Anda di halaman 1dari 20

Hipertiroid Dalam

Kehamilan
Hormon Tiroid Dalam Kehamilan

Saat awal gestasi, janin


bergantung sepenuhnya Hormon tiroid dari ibu Hormon tiroid dirubah
pada hormone tiroid ibu terikat pada reseptor secara intraseluler
melalui plasenta (12-14 sel-sel otak janin →FT3
minggu)

Setelah Janin produksi


FT3 merupakan proses hormone tiroid, janin
penting bagi masih bergantung pada
perkembangan otak janin ibu asalkan asupan iodin
ibu adekuat
Definisi

Sekumpulan gejala atau gangguan yang melibatkan adanya sintesis


dan sekresi berlebihan dari hormon tiroid yang diproduksi oleh kelenjar
tiroid, sehingga menyebabkan suatu keadaan hipermetabolisme.
Prevalensi

• Penyebab tersering: penyakit Grave  5-10 kali lebih sering dialami


wanita dengan puncaknya pada usia reproduktif.
• Insidensi kehamilan dengan tirotoksikosis  1:2.000 kehamilan
• Prevalensi hipertiroid dalam kehamilan  0,1-0,4%  85% dalam
bentuk penyakit Grave.
Etiologi

Penyebab sebagian besar tiroksikosis pada kehamilan adalah


Penyakit Graves, suatu proses autoimun spesifik-organ yang biasanya
berkaitan dengan autoantibodi perangsang tiroid.
Manifestasi Klinis

Beberapa gejala yang sering ditemukan:


• Takikardia yang melebihi peningkatan yang biasa terjadi pada
kehamilan
• Kecepatan nadi saat tidur yang meningkat abnormal
• Tiromegali
• Eksoftalmus
• Kegagalan pada wanita untuk menambah berat badan walaupun
asupan makanan normal atau meningkat.
Diagnosis

Pasien dengan kecurigaan hipertiroid membutuhkan pengukuran kadar TSH, T4,


T3, dan antibodi reseptor tiroid:
• Hipertiroid dalam kehamilan  serum TSH ↓, tiroksin bebas (FT4) ↑,
triiodotiroinin bebas (FT3) ↑
• Hipertiroid subklinis  serum TSH ↓, FT4 (N), FT3 (N)
• Sindroma T3-toksikosis  serum TSH ↓, FT4 (N), FT3 ↑
• TSI (+)  penyakit Grave’s
Antibodi reseptor TSH  goiter pada janin, hipotiroidism kongenital, dan
tiroiditis kronik tanpa goiter.
Antibodi seharusnya diukur pada kondisi sebagai berikut:
• Wanita dengan penyakit Grave’s dengan hipertiroidism janin atau
neonatus pada kehamilan sebelumnya.
• Wanita dengan penyakit Grave’s yang mendapat terapi obat
antitiroid.
• Wanita hamil eutiroid dengan janin yang mengalami takikardia
atau IUGR.
• Adanya goiter pada janin yang terlihat pada pemeriksaan
ultrasound.
Tatalaksana

Penanganan pada pasien hipertiroid dapat dimulai dari:

Prekonseps Antenatal &


i Intrapartum Postnatal
Prekonsepsi

Terapi yang tidak dilanjutkan Status tiroid pasien


Terapi PTU tidak bersifat
akan meningkatkan resiko diperiksa secara berkala
teratogenik dan aman
mortalitas dan morbiditas untuk meminimalisir resiko
pada ibu maupun janin. digunakan saat hamil.
terjadinya keguguran.
Antenatal &
Intrapartum
Penanganan pada antenatal dan intrapartum (pada pasien yang
sebelumnya mengalami penyakit Grave’s)
Penanganan pada antenatal dan intrapartum (pada pasien dengan
penyakit Grave’s yang ditemukan pada awal kehamilan)

Iodin
Farmakologi Pembedahan radioaktif
Farmakologi

Antitiroid (propylthiouracil dan


Obat golongan beta bloker
methimazole)
• PTU dan metimazol merupakan terapi • Mengurangi gejala akut hipertiroid
lini pertama untuk hipertiroid dengan cara menurunkan gejala
• Dosis PTU: 100-150 mg sehari 3 kali simpatis (takikardi, tremor dan
sampai pasien eutiroid keringat berlebih).
• Jika hipertiroid berkurang  dosis • Obat golongan beta bloker dinilai
antitiroid diturunkan aman dan efektif pada usia gestasi
• PTU dan methimazole aman untuk ibu lanjut
menyusui • Dosis propanolol: 10-15 mg per hari
• Komplikasi: Apgar skor rendah, IUGR,
Bradikardi postnatal, hipotermia dan
hipoglikemia, Distres pernapasan
neonatus
Pembedahan

Indikasi Pembedahan

Dibutuhkannya obat anti tiroid dosis besar (PTU >450


mg atau methimazole >300 mg)

Timbul efek samping serius penggunaan obat anti


tiroid

Struma yang menimbulkan gejala disfagia atau obstruksi


jalan napas
Tindakan pembedahan harus didahului oleh pengobatan
intensif dengan golongan thionamide, iodida, dan beta
bloker untuk menurunkan kadar hormon tiroid

Tiroidektomi sebaiknya dihindari pada kehamilan


trimester pertama dan ketiga karena efek teratogenik zat
anestesi

Paling optimal dilakukan pada akhir trimester kedua


meskipun tetap memiliki risiko persalinan preterm
sebesar 4,5%-5,5%
Postpartum

• Ibu dianjurkan untuk menyusui bayinya, karena eksresi obat antitiroid


di air susu sangat sedikit
• Aman untuk melanjutkan terapi dan laktasi, tidak perlu meningkatkan
dosis obat
Evaluasi Pada Ibu

• Berat badan: berat badan menurun atau peningkatan berat badan


hanya sedikit (5-8 kg)
• Takikardi persisten/ menetap
• Kadar hormon tiroid dan antibodi
• Tekanan darah
• Pada wanita yang tidak diobati atau wanita dengan hipertiroidisme
yang sudah diterapi terjadi peningkatan insiden PE
Evaluasi Pada Janin
• NST
• USG:
• Pemeriksaan yang sangat efektif non-invasif untuk mendeteksi adanya
disfungsi tiroid pada janin
• Dilakukan sebelum usia kehamilan 28 dan 32 minggu
• DJJ sesuai dengan perkembangan janin
• DJJ > 160x/menit setelah usia kehamilan 20 minggu → curiga adanya
hipertiroid pada janin

Anda mungkin juga menyukai