pengelolaan meliputi pengelolaan medis, obstetri, dan bayi
03/06/2020 73
SLE Pada Kehamilan
03/06/2020 74
Definisi
• Lupus Eritematosus Sistemik (SLE) adalah penyakit
inflamasi autoimun kronis akibat pengendapan
kompleks imun yang tidak spesifik pada berbagai organ
yang penyebabnya belum diketahui secara jelas, serta
manifestasi klinis, perjalanan penyakit, dan prognosis
yang sangat beragam
• Bayi yang lahir dari ibu yang mengidap SLE dapat
menyebabkan Lupus Eritematosus Neonatal, walaupun
jarang (1:20.000 kelahiran hidup). Risiko kematian ibu
hamil yang menderita SLE memiliki dampak 20x lebih
tinggi karena komplikasi yang disebabkan oleh pre-
eklampsia, thrombosis, infeksi dan kelainan darah
Pengaruh Kehamilan terhadap SLE
• Penderita SLE yang telah mengalami remisi lebih dari 6 bulan
sebelum hamil mempunyai risiko 25% eksaserbasi pada saat
hamil dan 90% luaran kehamilannya baik.
• Tetapi sebaliknya bila masa remisi SLE sebelum hamil kurang dari
6 bulan maka risiko eksaserbasi SLE pada saat hamil menjadi
50% dengan luaran kehamilan yang buruk.
• Apabila kehamilan terjadi pada saat SLE sedang aktif maka risiko
kematian janin 50-75% dengan angka kematian ibu menjadi
10%.
• Kelahiran prematur juga bisa terjadi sekitar 30-50% kehamilan dengan SLE
yang sebagian besar akibat preeklamsia atau gawat janin.
• Infark plasenta yang terjadi pada penderita SLE dapat meningkatkan risiko
IUGR sekitar 25% demikian juga risiko terjkadinya preeklamsia dan eklamsia
meningkat sekitar 25-30% pada penderita SLE yang disertai lupus nefritis
Preeklamsia VS Lupus Nefritis
Sindroma Lupus Eritematosus Neonatal (LEN)
• Sekali terjadi transfer antibodi ini maka kelainan yang terjadi bersifat menetap dan
akan manifes pada saat bayi lahir. Usaha untuk menghentikan transfer antibodi ini
ke janin seperti pemberian kortiokosteroid, gammaglobulin intravenous atau
plasmaparesis telah gagal mencegah kejadian blok jantung kongenital neonatal.
• Oleh karena itu pemeriksaan antibodi ini sangat penting untuk seorang ibu yang
menderita SLE dan ingin hamil.
Kapan Seorang SLE bisa
hamil ?
• Disarankan bagi wanita dengan penyakit SLE sebaiknya
merencanakan kehamilan bila kondisinya sudah stabil,
dan sebaiknya menunda kehamilan hingga penyakit SLE
telah mencapai masa remisi selama minimal 6 bulan
sebelum konsepsi untuk mencegah resiko terjadinya
dampak yang buruk terhadap ibu dan janin
Penatalaksanaan
• Tidak terlalu banyak terpapar sinar matahari.
• Karena infeksi mudah terjadi maka penderita juga dinasehatkan agar memeriksakan
diri bila mengalami demam.
• Pada penderita yang akan menjalani prosedur infasif diberikan antibiotika profilaksis.
03/06/2020 87