OLEH :
ONA PUTRA KARISNA
712017071
PEMBIMBING :
Dr. JIMMY VARETA, Sp. B
PENDAHULUAN
-nyeri skrotal
-pembengkakan
-pada remaja biasanya asimptomatik kadang pasien akan datang karena adanya massa skrotum
atau rasa tak nyaman di skrotum, seperti berat atau rasa nyeri setelah berdiri sepanjang hari.
-Manifestasi klinis paling umum pada varikokel intratestikular adalah nyeri testikular (30%) dan
pembengkakan (26%). Nyeri testis diperkirakan berhubungan dengan peregangan tunika albuginea.
Manifestasi klinis lain yang telah dilaporkan mencakup infertilitas (22%) dan epididimorchitis (20 %)
Diagnosis
• Pemeriksaan fisik harus dilakukan dalam posisi berdiri. Refluks vena dapat dievaluasi dengan cara
manuver valsava.
• Pemeriksaan radiologi yang dapat digunakan yaitu pemeriksaan ultrasonografi, CT scan, MRI dan angiografi.
• Varikokel merupakan suatu kelainan dilatasi dan tortuous dari vena pada pleksus
pampiniformis. Varikokel dipertimbangkan menjadi suatu penyebab potensial infertilitas pria.
Varikokel ekstratestikular merupakan kelainan yang umum terjadi, sebaliknya varikokel
intratestikular merupakan kelainan yang jarang.
• Diagnosis varikokel ditegakkan berdasarkan klinis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang berupa pemeriksaan radiologi dan analisis semen. Ultrasonografi dan terutama
sekali Color Doppler tampil menjadi metode paling terpercaya dan praktis untuk
mendiagnosis varikokel. Diagnosis varikokel secara tepat dan cepat sangat penting, dimana
pada sebagian besar kasus dengan diagnosis dan tatalaksana yang tepat dapat menghasilkan
peningkatan kualitas semen.
• Gambaran ultrasonografi varikokel terdiri dari struktur tubular, anekhoik (‘lingkaran
cacing’), multipel, ukuran diameter lebih dari 2 mm yang biasanya paling baik tampak
pada superior dan / lateral testis, manuver valsava positif. Gambaran sonografi varikokel
intratestikuler yaitu struktur yang menyebar dari mediastinum testis ke parenkhim
testikuler. Bila dilakukan pemeriksaan MRI akan tampak gambaran massa dari dilatasi, serpiginosa
pembuluh darah yang biasanya berdekatan dengan caput epididimis. Namun peran MRI untuk
diagnosis belum dapat dibuktikan karena masih belum cukupnya jumlah pasien yang terdiagnosis
dengan MRI.
• Terdapat beberapa pedoman dimana suatu varikokel sebaiknya dikoreksi karena:
1. pembedahan berpotensi mengubah suatu keadaan patologis;
2. pembedahan meningkatkan sebagian besar parameter semen;
3. pembedahan memungkinkan meningkatnya fertilitas;
4. resiko terapi kecil.
• Suatu varikokel sebaiknya dikoreksi ketika:
1. Varikokel secara klinis teraba;
2. pasangan dengan infertilitas;
3. istri fertil atau telah dikoreksi infertilitasnya;
4. paling tidak satu parameter semen abnormal.
• Ada 2 pendekatan yang dapat dilakukan dalam perbaikan varikokel:
metode pembedahan dan embolisasi perkutaneus.
TERIMAKASIH