Anda di halaman 1dari 17

PENYAKIT JANTUNG PADA

KEHAMILAN
Dr. H. Abdul Rachman SpOG, MM

Etiologi
Penyakit jantung pada kehamilan,
apa penyebabnya??
Penyakit jantung disebabkan oleh
disfungsionalnya kerja jantung

Gejala penyakit jantung


Burwell dan Metcalfe mengajukan 4
kriteria, satu diantaranya sudah cukup
untuk membuat diagnosa penyakit
jantung yaitu :
1. Bising diastolik, peristolik, atau bising
jantung terus menerus
2. Pembesaran jantung yang jelas
3. Bising jantung yang nyaring, terutama
bila disertai thrill
4. Aritmia yang berat

Apa dampaknya pada

kehamilan ???
Bagi wanita hamil dengan penyakit
jantung
tergantung
beratnya
penyakit yang dideritanya menurut
klasifikasi fungsional, umur penderita
dan penyulit-penyulit lain yang tidak
berasal dari jantung

Pengaruh kehamilan terhadap penyakit jantung

Saat-saat berbahaya pada kehamilan dengan penyakit


jantung yaitu :
1. Kehamilan
32-36 minggu apabila hipervolemia
mencapai puncaknya
2. Partus kala II apabila wanita mengerahkan tenaga
saat meneran dan memerlukan kerja jantung yang
berat
3. Masa postpartum, karena dengan lahirnya plasenta
anas tromosis arteria-vena hilang dan darah yang
seharusnya masuk kedalam ruang intervilus sekarang
masuk kedalam sirkulasi yang besar
4. Pada masa nifas, kemungkinan terjadinya infeksi

Sambungan.
Sedangkan pengaruh penyakit
jantung pada kehamilan yaitu :
1. Dapat terjadi abortus
2. Prematuritas
3. Dismaturitas
4. Lahir dengan apgar rendah
atau lahir mati
5. Kematian janin dalam rahim

Klasifikasi penyakit jantung dalam


kehamilan
Kelas I
Tanpa pembatasan kegiatan fisik
Tanpa gejala pada kegiatan biasa
Kelas II
Sedikit dibatasi kegiatan fisiknya
Waktu istirahat tidak ada keluhan
Kegiatan fisik bisa menimbulkan gejala

insufisiensi jantung
Gejalanya adalah lelah, palpitasi, sesak nafas
dan nyeri dada

Kelas III
Kegiatan fisik sangat dibatasi
Waktu istirahat tidak ada keluhan
Sedikit kegiatan fisik menimbulkan
keluhan insufisiensi jantung
Kelas IV
Waktu istirahat dapat timbul

keluhan insufiensi jantung, apalagi


kerja fisik yang tidak berat

Penatalaksanaan
A. Dalam kehamilan
1. Memberikan pengertian kepada ibu hamil untuk

melaksanakan pengawasan antenatal yang


teratur sesuai jadwal yang ditentukan
2. Kerjasama dengan ahli penyakit dalam atau
kardiolog
3. Pencegahan terhadap kenaikan berat badan dan
retensi air yang berlebihan, jika terdapat anemia
harus diobati
4. Timbulnya
hipertensi atau hipotensi akan
memberatkan kerja jantung hal ini harus diobati

5. Bila terjadi keluhan yang agak berat,


seperti sesak nafas, infeksi saluran
pernafasan, dan sianosis, penderita harus
dirawat rumah sakit untuk pengawasan dan
pengobatan yang lebih intesif.
6. Skema kunjungan antenatal : setiap 2
minggu menjelang kehamilan 28 minggu
dan 1 minggu setelahnya
7. Wanita hamil dengan penyakit jantung
harus istirahat, cukup tidur, diet rendah
garam dan pembatasan jumlah cairan

8.

Sebaiknya penderita dirawat 1-2 minggu sebelum


taksiran persalinan
9. Pengobatan khusus bergantung pada kelas penyakit
Kelas I :Tidak memerlukan pengobatan tambahan
Kelas II: Biasanya tidak memerlukan terapi tambahan
hanya mengurangi kerja fisik di kehamilan 28-36
minggu
Kelas III :Memerlukan digitalis atau obat lainnya,
sebaiknya harus dirawat di RS sejak kehamilan 28-30
minggu
Kelas IV : Harus dirawat di RS bekerja sama dengan
kardiolog

Dalam persalinan
1. Observasi Tanda-tanda vital dan his dalam

15 menit pada kala I dan 10 menit pada


kala II
2. Kala II yaitu kala yang kritis bagi penderita,
bila tidak timbul tanda-tanda payah
jantung, persalinan dapat ditunggu, diawasi
dan ditolong secara spontan. Dalam 20-30
menit janin belum lahir lakukan dengan
ekstraksi vakum, bila terdapat DKP maka
lakukan seksio sesarea.

3. Untuk menghilangkan rasa sakit


boleh diberikan obat analgesik
seperti petidin dan lain-lain. Jangan
berikan luminal atau morfin bila
ditaksir bayi akan lahir dalam
beberapa jam
4. Kala II biasanya berjalan seperti
biasa. Pemberian ergometrin
dengan hati-hati

Dalam pasca persalinan dan nifas

1. Setelah bayi lahir, penderita dapat


tiba-tiba jatuh kolaps yang disebabkan
darah tiba-tiba membanjiri tubuh ibu
sehingga
kerja
jantung
menjadi
sangat
bertambah
karena
itu
penderita harus tetap diawasi dan
dirawat sekurang-kurangnya 2 minggu
setelah bersalina

Penanganan secara umum


1. Penderita kelas III dan IV tidak boleh hamil

karena kehamilan sangat membahayakan


jiwanya
2. Bila hamil, sedini mungkin abortus buatan
medikalis hendaknya dipertimbangkan untuk
dikerjakan
3. Pada kasus tertentu sangat dianjurkan untuk
tidak hamil lagi dengan melakukan tubektomi
4. Bila tidak mau sterilisasi anjurkan memakai
kontrasepsi IUD

Masa laktasi
1. Laktasi diperbolehkan pada

wanita dengan penyakit jantung


kelas I dan II, yang sanggup
melakukan kerja fisik
2. Laktasi dilarang pada wanita
dengan penyakit jantung kelas III
dan IV

TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai