Anda di halaman 1dari 20

REFLEKSI KASUS

EFEK TERAPI METHIMAZOLE DAN


PROPYLTHIOURACIL PADA KEHAMILAN

Pembimbing :
dr. Adi Rahmawan, Sp.OG

Presentan :
Guggy Tryan H2A014032
EFEK TERAPI METHIMAZOLE DAN PROPYLTHIOURACIL PADA KEHAMILAN

Identitas jurnal
Penulis

• E. Gianetti1 · L. Russo1 · F. Orlandi2 · L. Chiovato3 · M. Giusti4 · S. Benvenga 5,6 · M.


Moleti6 · F. Vermiglio6 · P. E. Macchia7 · M. Vitale8 · C. Regalbuto9 · M. Centanni10 · E.
Martino1 · P. Vitti1 · M. Tonacchera1

Penerbit

• Italian Society of Endocrinology

Tahun rilis

• 2015
Abstrak

Tujuan
• Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji keamanan ATD yang diberikan selama
masa kehamilan.

Metode
• Sebanyak 379 perempuan hamil, secara retrospektif dilakukan penelitian oleh
Departemen Endokrinologi Italia dan dibagi menjadi 5 kelompok
Abstrak
Hasil
• Usia kehamilan saat persalinan, angka persalinan pervaginam, berat lahir bayi, panjang
dan TSH bayi, tidak ada perbedaan yang signifikan pada tiap kelompok.
• Pada semua kelompok, tingkat keguguran spontan, dan tingkat malformasi kongenital
tidak lebih tinggi dari seluruh populasi. Tidak ada bayi baru lahir dengan fenotip yang
mirip dengan yang dijelaskan dalam “MMI embriopati”

Kesimpulan
• Efek teratogenic yang terjadi pada pemberian MMI tidak terlalu signifikan. Disarankan
untuk mengikuti pedoman dan pengelolaan dengan menggunakan PTU pada
hipertiroid selama trimester pertama kehamilan. Diperlukan penelitian lebih lanjut
dengan populasi yang lebih besar untuk memperjelas masalah kemanan pemberian
ATD selama kehamilan.
Artikel Pendukung
Ulasan Klinis, Hipertiroid Grave’s Pada Kehamilan
• Menegakkan diagnosis hipertiroid grave’s sejak dini, mempertahankan kondisi
eutiroid, mempertahankan kadar serum T4 dalam batas normal selama
kehamilan adalah kunci untuk mengurangi risiko maternal, fetal, dan
komplikasi neonates. Kunci keberhasilan kehamilan dimulai dengan konseling
prakonsepsi.

• Correspondence: Division of Endocrinology, Diabetes, & Metabolism,


Department of Medicine. Keck School of Medicine, University of Southern
California, 1540 Alcazar Street, CHP 204, Los Angeles, Ca 90033, USA
Artikel Pendukung

Penatalaksanaan Hipertiroid Pada Kehamilan; Sudut Pandang Saat ini


• ATD merupakan obat pilihan yang digunakan untuk hipertiroid pada kehamilan, ATD
efektif mengontrol kadar hormone tiroid selama kehamilan. Aspek penting pada
penggunaan ATD adalah kemampuan ATD yang dapat melewati plasenta, sehingga
efek samping yang dominan terhadap penggunaan ATD pada minggu ke 6-10
kehamilan adalah lahir cacat.

• Correspondence: Stine Linding Andersen, Department of Endocrinology, Aalborg


University Hospital, Søndre Skovvej 15, Aalborg 9000, Denmark
EFEK TERAPI METHIMAZOLE
DAN PROPYLTHIOURACIL PADA
KEHAMILAN
Latar Belakang

■ Pada tahun 1972, Milham dan Elledge pertama kali melaporkan peningkatan insiden
kulit kepala cacat (aplasia cutis) pada neonatus yang lahir pada ibu hipertiroid yang
diobati dengan MMI selama kehamilan.
■ Kemudian, kulit kepala cacat yang terkait dengan malformasi lain seperti anus
imperforata, atresia choana, atresia esofagus, anomali wajah, dan keterlambatan
psikologis. Disimpulkan sebagai gambaran yang disebut "methimazole embriopati ”
Aplasia cutis congenital, characterized by the
absence of a portion of skin in a localized or
widespread area at birth.
Aplasia cutis congenita manifests as a solitary
defect on the scalp, but it may sometimes occur as
multiple lesions. Although most commonly seen on
the scalp, aplasia cutis congenita can affect any part
of the body.

Gambar 1. Aplasia Cutis

Source: https://emedicine.medscape.com/article/1110134-overview
Latar Belakang

■ Tirotoksikosis terjadi pada satu dari 1000 - 2000 kehamilan, penyebab paling sering
adalah penyakit grave’s (GD)
■ Kontrol fungsi tiroid selama kehamilan sangat penting karena meningkatkan kejadian bayi
berat lahir rendah, abortus, persalinan prematur, hydrop fetalis, dan malformasi mayor dan
minor telah dilaporkan pada wanita hipertiroid yang tidak diobati selama kehamilan
■ Terapi hipertiroidisme yang dianjurkan selama kehamilan didasarkan pada pemberian obat
antitiroid (ATD): propylthiouracil (PTU), methimazole (MMI) dan carbimazole (CMZ)
(yang dikonversi menjadi methimazole di hati). ATD ini melintasi plasenta, sehingga
overtreatment dapat menyebabkan hipotiroidisme dan malformasi pada janin dan neonatal.
Karena itu, dosis serendah mungkin ATD harus digunakan, tujuan perawatan adalah untuk
menjaga ibu FT4 dan FT3 pada batas atas yang normal.
Tujuan

■ Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai kemungkinan efek teratogenik MMI dan
PTU yang diberikan pada ibu hipertiroid selama kehamilan dan khususnya selama
organogenesis trimester pertama.
Subjek dan Metode Penelitian
■ Catatan klinis wanita hamil yang terkena penyakit tiroid di follow up di delapan
Departemen Endokrinologi Italia dari tahun 1992 hingga 2005 dianalisis secara
retrospektif.
■ Catatan klinis dan lab, informasi tentang antenatal dan catatan postpartum ditinjau secara
retrospektif untuk menilai hasil ibu dan janin.
■ Riwayat obstetri sebelumnya dan saat ini, riwayat keluarga cacat bawaan, penyakit kronis
ibu, obat ATD yang digunakan dan dosisnya.
■ Fungsi tiroid dipantau setiap bulan, dan dosis ATD disesuaikan untuk mempertahankan
FT4 serum ibu dan FT3 dekat dengan batas atas kisaran normal. Saat TSH antibodi
reseptor terdeteksi dalam serum di awal kehamilan, detak jantung janin dicatat dan
pemindaian ultrasound janin dilakukan sebulan sekali mulai
■ Data dianalisis dengan ANOVA satu arah dan Chi-square.
Dosis Terapi
Hasil Penelitian

■ Sebanyak 176 ibu hamil yang mengkonsumsi


ATD dibagi menjadi 4 kelompok
■ Pada seluruh kelompok kejadian abortus tidak
ada perbedaan yang signifikan.
■ Usia kehamilan saat persalinan sebagian besar
aterm
■ Persentase persalinan pervaginam sebagian lahir
pervaginam
Hasil penelitian ■ Berat badan, panjang badan dan
TSH serum diperiksa pada hari ke-
4, tidak ada perbedaan yang
signifikan dari ke 5 kelompok
■ Peningkatan TSH serum terdeteksi
pada 5 neonates, 3 di kelompok 1,1
di klompok 3, 1 di kelompok 4.
■ Kelainan kongenital yang
terdeteksi yaitu
Pembahasan

■ Risiko teratogenik dari terapi hipertiroid dengan MMI atau PTU selama kehamilan
masih belum jelas.
■ Hasil menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan dalam tingkat keguguran antara
kelompok wanita hamil yang hipertiroid selama kehamilan sekalipun perawatan dengan
ATD dan kelompok wanita yang eutiroid pada ATD selama kehamilan.
■ Tidak ada perbedaan yang ditemukan pada panjang neonatal, berat dan fungsi tiroid di
antara kelompok, atau malformasi mayor atau minor organ eksterna.
■ Dua janin didiagnosis dengan kelainan kromosom, pada ibu dengan euthyroid
pengobatan PTU.
Pembahasan

■ Kedua obat antitiroid yang tersedia (MMI dan PTU) dapat melintas plasenta, sehingga
berisiko terjadi hipotiroidisme pada janin dan neonatal.
■ Sampai saat ini, 22 kasus "embriopati methimazole" telah dilaporkan.
■ Bila dosisnya MMI diketahui, dengan dosis minimal 15 mg / hari,
■ Efek yang terjadi tergantung dosis yang diberikan.
Efek pemaparan ATD pada kehamilan

■ Berdasarkan jurnal pendukung


penggunaan MMI/CMZ sebagai ATD
pada kehamlan mempunya defek
kelahiran yang lebih tinggi.
Kesimpulan

■ Efek teratogenic yang terjadi pada pemberian MMI tidak terlalu signifikan. Disarankan
untuk mengikuti pedoman dan pengelolaan dengan menggunakan PTU pada perempuan
hamil dengan hipertiroid selama trimester pertama kehamilan.
■ Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan populasi yang lebih besar untuk memperjelas
masalah kemanan pemberian ATD selama kehamilan.
TERIMA KASIH SEMOGA BERKAH
DAN BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai