Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEBIDANAN PADA

KEHAMILAN DENGAN PENYAKIT


SISTEMIK

Erda Mutiara Halida, S.S.T., M.Keb


NIP. 198610102018032001
Penyakit Kardiovaskuler
Penyakit jantung dalam kehamilan
merupakan kelainan kardiovaskuler bawaan
atau diperoleh secara organik maupun
fungsional yang di jumpai pada wanita
hamil.
Dalam kehamilan terjadi perubahan  pada
sistem kardiovaskuler yang merupakan
penyesuaian maternal secara anatomis dan
fisiologis.
• Wanita dengan fungsi struktur jantung normal
dapat beradaptasi dengan baik, sedangkan
wanita dengan penyakit jantung akan
mengalami dekompensasi yang dapat
mengakibatkan komplikasi dalam kehamilan
bahkan menyebabkan kematian janin dan ibu.
• Pada penderita penyakit jantung diusahakan
untuk membatasi penambahan BB yang
berlebihan, mengatasi anemia dg cepat,
menghindari infeksi saluran pernafasan atas
dan preeklampsia karena memperberat
pekerjaan jantung.
Klasifikasi Penyakit Jantung :

Kelas I & ●
Umumnya penderita dapat
meneruskan kehamilan sampai cukup

II bulan dan melahirkan pervaginam.

Kelas III ●
Terminasi kehamilan atau meneruskan kehamilan dengan tirah
baring total dan pengawasan ketat, dan ibu dalam posisi
setengah duduk

Grade III sebaiknya tidak hamil

& IV ●
Grade IV tidak boleh hamil

Berdasarkan New York Heart Asosiation


Hal yg perlu diperhatikan :
• Cukup istirahat (10 jam istirahat malam, ½ jam setiap kali
setelah makan) dan hanya pekerjaan ringan yang diizinkan.
• Harus dilakukan pencegahan terhadap kontak dengan
orang-orang yang dapat menularkan infeksi saluran nafas
atas, merokok, penggunaan obat-obat yang memberatkan
pekerjaan jantung.
• Tanda-tanda dini dekompensasi harus cepat diketahui,
seperti adanya batuk, ronki basal, dispnoe dan hemoptoe.
• Sebaiknya pasien masuk rumah sakit 2 minggu sebelum
persalinan untuk istirahat.
Asuhan pada ibu hamil dg penyakit jantung:

Anamnesa
1. Subjektif
2. Objektif
Penatalaksanaan
• ANC untuk Kelas I & II dilaksanakan 2 minggu sekali s/d
UK 28 mgg dan 1 kali seminggu setelah UK 28 mgg
• ANC untuk Kelas III setiap minggu, dan Kelas IV
dipantau sepanjang kehamilan
• Kolaborasi dengan dokter spesialis kebidanan dan
spesialis jantung.
Penyakit Respirasi
• Penyakit sistem respirasi yang dapat diderita
oleh ibu hamil diantaranya adalah :
 Asma
 Pnemonia
 TBC
Ibu hamil yang menderita asama dapat
mempengaruhi kehamilannya berupa resiko
mengalami keguguran, persalinan prematur dan
pertumbuhan janin yang terhambat.
Asuhan Kebidanan kepada ibu hamil dg Asma:

• Asuhan kehamilan yang diberikan tetap sesuai


dengan standar pelayanan kehamilan
• Melakukan anamnesa data subjektif dan
objektif secara seksama
• Memberikan informasi yang akurat terhadap
ibu hamil sesuai dengan kondisi kesehatannya
• Menyarankan agar ibu hamil sedapat mungkin
mengindari faktor pencetus terjadinya asma
• Menjaga agar ibu hamil tidak tertular flu,
batuk dan infeksi saluran nafas lainnya
• Menyarankan agar ibu hamil menghindari
stress
• Memberikan KIE terhadap ibu hamil untuk
tetap memenuhi nutrisi dan hidrasi yang
sesuai untuk kehamilannya
• Ibu hamil yang memerlukan therapy
farmakologi selama kehamilan harus dengan
kolaborasi bersama dokter
Penyakit Endokrin

Salah satu contoh kasus penyakit endokrin pada ibu


hamil adalah hipertiroid.

Wanita yang memiliki riwayat keluarga dengan


kelainan tiroid atau penyakit autoimun memiliki
resiko yang lebih tinggi mengidap penyakit
hipertiroid
Gejala yang sering timbul:
• Intoleransi terhadap panas, berkeringat lebih
banyak
• Takikardi
• Dada berdebar
• Mudah lelah namun sulit untuk tidur
• Gangguan saluran cerna, berat badan menurun
meskipun asupan makan cukup
• Mudah tersinggung, merasa cemas dan gelisah
• Juga timbul tanda-tanda penyakit graves, seperti
perubahan mata, tremor pada tangan, miksedema
pretibial dan pembesaran kelenjar tiroid
Asuhan kebidanan yang dapat diberikan kepada
ibu hamil dengan penyakit endokrin seperti
hipertiroid adalah:
• Ibu hamil dengan Hipertiroid yang ringan
(peningkatan kadar hormon tiroid dengan
gejala minimal) sebaiknya diawasi sesering
mungkin tanpa terapi sepanjang ibu dan janin
dalam keadaan baik.
• Pada ibu hamil dengan hipertiroid yang berat,
membutuhkan terapi, obat anti-tiroid adalah
pilihan terapi, dengan Propylthiouracil (PTU)
sebagai pilihan pertama. Pemberian terapi
harus dengan kolaborasi bersama dokter
• Tujuan dari terapi adalah menjaga kadar T4
dan T3 bebas dari ibu dalam batas normal-
tinggi dengan dosis terendah terapi anti-tiroid.
Target batas kadar hormon bebas ini akan
mengurangi resiko terjadinya hipotiroid pada
bayi
• Diagnosis klinis hipertiroid pada wanita hamil
biasanya sulit ditegakkan. Tanda hipertiroid
seperti berat badan turun, dapat menjadi tidak
jelas oleh kenaikan berat badan karena kehamilan.
Mengingat kebanyakan kasus disebabkan oleh
penyakit Grave, dicari tanda-tanda oftalmopati
Grave (tatapan melotot, kelopak tertinggal saat
menutup mata, eksoftalmos) dan bengkak tungkai
bawah (pretibial myxedema).
• Adanya onkilosis atau pemisahan kuku distal dari
nailbed, dapat juga membantu dalam
menegakkan diagnosis klinis hipertiroid.
Penyakit Sistemik Lainnya berupa :
Penyakit Ginjal

Penyakit infeksi

Penyakit keganasan dan darah


Prinsip Langkah Asuhan
Kebidanan pada kehamilan
dg penyakit sistemik??
Manajemen Kebidanan dengan Langkah
Varney
Pengu,mpulan data dasar

Interpretasi Data Dasar

Identifkasi Diagnosa / Masalah


Menetapkan penanganan segera

Merencanakan asuhan

Melaksanakan asuhan

Evaluasi
Thank you

Anda mungkin juga menyukai