Anda di halaman 1dari 10

VARIKOKEL

Pembimbing: dr. Gardjito Sipan Sp.U


Disusun oleh : Harry Julians
VARIKOKEL
Varikokel adalah dilatasi abnormal dari vena
pada pleksus pampiniformis akibat gangguan
aliran darah balik vena spermatika interna.
Kelainan ini terdapat pada 15% pria.
Merupakan salah satu penyebab infertilitas pada
pria (didapatkan 21-41% pria yang infertil
menderita varikokel).
ETIOLOGI DAN ANATOMI

Hingga sekarang masih belum diketahui secara


pasti penyebab varikokel, tetapi dari
pengamatan membuktikan bahwa varikokel
sebelah kiri lebih sering dijumpai daripada
sebelah kanan (varikokel sebelah kiri 7093 %).
Hal ini disebabkan karena vena spermatika
interna kiri bermuara pada vena renalis kiri
dengan arah tegak lurus, sedangkan yang kanan
bermuara pada vena kava dengan arah miring.
Vena spermatika interna kiri lebih panjang
daripada yang kanan dan katupnya lebih sedikit
dan inkompeten
Jika terdapat varikokel di sebelah kanan atau
varikokel bilateral patut dicurigai adanya:
1. kelainan pada rongga retroperitoneal (terdapat obstruksi
vena karena tumor),
2. muara vena spermatika kanan pada vena renails kanan,
3. adanya situs inversus
PATOGENESIS
Varikokel dapat menimbulkan gangguan proses
spermatogenesis melalui beberapa cara,antara lain:
1. Terjadi stagnasi darah balik pada sirkulasi testis
sehingga testis mengalami hipoksia karena kekurangan
oksigen.
2. Refluks hasil metabolit ginjal dan adrenal (antara lain
katekolamin dan prostaglandin) melalui vena spermatika
interna ke testis.
3. Peningkatan suhu testis.
4. Adanya anastomosis antara pleksus pampiniformis kiri
dan kanan, memungkinkan zat-zat hasil metabolit tadi
dapat dialirkan dari testis kiri ke testis kanan sehingga
menyebabkan gangguan spermatogenesis testis kanan dan
pada akhirnya terjadi infertilitas
GAMBARAN KLINIS DAN DIAGNOSIS
Paien biasa mengeluh belum mempunyai anak
setelah beberapa tahun menikah, atau kadang
kadang mengeluh adanya benjolan diatas testis yang
terasa nyeri.
Pemeriksaan dilakukan dalam posisi berdiri, dengan
memperhatikan keadaan skrotum kemudian
dilakukan palpasi. Jika diperlukan, pasien diminta
untuk melakukan manuver valsava atau mengedan.
Jika terdapat varikokel, pada inspeksi dan papasi
terdapat bentukan seperti kumpulan cacing-cacing di
dalam kantung yang berada di sebelah kranial testis
Secara klinis varikokel dibedakan dalam 3
tingkatan/derajat:
1. Derajat kecil: adalah varikokel yang dapat dipalpasi
setelah pasien melakukan manuver valsava
2. Derajat sedang: adalah varikokel yang dapat dipalpasi
tanpa melakukan manuver valsava
3. Derajat besar: adalah varikokel yang sudah dapat
dilihat bentuknya tanpa melakukan manuver valsava.

Pemeriksaan Tambahan :
USG Doppler
Stetoskop Doppler
Tindakan yang dikerjakan adalah:
(1) ligasi tinggi vena spermatika interna secara Palomo
melalui operasi terbuka atau bedah laparoskopi,
(2) varikokelektomi cara Ivanisevich,
(3) secara perkutan dengan memasukkan bahan
sklerosing ke dalam vena spermatika interna.
EVALUASI
Pasca tindakan dilakukan evaluasi keberhasilan
terapi, dengan melihat beberapa indikator
(1) bertambahnya volume testis,
(2) perbaikan hasil analisis semen (yang dikerjakan setiap
3 bulan),
(3) pasangan itu menjadi hamil.

Pada kerusakan testis yang belum parah,


evaluasi pasca bedah vasoligasi tinggi dari
Palomo didapatkan 80% terjadi perbaikan
volume testis, 60-80% terjadi perbaikan analisis
semen, dan 50% pasangan menjadi hamil.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai