NY.T umur 27 th G4P3A0, hamil aterm datang ke Polides Mawar. Ia datang di antar
suaminya dengan keluhan kejang-kejang. Setelah dilakukan pemeriksaan di temukan TD
190/140 mmHg, muka, tangan dan kaki oedema, VT pembukaan serviks 5 cm. Ibu memiliki
riwayat menderita preeklamsia pada kehamilan sebelumnya ,dan jarak kehamilan
sebelumnya dengan sekarang kurang dari 2 tahun.Selain itu ibu juga menderita obesitas.
Langkah IV Hipotesis
Ibu yang memiliki riwayat darah tinggi berdasarkan keturunan, kemungkinan akan
mengalami preeklamsia/eklamsi dan hal ini sulit untuk di cegah.
Eklamsia adalah komplikasi kehamilan yang ditandai tekanan darah tinggi dan kejang
sebelum, selama, atau setelah persalinan. Kondisi serius ini selalu di dahului dengan
preeklamsia sebelumnya.
2. Faktor Predisposisi
Memiliki riwayat menderita preeklamsia pada kehamilan sebelumnya
Sedang menjalani kehamilan pertama atau memiliki jarak antar kehamilan
yang terlalu dekat (kurang dari 2 tahun).
Memiliki riwayat hipertensi kronis atau hipertensi dalam kehamilan.Hamil
pada usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.
Mengalami kondisi dan penyakit tertentu, seperti diabetes, penyakit
ginjal, anemia sel sabit, obesitas, serta penyakit autoimun,
seperti lupus dan sindrom antifosfolipid (APS)
.Kondisi tertentu dalam kehamilan, seperti mengandung lebih dari satu janin
atau hamil dengan program bayi tabung (IVF)
3. Komplikasi Eklamsi
Eklampsia merupakan kondisi gawat darurat pada ibu hamil yang perlu mendapatkan
penanganan medis segera. Bila sampai terlambat ditangani, maka ibu hamil dengan
preeklampsia atau yang lebih parah lagi yang sudah mengalami eklampsia berisiko
mengalami komplikasi berikut:
Perdarahan otak;
Kematian. Ini adalah komplikasi yang paling fatal. Sekitar 13 persen ibu di
seluruh dunia meninggal akibat eklampsia.
4. Penanganan Eklamsia
5. Pencegahan Eklamsia