Anda di halaman 1dari 20

Oleh :

FLOERA FINALITA
G1A216079

Dosen Pembimbing :
dr. Hendra Herman, Sp.U
PENDAHULUAN

TORSIO TESTIS Funikulus spermatikus terpeluntir yang


mengakibatkan oklusi dan strangulasi
dari vaskularisasi vena atau arteri ke
testis dan epididimis.
Penyebab tersering
nyeri scrotum akut

Kegawatan urologi
1 : 4000
Usia < 25 tahun
> Masa pubertas (12-20 tahun)
ANATOMI SCROTUM
• Vaskularisasi:
• Ramus perinealis, Arteriae
pudendae externae, A.
cremasterica dari arteria
epigastrica inferior
• V. Scrotales

• Innervasi :
• Ramus genitalis dari nervus
genitofemoralis (L1,L2) , Cabang
nervus ilioinguinalis (L1), Ramus
perinealis dari nervus pudendalis
(S2-S4) , Ramus perinealis dari
nervus cutaneus femoris posterior
(S2,S3)
ANATOMI TESTIS
• Vaskularisasi testis berasal dari
arteria testicularis. Vena-vena
meninggalkan testis dan
berhubungan dengan plexus
pampiniformis yang
melepaskan vena testicularis
dalam canalis inguinalis.

• Saraf autonom testis berasal


dari plexus testicularis sekeliling
arteria testicularis. Saraf ini
mengandung serabut
parasimpatis dari nervus vagus
dan serabut simpatis dari
segmen medulla spinalis.
ANATOMI FUNICULUS SPERMATICUS
Komponen funiculus spermaticus :

• Ductus deferens (vas deferens)


• Arteria testicularis
• Arteri untuk ductus deferens dari
arteria vesicalis inferior.
• Arteria cremasterica
• Plexus pampiniformis
• Serabut saraf simpatis pada arteri
dan serabut simpatis serta
parasimpatis pada ductus deferens.
• Ramus genitalis nervi
genitofemoralis
• Pembuluh limfe
TORSIO TESTIS

• Suatu keadaan dimana


funikulus spermatikus
terpeluntir yang
mengakibatkan oklusi dan
strangulasi dari
vaskularisasi vena atau
arteri ke testis dan
epididimis
EPIDEMIOLOGI
EPIDEMIOLOGI

• >>> Laki-laki dewasa muda


• Angka kejadian 1:4000 orang
• Usia <25 tahun (12-20 tahun)
• Trauma dapat menjadi faktor
penyebab pada sekitar 50% pasien
ETIOLOGI
Beberapa keadaan yang menyebabkan pergerakan yang
berlebihan itu antara lain :
1. Perubahan suhu yang mendadak (seperti pada saat
berenang)
2. Latihan yang berlebihan Faktor predisposisi lain :
3. Celana yang terlalu ketat
4. Trauma yang mengenai scrotum Peningkatan volume testis,
tumor testis, testis yang
terletak horizontal, riwayat
kriptokismus, dan pada
keadaan dimana spermatic
cord intrascrotal yang
panjang
ETIOLOGI

Kelainan sistem Faktor predisposisi


penyangga testis lain

Testis berotasi

Funiculus spermaticus
PATOFISIOLOGI terpeluntir

Aliran darah terhenti

Iskemia testis

Nekrosis

Nyeri Pembengkakan Mual dan Demam


menjalar ke pada testis muntah
abdomen
ANAMNESIS

Nyeri hebat pada daerah


testis dan seringkali dirasakan
hingga ke daerah abdomen

Mual Muntah

Terkadang disertai
Demam rasa panas dan
ringan terbakar saat
berkemih
PEMERIKSAAN FISIK
Testis yang mengalami torsio pada scrotum akan tampak
bengkak dan hiperemis
Eritema dan edema dapat meluas hingga scrotum sisi
kontralateral

Nyeri tekan saat palpasi

Testis tampak lebih tinggi di dalam scrotum

Nyeri tidak berkurang bila dilakukan elevasi testis


(Prehn sign)

Hilangnya refleks cremaster (sensitivitas 99%)


PEMERIKSAAN PENUNJANG
a) Pemeriksaan Laboratorium

• Pemeriksaan urin

• Pemeriksaan darah
b) Pemeriksaan Radiologis
1. Color Doppler Ultrasonography

• Untuk melihat aliran darah


pada arteri testikularis.
• Gold Standar dengan 82-
90% dan spesifitas 100%.

2. Nuclear Scintigraphy • Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan aliran


darah yang meragukan dengan memakai
ultrasonografi.
• Sensitivitas dan spesifitas 90-100% dalam
menentukan daerah iskemia akibat
infeksi.
DIAGNOSIS BANDING
1
3
Epididimitis
Hidrokel
Akut - Epididimitis akut :nyeri
akan berkurang (Prehn’s Sebelumnya sudah
sign positif) ada benjolan di dalam
-Torsio testis : nyeri tetap scrotum
ada (Prehn’s sign negatif)
2 4
Hernia Tumor
Scrotalis Testis
Incarserata Didapatkan benjolan
yang dapat keluar dan
Benjolan tidak
masuk ke dalam
dirasakan nyeri
scrotum
TATALAKSANA

Non operatif

• Detorsi manual adalah


mengembalikan posisi testis ke
asalnya dengan jalan memutar
testis kearah berlawanan dengan
arah torsio. Hilangnya nyeri
setelah detorsi menandakan
bahwa detorsi telah berhasil. Jika
detorsi berhasil, operasi harus
tetap dilaksanakan.
Operatif

• Dilakukan untuk reposisi


dan setelah itu dilakukan
penilaian apakah testis yang
mengalami torsio masih
viable (hidup) atau sudah
mengalami nekrosis. Jika
testis masih hidup,
dilakukan orkidopeksi
(fiksasi testis) pada tunika
dartos kemudian disusul
orkidopeksi pada testis
kontralateral
KOMPLIKASI

Nekrosis tubular (2 jam)

Atrofi testikuler (8 jam)

Infark gonad

Infertilitas sekunder
PROGNOSIS
Sebelum 6 jam Baik
8 jam Memungkinkan
pulih kembali
12 jam Meragukan
24 jam Orkidektomi
Dioperasi >6
jam :
Viabilitas
testis sangat
berkurang
KESIMPULAN
• Torsio testis : suatu keadaan dimana funikulus
spermatikus terpuntir yang mengakibatkan
oklusi dan strangulasi dari vaskularisasi vena
atau arteri ke testis dan epididimis.
• Diagnosa ditegakkan melalui anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang
• Penatalaksanaan torsio testis dibagi menjadi dua
yaitu non-operatif dengan detorsi manual dan
tindakan operatif
• Prognosis tergantung kecepatan dan ketepatan
tatalaksana

Anda mungkin juga menyukai