Anda di halaman 1dari 14

TIROID DALAM

KEHAMILAN DAN NIFAS


oleh :
XXX
TIROID DALAM KEHAMILAN

Pengertian
 Hormon-hormon tiroid yang terdapat di sirkulasi adalah
tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3), hanya bentuk bebasnya
yang aktif (fT4 dan fT3). Hormon yang lebih penting adalah
fT3 karena lebih mempengaruhi metabolisme, dibentuk di
liver, ginjal, dan otot dan diubah menjadi fT4 oleh enzim
deiodinase. Kebanyakan jaringan termasuk jantung, otak,
dan otot memiliki reseptor spesifik fT3 yang dapat
mempengaruhi aktivitas metabolik dan seluler. Pada
keadaan normal, kelenjar hipofisis anterior memproduksi
TSH sebagai umpan balik negatif yang dikendalikan oleh
konsentrasi fT3.
TIROID DALAM KEHAMILAN

Perubahan Dan Kehamilan


 Waktu paruh tiroksin yang terikat globulin bertambah dari 15 menit menjadi 3
hari dan konsentrasinya menjadi 3 kali lipat saat usia gestasi 20 minggu akibat
glikosilasi estrogen.
 Hormon hCG dan TSH memiliki reseptor dan subunit alpha yang sama. Pada
trimester pertama, sindrom kelebihan hormon bisa muncul, hCG menstimulasi
reseptor TSH dan memberi gambaran biomekanik hipertiroid.
 Peningkatan laju filtrasi glomerulus dan peningkatan uptake iodin ke dalam
kelenjar tiroid yang dikendalikan oleh peningkatan konsentrasi tiroksin total
dapat menyebabkan atau memperburuk keadaan defisiensi iodin.
 Tiga hormon deiodinase mengontrol metabolisme T4 menjadi fT3 yang lebih
aktif dan pemecahannya menjadi komponen inaktif. Konsentrasi deiodinase III
meningkat di plasenta dengan adanya kehamilan, melepaskan iodin jika perlu
untuk transpor ke janin, dan jika mungkin berperan dalam penurunan transfer
tiroksin.
TIROID DALAM KEHAMILAN

Hipotiroid Dalam Kehamilan


 Hipotiroid yang tidak terdiagnosis hingga trimester pertama,
berisiko tinggi penurunan fungsi intelektual dan kognitif
bagi anak2. Hipotiroid berat pada ibu berhubungan dengan
kerusakan perkembangan intelektual anak diduga akibat
suplai transplasenta yang tidak adekuat selama kehamilan.
Hipotiroksinemia pada ibu terbukti dapat meningkatkan risiko
keterlambatan fungsi kognitif verbal dan nonverbal pada saat
usia awal anak-anak. Kadar TSH ibu pada awal kehamilan
tidak berhubungan dengan efek keterlambatan fungsi kognitif
pada anak walaupun merupakan indikator kurangnya fungsi
tiroid ibu selama kehamilan.
TIROID DALAM KEHAMILAN
Pengobatan Hipotiroid Dalam
Kehamilan
 Levotiroksin adalah terapi pilihan jika status nutrisi iodin tidak
adekuat. Wanita hamil hipotiroid memerlukan dosis tiroksin lebih
besar, dan wanita yang sudah menerima terapi tiroksin sebelum
hamil memerlukan peningkatan dosis harian, biasanya 30-50%
di atas dosis sebelum konsepsi. Pengobatan sebaiknya dimulai
dengan dosis 100-150 mikrogram per hari atau 1,7-2,0
mikrogram per kg beratbadan saat tidak hamil, dengan
peningkatan dosis hingga 2,0-2,4 mikrogram per kg beratbadan
saat hamil. Kadar serum fT4 dan TSH sebaiknya diukur 1 bulan
setelah mulai terapi. Tujuan terapi adalah mencapai dan
mempertahankan kadar fT4 dan TSH normal selama kehamilan.
TIROID DALAM KEHAMILAN

Hipertiroid Dalam Kehamilan


 Pemeriksaan laboratorium mencakup kadar keton urin, BUN, kreatinin,
alanin aminotransferase, aspartat aminotransferase, elektrolit, dan
tirotropin (termasuk tiroksin T4 bebas jika tirotropin rendah). Biasanya
tirotropin tertekan pada pasien-pasien hamil karena hCG bereaksi
silang dengan tirotropin dan menstimulasi kelenjar tiroid. Kondisi
hipertiroid ini biasanya hilang spontan dan tidak membutuhkan
pengobatan. Kadar T4 dan tirotroponin pada hiperemesis dapat mirip
dengan pasien Grave, akan tetapi pasien hiperemesis tidak memiliki
gejala penyakit Grave ataupun antibodi tiroid. Jika kadar fT4 meningkat
tanpa tanda dan gejala penyakit Grave, pemeriksaan sebaiknya
diulang setelah usia kehamilan 20 minggu. Pemeriksaan USG
sebaiknya dilakukan untuk mendeteksi kehamilan multipel atau mola
hidatodosa.
TIROID DALAM KEHAMILAN
Pengobatan Hipertiroid Dalam
Kehamilan
 Pada ibu hamil, PTU masih merupakan obat pilihan utama yang
direkomendasikan oleh banyak penulis dan pedoman, dianggap lebih
baik karena lebih sedikit melewati plasenta dibandingkan methimazole.
Tetapi telah terbukti efektivitas kedua obat dan waktu rata-rata yang
diperlukan untuk normalisasi fungsi tiroid sebenarnya sama (sekitar 2
bulan), begitu juga kemampuan melalui plasenta. Penggunaan
methimazole pada ibu hamil berhubungan dengan sindrom teratogenik
‘embriopati metimazole’yang ditandai dengan atresi esofagus atau
koanal; anomali janin yang membutuhkan pembedahan mayor lebih
sering berkaitan dengan penggunaan methimazole, sebaliknya tidak
ada data hubungan antara anomali kongenital dengan penggunaan
PTU selama kehamilan. Namun kadang methimazole tetap harus
diberikan karena satu-satunya pengobatan anti tiroid yang tersedia.
TIROID DALAM MASA NIFAS

Pengertian
 Tiroiditis postpartum (postpartum thyroiditis) merupakan
kondisi di mana kelenjar tiroid (kelenjar yang berada di leher)
mengalami peradangan dan pembengkakan setelah
melahirkan. Penyakit tiroid ini termasuk salah satu
komplikasi yang bisa terjadi setelah melahirkan. Mayo Clinic
mengatakan, tiroiditis pasca persalinan sering dialami
selama beberapa minggu sampai berbulan-bulan. 
TIROID DALAM MASA NIFAS

Gejala
Gejala Ringan: Gejalan Lanjut:
 Kegelisahan  Energi menurun
 Cepat marah  Sensitivitas meningkat
 Detak jantung berdebar cepat terhadap dingin
 Penurunan berat badan yang  Sembelit
wajar  Kulit kering
 Lebih peka pada suhu panas
 Berat badan bertambah
 Kelelahan
 Depresi
 Getaran
 Insomnia
TIROID DALAM MASA NIFAS

Penyebab
 Sampai saat penyebab tiroiditis postpartum masih belum
diketahui secara pasti. Namun, perempuan yang mengalami
tiroiditis postpartum seringkali memiliki tingkat antibodi anti-
tiroid yang tinggi pada awal kehamilan dan setelah
melahirkan. Akibatnya, perempuan yang mengembangkan
tiroiditis postpartum cenderung memiliki kondisi tiroid
autoimun yang mendasari setelah melahirkan setelah
fluktuasi fungsi kekebalan tubuh. Kondisi yang mendasari ini
tampaknya sangat mirip dengan tiroiditis hashimoto, di mana
sistem kekebalan menyerang kelenjar tiroid.
TIROID DALAM MASA NIFAS

Faktor Resiko
 Gangguan autoimun, seperti diabetes tipe 1
 Riwayat tiroiditis postpartum
 Antibodi anti-tiroid konsentrasi tinggi
 Ada riwayat masalah tiroid sebelumnya
 Riwayat keluarga masalah tiroid
TIROID DALAM MASA NIFAS

Komplikasi
 Bagi sebagian besar perempuan yang mengalami tiroiditis
postpartum, fungsi tiroid nantinya kembali normal –
umumnya dalam kurun waktu 12 hingga 18 bulan setelah
dimulainya gejala. Meskipun begitu, beberapa perempuan
yang mengalami tiroiditis postpartum tidak sembuh dari fase
hipotiroid. Akibatnya, mereka mengembangkan
hipotiroidisme, suatu kondisi di mana kelenjar tiroid tidak
menghasilkan cukup hormon-hormon tertentu yang penting
bagi tubuh.
TIROID DALAM MASA NIFAS

Pencegahan
 Meskipun kondisi tiroiditis postpartum tidak bisa dicegah,
namun Ibu bisa mengambil langkah-langkah untuk merawat
diri sendiri di bulan-bulan setelah melahirkan. Jika memiliki
tibu atau gejala yang tidak biasa setelah melahirkan, jangan
anggap sepele. Terlebih jika memang memiliki faktor risiko
yang lebih tinggi untuk mengalami tiroiditis postpastum, oleh
karenanya jangan lupa untuk konsultasikan dengan tenaga
medis terkait tentang bagaimana cara memantau kesehatan
setelah melahirkan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai