Anda di halaman 1dari 15

VARIKOKEL

EMAIL SAYA KALO BUTUH REFERENSI /MAKALAH/REFERAT COASS


ANATOMI TESTIS (SKROTUM)

Testis adalah organ genitalia pria yang pada orang normal jumlahnya ada
dua dan masing-masing terletak didalam skrotum kanan dan kiri.
Bentuknya ovoid dan pada orang dewasa ukurannya adalah 4 x 3 x 2,5
cm, dengan volume 15-25 ml.
Terbungkus oleh jaringan tunika albuginea yang melekat pada testis.
Diluar tunika albuginea terdapat tunika vaginalis yang terdiri dari lapisan
viseralis dan parietalis, serta tunika dartos.
Otot kremaster memungkinkan testis dapat digerakkan mendekati ruang
abdomen untuk mempertahankan temperatur testis agar tetap stabil.
HISTOLOGI TESTIS (SKROTUM)

Terdiri dari 250 lobuli dan tiap lobulus terdiri dari tubuli seminiferi
Didalam tubulus seminiferi terdapat sel-sel spermatogonia dan sel sertoli,
sedangkan diantara tubulus seminiferi terdapat sel-sel leydig
Sel-sel setoli berfungsi untuk memberi makan pada bakal sperma
Sel-sel leydig atau disebut juga sel-sel interstisial testis berfungsi untuk
menghasilkan hormone testosteron
Testis mendapat darah dari beberapa cabang arteri
Pembuluh darah yang meninggalkan testis berkumpul membentuk pleksus
pampiniformis
DEFINISI VARIKOKEL

Varikokel adalah dilatasi


abnormal dari vena pada
pleksus pampiniformis
akibat gangguan aliran
darah balik vena spermatika
interna
Penyebab ketidak suburan
pada pria.
EPIDEMIOLOGI

Laki-laki dewasa adalah sekitar 15%.


30-40% pada pria dengan infertilitas primer
50-80% pada pria dengan infertiliras sekunder
Sekitar 20 50% didapatkan gangguan kualitas semen dan
perubahan histologi jaringan testis.
ETIOLOGI

Peningkatan Tekanan Vena


Perbedaan letak vena spermatika interna kanan dan kiri
menyebabkan terpelintirnya vena spermatika interna kiri, dilatasi
dan terjadi aliran darah retrogard
Anastomosis Vena Kolateral
Studi anatomi menggambarkan terdapat anastomosis sistem
drainase superfisial dan interna
Katup yang Inkompeten
Pembuluh testis berisi katup yang protektif terhadap varikokel,
dan ini merupakan kekurangan atau ketidakmampuan pada sisi
kiri yang menyebabkan terjadinya varikokel
PATOGENESIS
Mekanisme Patofisiologi
Peningkatan suhu skrotal yang menyebabkan disfungsi gonadal bilateral, refluks renal,
metabolit adrenal dari vena renalis, hipoksia, dan akumulasi gonadotoksin.
Disfungsi Bilateral
Aliran darah retrograd sisi kanan didapatkan pada pria dengan varikokel sisi kiri dan menjadi
mekanisme yang memungkinkan
Refluks dari Metabolit Vasoaktif
Derivat derivat dari ginjal atau adrenal dapat menuju ke vena gonadal
Jika metabolit ini bersifat vasoaktif (mis: prostaglandin), maka dapat menjadi berbahaya pada
fungsi testis
Hipoksia
Perbedaan gradien tekanan (dan gradien oksigen subsekuen) antara vena renalis dan gonadal
dapat menyebabkan hipoksia diantara vena gonadal
Gonadotoksin
KLASIFIKASI

Derajat I varikokel teraba saat pasien berdiri dan manuver valsava


berulangkali
Derajat II varikokel terlihat saat pasien berdiri dan manuver valsava sekali
saat berbaring varikokel tidak tampak

Derajat III variokel teraba dan terlihat jelas saat pasien berdiri tanpa
manuver valsava. Saat berbaring varikokel tidak terlihat jelas

Derajat IV varikokel terlihat jelas baik pasien berdiri maupun duduk


seringkali disertai nyeri
MANIFESTASI KLINIS

Nyeri jika berdiri terlalu lama


Masalah kesuburan
Atrofi testis
DIAGNOSIS

Anamnese
Apakah kelainan jelas terbatas di sebelah atas?
Apakah kelainan bersifat kistik atau padat?
Letak dan struktur anatomin ?
Pemeriksaan Fisik
Jika varikokel tidak terlihat secara visual, struktur vena harus dipalpasi
Menentukan besar atau volume testis dilakukan pengukuran dengan alat
orkidometer
Pemeriksaan Penunjang
Angiografi/venografi
Ultrasonografi
PENATALAKSANAAN

Indikasi Operasi
Varikokel terkait dengan atrofi testikular ipsilateral atau dengan nyeri ipsilateral testis
yang makin memburuk setiap hari
Teknik Operasi
Teknik Retroperitoneal (Palomo)
Teknik Inguinal (Ivanissevich)
Teknik Laparoskopik
Microsurgical varicocelectomy (Marmar-Goldstein)
Teknik embolisasi
PROGNOSIS

Quo ad vitam : dubia ad bonam


Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanactionam : bonam

Anda mungkin juga menyukai