DISUSUN OLEH
NIM : PO530324019496
KELAS : 1 B
Jika seorang wanita mengidap penyakit bawaan atau penyakit tertentu yang cukup
serius, harus waspada dan berhati-hati dalam menghadapi kehamilan. Dengan
perawatan dan pengobatan yang teratur, umumnya kehamilan dapat berjalan dengan
lancar. Walaupun demikian, risiko munculnya sesuatu yang tidak diinginkan dapat saja
terjadi.
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui apa saja penyakit – penyakit yang di derita ibu selama
hamil dan ntuk mengetahui penanganan penyakit – penyakit yang di derita ibu selama
hamil. Dan untuk memenuhi tugas mata kuliah asuhan kebidanan kehamilan tentang
penyakit – penyakit yang di derita ibu selama hamil.
1). Terjadi pertama kali sesudah kehamilan 20 minggu, selama persalinan dan
48 jam pasca persalinan.
2). Lebih sering pada primigravida
3). Risiko meningkat pada :
a. Masa plasenta besar (gamelli, penyakit trofoblas)
b. Diabetes mellitus
c. Faktor herediter
d. Masalah vaskuker
4). Ditemukan tanpa protein dan oedema, tekanan darah meningkat.
5). Kenaikan tekanan diastolik 15 mmhg atau > 90 mmhg dalam pengukuran
berjarak 1 jam atau tekanan diastolik sampai 110 mmhg.
Penanganan :
2.1.3 Preeklampsia
Adalah bila ditemukannya hipertensi yang ditambah dengan proteinuria dan
oedema. Proteinuria adalah tanda yang penting pada preeklampsia, tidak adanya
tanda ini akan membuat diagnosa preeklampsia dipertanyakan. Proteinuria jika
kadarnya lebih dari 300 mg dalam urine 24 jam atau lebih dari 100 mg dalam
urin 6 jam.
Ibu hamil mana pun dapat mengalami preeklampsia. Tapi,umumnya ada
beberapa ibu hamil yang lebih berisiko, yaitu :
1) Ibu hamil untuk pertama kali
2) Ibu dengan kehamilan bayi kembar
3) Ibu yang menderita diabetes
4) Memiliki hipertensi sebelum hamil
5) Ibu yang memiliki masalah dengan ginjal
6) Hamil pertama di bawah usia 20 tahun atau di atas 35 tahun.
7) Ibu yang pernah mengalami preeklampsia pada kehamilan sebelumnya akan
ada kemungkinan berulang pada kehamilan berikutnya.
Preeklampsia merupakan salah satu penyebab kematian pada ibu hamil, di
samping infeksi dan perdarahan.
Gejala Yang Muncul :
1) Gejalanya dapat dikenali melalui pemeriksaan kehamilan yang rutin.
2) Adanya preeklampsia bisa diketahui dengan pasti, setelah pada pemeriksaan
didapatkan hipertensi, bengkak, dan protein dalam urin
3) Preeklampsia biasanya muncul pada trimester ketiga kehamilan. Tapi bisa
juga muncul pada trimester kedua. Bentuk nonkompulsif dari gangguan ini
terjadi pada sekitar 7 % kehamilan. Gangguan ini bisa terjadi sangat ringan
atau parah.
Aspek Klinik Dari Preeklampsia :
2.1.6 Eklampsia
Eklampsia didiagnosa jika kejang yang timbul dari hipertensi yang diinduksi
dengan kehamilan atau hipertensi yang diperberat dengan kehamilan.
a) Kelas I
Tanpa pembatasan kegiatan fisik.
Tanpa gejala penyakit jantung pada kegiatan biasa.
b) Kelas II
Sedikit pembatasan kegiatan fisik.
Saat istirahat tidak ada keluhan.
Pada kegiatan fisik biasa timbul gejala isufisiensi jantung seperti: kelelahan,
jantung berdebar (palpitasi cordis), sesak nafas atau angina pectoris.
c) Kelas III
Banyak pembatasan dalam kegiatan fisik.
Saat istirahat tidak ada keluhan.
Pada aktifitas fisik ringan sudah menimbulkan gejala-gejala insufisiensi
jantung.
d) Kelas IV.
Tidak mampu melakukan aktivitas fisik apapun.
Komplikasi :
Komplikasi pada ibu dapat terjadi : gagal jantung kongestif, edema paru, kematian,
abortus.
Komplikasi pada janin dapat terjadi : prematuritas, BBLR, hipoksia, gawat janin,
APGAR score rendah, pertumbuhan janin terhambat.
Diagnosis :
Klasifikasi :
Komplikasi :
Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Prematuritas murni
Yaitu neonatus dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan
mempunyai berat badan sesuai masa kehamilan
b. Dismaturitas
Adalah bayi dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya
untuk masa kehamilan, hal ini dikarenakan bayi mengalami gangguan
pertumbuhan dan merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilannya.
2.5.2 Etiologi
BBLR dapat di sebabkan oleh beberapa faktor yaitu: faktor ibu, janin, faktor
lingkungan, faktor uterus dan placenta.
a. Faktor ibu, meliputi penyakit yang di derita oleh ibu misalnya toksemia
gravidarum, perdarahan antepartum, trauma fisik, dan psikologis, nefritis akut,
dan lain-lain. Usia saat hamil dari umur 16 tahun atau lebih dari 35 tahun,
multigravida yang jaraknya kehamilan terlalu dekat dan lain-lain. Keadaan
sosial ekonomi, golongan sosial ekonomi, perkawinan yang tidak sah, sebab
lain karena ibu perokok, peminum alkohol atau narkotik.
a. Faktor janin, meliputi hidramnion, kehamilan ganda, kelainan kromosom.
b. Faktor lingkungan, meliputi tempat tinggal, radiasi zat-zat beracun.
c. Faktor uterus dan placenta, meliputi gangguan pembuluh darah, gangguan
insersi tali pusat, kelainan bentuk placenta, pekapuran placenta.
2.5.3 Karakteristik :
1. Berat kurang dari 2.500 gram.
2. Panjang badan kurang dari 45 cm.
3. Lingkar dada kurang dari 30 cm.
4. Lingkar kepala kurang dari 33 cm.
5. Usia kehamilan kurang dari 37 minggu.
6. Kepala relatif besar, kepala tidak mampu tcgak.
7. Kulit tipis, transparan, rambut lanugo banyak, lemak kulit kurang, otot
hipotonik- lemah.
8. Pernafasan tidak teratur dapat terjadi gagal nafas, pernafasan sekitar 40- 50
kali per menit dan frekuensi nadi 100-140 kali per menit.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan