Anda di halaman 1dari 57

Identitas Pasien

Nama : Tn. S
Usia : 50 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Potrobangsan, Magelang Utara
Pekerjaan : Pensiunan
Status : Menikah
Agama : Islam
Tgl. Masuk : 24 April 2014 pukul 11.30
(IGD)
Ruang rawat : Bangsal Nusa Indah

KELUHAN UTAMA
Nyeri panggul kanan
Setelah kecelakaan kaki pasien jadi sulit untuk digerakkan dan pada panggul kanan terasa
panas dan nyeri sekali. Nyeri dirasakan terus-menerus. Nyeri bertambah berat apabila
pasien berusaha bergerak
Pasien jatuh terduduk miring dan posisi jatuh bertumpu pada paha kanan. Waktu kejadian
kepala tidak terbentur ke lantai
Pada tanggal 24 April 2014 pukul 08.00 WIB, pasien terjatuh saat hendak memakai celana.
Pasien datang dgn keluhan nyeri panggul kanan sampai paha kanan sejak pagi tadi (sekitar
pukul 8.00).
Keluhan seperti ini disangkal.
Riwayat Hipertensi : (+) 10 tahun.
Riwayat Diabetes Mellitus : disangkal.
Riwayat Penyakit Jantung : disangkal.
Riwayat Alergi : disangkal
Riwayat Trauma sebelumnya : disangkal
Riwayat Operasi : disangkal
Keluhan seperti ini disangkal.
Riwayat Hipertensi : disangkal
Riwayat Diabetes Mellitus : disangkal
Riwayat Penyakit Jantung : disangkal
Post kecelakaan pasien belum sempat diobati sebelumnya.
Sudah tidak merokok dan minum alcohol.
Purnawirawan Mayor TNI
OBJEKTIF
Keadaan Umum: Sakit sedang
Kesadaran/GCS: Compos Mentis,
E
4
V
5
M
6

Tanda Vital :
Tekanan Darah : 150/100
mmHg
Nadi : 88 x/menit
Respirasi : 26 x/menit
Suhu : 37,5
0
C
Status Generalis
Kepala/Leher:
A/I/C/D: -/-/-/-
Pupil bulat, isokor, diameter 3 mm/3
mm


Jantung : DBN
Paru : DBN

Ekstremitas:
Tidak ada edema
Tidak terdapat akral yang dingin
Tidak terdapat sianosis


Swelling (+), Deformitas (+),
Eksorotasi, Shortening
Nyeri tekan (+), A.Poplitea dan
A.Dorsalis pedis teraba kuat,
daerah luka teraba lebih hangat
dari kulit sekitar
Nyeri saat digerakkan (+),
Krepitasi (-). ROM (Range of
Movement) terbatas.
Assessment
Fraktur Collum Femur Dekstra
Osteoporotic bone
Hipertensi Gr I
Planning Terapi
Rencana
Diagnostik:
Lab: DL, Profil
lipid, Fx ginjal, Fx
hati, CT/BT
Ro Pelvic
AP View
Ro Thorax
AP
EKG
Rencana
Terapi :
Infus RL +
Futrolit 20-30
tpm
Inj. Ketorolac
3x30 mg iv
Inj. Tofedex 50
mg
Inj. Rycef 1 gr
IV
Inj. Kalnex
500 mg
Rencana
Operasi :
Rencana
op ganti
sendi
konsul
SpAn
Rencana
Monitoring :
Keadaan
Umum
Tanda
Vital
Rencana
Edukasi :
Bed Rest
Pembatasan
pengunjung
Intake
nutrisi
Hasil Lab 28-04-2014
Glucosa 234 mg/dL () 70 110
Ureum 31 mg/dL 8 50
Creatinin 1,2 mg/dL 0 1,3
Jenis Pemeriksaan Hasil Referensi
WBC 8,9 x 10
3
/uL 4 -10
RBC 5,18 x 10
6
/uL (n) 3,5-5,5
HB 14,6 gr/dL 11-15
HCT 43,6% 36-48
PLT 207 x 10
3
/uL (n) 150-390
PCT 0,15% (n) 0.1-0.28
MCV 84 fl 80-99
MCH 28,1 Pg 26-32
MCHC 33,4 g/dL (n) 32-36
RDW 16,3 % (n) () 11,5-14,5
MPV 7,2 fL () 7,4-10.4
PDW 11,7 % 10-14
% Lym 21 % 20-40
% Mid 5,0 % (n) 1-15
% Gra 74 % () 50-70
# Lym 1,8 x 10
3
(n) 0,6-4,1
# Mid 0,4 x 10
3
(n) 0,1-0,8
# Gra 6,7 x 10
3
2,0-7,8
CT/BT 4/2


Hasil EKG

Rontgen Femur Sinistra
AP/Lat View, Simetris
Kesan :
Fractura Collum
Femoris Dekstra Pars
Inter-Trochanterica
Cum Contractionem.
Tak Tampak Dislokasi.

Hasil Rontgen Pelvis AP 17-02-2013
Langkah-langkah Operasi Austin Moore
Prothese Tanggal 28 April 2014
Posisi miring kanan atas dalam spinal anestesi.
Desinfeksi
Posisi Moore Approach
Lapis demi lapis sampai tampak fraktur femur
Dilakukan prosedur penggantian sendi panggul kiri berat
dengan protesa bipolar diameter 44 cm dan bone semen.
Cek stabilitas ROM sendi panggul oke (bebas) cuci dan
hentikan perdarahan.
Jahit kapsul sendi
Jahit fascia dll.
Kulit satu-satu.
Operasi selesai.



Diagnosis Post-Op
Osteoporotic Fractur
of The Collum Femur
Dekstra
INSTRUKSI POST OP
Infus RL:Futrolit (2:1) 20 30 tetes/menit
Inj Tofedex 2 x 1 amp
Inj. Kalnex 3 x 500 mg
Inj. Rycef 3 x 1
Foto ulang Pelvis AP.
Boleh minum sedikit-sedikit bertahap boleh makan.
Bertahap mobilisasi Besok mulai duduk duduk.
Siapkan walker untuk latihan jalan.
Hasil Rontgen Pelvis AP 29-04-2014


S
O A P
Kaki kanan
dapat
digerakkan
Nyeri panggul
kanan (-)
Demam (-)
Mual/Muntah (-)
Makan/Minum
baik
BAK/BAB dbn
Status Lokalis Regio
Hip Dekstra :
Look: Terpasang
perban (+), Rembesan
darah (-), Swelling (-)
Feel: Nyeri tekan (-),
A.Poplitea dan
A.Dorsalis pedis teraba
kuat, Swelling (-).
Move : ROM (Range of
Movement) terbatas.

Fraktur
Collum Post
Op Bipolar
Prothesis hari
ke-7
Simlev 1 x 500 mg
Meloxicam 3 x 15 mg
Allovel
Vip albumin caps 2 x 1
Walker Latihan jalan
5 Mei 2014
TINJAUAN
PUSTAKA
Hilangnya kontinuitas dari tulang,
tulang rawan sendi, tulang rawan
epifisis, baik yang bersifat total
maupun parsial
FRAKTUR
Mulai dari bagian distal permukaan
kaput femur sampai dengan bagian
proksimal dari intertrokanter
Collum femur
diskontinuitas tulang yang terjadi
antara bagian distal permukaan kaput
femoris sampai dengan bagian
proksimal dari intertrokanter
Fraktur Collum Femur

Vaskularisasi
Pembuluh darah yang melewati colum femoris bersama dengan retinacula
kapsularis dan memasuki caput melalui foramina besar pada basis caput.
Pembuluh darah ini berasal dari cabang a. sirkumfleksa femoralis melalu
anastomiss dengan a cruciate dan a trochanterica. Pada orang dewasa ini
merupakan sumber pasokan darah terpenting.
Pembuluh darah dalam lig teres yang memasuki caput melaluli foramina kecil
pada fovea. Pembuluh ini berasal dari cabang a. obturatoria.
Melalui diafisis dari pembuluh darah femoralis nutrisia

Kinesiologi articulatio coxae
Tulang : antara caput femoris dan acetabulum
Jenis sendi : enarthrosis spheroidea
Penguat sendi : terdapat tulang rawan pada facies
lunata
Capsula articularis : membentang dari lingkar
acetabulum ke linea intertrochanterica dan crista
intertrochanterica.

Gerak Sendi
M. Iliopsoas, M. Pectineus, M. Rectus
femoris, M. Adductor longus, M. Adductor
brevis, M. Adductor magnus pars anterior
tensor fascia lata
Fleksi
M. Gluteus maximus, M. Semitendinosus,
M. Semimembranosus, M. Biceps femoris
caput longum, M. Adductor magnus pars
posterior
Ekstensi
M. Gluteus medius, M. Gluteus minimus,
M. Piriformis, M. Sartorius, M. Tensor
fascia lata
Abduksi
Gerak Sendi
M. Adductor magnus, M. Adductor
longus, M. Adductor brevis, M. Gracilis,
M. Pectineus, M. Obturator externus,
M. Quadratus femoris
Adduksi
M. Gluteus medius, M. Gluteus
minimus, M. Tensor fascia lata, M.
Adductor magnus pars posterio
Rotasi
medialis
M. Piriformis, M. Obturator internus,
Mm. Gamelli, M. Obturator externus, M.
Quadratus femoris, M. Gluteus
maximus dan Mm. Adductores.
Rotasi
lateralis
EPIDEMIOLOGI
Fraktur ini merupakan penyebab utama
morbiditas pada pasien usia tua imobilisasi
pasien di tempat tidur
Sering terjadi pada usia >60 tahun dan lebih
sering pada wanita yang disebabkan oleh
kerapuhan tulang akibat kombinasi proses
penuaan dan osteoporosis pasca menopause.

FAKTOR RISIKO
jenis kelamin wanita,
ras kulit putih,
peningkatan umur,
kesehatan yang buruk,
pengguna tembakau dan alkohol,
riwayat fraktur terdahulu,
riwayat terjatuh dan
rendahnya kadar estrogen
Etiologi
Trauma
langsung
(direct)
Trauma tidak
langsung
(indirect)
Fraktur
patologis
Lokasi anatomi
Fraktur
Subkapital
Fraktur Trans
servikal
Fraktur Basis
kolum femur
Dislokasi atau tidak
fragmen
Grade I
Grade II
Grade III
Grade IV
Arah sudut garis
patah
Tipe I
Tipe II
Tipe III

KLASIFIKASI FRAKTUR FEMUR

Berdasarkan Lokasi Anatomi
Berdasarkan dislokasi atau tidak
fragmen menurut garden
Stadium I : tidak lengkap
Stadium II : lengkap tanpa pergeseran
Stadium III : lengkap dengan pergeseran
sebagian
Fragmen masih tersambung dgn perlekatan retinakular posterior
Trabekula femur mengalami salah jajar (malaligned)
Stadium IV : lengkap dengan pergeseran
penuh
Fragmen dlm keadaan bebas dan terletak benar pd asetabulum
sehingga trabekula berjajar secara normal.
Berdasarkan arah sudut garis patah
menurut Pauwel
Nyeri panggul
Penderita tidak dapat berdiri
Posisi panggul dalam keadaan
fleksi dan eksorotasi
Pemendekan dari tungkai yang
cedera
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Inspeksi (look) : deformitas, jenis fraktur, oedem,
luka, angulasi, pemendekan,dll.

Palpasi (feel) : Temperatur, nyeri, krepitasi (bila
ditemukan, do no harm), perabaan vaskularisasi,
pengukuran tungkai

Pergerakan (move) : gerak aktif dan pasif, gerak
bagian distal cidera, hati-hati karena nyeri dan
beresiko merusak jaringan lunak
Px Lab

Foto Rongen
pergeseran dinilai melalui bentuk bayangan tulang yang
abnormal dan tingkat ketidakcocokan garis trabekular
pada kaput femoris dan ujung leher femur.
Bone Scanning
MRI
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan radiologis (rontgen), pada daerah yang
dicurigai fraktur, harus mengikuti aturan role of two, yang
terdiri dari :
Dilakukan dua
kali, yaitu
sebelum
tindakan dan
sesudah
dua
gambaran
yaitu
anteroposterior
(AP) dan
lateral.
Dua
extremitas
(terutama
pada anak-
anak)
dua sendi
antara fraktur
yaitu bagian
proximal dan
distal
Femoral head
fracture
Femoral neck
fracture

Trochanteric fracture
Intertrochanteric
fracture
Subtrochanteric
fracture
DIAGNOSIS BANDING
(UTAMA)
Peradangan dari simfisis pubis - sendi
dari dua tulang panggul besar di bagian
depan panggul.
1. Osteitis pubis

DIAGNOSIS
BANDING

2. Slipped Capital
Femoral Epiphysis
Patah tulang yang melewati fisis (plat tembat
tumbuh pada tulang), yang menyebabkan
selipan terjadi diatas epifisis.
Dislokasi Fraktur Collum
Femur

Terapi
Konservatif
Terapi
Operatif
Pada penderita dengan usia
lanjut (60 tahun ke atas)
fraktur ditangani dengan
cara memindahkan caput
femur dan menempatkannya
dengan metal prosthesis,
seperti prosthesis Austin
Moore.
Osteotomy
McMurray
Shanz angulation
Hemi replacement
arthroplasty
Total hip replacement
Head Viable
Head not Viable

K
0
M
P
L
I
K
A
S
I
KOMPLIKASI
AVASKULAR
NEKROSIS
NON-UNION
TROMBOSIS
VENA
ULKUS
DEKUBITUS

Anda mungkin juga menyukai