TATA ETIOLOGI
LAKSANA VARICOCELE
PATOGENESIS
DIAGNOSIS +DD
PENDAHULUAN
Varikokel adalah keadaan dilatasi abnormal vena spermatika interna pada pleksus pampiniformis dengan
ukuran lebih dari 2mm sehingga terjadi pembengkakan / benjolan pada skortum (Purnomo, 2003)
Penyebab penurunan jumlah dan kualitas sperma – infertilitas (40%)
Sering ditemukan pada laki-laki dan pada usia 10-16 tahun
90% terjadi pada sisi kiri
ETIOLOGI
Hingga sekarang belum diketahui pasti penyebab varikokel
1. Vena spermatika interna kiri bermuara pada vena renalis kiri dengan arah tegak lurus / 90 derajat
2. Sebelah kanan vena spermatika kanan bermuara pada vena kava dengan arah langsung lurus ke atas
3. Vena spermatika interna kiri lebih panjang dari pada kanan dan katupnya lebih sedikit / inkompeten
4. Distensi colon descendens krn feses dapat mengompresi vena testiskular sinistra
5. Peningkatan tekanan pada vena renalis karena tekanan dari arteri mesentrica superior dan aorta
KADANG TERJADI
DI SEBELAH KANAN
Varikokel sisi kanan tunggal, atau varikokel yang tidak dapat direduksi dalam posisi
terlentang, pertimbangkan kemungkinan patologi retroperitoneal (misalnya, karsinoma sel
ginjal) sebagai penyebab kompresi vena spermatika.
Menyelidiki lebih lanjut dengan ultrasonografi sesuai atau CT scan sebelum memperbaiki
varikokel.
PATOGIOFISIOLOGI
Stress Oksidatif Hipoksia Jaringan Hormonal Imbalances
Hipertrofi Testis
Px Fisik Saat berdiri akan teraba seperti kantong berisi cacing namun berkurang
saat pasien tidur terlentang. Jika varikokel tidak teraba lakukan valsava
manuver dengan posisi berdiri.
• Besar dan volume testis diukur pakai Orkidometer
• Namun terkadang sulit dipalpasi
• Maka perlu menggunakan Ultrasound / USG
• Varikokel dapat dilihat apabila d 3-4 mm
• Px Laboratorium
1. Analisis semen :
Mengetahui sudah merusak tubulus seminiferus blm
Dilakukan bila dicurigai varikokel dengan infertilitas
Minimal dilakukan 2 kali analisis semen
Akan terlihat pola stress
Px Penurunan motilitas sperma, peningkatan jumlah sperma imatur,
Penunjang
kelainan bentuk sperma (tappered sperma), oligozoosperma dan
asthenozoospermia.
• Px Radiologi
1. USG + Colok Dopler
Dilakukan bila ada kecurigaan keganasan, Px fisik tidak meyakinkan
maka dilakukan dengan auskultasi dopler dan USG akan terdengar
peningkatan aliran darah pada pleksus pampiniformis
Akan terlihat
Struktur tubular,
anekoik, lingkaran
cacing multipel
dengan ukuran d>
2mm dan tampak
di superior dan
lateral testis
Dilakukan dengan gelombang 7-10 mHz, akan terlihat aliran berwarna menandakan
arah aliran darah. Akan terlihat perpanjangan area berwarna dan perubahan arah
aliran vena
2. Spermatic Venography
Indikasi
Medikamentosa
Surgery
Radiologi
Indikasi Terapi
Laki-laki
Dengan kondisi dibawah ini :
Ya Tidak
Memenuhi semua kriteria Memenuhi salah satu kriteria di Pengobatan
dibawah ini : bawah ini : varikokel untuk
infertilitas tidak
1. Varikokel teraba 1. Analisis hasil semen anormal diindikasikan pada
2. Pasangan terbukti infertil 2. Menginginkan kesuburan di pasien dengan
3. Perempuan normal masa depan kualitas semen yang
normal dan
4. Pasangan peria memiliki 3. Nyeri berhubungan dengan
varikokel masih
abnormalitas hasil tes semen varikokel subklinis
sekali atau lebih
Medikamentosa
Varikokel adalah kelainan anatomis yang dapat mengganggu produksi
dan fungsi sperma. Tidak ada terapi medikamentosa yg efektif untuk
varikokel
NSAID
menghilangkan nyeri
Surgery/ Pembedahan
Dilakukan dengan retroperitoneal, inguinal, subinguinal, open surgery, atau
dengan laparoskopi
Embolisasi Perkutan
• Setelah operasi varikokel – resiko pembentukan hidrokel – embolisasi perkutan
• Dilakukan dengan anestasi lokal (Lidocain v. femoralis).
• Memasukan kateter angiografi (6Fr dari v. femoralis kanan- melengkung- ginjal kiri- v.spermatika
interna kiri)
• Memasukan bahan sklerotik ke dalam v. Spermatika interna
• Terapi ini dengan rasa nyeri yg lebih minimal dibandingkan dengan pembedahan terbuka
• Namun butuh dokter dengan pengalaman teknik akses radilogi intervensi. Kurang pengalaman
menyulitkan dalam penemuan vena spermatika interna (Smith dan White, 2012)
EVALUASI
Pasca tindakan lakukan evaluasi keberhasilan terapi dengan melihat
Indikator :
1. Bertambahnya volume testis
2. Perbaikan analisis semen (dilakukan setiap 3 bulan)
3. Pasangan menjadi hamil
Kerusakan yang belum parah, evaluasi pasca bedah vasoligasi tinggi dari palomo
didapatkan 80% terjadi perbaikan voll testis, 60-80% terjadi perbaikan analisis
semen
ARTRITIS
NURAHMI WIDYANA RATRI
14711070
EVALUASI PENDAHULUAN
TATA ETIOLOGI
LAKSANA
JIA
PATOGENESIS
DIAGNOSIS
PENDAHULUAN
JUVENILE IDIOPATHIC ARTHRItIS
ADA 2 TIPE
Kriteria diagnostik
PX LABORATORIUM PENCITRAAN
• Klasifikasi dan prognosis • Identifikasi suptipe JIA • Angka leukosit naik > 75.000
• + pada komplikasi mata • + : Poliarticular JIA dengan dominan neutrofil
• + Oligoarticular + Uveitis / Uveitis • Anemia ringan, trombositotosis
• - Poliarticular (poly articular)
• Anemia berat, trombositosis,
lukositosis (sistemik JIA)
Laju Endap Darah dan CRP Synovial Fluid Test
Plain radiograph :
• pembengkakan jaringan lunak, osteopenia
periauricular pada awal penyakit. Destruksi
sendi, erosi sendi dan pembentukan kista
mungkin ada, penyempitan ruang sendi,
pembelokan tulang/ ankilosis, Fraktur
kompresi sendi