Disusun oleh:
SEPTIN ADRI ANTI PRAWIRO
NIM. P07224422002
Asuhan kebidanan pada Ny. H, usia 16 tahun, GIP0000 dengan persalinan premature
telah diperiksa, dievaluasi oleh pembimbing ruangan dan pembimbing institusi di
RSUD MOEIS Samarinda
Mahasiswa
Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahnya
yang diberikan sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini yang berjudul “Laporan
Komprehensif Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal Dengan Persalinan
Premature” dengan tepat waktu.
Laporan ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi pembaca. Penulisan
makalah ini masih ada kesalahan ataupun kekurangan dan masih jauh dari
kesempurnaan oleh karena itu penulis sangat mengharapkan dan menerima saran
maupun kritikan yang sifatnya membangun untuk penyusunan makalah ini.
Tiada gading yang tak retak, begitu pula makalah ini. Penulis ucapkan
terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Teori 4
B. Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan 23
BAB III TINJAUAN KASUS
Data Subyektif 29
Data Obyektif 32
Analisa Data 34
Penatalaksanaan 34
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengumpulan Data Dasar 36
B. Interpetasi Data Dasar 37
C. Mengidentifikasi Diagnosa dan Masalah 38
D. Menerapkan Tindakan Kebutuhan Segera 38
E. Menyusun Rencana Asuhan 38
F. Pelaksaan Langsung Asuhan 38
G. Evaluasi 39
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 40
B. Saran 40
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk
melihat derajat kesehatan suatu negara. Jumlah kematian ibu di negara
berkembang dan tertinggal tergolong tinggi seperti yang terjadi di Afrika Sub
Sahara dan Asia Selatan (WHO, 2017). Penyebab utama kematian dari ibu ini
adalah adanya perdarahan, hipertensi, infeksi, partus lama serta penyebab
tidak langsung lainnya, seperti aborsi yang tidak aman, dan kondisi penyakit
yang diderita ibu dan masalah tersebut cenderung terjadi di negara
berkembang termasuk Indonesia (WHO, 2017).
Target Sustainable Development Goals (SDG’s) untuk memperbaiki
kesehatan ibu, bayi baru lahir dan anak yang harus dicapai pada tahun 2030
yaitu Angka Kematian Ibu (AKI) diturunkan hingga 70 per 100.000
kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) diturunkan hingga 12 per
1000 kelahiran hidup. AKI dan AKB merupakan salah satu indikator utama
derajat kesehatan suatu negara. AKI dan AKB juga mengindikasikan
kemampuan dan kualitas pelayanan kesehatan (WHO, 2017).
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan angka kematian bayi dan
ibu saat melahirkan mengalami penurunan sejak 2017 hingga semester
pertama 2019. Berdasarkan data yang dikutip dari laman resmi
Kementerian Kesehatan, jumlah kasus kematian bayi turun dari 32.007 kasus
pada 2017 menjadi 19.156 kasus pada 2019. Demikian pula dengan angka
kematian ibu saat melahirkan turun dari 4.912 kasus pada 2017 menjadi
4.221 kasus kematian ibu saat proses persalinan di tahun 2019 (Kemenkes,
2019).
Angka kematian ibu (AKI) melahirkan di Provinsi Kalimantan Timur
(Kaltim) masih tinggi yang mencapai 79 kematian per 100.000 kelahiran,
sehingga kondisi ini harus menjadi perhatian serius dari semua pihak terkait
untuk menekan kematian (Kemenkes, 2019).
Persalinan prematur merupakan penyebab utama yaitu 60-80%
morbiditas dan mortalitas neonatal di seluruh dunia. Indonesia memiliki
angka kejadian prematur sekitar 19% dan merupakan penyebab utama
kematian perinatal. Kelahiran di Indonesia diperkiraka sebesar 5.000.000
orang per tahun, maka dapat diperhitungkan kematian bayi 56/1000 KH,
menjadi sekitar 280.000 per tahun yang artinya sekitar 2,2 - 2,6 menit bayi
meninggal, penyebabnya antara lain yaitu Asfiksia (49-60%), Infeksi (24-
34%), BBLR (15-20%), Trauma persalinan (2-7%), dan Cacat bawaan (1-3%)
(Herlina, 2017).
Faktor- faktor penyebab persalinan prematur diantaranya seperti sosial
ekonomi rendah, gizi kurang, anemia, trauma fisik, perokok/ kecanduan obat,
hipertensi/ preeklamsi, diabetes militus, infeksi saluran kemih, serviks
inkompletus, kelainan rahim, infeksi intrauterine, bakterial vaginosis,
kehamilan ganda, riwayat persalinan preterm sebelumnya, usia ibu < 18 tahun
atau > 40 tahun, faktor fisik, stress psikologik, kehamilan di luar nikah,
perdarahan antepartum ( solusio plasenta, plasenta previa, ketuban pecah
dini ), cacat bawaan janin, polihidramnion, gemeli, dan oligohidramnion.
Persalinan prematur sulit di duga dan sulit dicari penyebabnya, sehingga
sukar dapat di terapkan dengan pasti (Herlina, 2017).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar persalinan serta dapat
melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu bersalin fisiologis dengan
menggunakan pendekatan Manajemen Kebidanan menurut Varney.
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu:
a. Menjelaskan konsep dasar teori Persalinan Normal
b. Menjelaskan konsep dasar manajemen kebidanan pada Ibu Bersalin
Normal
c. Melaksanakan asuhan kebidanan pada Ibu Bersalin Normal dengan
pendekatan varney yang terdiri dari :
1) Melakukan pengkajian pada ibu bersalin fisiologis
2) Menginterpretasikan data dasar pada ibu bersalin fisiologis
3) Mengidentifikasikan diagnosa dan masalah potensial pada ibu
bersalin fisiologis
4) Mengidentifikasikan kebutuhan segera pada ibu bersalin
fisiologis
5) Merancang intervensi pada ibu bersalin
6) Melakukan implementasi
7) Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan yang telah diberikan
d. Mendokumentasikan asuhan dalam bentuk catatan SOAP
e. Melakukan pembahasan adanya kesenjangan antara teori dan praktik
di lapangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Klasifikasi Prematur
Usia kehamilan normal bagi manusia adalah 40 minggu. Menurut World
Health Organization (WHO), usia kehamilan pada bayi yang baru lahir
dikategorikan menjadi prematur, normal, dan lebih bulan. Kelahiran
prematur terjadi sebelum 37 minggu usia kehamilan dan bisa dibagi
menjadi 3. Usia kehamilan ini dihitung dari hari pertama setelah siklus
menstruasi terakhir.
Bayi prematur murni diklasifikasikan dalam tiga golongan, antara lain:
1. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), berat lahir 1500-2500 gram
2. Bayi Berart lahir Sangat Redah (BBLSR), berat lahir < 1500 gram
3. Bayi Berat Lahir Ekstrem Rendah (BBLER), berat lahir <1000 gram
b. Faktor Ibu
1) Umur < 18 tahun atau > 40 tahun
2) Preeklampsia/hipertensi
3) Infeksi saluran kemih
4) Stress psikologik
5) Kelainan bentuk uterus atau serviks
6) Riwayat persalinan prematur sebelumnya/abortus berulang
7) Kurang Gizi Anemia, kekurangan Zn dan Asam Folat
8) Perokok berat atau perokok pasif
9) KEK
1. PENGKAJIAN
a. Data Subjektif
1. Identitas
Nama :
Nama klien dan suami perlu ditanyakan agar tidak keliru
bila ada kesamaan nama dengan yang lain (Jannah, 2017)
Umur : <16 tahun dan >35 tahun berisiko untuk hamil
Usia dibawah 16 tahun atau diatas 35 tahun
mempredisposisi wanita terhadap sejumlah komplikasi
persalinan (Jannah, 2017)
Agama :
Suku/Bangsa :
Pendidikan :
makin rendah pendidikan ibu,maka makin tinggi
kematian bayi,sehingga diperlukan penyuluhan.
(Kemenkes, 2019)
Pekerjaan : Pekerjaan seks komersial lebih rentan
terinfeksi HIV (Jannah, 2017)
Alamat :
No. Register :
5. Riwayat Menstruasi
HPHT : Merupakan dasar untuk menentukan usia kehamilan dan perkiraan
taksiran partus
Riwayat Menstruasi : Siklus. lama. jumlah
Wanita seringkali keliru mengartikan bercak darah akibat implantasi
sebagai periode menstruasi, meski menstruasi ini sangat berbeda dari
menstruasi yang biasa ia alami (Sulfianti et al, 2020)
6. Riwayat Obstetri
b. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran :
Tanda vital :
Tekanan darah : 110/70 mmHg-120/80 mmHg, <140/90 mmHg
Peningkatan sistolik 10-20 mmHg dan diastolik rata-rata
10 mmHg masih dianggap normal Goldstein (2018)
Nadi : 60-100 x/menit Peningkatan nadi dapat terjadi pada saat
kontraksi uterus Goldstein (2018)
Suhu Tubuh : 36,5-37,5 0C Peningkatan suhu tidak lebih dari 0,5-1o C
masih dianggap normal Goldstein (2018)
Pernapasan : 16-20 x/menit
Peningkatan frekuensi pernapasan mencerminkan
peningkatan metabolisme yang terjadi saat proses
persalinan Goldstein (2018)
Antropometri :
Tinggi Badan : >145 cm Tinggi Badan ibu kurang dari 145 cm dapat
dicurigai terjadinya kesempitan panggul Goldstein
(2018)
Kenaikan Berat Badan : ≤ 15 kg, penambahan berat badan lebih dari
15 kg dapat mengindikasi ibu mengalami PEB,
DM dan janin makrosomia Goldstein (2018)
Ukuran lila : >23,5 cm, ukuran lila kurang dari 23,5
mengindikasikan status gizi buruk pada ibu
hamil Goldstein (2018)
IMT : Indeks massa tubuh ibu (BMI; dihitung
sebagai berat dalam kilo-gram dibagi tinggi
dalam meter persegi; BMI untuk di
bawahberat, <18,5; berat normal, 18,5- 24,9;
kelebihan berat badan, 25-29,9;dan obesitas,
≥30) Goldstein (2018)
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Kadar Hb normal : > 11 gr%
Hb meningkat rata-rata 1,2 gr% selama
persalinan (Varney, 2015)
Sel Darah Putih : Meningkat secara progresif pada kala I
persalinan, ± 5000-15.000 pada saat pembukaan
lengkap Waktu koagulasi darah berkurang dan
terdapat peningkatan fibrinogen plasma (Varney,
2015) Albumin dan reduksi urine negative
(Herlina, 2017)
Pemeriksaan USG : Janin Intra uterine
V. INTERVENSI
1. Jelaskan hasil pemeriksaan !
Rasional : Penjelasan mengenai hasil pemeriksaan
merupakan hak klien dan keluarga (Herlina, 2017)
2. Lakukan observasi kala I !
a. Tiap 30 menit, pantau DJJ, nadi dan kontraksi uterus
Rasional : DJJ dan nadi ibu diperiksa untuk memastikan
kondisi ibu dan janin baik. Kontraksi uterus dipantau untuk
memudahkan petugas dalam pengambilan tindakan
selanjutnya (APN, 2017)
b. Tiap 2 jam, suhu tubuh dan volume urine ibu
Rasional : Peningkatan suhu tubuh dapat menunjukan proses
infeksi dan dehidrafi Kandung kemih yang penuh berpotensi
untuk menghambat proses persalinan dan penurunan kepala
(APN, 2017)
c. Tiap 4 jam, pembukaan serviks, penurunan kepala, keadaan
ketuban, molase dan tekanan darah ibu
Rasional : Merupakan indikator untuk pengambilan tindakan
selanjutnya (APN, 2017)
d. Lakukan pencegahan infeksi sesuai standar PI !
Rasional : PI adalah bagian yang esensial dari semua asuhan
yang diberikan kepada ibu dan bayi baru lahir karena dapat
menurunkan kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir.
Upaya dan keterampilan untuk melaksanakan prosedur PI
secra baik dan benar juga dapat melindungi penolong
persalinan terhadap resiko infeksi (APN, 2017)
e. Anjurkan ibu untuk miring kiri dan tidak berbaring
terlentang lebih dari 10 menit !
Rasional : Jika ibu berbaring terlentang maka berat uterus
dan isinya akan menekan vena cava inferior. Hal ini akan
mengakibatkan turunnya aliran darah dari sirkulasi ibu
keplasenta. Kondisi seperti ini dapat menyebabkan hipoksia
atau kekurangan oksigen pada janin. Selain itu, posisi
terlentang berhubungan dengan gangguan terhadap proses
persalinan (APN, 2017)
f. Anjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya !
Rasional : Kandung kemih yang penuh berpotensi untuk
memperlambat proses persalinan (Herlina, 2017)
g. Ajarkan ibu melakukan teknik nafas dalam pada waktu His !
Rasional : Latihan nafas dalam merupakan upaya relaksasi
yang dapat mengurangi ketegangan dan rasa nyeri terutama
saat terjadi kontraksi (Herlina, 2017)
h. Anjurkan ibu tetap mendapat asupan selama persalinan dan
proses kelahiran bayi !
Rasional : Dehidrasi dapat memperlambat kontraksi dan atau
membuat kontraksi menjadi tidak teratur dan kurang efektif
(APN, 2017)
i. Berikan KIE tentang proses persalinan normal !
Rasional : Persalinan adalah saat yang menegangkan dan dapat
menggugah emosi. Dengan memberikan pengertian tentang
proses persalinan ibu akan berupaya mengatasi gangguan
emosionalnya (Herlina, 2017)
j. Berikan support mental/ dukungan psikologis pada ibu
untuk
menghadapi proses persalinan !
Rasional : Hasil persalinan yang baik ternyata erat
hubungannya dengan dukungan dari keluarga yang
mendampingi ibu selama proses persalinan . Dengan adanya
suami dan anggota keluarga yang berperan aktif dalam
mendukung ibu dapat sangat membantu memberi kenyamanan
pada ibu (APN, 2017)
k. Siapkan peralatan, bahan dan obat-obatan esensial untuk
menolong persalinan!
Rasional : Sebagai pemeriksaan kelengkapan alat untuk proses
persalinan serta sebagai alat pelindung diri (Herlina, 2017)
l. Dokumentasi hasil pemantauan kala I pada partograf !
Rasional : Partograf adalah alat bantu untuk memantau
kemajuan Kala I persalinan dan informasi untuk membuat
keputusan klinik. Dokumentasi menggunakan partograf
memudahkan untuk
pengambilan keputusan dan rencana asuhan selanjutnya (APN,
2017)
VI. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan dilaksananakan dengan efisien dan aman sesuai
dengan rencana asuhan yang telah disusun. Pelaksanaan ini bisa
dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien
atau anggota tim kesehatan lainnya.
VII. EVALUASI
Evaluasi merupakan penilaian tentang keberhasilan dan
keefektifan asuhan kebidanan yang telah diberikan. Evaluasi
didokumentasikan dalam bentuk SOAP.
Kala II
Langkah I : Pengkajian
a. Data Subjektif
1) Keluhan Utama
Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinya
kontraksi.Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rektum
atau vaginanya
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum Kesadaran : composmentis
TTV : Tekanan darah :110/70 -120/80 mmHg, <140/90
mmHg (Varney, 2015) Tekanan darah dapat meningkat
lagi 15 – 25 mmHg selama kala II
Suhu : 36,5-37,5 0C, peningkatan suhu tertinggi yang masih
dianggap normal adalah 1-20C
Nadi : 60-100 x/menit, frekuensi meningkat disertai takikardi
ketika mencapai puncak persalinan
Pernapasan : 16-24 x/menit, peningkatan frekuensi pernapasan
mencerminkan peningkatan metabolisme yang terjadi
saat proses persalinan
2) Pemeriksaan Fisik Abdomen :
DJJ :
Genetalia : Adanya tanda gejala kala II, seperti :
a) Perineum menonjol
b) Vulva, vagina, dan sfingter ani membuka
c) Meningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah
3) Pemeriksaan Dalam
Tanggal : jam : oleh:
(1)Vulva dan vagina : membuka, pengeluaran lendir darah
bercampur air ketuban, tidak ada oedem
(2)Portio : Tidak Teraba
(3)Pembukaan : 10 cm
(4)Ketuban : Jernih
(5)Presentasi : Belakang kepala
(6)Denominator : UUK
(7)Posisi : LOA/ROA
(8)Hodge : III/IV
Kala III
Langkah I : Pengkajian
a. Data Subjektif
1) Keluhan Utama
Wanita merasa gembira, bangga pada dirinya, lega, dan sangat
lelah. Selain itu juga ibu merasakan mules pada perutnya (Sulfianti et al,
2020)
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
Pemeriksaan Umum yang perlu dikaji adalah kesadaran dan nadi
2) Pemeriksaan Fisik Abdomen :
TFU : Fundus berada diatas pusat (Sulfianti et al, 2020)
Genitalia : Tali pusat memanjang, tampak semburan darah mendadak
dan singkat
3) Data Bayi (APN, 2017)
a) Tanggal :
b) Jam :
c) Jenis Kelamin :
d) Ketuban :
e) APGAR Skor
Langkah II : Interpretasi Data Dasar
Diagnosis : G PAPAH kala III persalinan normal
Masalah : Tidak ada
Langkah III : Identifikasi Diagnosis/Masalah Potensial
Tidak ada
Langkah IV : Identifikasi Kebutuhan Tindakan Segera
Tidak ada
Langkah V : Mengembangkan Rencana Intervensi
a. Cek kehamilan tunggal!
Rasional : Mengecek adanya janin yang kedua, setelah mengecek dan tidak
ada janin kedua maka bisa dilakukan prosedur lainnya (APN, 2017)
Langkah I : Pengkajian
a. Data Subjektif
1) Keluhan Utama
Ibu merasakan mules pada perutnya akibat adanya kontraksi setelah
pengeluaran plasenta berakhir (Sulfianti et al, 2020)
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum Kesadaran : composmentis
2) Tanda – tanda vital
Tekanan darah : 110/70 -120/80 mmHg, <140/90 mmHg
(Sulfianti et al, 2020)
Nadi : 60-100 x/menit
Suhu : 36,5-37,5 0C, suhu ibu berlanjut sedikit
meningkat tetapi biasanya < 380C (Sulfianti et al,
2020)
Pernapasan : 16-24 x/menit
3) Pemeriksaan Fisik
Menurut (Sulfianti et al, 2020):
Abdomen : mengecil, uterus teraba bulat dan keras
TFU : 2 jari bawah pusat
Genitalia : tidak ada laserasi, tidak ada memar dan
hematoma
Langkah II : Interpretasi Data Dasar
Diagnosis : PAPAH kala IV persalinan preterm
Masalah : Tidak ada
Langkah III : Identifikasi Diagnosis/Masalah Potensial
Tidak ada
BAB III
TINJAUAN KASUS
KALA I
S:
1. Identitas Klien
Nama Ibu : Ny. H Nama Suami : Tn.A
Umur : 16 tahun Umur : 19 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa Suku : Jawa
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMK
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Harapan Baru
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan perutnya mules dan keluar air-air warna jernih sejak
kemarin pagi, pada jam 20.00 wita ibu mengatakan keluar darah segar.
Sejak 2 hari lalu ibu mengalami demam.
6. Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 tahun
Siklus : teratur, 28 hari
Banyak : 3-4x ganti pembalut
Lama : 5 hari
HPHT : ? - September - 2022
TP :-
7. Riwayat Obstetri
Kehamilan Persalinan Anak Nifas
No Suami Ank UK Peny Jns Pnlg Tmpt Peny JK BB/PB H M Abnor Laktasi Peny
malitas
1. Hamil ini
8. Riwayat Kontrasepsi
Ibu belum pernah menggunakan alat kotrasepsi apapun.
O:
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda Vital : Tekanan darah : 123/82 mmHg
Nadi : 93 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 37,2 0C
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Bersih, tidak ada lesi, tidak ada edema, tidak teraba massa.
Wajah : Tidak pucat, tidak ada chloasma gravidarum, tidak ada
edema.
Mata : Simetris, sclera berwarna putih, konjungtiva warna merah
muda, tidak ada gangguan pada mata, penglihatan jelas, tidak
teraba edema pada palpebra.
Hidung : Bersih dan tidak ada pernafasan cuping hidung.
Mulut : Simetris, bersih, mukosa bibir lembab, tidak terdapat
stomatitis, tidak terdapat peradangan pada tonsil dan uvula,
lidah bersih, berwarna merah dan tremor.
Telinga : Simetris, bersih, tidak teradat pengeluaran secret
Leher : Tidak terdapat chloasma gravidarum, tidak teraba
pembesaran pada vena Jugularis, kelenjar limfe, dan kelenjar
tiroid
Dada : Bentuk normal, simetris, tidak terdapat retraksi dinding dada,
tidak ada tumor atau massa, BJ I dan II terdengar jelas , tidak
terdengar suara nafas tambahan
Payudara : Simetris, bersih, belum ada pengeluaran colostrum / ASI,
terdapat hiperpigmentasi pada aerolla mammae, putting susu
menonjol, tidak teraba massa/oedem
Abdomen : Terdapat Linea Nigra dan tidak terdapat striae, tidak ada
bekas luka luka bekas operasi
TFU (Mc.Donald) : 22 cm
Leopold I : Teraba bagian kurang bulat, kurang
melenting dan agak lunak yaitu bokong
pada bagian fundus ibu.
Leopold II : Teraba bagian panjang, keras seperti
papan pada abdomen sebelah kanan ibu
yaitu punggung dan teraba bagian terkecil
janin pada abdomen sebelah kiri ibu yaitu
ekstremitas janin
Leopold III : Teraba bagian keras, bulat dan melenting
pada segmen bawah rahim yaitu kepala
bayi. Bagian terendah tidak dapat
digoyangkan
Leopold IV : Divergen. Bagian terendah janin sudah
masuk di Pintu Atas Panggul
DJJ : 132 x/menit, Pada punctum maxsimum kiri
bawah
TBJ : (22 cm – 12) x 155 = 1550 gram
Genetalia : Tidak ada varices, tidak oedema, terdapat pengeluaran lendir
darah
Anus : Tidak terdapat hemoroid
Ekstremitas: Ektstremitas atas : simetris, cavilary refill kembali sebelum
2 detik, tidak ada lesi,tidak ada oedema
Ekstremitas bawah : simetris, cavilary refill kembali sebelum
2 detik, tidak ada lesi,tidak ada
oedema.
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal : 27 Januari 2023
Oleh : Petugas Laboratorium RSUD MOEIS
Hasil :
4. Pemeriksaan Khusus
a. Pemeriksaan His :
Pukul : 05.10 Wita
HIS : frekuensi 4 x 10’, dengan durasi 35-40”, intensitas kuat.
b. Pemeriksaan Dalam
Pukul : 05.20 Wita
Vulva / vagina tidak tampak oedema, tidak tampak benjolan, tidak teraba
pembesaran pada kelenjar bartholini, massa, dan jaringan parut, terdapat
pengeluaran lendir, tidak teraba benjolan dan tidak teraba polip pada
dinding vagina, pembukaan 10 cm, effacement 100%, ketuban (-),
presentasi belakang kepala, denominator UUK kanan depan, disekitar
bagian terendah janin tidak teraba bagian terkecil janin, penurunan
kepala di Hodge III.
A:
Diagnosis : GIP0000 Usia Kehamilan 20 minggu ( Preterm )
kala I fase aktif Janin tunggal hidup.
Masalah : Tidak ada
Diagnosis Potensial : Pada ibu : infeksi
Pada bayi : asfiksia, infeksi
Masalah Potensial : Tidak ada
Kebutuhan Segera : Kolaborasi deengan dokter Sp.OG
P:
Tanggal/ Penatalaksanaan
Paraf
Jam
05.09 Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa
keadaan ibu dan janin dalam keadaan sehat
Evaluasi : Mhs
Ibu mengetahui kondisinya saat ini dan ibu
mengerti dengan penjelasan yang diberikan
05.10 Melakukan pemasangan infus pengambilan
sampel darah, dan swab Mhs
: Klien bersedia dilakukan pemasangan infus
05.20 Melakukan pemeriksaan dalam dan melakukan
observasi TTV, DJJ, dan HIS;
Dari hasil pemeriksaan dalam didapatkan hasil
pembukaan serviks 10 cm dengan portio tipis Mhs
lunak, ketuban (-) Jernih, tidak ada penyusupan,
dan kepala di hodge IV, N : 93 x/menit, DJJ : 150
x/menit, HIS : 4 x10’ 45-50”
KALA II
S:
1. Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi
2. Ibu merasa ingin BAB
3. Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada vaginanya
O:
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
2. Pemeriksaan Fisik
Abdomen : DJJ Terdengar jelas, teratur, frekuensi 132 x/menit, DJJ
terdengar di kuadran kiri bawah
Genetalia : Perineum tampak menonjol, vulva tampak membuka
Anus : Tampak adanya tekanan pada anus
3. Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan Dalam
Tanggal : 27 Januari 2023 Jam : 05.20 Wita
Vulva / vagina : Tidak oedema, tidak terdapat varices, tidak teraba
pembesaran pada kelenjar bartholini, tidak teraba
massa dan tidak ada jaringan parut.
Pengeluaran : Lendir bercampur darah
Pembukaan : 10 cm
Effacement : 100%
Ketuban : (-)
Presentasi : belakang kepala
Denominator : UUK
Disekitar bagian terendah janin tidak teraba bagian terkecil janin
Hodge : IV
A:
Diagnosis : GIP0000 kala II persalinan preterm
Janin Tunggal Hidup
Masalah : Tidak ada
Diagnosis Potensial : Tidak ada
Masalah Potensial : Tidak ada
Kebutuhan Segera : Tidak ada
P:
Jam Penatalaksanaan Paraf
05.27 Menjelaskan pada ibu dan keluarga bahwa pembukan Mhs
telah lengkap dan ibu boleh mengejan pada saat kontraksi
Evaluasi :
Ibu mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan
05.28 Memastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan dan
menggunakan APD
Evaluasi : Mhs
Alat pertolongan telah lengkap, dan penolong
menggunakan APD
05.29 Memastikan lengan tidak memakai perhiasan, mencuci
tangan dengan sabun di air mengalir.
Evaluasi :
Mhs
Perhiasan tidak dikenakan, tangan telah dicuci dengan
menggunakan sabun dan air mengalir dengan teknik
mencuci tangan 6 langkah.
05.30 Membimbing ibu untuk meneran dengan baik dan benar.
Evaluasi :
Mhs
Ibu meneran ketika kontraksi, dagu ditempelkan didada,
mata melihat kearah perut ibu
05.31 Meletakan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di
Mhs
perut ibu
Membuka tutup partus set dan memperhatikan kembali
Mhs
kelengkapan alat dan bahan
Memakai sarung tangan steril
Evaluasi : Mhs
Penolong telah menggunakan Sarung tangan steril
Melahirkan kepala setelah kepala bayi membuka vulva 5- Mhs
6 cm dengan cara mellindungi perineum dengan satu
tangan yang dilapisi duk steril. Tangan yang lain
menahan kepala bayi untuk mecegah dorsofleksi dan
membantu lahirnya kepala
Evaluasi :
Perineum telah dilindungi dengan satu tangan yang
dilapisi duk steril.
05.33 Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin.
Evaluasi: Mhs
Tidak ada lilitan tali pusat pada leher bayi.
Menunggu hingga kepala janin melakukan putaran paksi
luar secara spontan.
Mhs
Evaluasi:
Kepala janin melakukan putaran paksi luar
Memegang secara bipariental. Menganjurkan kepada ibu
untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut
menggerakan kepala kearah bawah dan distal hingga
bahu depan muncul dibawah arkus pubis dan kemudian
Mhs
menggerakan arah atas dan distal untuk melahirkan bahu
belakang.
Evaluasi :
Ibu meneran saat ada kontraksi dan bahu bayi lahir
05.35 Melahirkan badan bayi dengan tangan kanan
menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah dan
gunakan tangan kiri untuk memegang lengan dan siku
Mhs
atas.
Evaluasi :
Tangan menyanggah kepala, lengan dan siku bayi
Melahirkan seluruh tungkai bayi dengan tangan kiri
menelusuri punggung hingga tungkai
Evaluasi : Mhs
Tangan kiri melakukan sanggah susur untuk melahirkan
tubuh bayi.
Melakukan penilaian selintas Bayi baru lahir. Mhs
Evaluasi :
Bayi menangis kuat dan bergerak aktif, air ketuban jernih.
Bayi Lahir:
Tanggal 27 Januari 2023
Pukul 05.35 WITA
JK : Laki-laki
Apgar score : 7/8
KALA III
S:
Ibu mengatakan perutnya mules
O:
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum ibu baik dan kesadaran composmentis
2. Pemeriksaan Fisik
Wajah : Tidak tampak pucat
Abdomen : Tinggi Fundus Uteri : sepusat
Kontraksi Uterus : Baik
Kandung Kemih : kosong
Genitalia : Tampak semburan darah, dan tali pusat tampak
memanjang, fundus menumbung
3. Data Bayi
Bayi lahir spontan tanggal 27 Januari 2023, pukul 05.35 WITA, dengan
jenis kelamin laki-laki, bayi menangis kuat, gerakan aktif, warna kulit
kemerahan, ketuban jernih, BAB (-), Apgar Score 7/8.
A:
Diagnosis : GIP0000 Kala III Persalinan Preterm
Masalah : Tidak ada
Diagnosis Potensial : Tidak ada
Masalah Potensial : Tidak ada
Kebutuhan Segera : Tidak ada
P:
Jam Penatalaksanaan Paraf
05.36 Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan
bagian tubuh lainnya kecuali bagian tangan tanpa
membersihkan verniks. Mengganti handuk basah dengan
handuk/kain yang kering. Meletakkan bayi di atas perut
Mhs
ibu.
Evaluasi:
Tubuh bayi telah dikeringkan dan handuk bayi telah
diganti dan bayi diletakkan diatas perut ibu
05.37 Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada Mhs
lagi bayi dalam uterus
Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar
uterus berkontraksi baik.
Evaluasi :
Ibu mengerti dan bersedia disuntik oksitosin.
Menyuntikkan Oksitosin dalam waktu 1 menit setelah bayi
lahir, suntikan oksitosin 10 unit IM di 1/3 paha atas bagian
distal lateral.
Evaluasi :
Suntikan oksitosin 10 unit telah diberikan
05.38 Menjepit tali pusat dengan klem 3 cm dari pusat bayi.
Mendorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan menjepit
kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama. Mhs
Evaluasi :
Tali pusat telah dijepit dengan menggunakan klem.
Memegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut
bayi), dan menggunting tali pusat diantara 2 klem
Evaluasi :
Tali pusat telah dipotong Mhs
Mengikat tali pusat dengan benang steril
Evaluasi :
Tali pusat telah diikat dengan benang steril
05.39 Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5 -10
Mhs
cm depan vulva
05.40 Meletakan satu tangan diatas kain pada perut ibu di tepi
atas simfisis, untuk mendeteksi kontraksi dan sambil
menegangkan tali pusat. Mhs
Evaluasi :
Kontraksi uterus baik.
Melakukan penegangan tali pusat dan dorongan
dorsokranial, menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai
dan kemudian kearah atas, mengikuti poros jalan lahir.
Mhs
Evaluasi :
Tali pusat tampak memanjang dan ada semburan darah
tiba-tiba
Melahirkan plasenta secara sirkuler jika plasenta sudah Mhs
terlihat didepan vulva.
Evaluasi :
Plasenta telah terlepas pada pukul 05.47 WITA
Melakukan masase pada fundus uteri secara sirkuler
dengan tangan kiri hingga uterus berkontraksi.
Mhs
Evaluasi :
Kontraksi uterus baik
05.48 Periksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan
tangan kanan untuk memastikan bahwa seluruh kotiledon
dan selaput ketuban sudah lahir lengkap, dan masukan
Mhs
kedalam waskom yang tersedia.
Evaluasi :
Plasenta lahir lengkap.
KALA IV
S:
Ibu mengatakan perutnya mules dan sakit
O:
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda Vital : Tekanan darah : 115/84 mmHg
Nadi : 89 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36,7 0C
2. Pemeriksaan Fisik
Wajah : Tidak tampak pucat
Mata : Konjunctiva merah muda
Payudara : Puting susu ibu menonjol, sudah terdapat pengeluaran
berupa kolostrum, dan konsistensi payudara ibu agak keras.
Abdomen : TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi baik, kandung kemih
kosong
Genitalia : Pengeluaran darah + 50 cc dan tidak terdapat robekan
jalan lahir dan pada kulit perineum.
P:
Jam Penatalaksanaan Paraf
05.50 Melakukan pemantauan Kala IV ; memeriksa TTV,
TFU, kontraksi uterus, kandung kemih, dan
perdarahan
Evaluasi : Mhs
Tekanan darah 115/84 mmHg, nadi 89 x/menit, suhu
36,7 C, TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus
baik dan kandung kemih kosong, perdarahan + 50 cc.
Mengecek laserasi atau robekan jalan lahir perdarahan
05.55 selama kala III. Mhs
Evaluasi :
Perdarahan sebanyak + 50 cc dan tidak terdapat
robekan pada kulit perineum.
05.56 Mengajarkan ibu cara melakukan masase uterus dan
menilai kontraksi.
Evaluasi : Mhs
Ibu dapat mempraktikan dengan benar cara masase
uterus.
05.57 Membersihkan ibu dengan air DTT dan mengenakan
pakaian ibu.
Evaluasi : Mhs
Ibu telah di bersihkan dan ibu sudah menggunakan
pakaian bersih
05.58 Mendekontaminasi alat dan tempat dengan larutan
klorin dan air DTT
Evaluasi : Mhs
Alat telah direndam dengan air klorin dan tempat telah
didekontaminasi dengan air DTT.
06.05 Melakukan pemantauan Kala IV ; memeriksa TTV,
TFU, kontraksi uterus, kandung kemih, dan
perdarahan
Evaluasi : Mhs
Tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 92 x/menit, suhu
36,5 C, TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus
baik dan kandung kemih kosong, perdarahan + 30 cc.
06.10 Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam
laruran klorin 0,5 % untuk dekontaminasi ( 10 menit )
Evaluasi : Mhs
Semua peralatan bekas pakai telah didekontaminasi
dilarutan klorin 0,5 %
06.20 Melakukan pemantauan Kala IV ; Memeriksa TTV, Mhs
TFU, kontraksi uterus, kandung kemih, dan
perdarahan
Evaluasi :
Tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 94 x/menit, TFU 1
jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik dan kandung
kemih kosong, perdarahan ± 20 cc.
06.22 Mencuci alat setelah didekontaminasi
Evaluasi : Mhs
Semua alat telah dicuci.
06.23 Membersihkan sarung tangan didalam larutan klorin
0,5 %, melepaskan sarung tangan dalam keadaan Mhs
terbalik dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5
06.35 Melakukan pemantauan Kala IV ; Memeriksa TTV,
TFU, kontraksi uterus, kandung kemih, dan
perdarahan
Evaluasi : Mhs
Tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 96 x/menit, TFU 2
jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik dan kandung
kemih kosong, perdarahan ± 10 cc.
06.36 Pemberian inj cefotaxim 1 gr
Evaluasi : Mhs
inj cefotaxim 1 gr telah dibrikan.
06.36 Mencuci tangan 6 langkah
Evaluasi : Mhs
Mahasiswa telah mencuci tangan.
Perawatan bayi baru lahir
Evaluasi : Mhs
Perawatan bayi baru lahir telah dilakukan
07.05 Melakukan pemantauan Kala IV ; Memeriksa TTV, Mhs
TFU, kontraksi uterus, kandung kemih, dan
perdarahan
Evaluasi :
Tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 96 x/menit, TFU 2
jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik dan kandung
kemih kosong, perdarahan + 5 cc.
07.35 Melakukan pemantauan Kala IV ; Memeriksa TTV,
TFU, kontraksi uterus, kandung kemih, dan
perdarahan
Evaluasi : Mhs
Tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 94 x / menit TFU
2 jari di bawah pusat, kontraksi uterus baik dan
kandung kemih kosong, perdarahan ± 5 cc.
07.36 Memberikan ibu makan dan minum untuk
mengembalikan energi sesudah proses persalinan
Evaluasi : Mhs
Ibu makan nasi dan minum teh agar ibu memiliki
energi kembali setelah proses persalinan.
07.37 Memberikan KIE tentang :
Personal Hygiene yaitu memberitahu kepada ibu untuk
tidak takut BAB dan BAK dan cara membersihkan
BAB atau BAK yaitu dari bagian depan kebagian
belakang dan memberi tahu ibu setelah BAK / BAB
kencing mengeringkan daerah kewanitaannya Mhs
sehingga tidak lembap dan sesering mungkin
mengganti pembalut
Evaluasi :
Ibu mengerti dengan penjelasan personal Hygiene
yang telah diberikan.
07.40 Melengkapi partograf Mhs
Evaluasi :
Partograf telah terisi
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada studi kasus ini membahas tentang kesenjangan antara teori dan hasil dari
asuhan kebidanan komprehensif yang telah penulis lakukan intranatal care pada
Ny. H usia 16 tahun GIP0000 pembahasan sebagai berikut :
F. Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar telah
terpenuhi sebagaimana diidentifikasi di di dalam diagnosis dan masalah.
Pada kasus Ny. H usia 16 tahun GIP0000 usia kehamilan 20 minggu
dengan persalinan normal secara keseluruhan dari langkah pengumpulan data
sampai evaluasi asuhan berjalan cukup baik dengan kriteria hasil :
1. Ny.H dapat menjelaskan kembali mengenai penjelasan yang dberikan
mengenai hasil pemeriksaan.
2. Ny.H dapat menjelaskan kembali hasil konseling yang diberikan mengenai
keluhan yang dirasakan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan asuhan manajemen kebidanan dengan
menggunakan pendekatan komprehensif dan pendokumentasian secara
SOAP pada Ny.H persalinan normal yang dilakukan pada tanggal 27
Januari 2023, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Setelah dilakukan pengkajian data subjektif didapatkan hasil Ny. H usia 16
tahun GIP0000 usia kehamilan 20 minggu, Ibu mengatakan perutnya mules
dan keluar air-air warna jernih sejak kemarin pagi, pada jam 20.00 wita
ibu mengatakan keluar darah segar. Sejak 2 hari lalu ibu mengalami
demam.
Pengkajian data subjektif telahs dilakukan sesui teori.
2. Setelah dilakukan pengkajian data objektif didapatkan masalah yaitu
persalinan Prematur. Persalinan prematur adalah adalah persalinan yang
berlangsung dalam waktu yang sangat cepat, atau persalinan yang sudah
selesai kurang dari tiga jam. Pengkajian data objektif telah dilakukan
sesuai prosedur.
3. Diagnosa ditegakkan pada kasus ini adalah asuhan persalinan normal
pada Ny.H umur 16 tahun.
4. Setelah menyelesaikan pengkajian, dilakukan perencanaan dan
pelaksanaan yaitu melaksanakan asuhan persalinan 60 langkah sesuai
prosedur.
5. Setelah menyelesaikan perencanaan dan pelaksanaan, dilakukan
evaluasi dengan hasil ibu dalam keadaan baik dan bayi dalam keadaan
baik.
6. Setelah menyelesikan pengkajian data subjektif data objektif, assesment
dan pelaksanaan maka akan dilakukan pendokumentasian sesuai dengan
metode SOAP
DAFTAR PUSTAKA