Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ETIKOLEGAL

“INFORMED CHOISE” IBU BERSALIN


DOSEN PENGAMPU: MUNDARTI SPd., S.Si.T.M.Kes

Disusun oleh :

Kelompok 2 chamomile

1. Lilis Dewi Rahayu (P1337424220008)


2. Nur Afidatul Mumin (P1337424220009)
3. Eka Putri Wahyu Y (P1337424220010)
4. Rosyikayanda FPS (P1337424220011)
5. Nurul Aini Fajri (P1337424220012)
6. Dhea Anggi Puspa (P1337424220013)
7. Dwi Ayu Amanah (P1337424220014)

PRODI D3 KEBIDANAN MAGELANG


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2020/2021
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami  panjatkan kehadirat Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya kami mampu
menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Etikolegal Dalam
Praktik Kebidanan.

Dalam penyusunan tugas observasi ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.
Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan dari semua pihak sehingga kendala-kendala yang kami
hadapi teratasi.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Informed Choise.
Makalah ini di susun oleh kami dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri
kami maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Akademi Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Semarang. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu kepada dosen pembimbing kami meminta
masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Magelang, 01 April 2021

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul.......................................................................................................................i

Kata Pengantar.......................................................................................................................ii

Daftar Isi................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3

2.1 Pengertian Informed Choise.....................................................................................3


2.2 Tujuan Inormed Choise.............................................................................................3
2.3 Peran Bidan Dalam Informed Choise.......................................................................4
2.4 Prinsip Informed Choise...........................................................................................4
2.5 Rambu-Rambu Dalam Informed Choise..................................................................5
2.6 Contoh Informed Choise Dalam Pelayanan Kebidanan...........................................5
2.7 Contoh Formulir Inform Choise Tindakan Pertolongan Partus................................7
2.8 Contoh Role Play Pada Ibu Bersalin.........................................................................8

BAB III PENUTUP.........................................................................................................................

3.1 Kesimpulan ..............................................................................................................


3.2 Saran.........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Zaman sekarang adalah era reformasi.Dengan bertambah cerdasnya masyarakat
Indonesia, timbul pula kebutuhan dan keinginan untukmenambah pengetahuan, mengetahui
tentang segala sesuatu yang baru.Informasi berarti keterangan, data, penjelasan tentang suatu
hal. Tanpa informasi, manusia zaman sekarang akan menjadi ketinggalan. Tanpa disadari rasa
ingin tahu lebih banyak, ingin lebih banyak informasi telah menyelusup di segala bidang,
termasuk pula bidang medis dan perumah sakitan. Pasien sekarang ingin tahu lebih dahulu
apa yang dideritanya, apa nama penyakitnya, apa obatnya, apa tidak ada alternatif atau cara
lain, pasien merasa berhak untuk mengetahui apa yang hendak dilakukan dokter terhadap
dirinya. Pasien juga bisa menolak apa yang dianjurkan oleh dokternya. Dan jika tindakan
dokter itu ternyata tidak berhasil, maka pihak dokter harus memberi penjelasan, ini sudah
dianggap sebagai hak asasinya sebagai seorang pasien dan manusia.

Setiap orang berhak mendapat hak perawatan kesehatan.Merupakan suatu kewajiban


bagi dokter untuk memberi pelayanan bagi setiap orang yang membutuhkan. Pada
hakekatnya, hubungan antar manusia tidak dapat terjadi tanpa melalui komunikasi, termasuk
juga hubungan antara dokter dan pasien dalam pelayanan medis. Dalam keadaan seperti
tersebut diatas informasi mengenai pasien sangatlah di perlukan secara jelas disamping itu
juga informasi yang jelasdan tepat sangat di perlukan untuk menyetujui tindakan selanjutnya
yang akan dilakukan oleh dokter. Informasi tentang tindakan medis harus diberikan kepada
pasien,baik diminta atau tidak oleh pasien tersebut. Kemudian berdasarkan informasi
tersebut, pasien akan memutuskan untuk menyetujui tindakan medis yang ditawarkan atau
menolaknya. Persetujuan tersebut dapat diberikan secara tertulis maupun lisan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1) Apa pengertian informed choise ?


2) Apa tujuan informed choise ?
3) Apa saja peran bidan dalam informed choise ?
4) Apa saja prinsip informed choise ?
5) Apa saja rambu-rambu dalam informed choise ?
6) Bagaimana contoh informed choise dalam pelayanan kebidanan ?
1
7) Bagaimana contoh Formulir Informchoise Tindakan Pertolongan Partus ?
8) Bagaimana contoh Role play pada ibu bersalin ?

1.3 TUJUAN PENULISAN

1) Untuk memenuhi tugas mata kuliah etikolegal


2) Untuk mengtehui pengertian informed choise
3) Untuk mengtehui tujuan informed choise
4) Untuk mengtehui peran bidan dalam informed choise
5) Untuk mengtehui prinsip informed choise
6) Untuk mengetahui rambu-rambu dalam infofrmed choise
7) Untuk mengtehui contoh informed Choise dalam pelayanan kebidanan
8) Untuk mengtehui contoh Formulir Informchoise Tindakan Pertolongan Partus
9) Untuk mengtehui contoh Role play pada ibu bersalin

BAB II
2
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN INFORMED CHOISE

Informed Choise berarti membuat pilihan setelah mendapatkan penjelasan tentang


alternatif asuhan yang akan dialaminya, pilihan (choice). Persetujuan (consent) penting dari
sudut pandang bidan, karena berkaitan dengan aspek hukum yang memberikan otoritas untuk
semua prosedur yang dilakukan oleh bidan. Pilihan (choice) lebih penting dari sudut pandang
wanita (pasien) sebagai konsumen penerima jasa asuhan kebidanan.
• Menurut John M. Echols (Kamus Inggris-Indonesia, 2003):

– Informed: telah diberitahukan, telah disampaikan, telah diinformasikan.

– Choice: pilihan.

Secara umum informed choice: memberitahukan atau menjelaskan pilihan-pilihan


yang ada kepada klien.

• Menurut Sara Wickham (2002):

Informed Choice adalah suatu keputusan yang dibuat setelah melalui pertimbangan
matang terhadap bukti-bukti ilmiah yang relevan. Keputusan tersebut dipengaruhi oleh
lingkungan, keyakinan, & pengalaman orang tersebut.

2.2 TUJUAN INFORMED CHOISE

Tujuan adalah untuk mendorong wanita memilih asuhannya. Peran bidan tidak hanya
membuat asuhan dalam manajemen asuhan kebidanan tetapi juga menjamin bahwa hak
wanita untuk memilih asuhan dan keinginannya terpenuhi. Hal ini sejalan dengan kode etik
internasional bidan yang dinyatakan oleh ICM 1993, bahwa bidan harus menghormati hak
wanita setelah mendapatkan penjelasan dan mendorong wanita untuk menerima tanggung
jawab untuk hasil dari pilihannya.

2.3 PERAN BIDAN DALAM INFORMED CHOISE

3
Peran bidan tidak hanya membuat asuhan dalam manajemen asuhan kebidanan tetapi
juga menjamin bahwa hak wanita untuk memilih asuhan dan keinginannya terpenuhi. Hal ini
sejalan dengan kode etik internasional bidan yang dinyatakan oleh ICM 1993, bahwa bidan
harus menghormati hak wanita setelah mendapatkan penjelasan dan mendorong wanita untuk
menerima tanggung jawab untuk hasil dari pilihannya. Sebagai seorang bidan dalam
memberikan inform choice kepada klien harus:

1) Memperlakukan klien dengan baik

2) Berinteraksi dengan nyaman

3) Memberikan informasi obyektif, mudah dimengerti dan diingat serta tidak


berlebihan.

4) Membantu klien mengenali kebutuhannya dan membuat pilihan yang sesuai


dengan kondisinya

5) Mendorong wanita memilih asuhannya

Selain itu, beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses inform choice:

1) Bidan harus terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

2) Bidan wajib memberikan informasi secara rinci, jujur dan dimengerti klien

3) Bidan harus belajar untuk membantu klien melatih dari dalam menggunakan
haknya dan menerima tanggungjawab untuk keputusan yang mereka ambil.

4) Asuhan berpusat pada klien

5) Tidak perlu takut pada konflik tetapi menggapnya sebagai suatu kesempatan untuk
saling memberi dan mungkin suatu penilaian ulang yang objektif, bermitra dengan
klien dan suatu tekanan positif terhadap perubahan.

2.4 PRINSIP INFORMED CHOISE

Hal yang harus diingat dalam inform choice:

1) Inform choice bukan sekedar mengetahui berbagai pilihan namun mengerti

manfaat dan risiko dari pilihan yang ditawarkan

4
2) inform choicetidak sama dengan membujuk/memaksa klien mengambil

2.5 RAMBU-RAMBU DALAM INFORMED CHOISE

 Informed choice bukan sekedar mengetahui berbagai pilihan yang ada, namun juga
mengenai benar manfaat & risiko dari setiap pilihan yang ditawarkan.
 Informed choice tidak sama dengan membujuk atau memaksa klien mengambil
keputusan yang menurut orang lain baik (meskipun dilakukan dengan cara “halus”).
CTH: Secara tidak sadar bidan sering kali melakukan “pemaksaan” saat proses informed
choice, misalnya melalui ucapan sebagai berikut:

 “Yah…jika hal itu terjadi pada saya, maka saya akan…”.

Ingat bahwa bidan bukan klien, sebesar apapun empati bidan terhadap penderitaan
klien tidak akan pernah sama, karena bidan tidak merasakan apa yang dirasakan klien.

 “Biasanya kami melakukan tindakan medis X, karena hal itu sudah merupakan
kebijakan rumah sakit ini”.

Biasanya untuk mempercepat proses pengambilan keputusan, bidan sering kali


mengatasnamakan rumah sakit, sehingga klien menuruti keinginan si bidan.

 “Sesuatu yang buruk akan menimpa bayi anda bila anda tidak melakukan
tindakan X”.

Dengan melakukan tindakan ini, berarti secara tidak langsung bidan telah memaksa
klien dengan cara menakut-nakuti klien sehingga akhirnya klien menuruti keinginan bidan.

2.6 CONTOH INFORMED CHOISE DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

1) Pemeriksaan laboratorium dan screening antenatal

2) Tempat melahirkan dan kelas perawatan

3) Masuk kamar bersalin pada tahap awal persalinan

4) Pendamping waktu melahirkan

5) Metoda monitor denyut jantung janin

5
6) Percepatan persalinan/augmentasi

7) Diet selama proses persalinan

8) Mobilisasi selama proses persalinan

9) Pemakaian obat penghilang sakit

10) Pemecahan ketuban secara rutin

11) Posisi ketika melahirkan

12) Episiotomy

13) Keterlibatan suami waktu bersalin

14) Cara memberikan minum bayi.

2.7 CONTOH FORMULIR INFORM CHOISE TINDAKAN PERTOLONGAN


PARTUS

6
SURAT PERSETUJUAN / PENOLAKAN MEDIS KHUSUSSS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur/tgl lahir :

Alamat :

Telp :

Menyatakan dengan sesungguhnya dari saya sendiri/* sebagai orang tua/*suami/*anak/*wali


dari :

Nama :

Umur/tgl lahir :

Dengan ini menyatakan SETUJU/MENOLAK untuk dilakukan Tindakan Medis


berupa...........................................................................................................

Dari penjelasan yang diberikan, telah saya mengerti segala hal yang berhubungan
dengan penyakit tersebut, serta tindakan medis yang akan dilakukan dan kemungkinan pasca
tindakan yang dapat terjadi sesuai penjelasan yang diberikan.

Raha,.............13........

Dokter/pelaksana, Yang membuat pernyataan,

Ttd ttd

(........................) (.......................................)

*coret yang tidak perlu

2.8 CONTOH ROLE PLAY PADA IBU BERSALIN

7
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Informed Choise adalah membuat pilihan setelah mendapatkan penjelasan tentang
alternatif asuhan yang akan dialaminya, pilihan (choice). Persetujuan (consent) penting dari
sudut pandang bidan, karena berkaitan dengan aspek hukum yang memberikan otoritas untuk
semua prosedur yang dilakukan oleh bidan. Pilihan (choice) lebih penting dari sudut pandang
wanita (pasien) sebagai konsumen penerima jasa asuhan kebidanan.

3.2 SARAN
Sebelum melakukan tindakan medis, bidan dan klien harus membuat dan/atau
menyetujui informed Choise agar dapat menanggulangi masalah secara proporsional dan
mencegah apa yang dinamakan malpraktek di bidang kesehatan

DAFTAR PUSTAKA

https://toaz.info/doc-viewer

https://www.slideshare.net/mobile/septianraha/contoh-informed-choise

https://pdfcoffee.com/qdownload/makalah-tentang-informed-choice-kelompok-5docx-pdf-
free.html

http://eprints.ums.ac.id/14338/2/BAB_I.pdf

Anda mungkin juga menyukai