BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan masalah tersebut diatas, maka penyusun mencoba untuk
menyusun laporan kasus individu dengan judul Asuhan Keperawatan Pada
Pasien Ny .Y dengan diagnose medis hernia femoralis post herniotomi hari O di
pavliun Dahlia Rumah Sakit Bunda untuk menerapkan Asuhan Keperawatan pada
klien secara komprehensif.
1.3
TUJUAN PENULISAN
a. Bab I Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, ruang
lingkup, dan sistematika penulisan.
b. Bab II : Tinjauan teori yang terdiri dari konsep dasar yang meliputi
pengertian, etiologi, patofisiologi (proses perjalanan penyakit, manifestasi
klinis, komplikasi), penatalaksanaan medis, pengkajian keperawatan,
diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, pelaksanaan
keperawatan, dan evaluasi keperawatan.
c. Bab III : Tinjauan kasus yang terdiri dari pengkajian keperawatan,
diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
keperawatan.
d. Bab IV : Pembahasan yang terdiri dari pengkajian keperawatan, diagnosa
keperawatan, perencanaan keperawatan, pelaksanaan keperawatan, dan
evaluasi keperawatan.
e. Bab V : Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Pengertian
Hernia femoralis adalah suatu penonjolan hernia yang melalui kanalis
femoralis di sepanjang pembuluh darah femoralis ketika pembuluh darah tersebut
melintas kelipatan paha (Oswari, 2000).
Hernia femoralis adalah suatu protrusi atau penonjolan lemak preperitoneal
atau organ intraperitoeal melalui pascia transversa yang lemah masuk kedalam
annulus femoralis dan canalis femoralis (Skandalakis et al,1995).
didesak keluar dari kanalis femoralis oleh suatu penonjolan peritoenal dan
seringkali membentuk massa yang dapat dipalpasi. Hernia femoralis keluar
melalui lakuna vasorum kaudal dari ligamen inguinalis. Kelainan anatomi ini
mengakibatkan inkaserasi hernia femoralis (Mutaqin, 2011).
Pintu masuk hernia femoralis adalah anulus femoralis. Selanjutnya, isi hernia
masuk ke dalam kanalis femoralis yang berbentuk corong sejajar dengan vena
femoralis sepanjang kurang lebih 2 cm dan keluar pada fosa ovalis di lipat paha.
Hernia femoralis hampir selalu terlihat sebagai massa yang iredusibel, meskipun
kantungnya mungkin kosong, karena lemak dan kelenjar limfe dari kanalis
melingkari kantung. Kelenjar limfe tunggal yang membesar dapat meniru
hernia femoralis dengan sangat tepat (Herrysyu, 2011).
C.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
D.
Etiologi
Penyebab hernia femoralis sama seperti hernia inguinalis, yaitu:
Defek kongenital
Perubahan struktur fisik
Peningkatan tekanan intra abdomen akibat dari kehamilan atau kegemukan
Batuk yang kuat / kronis
Konstipasi kronis
Mengangkat bebab berat
Aktifitas, seperti atlet angkat besi, balap sepeda dan berbagai jenis olahraga
lainnya
Patofisiologi
Hernia femoralis berkembang dengan proses waktu, dengan berbagai aktivitas
yang meningkatkan tekanan intra abdomen akan meningkatkan progresifitas
hernia. Peningkatan tekanan intraabdomen akan mendorong lemak preperitoneal
kedalam kanalis femoralis yang akan menjadi pembuka jalan terjadinya hernia
(Mutaqin, 2011).
E.
Manifestasi klinik
Pada hernia femoralis kadang tidak menimbulkan gejala. Tapi ada beberapa gejala
yang sering tampak yaitu:
1.
2.
3.
Ketidaknyamanan pangkal paha yang lebih buruk ketika berdiri dan mengangkat
4.
5.
benda berat
Kadang-kadang sakit perut, mual, dan muntah
Sakit waktu kencing (dysuria) disertai hematuria (kencing darah) disamping
F.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
G.
1.
10
2.
Foto polos abdomen untuk mendeteksi adanya udara pada usus untuk mendeteksi
3.
4.
adanya ileus
CT Scan untuk mendeteksi adanya hernia ekstra kolon
Pemeriksaan fisik yang didapatkan sesuai dengan manifestasi klinik hernia
femoralis. Pada survei umum pasien pemeriksaan fisik fokus akan didapatkan:
a) Inspeksi : secara umum akan terlihat penonjolan abnormal pada lipatan
paha. Apabila tidak terlihat dan terdapat adanya riwayat penonjolan, maka
pemeriksaan sederhana pasien didorong untuk melakukan aktiitas
peningkatan intra abdominal, seperti mengedan untuk menilai adanya
penonjolan pada lipatan paha.
b) Palpasi : nyeri tekan pada lipatan paha dan paha atas.
c) Auskultasi : penurunan bising usus atau tidak ada menandakan gejala
H.
11
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HERNIA FEMORALIS
1.
12
Kaji status riwayat kesehatan yang pernah dialami klien (keluhan yang dialami
klien, apa upaya dan dimana klien mendapat pertolongan kesehatan, lalu apa saja
yang membuat status kesehatan klien menurun.
2.
3.
Pola eliminasi.
Kaji terhadap frekuensi, karakteristik, kesulitan/masalah dan juga pemakaian alat
bantu seperti folly kateter, ukur juga intake dan output setiap shift. Kaji apakah
klien mengalami distensi abdomen, ketidakmampuan defekasi dan Flatus.
4.
5.
13
Tanyakan kepada klien kebiasan tidur sehari-hari, jumlah jam tidur, tidur siang.
Bagaimana suasana tidur klien apakah terang atau gelap. Sering bangun saat tidur
dikarenakan oleh nyeri, gatal, berkemih, sesak dan lain-lain.
6.
7.
8.
9.
14
A.Diagnosa Keperawatan
1.Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake makanan yang adekuat.
1. Ketidak seimbangan cairan tubuh berhubungan dengan keluarnya cairan tubuh
dari muntah dan obstruksi intestinal.
2. Nyeri berhubungan dengan respon inflamasi lokal
3. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan adanya port de entree luka pasca
bedah.
4. Kecemasan berhubungan dengan prognosis penyakit, rencana pembedahan.
B.Intervensi Keperawatan
1. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kurangnya intake makanan yang adekuat.
NOC:
Pasien dapat menunjukkan metode menelan makanan yang tepat
1. Intake makanan menjadi adekuat
2. Berat badan pada hari ketuju pasca operasi meningkat 0,5 kg.
15
NIC:
1.
3.
16
4.
Berikan sejumlah kecil minuman bila masukan peroral dimulai dan lanjutkan
dengan diet sesuai toleransi.
Rasional : menurunkan iritasi gaster / muntah untuk meminimalkan kehilangan
5.
cairan.
Kolaborasi pemberian cairan Intra vena
Rasional : membantu meningkatkan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh.
17
4. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan adanya port de entree luka pasca
bedah.
NOC:
1. Dalam waktu 2 x 24 jam tidak terjadi infeksi.
2. Terjadi perbaikan pada integritas pada jaringan lunak.
3. Tidak ada tanta-tanda infeksi dan peradangan pada area luka pembedahan.
NIC:
1.
2.
3.
4.
5.
5.
terjadinya infeksi.
Kecemasan berhubungan dengan prognosis penyakit, rencana pembedahan.
NOC :
1. Pasien akan meneruskan aktivitas yang dibutuhkan meskipun mengalami
kecemasan
2. Pasien akan mengkomunikasikan kebutuhan dan perasaan negative secara
tepat.
NIC:
18
1.
D. Evaluasi
Kriteria evaluasi yang diharapkan dapat diketahui setelah melaksanakan intervensi
keperawatan pada pasien hernia femoralis, meliputi hal-hal berikut:
1.
2.
3.
4.
5.