Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

DOSEN PENGAMPUH : DIYAN MARIA KRISTIN, SST,M.KES

TEMA : PERUBAHAN FISIOLOGIS

OLEH :

NAMA : Francina A. Awang

NIM : PO530324019465

TINGKAT : 2 B

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES KUPANG

PRODI D-III KEBIDANAN

ANGKATAN XXI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang maha esa karena atas berkat dan
anugerahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.Tujuan pembuatan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah sekaligus
untuk menambah pengetahuan pembaca .

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi . kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya .akhir kata saya mengucapkan terimakasih .

Kupang,15 september 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
A. Latar belakang.................................................................................................................................4
B. Rumusan masalah............................................................................................................................4
C. Tujuan..............................................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
A. SISTEM MUSCULOSKELETAL...................................................................................................5
B. SISTEM ENDOKRIN.....................................................................................................................7
C. TANDA-TANDA VITAL...............................................................................................................8
BAB III.......................................................................................................................................................9
PENUTUP...................................................................................................................................................9
A. Kesimpulan......................................................................................................................................9
B. Saran................................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................10

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Masa nifas atau postpartum disebut juga puerperium yang berasal dari bahasa
latin yaitu kata “puer” yang artinya bayi dan “parous” yang berarti melahirkan.
Nifas yaitu darah yang keluar dari rahim karena sebab melahirkan. Darah nifas
yaitu darah yang tertahan tidak bias keluar dari rahim dikarenakan hamil. Maka
ketika melahirkan, darah tersebut keluar sedikit demi sedikit. Darah yang keluar
sebelum melahirkan disertai tanda-tanda kelahiran, maka itu termasuk darah nifas
juga.
Masa nifas adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan berahkir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti semula(sebelum hamil) masa nifas
berlangsung selama kira- kira 6 minggu atau 42 hari, namun secara keseluruhan
akan pulih dalam waktu 3 bulan. Waktu masa nifas yang paling lama pada wanita
pada umumnya 40 hari, dimulai sejak melahirkan atau sebelum melahirkan ( yang
disertai tanda-tanda kelahiran).
Selama masa pemulihan tersebut berlangsung, ibu akan mengalami banyak
perubahan, baik secara fisik maupun psikologis sebenarnya sebagianbesar bersifat
fisiologis, namun jika tidak dilakukan pendampingan melalui asuhan kebidanan
maka tidak menutup kemingkinan akan terjadi keadaan patologis, untuk itu perlu
diperiksakan ke bidan atau dokter.

B. Rumusan masalah
a. Bagaimana perubahan fisiologis pada masa nifas ?

C. Tujuan
a. Untuk mengetahui bagaimana perubahan fisiologis pada masa nifas
BAB II

PEMBAHASAN

A. SISTEM MUSCULOSKELETAL
1. Dinding perut dan peritoneum
a. Setelah persalinan, dinding perut longgar karena direnggang begitu lama,
tetapi biasanya pulih kembali dalam 6 minggu
b. Hari pertama abdomen menonjol masih seperti mengandung 2 minggu
menjadi rilex, 6 minggu kembali seperti sebelum hamil.
c. Kadang- kadang pada wanita terjadi diastasis dari otot- otot rectus
abdominis sehingga sebagian dari dinding perut di garis tengah hanya
terdiri dari peritoneum, fascia tipis dan kulit. Tempat yang lemah ini
menonjol kalau berdiri atau mengejan
d. Bila kekuatan otot dinding perut tidak dicapai kembali, tidak ada kekuatan
otot yang menyokong kehamilan berikutnya, sulitnya penurunan bagian
terendah janin saat mengandung dan partus.
e. Pengembalian tonus otot dengan latihan fisik dan ambulasi dini, secara
alami dengan menurunnya progesterone.
2. Diastasis recti abdominis
Pada sebagian perempuan, kehamilan dapat menyebabkan pemisahan
perut (diastasis recti), suatu kondisi dimana kedua sisi kanan dan kiri dari
M. rektus abdominis” the six pack” otot-otot menyebar terpisah digaris
tengah tubuh, linea,alba. Pemisahan terjadi karena tanggapan terhadap
kekuatan rahim menekang dindingperut ketika hamil dan hormone
melunakan jaringan ikat, diastasis recti mengurangi integritas dan
kekuatan fungsional dinding perut serta dapat memperburuk nyeri
punggung bawah dan ketidakstabilan pelvis.
3. Kulit abdomen
Kulit abdomen yang melebar selama masa kehamilan tampak melonggar
dan mengendur sampai berminggu- minggu atau bahkan berbulan –bulan
yang dinamakan strie. Melalui latihan postnatal, otot-otot dari dinding
abdomen seharusnya dapat normal kembali dalam beberapa minggu
4. Striae
Striae pada dinding abdomen tidak dapat menghilang sempurna melainkan
membentuk garis lurus yang samar. Ibu postpartum memiliki tingkat
diastasis sehingga terjadi pemisahan muskulus rektus abdominishal
tersebut dapat dilihat dari pengkajian keadaan umum, aktivitas, paritas,
jarak kehamilan, yang dapat menentukan berapa lama tonus otot kembali
normal
5. Perubahan ligament
Ligament-ligament dan diafragma pelvis serta fasia yang meregang
sewaktu kehamilan dan partus, setelah janin lahir, berangsur- angsur
menciut kembali seperti sedia kala. Tidak jarang ligamentum rotundum
menjadi kendor yang mengakibatkan letak uterus menjadi retrofleksi.
Tidak jarang pula wanita mengeluh “kandungannya turun “ setelah
umelahirkan oleh karena ligament, fasia, jaringan penunjang alat genetalia
menjadi agak kendor.
6. Simfisis pubis
Meskipun relative jarang, tetapi simfisis pubis yang terpisah ini
merupakan penyebab utama morbiditas maternal dan kadang-kadang
penyebab ketidakmampua`n jangka panjang.
Hal ini biasanya ditandai oleh nyeri tekan signifikan pada pubis disertai
peningkatan nyeri saat bergerak ditempat tidur atau saat berjalan.
Pemisahan simfisis dapat dipalpasi. Sering kali klien tidak mampu
berjalan tanpa bantuan. Sementara pada kebanyakan wanita gejala
menghilang setelah beberapa minggu atau bulan, pada wanita lain gejala
dapat menetap sehingga diperlukan kursi roda.
B. SISTEM ENDOKRIN
1. Hormone plasenta
Selama periode pasca partum terjadi perubahan hormone yang besar.
Pengeluaran plasenta menyebabkan penurunan signifikan hormone- hormone
yang diproduksi oleh plasenta. Hormone plasenta menurun dengan cepat
setelah persalinan .
Penurunan hormone human plasenta lactogen (HPL),estrogen dan
progesterone serta plasental enzyme insulinase membalik efek diabetogenik
kehamilan, sehingga kadar gula darah menurun secara bermakna pada masa
nifas, ibu diabetic biasanya membutuhkan insulin dalam jumlah yang jauh
lebih kecil selama beberapa hari. Karena perubahan hormone normal ini
membuat masa nifas menjadi suatu periode transisi untuk metabolism
karbohidrat, intrprestasi tes toleransi glukosa lebih sulit pada saat ini.
Hormone plasenta menurun dengan persalinan
2. Hormone oksitosin
Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar bawah otak bagian belakang(posterior),
bekerja terhadap otot uterus dan jaringan payudara.selama tahap ketiga
persalinan, oksitosin berperan dalam pelepasan plasenta dan mempertahankan
kontraksi, sehingga mencegah perdarahan. Pada wanita yang memilih
menyusui bayinya, isapan sang bayi merangsang keluarnya oksitosin lagi dan
ini membatu uterus kembali ke bentuk normal dan merangsamg produksi ASI.
3. Hormone prolaktin
Menurunya kadar estrogen menimbulkan terangsangnya kelenjar pituitary
bagian belakang untuk mengeluarkan prolaktin. Prolaktin darah meningkat
dengan cepat, hormone ini berperan dalam pembesaran payudara untuk
merangsang produksi susu.
4. Hipotalamik pituitary ovarium
Untuk wanita yang menyusui akan mempengaruhi lamanya ia mendapatkan
menstruasi. Sering menstruasi pertama itu bersifat anovulasi yang dikarenakan
rendahnya kadar estrogen dan progesterone.
5. Hormone estrogen dan progesterone
Kadar estrogen menurun 10% dalam waktu sekitar 10% dalam waktu sekitar 3
jam postpartum. Progesterone turun pada hari ketiga postpartum.

C. TANDA-TANDA VITAL
Tanda –tanda vital yang harus dikaji pada masa nifas adalah sebagai berikut:
1. Suhu
Suhu tubuh wanita inpartu tidak lebih dari 37.2℃. sesudah partus dapat naik
kurang lebih 0,5℃ . dari keadaan normal, namun tidak akan melebihi 8℃ .
24 jam post partum suhu badan akan naik sedikit( 37,5℃- 38℃) sebagai
akibat kerja keras waktu melahirkan, kehilangan cairan dan kelelahan, apabila
keadaan normal suhu badan akan terasa biasa lagi. Pada hari ketiga suhu
badan akan naik lagi karena ada pembentukan asi,
2. Nadi
Denyut nadi normal pada orang dewasa 60- 80 kali permenit. Sehabis
melahirkan biasanya denyut nadi itu akan lebih cepat. Setiap denyut nadi yang
melibihi 100 adalah abnormal dan hal ini mungkin disebabkan oleh infeksi
atau perdarahan postpartum yang tertunda.
3. Pernafasan
Keadaan pernafasan selalu berhubungan dengan suhu dan denyut nadi.
Apabila suhu dan denyut nadi tidak normal pernafasan juga akan
mengikutinya kecuali ada gangguan khusus pada saluran pernafasan .
pernafasan akan sedikit meningkat setelah partus kemudian kembali seperti
keadaan semula. Bila ada respirasi cepat
Postpartum( > 30x/menit) myngkin karena adanya syok.
4. Tekanan darah
Biasanya tidak berubah, kemungkinan tekanan darah akan rendah akan rendah
setelah ibu melahirkan karena ada perdarahan. Tekanan darah tinggi pada
postpartum dapat menandakan terjadinya preklamsi postpartum.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Masa setelah persalinan disebut postpartum atau masa nifas. Masa nifas
berlangsung selama kira- kira 6 minggu atau 42 hari, namun secara keseluruhan
akan pulih dalam waktu 3 bulan. Selams pemulihan akan terjadi perubahan
fisiologis diantaranya pada sistem musculoskeletal, sistem endokrin dan tanda-
tanda vital.

B. Saran
Sebagai calon bidan harus mengetahui perubahan fisiologis masa nifas pada
sistem musculoskeletal, sistem endokrin, tanda-tanda vital.
DAFTAR PUSTAKA
Henderson .2012 . Buku ajar konsep kebidanan. Jakarta

Dessy. 2011. Panduan Pengajar Asuhan Kebidanan fisiologi. Jakarta.

Prawihardjo .2018 . Ilmu Kebidanan.Jakarta

Anda mungkin juga menyukai