Anda di halaman 1dari 31

REFERAT

“HIPERTIROID DAN HIPOTIROID


DALAM KEHAMILAN

Oleh: Kelompok 8
1.Lusia Ningsih (194210367)
2.Riva Aisyah Rani (194210410)
3.Wahdini (194210435)
4.Windy Rafionita (204210435)
5.Yoanda Rezki Aulia (204210436)
6.Yona Yuliani(204210437)
7.Yoai Mai Elsa Putri (204210438)
8.Zahra Tul Jannah (204210439)
HORMON TIROID PADA KEHAMILAN

• Pada janin iodin disuplai melalui plasenta. Saat awal


gestasi, janin bergantung sepenuhnya pada hormon tiroid
(tiroksin) ibu yang melewati plasenta karena fungsi tiroid
janin belum berfungsi sebelum 12-14 minggu kehamilan.

• Tiroksin dari ibu terikat pada reseptor sel-sel otak janin,


kemudian diubah secara intraseluler menjadi fT3 yang
merupakan proses penting bagi perkembangan otak janin
bahkan setelah produksi hormon tiroid janin, janin masih
bergantung pada hormon-hormon tiroid ibu, asalkan
asupan iodin ibu adekuat.
DEFINISI

Hipertiroidisme (tirotoksikosis):
Sekumpulan gejala atau gangguan yang
melibatkan adanya sintesis dan sekresi
berlebihan dari hormon tiroid yang diproduksi
oleh kelenjar tiroid, sehingga menyebabkan
suatu keadaan hipermetabolisme.
Prevalensi

• Prevalensi hipertiroid di Amerika Serikat  ± 1%


• Penyebab tersering: penyakit Grave  5-10 kali lebih
sering dialami wanita dengan puncaknya pada usia
reproduktif.
• Insidensi kehamilan dengan tirotoksikosis  1:2.000
kehamilan
• Prevalensi hipertiroid dalam kehamilan  0,1-0,4%
 85% dalam bentuk penyakit Grave.
Etiologi

• Penyakit Graves, suatu proses autoimun


spesifik-organ yang biasanya berkaitan
dengan autoantibodi perangsang tiroid.
Manifestasi Klinis

Beberapa gejala yang sering ditemukan:


– Takikardia yang melebihi peningkatan yang biasa
terjadi pada kehamilan
– Kecepatan nadi saat tidur yang meningkat abnormal
– Tiromegali
– Eksoftalmus
– Kegagalan pada wanita untuk menambah berat badan
walaupun asupan makanan normal atau meningkat.
Penegakan Diagnosis

• Pasien dengan kecurigaan hipertiroid membutuhkan pengukuran


kadar TSH, T4, T3, dan antibodi reseptor tiroid:
– Hipertiroid dalam kehamilan  serum TSH ↓, tiroksin bebas
(FT4) ↑, triiodotiroinin bebas (FT3) ↑
– Hipertiroid subklinis  serum TSH ↓, FT4 (N), FT3 (N)
– Sindroma T3-toksikosis  serum TSH ↓, FT4 (N), FT3 ↑
– TSI (+)  penyakit Grave’s
Antibodi reseptor TSH  goiter pada janin, hipotiroidism
kongenital, dan tiroiditis kronik tanpa goiter.
Efek Pada Janin Dan Neonatus

Sebagian besar janin bisa dalam keadaan eutiroid


dan sebagian kecilnya hipertiroid atau hipotiroid.
Kedua kondisi ini dapat terjadi seiring dengan ada
tidaknya goiter.
• Evaluasi pada janin : USG:
– Deteksi adanya disfungsi tiroid pada janin
– Dilakukan sebelum usia kehamilan 28 dan 32
minggu
• DJJ sesuai dengan perkembangan janin
Hipertiroid pada janin

• Kelenjar tiroid pada janin sangat dipengaruhi oleh


kadar TRAbs (THS Receptor Antibodies) dari ibu,
jika terjadi peningkatan level maka akan berakibat
pada hipertiroidism

• pertumbuhan janin dan bunyi jantung janin harus


dinilai secara teratur selama kehamilan DJJ (>160
x/menit setelah usia kehamilan lebih dari 20 minggu)
 curiga adanya hipertiroid pada janin.
Hasil Akhir Kehamilan

• tiroksin yang berlebihan dapat menyebabkan


keguguran.

• Pada wanita yang tidak diobati atau pada mereka


yang tetap hipertiroidisme walau sudah diterapi,
terjadi peningkatan insiden preeklampsi, gagal
jantung, dan gangguan hasil akhir perinatal.
Gambaran klinis pada bayi baru lahir

• gambaran goiter tirotoksikosis pada janin atau bayi


baru lahir
• Dapat terjadi goiter hipotiroid pada janin dari ibu
yang mendapatkan pengobatan golongan thiomide.
• Pada janin juga dapat terjadi goiter sebagai akibat
masuknya thyrotropin receptor blocking antibodi ibu
melalui plasenta.
 
• Antibodi seharusnya diukur pada kondisi sebagai
berikut :
– Wanita dengan penyakit Grave’s dengan
hipertiroidism janin atau neonatus pada kehamilan
sebelumnya.
– Wanita dengan penyakit Grave’s yang mendapat
terapi obat antitiroid.
– Wanita hamil eutiroid dengan janin yang
mengalami takikardia atau IUGR.
– Adanya goiter pada janin yang terlihat pada
pemeriksaan ultrasound.
Penatalaksanaan

• Penanganan pada pasien hipertiroid


dapat dimulai dari:
– Saat prekonsepsi
– Antenatal & intrapartum
– Postnatal
Konseling saat Prekonsepsi
• Terapi yang tidak dilanjutkan akan meningkatkan
resiko mortalitas dan morbiditas pada ibu maupun
janin.

• Terapi PTU tidak bersifat teratogenik dan aman


digunakan saat hamil.

• Status tiroid pasien diperiksa secara berkala untuk


meminimalisir resiko terjadinya keguguran.
• Terdapat beberapa modalitas pengobatan
hipertiroid antara lain:
– Pendekatan farmakologis
– Pembedahan
– Iodin radioaktif
Farmakologis
• Antitiroid (propylthiouracil dan
methimazole)
– PTU dan metimazol merupakan terapi lini
pertama untuk hipertiroid.
• PTU lebih sedikit melewati plasenta dibanding
metimazole
• Metimazole berhubungan dengan sindrom
teratogenik  ditandai dengan atresi esofagus
atau koanal; anomali janin.
• Dosis PTU: 100-150 mg sehari 3 kali sampai pasien
eutiroid
• Jika hipertiroid berkurang  dosis antitiroid
diturunkan
• PTU dan metimazole aman untuk ibu menyusui.
• Obat golongan beta bloker
– Fungsi: mengurangi gejala akut hipertiroid
dengan cara menurunkan gejala simpatis
(takikardi, tremor dan keringat berlebih).
– Obat golongan beta bloker dinilai aman dan
efektif pada usia gestasi lanjut
Penanganan pada postpartum
• Ibu dianjurkan untuk menyusui bayinya, karena
eksresi obat antitiroid di air susu sangat sedikit

• Aman untuk melanjutkan terapi dan laktasi, tidak


perlu meningkatkan dosis obat
HIPOTIROID DALAM
KEHAMILAN
Definisi
• Hipotiroidisme adalah kelainan struktural atau
fungsional kelenjar tiroid sehingga sintesis dari
hormon tiroid menjadi berkurang.
Epidemiologi
• Insiden kejadian hipotiroidisme adalah sekitar 2,5%.
• Defisiensi kelenjar tiroid klinik ditemukan pada 1,3 :
1000 orang dan pada hipertiroidisme subklinis terjadi
23 : 1000 orang.
Gejala klinis

• Hipotiroidisme yang nyata merupakan penyulit pada 2


sampai 3 kehamilan per 1000.

• Penyakit ini ditandai dengan temuan klinis nonspesifik


yang muncul perlahan lelah, sembelit, intoleransi
rasa dingin, keram otot, dan penambahan berat
badan. Kelenjar tiroid dapat membesar secara
patologis
• Temuan lain adalah edema, kulit kering, rontok
rambut, dan fase relaksasi reflex tendon dalam yang
memanjang.
• Hipotiroidisme klinis nyata didiagnosis jika kadar
tirotropin serum tinggi abnormal disertai dengan
kadar tiroksin rendah abnormal.
• Hipotiroidisme subklinis diidagnosis dengan
tirotropin dan tiroksin serum yang normal.1,10
Tatalaksana
• Levotiroksin adalah terapi pilihan jika status nutrisi
iodin tidak adekuat

• Wanita hamil hipotiroid memerlukan dosis tiroksin


lebih besar, dan wanita yang sudah menerima terapi
tiroksin sebelum hamil memerlukan peningkatan
dosis harian, biasanya 30-50% di atas dosis sebelum
konsepsi
• Pengobatan sebaiknya dimulai dengan dosis 100-150
mikrogram per hari atau 1,7-2,0 mikrogram per kg
beratbadan saat tidak hamil, dengan peningkatan
dosis hingga 2,0-2,4 mikrogram per kg beratbadan
saat hamil.
Efek Pada Kehamilan

• keterlambatan fungsi kognitif verbal dan nonverbal pada


masa awal kanak-kanak, defek psikomotorik, dan bahkan
retardasi mental.

• Hipotiroid berat pada ibu berhubungan dengan kerusakan


perkembangan intelektual anak diduga akibat suplai
transplasenta yang tidak adekuat selama kehamilan.
• Wanita hamil yang hipotiroid memiliki risiko lebih
tinggi mengalami komplikasi obstetrik seperti
abortus, lahir mati, anemia, hipertensi dalam
kehamilan, solusio plasenta, perdarahan post
partum, dan hipertensi dalam kehamilan.
Penelitian menunjukkan bahwa preeklamsia pada
nulipara berhubungan dengan risiko hipotiroid
subklinis pada kehamilan
KESIMPULAN

• Hormon tiroid berfungsi mengatur aktivitas


metabolik dan seluler, memelihara keseimbangan
hormon tiroid dalam batas normal selama kehamilan
sangat penting untuk mencegah dampak buruk.

• Hipotiroid selama kehamilan walaupun ringan dapat


menurunkan fungsi intelektual anak. Sedangkan
hipertiroid dalam kehamilan dapat meningkatkan
angka morbiditas dan mortalitas ibu dan janin.
• Diagnosis hipertiroid dalam kehamilan sulit karena
gejala sering tumpang tindih dengan gejala kehamilan
pada umumnya dan pengobatannya lebih rumit
mengingat efek samping dan potensi merugikan
janin. Sangat dianjurkan memeriksa kadar hormon
tiroid pada ibu hamil yang memiliki gejala penyakit
tiroid.
Sekian dan terimakasih

Anda mungkin juga menyukai