VARIKOKEL
A. Definisi
Varikokel adalah dilatasi abnormal dari vena pada pleksus pampiniformis akibat
gangguan aliran darah balik vena spermatikus internus. Kelainan ini terdapat pada
15% pria. Varikokel ternyata merupakan salah satu penyebab infertilitas pada pria,
dan didapatkan 21-41% pria yang mandul menderita varikokel.(Purnomo, 2008)
Varikokel adalah pelebaran pembuluh darah balik (vena) pada leher buah zakar
yang menimbulkan rasa nyeri dan bisa menyebabkan kemandulan. Pengobatan
varikokel dengan tindakan operasi. (Djojodibroto, 2003)
Varikokel adalah suatu keadaan pembuluh darah yang menuju buah zakar terlalu
besar, sehingga jumlah dan kemmapuan gerak spermatozoa berkurang yang juga
mengurangi kemampuannya menimbulkan kehamilan. (Aprillia, 2010)
B. Etiologi
Hingga sekarang ini masih belum diketahui secara pasti penyebab varikokrl, tetapi
dari pengamatan membuktikan bahwa varikokel sebelah kiri lebih sering dijumpai
daripada sebelah kanan (varikokel sebelah kiri 70-93%). Hal ini disebabkan
karena vena spermatika interna kiri bermuara pada vena renalis kiri dengan arah
tegak lurus, sedangkan yang kanan bermuara pada vena kava dengan arah miring.
Disamping itu vana spermatika interna kiri lebih panjang daripada yang kanan dan
katupnya lebih sedikit dan inkompeten. Jika terdapat varikokel disebelah kanan
atau varikokel bilateral patut dicurigai adanya : kelainan pada rongga
retroperitoneal (terdapat obstruksi vena karena tumor), muara vena spermatika
kanan pada avena renalis kanan, atau adanya situs inversus.
Etiologi secara umum
1. Dilatasi atau hilangnya mekanisme pompa otot atau kurangnya struktut
penunjang/atrofi otot kremaster, kelemahan congenital. Proses degenerative
pleksus pampiniformis.
2. Hipertensi vena renalis atau penurunan aliran ginjal ke vena kava inferior
3. Turbulensi dari vena supra renalis ke dalam juxta vena renalis internus kiri
berlawanan dengan kedalaman vena spermatiak interna kiri
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Angiografi/venografi
Venografi merupakan modalitas yang paling sering di gunakan untuk
mendeteksi varikokel yang kecil atau subklinis, karena dari penemuannya
mendesmostrasikan refluks darah vena abnormal di daerah retrograde menuju
ke ISV dan pleksus pampiniformis. Karena pemeriksaan venografi ini
merupakan pemeriksaan invasive, tehnik ini biasanya hanya di gunakan
apabila pasien sedang dalam terapi oklusif untuk menentukan anatomi dari
vena. Biasanya, tehnik ini digunakan pada pasien yang yang simptomatik
Positif palsu/negative
Vana testicular sering kali spasme, dan terkadang ada opasifikasi dari vena
dengan kontrasmedium dapat sulit dinilai. Selebihnya, masalah dapat diatasi
dengan menggunakan kanul menuju vena testicular kanan.
2. Ultrasonografi
Penemuan USG pada varikokel meliputi:
a. Struktur anekoik terplintirnya tubular yang digambarkan letaknya
berdekatan dengan testis. Pasien dengan posisi tegak, diameter dari
vena dominan pada kanalis inguinalis biasanya lebih dari 2-5 mm dan
saat valsava maneuver diameter meningkat sekitar 1 mm
b. Varikokel bisa berukuran kecil hingga sangat besar, dengan beberapa
pembesaran pembuluh darah dengan diameter 8 mm
c. Varikokel dapat ditemukan dimana saja di skrotum (medial,lateral,
anterior, posterior, atau inferior dari testis)
d. USG
Doppler
dengan
pencitraan
berwarna
dapat
membantu
Pengkajian
1. Identitas klien termasuk data etnis, budaya dan agama
2. Status kesehatan
a. Riwayat kesehatan dahulu
Trauma, kecelakaan sehingga testis rusak
Konsumsi obat-obatan yang memenggangu spermatogenesis
Pernah menjalani operasi yang berefek mengganggu organ reprodulsi
b. Riwayat kesehatan sekarang
c. Riwayat kesehatan keluarga
Memiliki riwayat saudara/ keluarga dengan abrasi genetic
3. Pemeriksaan fisik
Pada inspeksi dan palpasi terdapat bentukan seperti kumpulan cacingcacing di dalam kantung yang berada di sebelah cranial testis saat pendrita
berdiri
4. Pemriksaan penunjang
Diagnose
1. Nyeri akut berhubungan dengan trauma jaringan dan reflex spasme otot
sekunder akibat pembedahan
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawtan nyeri pasien berkurabg
atau terkontrrol
Criteria hasil :
5. Klien mengatakan nyeri berkurang
6. Skala nyeri 0-4
7. Tanda-tanda vital dalam rentang normal
8. Klien terlihat rileks dan nyaman
Intervensi
a.
b.
c.
d.
e.
DAFTAR PUSTAKA
Purnomo, B B. 2008. Dasar-Dasar Urologi Edisi 2. Jakarta: Sagung Seto.
Djojodibroto, D. 2003. Seluk-Beluk Pemeriksaan Kesehatan (General Medical
Check Up). Edisi 3. Jakarta : Pustaka Popular Obor
Aprillia, Y. 2010. Hipnostetri : Rileks, Nyaman, Dan Aman Saat Hamil Dan
Melahirkan. Jakarta : Gagasmedia
Behrman;Kliegman; Arvin. (2000). Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Edisi15.
Jakarta: EGC
Doenges, Marylin E. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk
Perencanaan Dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta: EGC