Di Susun Oleh:
Evi Liana Wati
P17310203072
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................... 2
DAFTAR ISI......................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 4
A. Latar Belakang........................................................................................... 4
B. Tujuan........................................................................................................ 5
C. Metode Penulisan...................................................................................... 6
D. Sistematika Penulisan................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 45
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di
negara berkembang. Di Indonesia angka kematian ibu (AKI) masih relatif tinggi. Menurut
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 AKI di Indonesia sebesar
228 per 100.000 kelahiran hidup. Kematian ibu disini adalah kematian yang terjadi
selama kehamilan, saat melahirkan, selama masa nifas atau dua bulan setelah berakhirnya
kehamilan (BPS, 2008). Sesuai dengan komitmen global setiap negara pada tahun 2000
harus menurunkan AKI sebesar 50% dari kondisi AKI pada tahun 1990, dan menurunkan
50% lagi pada tahun 2015 (Target Millenium Development Goals).
Merujuk pada komitmen tersebut maka diharapkan Indonesia mencapai penurunan
AKI menjadi sekitar 115 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 (Depkes, 2007).
Penyebab langsung kematian ibu biasanya terkait erat dengan kondisi kesehatan ibu sejak
proses kehamilan, persalinan dan nifas. Sedangkan penyebab tidak langsung lebih terkait
dengan kondisi sosial, ekonomi, geografis serta perilaku budaya masyarakat yang
terangkum dalam Empat Terlalu (terlalu muda usia, terlalu tua usia, terlalu banyak anak,
terlalu rapat kehamilan) dan Tiga Terlambat (terlambat mengambil keputusan, terlambat
membawa ke fasilitas kesehatan, terlambat mendapat pelayanan pelayanan kesehatan).
Risiko kematian ibu maternal dapat terjadi sejak awal kehamilan hingga pasca
persalinan/nifas dengan risiko paling tinggi terjadi pada periode persalinan (Depkes,
2001).
Kejadian komplikasi persalinan menurut data SDKI 2007 adalah sebesar 47%,
sedangkan pada SDKI 2002-2003 sebesar 36%. Jenis kejadian komplikasi persalinan
adalah persalinan lama 37%, perdarahan 9%, demam 7%, kejang 2%, komplikasi lainnya
4% (BPS, 2008). Kejadian komplikasi persalinan sendiri merupakan determinan proksi
dari kesakitan dan kematian maternal. Masalah kematian maternal merupakan masalah
yang kompleks karena menyangkut banyak hal. Penyebab langsung dari kesakitan dan
kematian maternal tersebut adalah komplikasi obstetri, terutama komplikasi pada saat
persalinan. Hasil publikasi SDKI 2007 menunjukkan kejadian komplikasi persalinan
masih cukup tinggi dan meningkat dibandingkan hasil publikasi SDKI 2002-2003.
Melihat masih adanya persalinan dengan resiko tinggi di Kabupaten Malang termasuk
di Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan dan mengingat kasus resiko tinggi pada ibu
hamil dapat menimbulkan ancaman bagi keselamatan ibu dan bayi, maka peneliti tertarik
untuk melihat gambaran kejadian persalinan dengan resiko tinggi di RSUD Kanjuruhan
Kabupaten Malang. Hal inilah yang melatar belakangi penulis untuk melakukan
penelitian untuk mengetahui “Gambaran kejadian persalinan dengan resiko tinggi di
Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan Kabupaten Malang Tahun 2022”.
B. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:
a. Umum
Melakukan asuhan kebidanan persalinan spontan secara komprehensif pada
Ny. “I” Usia 32 Tahun G7P6006 AB000 Uk 35 Minggu 3 Hari Inpartu T/H/I dengan
Riwayat Secsio caesarea di kamar bersalin RSUD Kepanjen Kabupaten Malang.
b. Khusus
a) Melakukan pengkajian secara lengkap terhadap.
b) Melakukan interpretasi data yang meliputi diagnosa kebidanan masalah dan
kebutuhan.
c) Melakukan identifikasi masalah dengan diagnosa potensial.
d) Melakukan tindakan segera kepada.
e) Merencanakan tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan pengkajian kepada.
f) Melaksanakan rencana tindakan asuhan kebidanan.
g) Mahasiswa diharapkan melaksanakan evaluasi atas tindakan yang akan dilakukan
kepada.
h) Melakukan dokumentasi hasil asuhan kebidanan.
C. Metode Pengumpulan
Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, pemeriksaan fisik, studi
dokumentasi meliputi rekam medis pasien, studi kepustakaan (library research), dan
dokumentasi dalam bentuk asuhan kebidanan komprehensif dengan manajemen 7 langkah
varney
D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan terdiri dari BAB I sampai BAB V. Bab I
meliputi pendahuluan, pada bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, tujuan
umum, tujuan khusus, manfaat penulisan, dan metode penulisan. Bab II yaitu tinjauan
teori, pada bab ini akan diuraikan tentang tinjauan teori yang meliputi tentang tinjauan
umum tentang bayi baru lahir dan pendokumentasian manajemen asuhan kebidanan 7
langkah varney.
Bab III yaitu studi kasus, pada bab ini akan diuraikan tentang 7 langkah varney yang
meliputi:
1. langkah I Pengumpulan data dasar/ pengakajian,
2. langkah II identifikasi diagnosis atau masalah aktual,
3. langkah III identifikasi diagnosis atau masalah potensial,
4. langkah IV identifikasi kebutuhan segera,
5. langkah V rencana intervensi,
6. langkah VI implementasi,
7. langkah VII evaluasi hasil asuhan.
Bab IV pembahasan, pada bab ini akan diuraikan tentang masalah atau kesenjangan
antara teori dan kasus yang penulis temukan dilapangan. Bab V penutup, pada bab ini
akan diuraikan tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan inti dari
pembahasan kasus. Sedangkan saran merupakan alternative pemecahan dan tanggapan
dari kesimpulan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3 Hamil ini
j. Riwayat kehamilan
Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama dengan usia kehamilan 37 – 38
minggu.
1. Trimester I :
Mual-mual dan pusing. Tidak ada penyulit.
KIE nutrisi dan pola istirahat.
2. Trimester II Tidak ada keluhan.
KIE pola nutrisi dan istirahat.
3. Trimester III : Nyeri pinggang,
KIE pola nutrisi dan istirahat.
Penyuluhan dan obat-obatan yang sudah didapatkan: ANC Terpadu, tanda
bahaya kehamilan muda, nutrisi, personal hygiene, istirahat, kebutuhan
seksual, serta pemberian tablet Fe, vitamin B6, vitamin B complex, asam
folat, kalk.
4. Status TT : status TT sampai T4 sudah diberikan selama kehamilan.
k. Riwayat KB
Ibu mengatakan menggunakan alat kontrasepsi suntik selama 7 tahun.
l. Riwayat Kebiasaan sehari – hari
1. NUTRISI
1. Pola 3x sehari, 1 piring 2x sehari, 1 piring
makan/banyaknya
Minum/banyaknya 6-7 gelas/ hari 8-9 gelas/ hari
a. Keluhan Tidak ada Tidak ada
b. Makanan yang Nasi, tempe, sayur, Nasi, telur, ayam,
sering dikonsumsi buah, telur, ayam sayur, buah, tempe
2. ELIMINASI
Pola BAB 1x/hari 1x/hari
Pola Mandi 2x/hari menggunakan 2x/hari menggunakan
sabun, Keramas tiap sabun, keramas tiap
rambut kotor rambut kotor
menggunakan menggunakan
shampoo, sikat gigi shampoo,sikat gigi
2x/hari 2x/hari
Pola BAK 5-6x/hari dibersihkan 7-8x/hari di bersihkan
dengan air bersih dengan air bersih
Ganti Pakaian 2-3 kali 2-3 kali
Ganti Celana dalam 2x/hari 2x/hari
3. ISTIRAHAT
Lamanya Siang : 2 jam Siang : 1 jam
Malam : 8 jam Malam : 8 jam
4. AKTIVITAS
a. Aktivitas di rumah Menyapu, Menyapu,Mencuci
mengepel,mencuci, dibantu oleh suami
memasak
b. Aktivitas D luar Tidak ada Tidak ada
rumah i
c. Aktivitas yang Tidak ada Tidak ada
melelahkan
6. KEBIASAAN YANG
MEMPENGARUHI
KESEHATAN
a. Merokok Tidak Ada Tidak Ada
(aktif/pasif)
b. Minum obat- Tidak pernah Tidak pernah
obatan diluar
resep
c. Minum kopi Ya Tidak
d. Minum softdrink, Ya Tidak pernah
alkohol
5. SEKSUAL
3.6. Implementasi
Tanggal 26 agustus 2022 jam 17. 30 WIB
1. Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan atau kondisinya saat ini yaitu
keadaan umum baik, tekanan darah normal 120/80 mmhg, nadi 88x/menit,
pernafasan 20xmenit suhu 36 C, pembukaan 3cm,janin tunggal hidup intrauterine,
presentasi kepala,DJJ 138x/menit, HIS 2x tiap 10 menit selama 20 detik
2. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum disela sela kontraksi seperti the
biscuit, makan dan minym akan berguna untuk menambah tenaga pada saat
persalinan nanti
3. Menganjurkan ibu untuk miring ke kiri, miring kekiri bertujuan agar vena cafa
inverior tidak tertekan sehingga oksigen ke bayi lancaar
4. Menganjurkan ibu untuk relaksasi dengan cara menarik nafas Panjang dari hidung
kemudian menghembuskan perlahan-lahan dari mulut Ketika ada his. Teknik ini
dapat memperbaiki relaksasi otot-otot Abdomen dan mengurangi rasa nyeri
5. menganjurkan keluarga untuk selalu mendampingi ibu dan memberikan dukungan
agar ibu merasa lebih percaya diri menghadapi persalinan
6. Menyiapkan alat alat untuk menolong persalinan Partus set, APD, Resusitasi SET,
Hecting set, matergin, lidocaine,oxitosin, pakaian ganti ibu pakaian bayi
7. Mengobservasi Hasil, pemeriksaan setiap 30 menit sekali Yaitu DJJ,
Kontrkasi,nadi, setiap 4 jam sekali, yaitu pembukaan serviks,penurunan kepala.
Setiap 2 jam sekali yaitu suhu tubuh, tekanan darah.
3.7. Evaluasi
a. Beritahu pada keluarga ibu tentang hasil pemeriksaan atau kondisinya saat ini
yaitu keadaan umum baik, tekanan darah normal 120/80 mmhg, nadi
88x/menit, pernafasan 20xmenit suhu 36 C, pembukaan 3cm,janin tunggal
hidup intrauterine, presentasi kepala,DJJ 138x/menit, HIS 2x tiap 10 menit
selama 20 detik.
b. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum disela sela kontraksi seperti the
biscuit, makan dan minym akan berguna untuk menambah tenaga pada saat
persalinan nanti
c. Menganjurkan ibu untuk miring ke kiri, miring kekiri bertujuan agar vena cafa
inverior tidak tertekan sehingga oksigen ke bayi lancaar
d. Menganjurkan ibu untuk relaksasi dengan cara menarik nafas Panjang dari
hidung kemudian menghembuskan perlahan-lahan dari mulut Ketika ada his.
Teknik ini dapat memperbaiki relaksasi otot-otot Abdomen dan mengurangi
rasa nyeri
e. menganjurkan keluarga untuk selalu mendampingi ibu dan memberikan
dukungan agar ibu merasa lebih percaya diri menghadapi persalinan
f. Menyiapkan alat alat untuk menolong persalinan Partus set, APD, Resusitasi
SET, Hecting set, matergin, lidocaine,oxitosin, pakaian ganti ibu pakaian bayi
g. Mengobservasi Hasil, pemeriksaan setiap 30 menit sekali Yaitu DJJ,
Kontrkasi,nadi, setiap 4 jam sekali, yaitu pembukaan serviks,penurunan
kepala. Setiap 2 jam sekali yaitu suhu tubuh, tekanan darah
Catatan perkembangan kala II
Tanggal 26 agustus 2022 jam 16.30 WIB
S : ibu ingin mengejan
O : keadaan umum cukup
Td : 110/70 mmhg
N : 88 x/menit
Rr : 20 x/menit
Suhu : 36,3 C
Djj : 141 x/menit
His 10 detik 4x40 menit
Palpasi TFU 3 jari dibawah px, 33 cm, punggung kanan. Bagian terendah kepala.
VT bagian terendah kepala 3 – 4 cm, H – III caput (+).
A : G3 P2002 AB 000 UK 37 – 38 minggu Aterem dengan inpartu kala II dengan
bekas SC
P:
1) Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap keadaan janin baik.
2) Menjelaskan kepada ibu untuk tetap tenang dalam menghadapi proses persalinan.
3) Meminta keluarga membantu mengatur posisi ibu
4) Memberitahu ibu untuk meneran pada saat ada dorongan untuk meneran.
5) Mengajarkan ibu cara meneran yang benar.
6) Mendekatkan alat-alat dan memakai APD.
7) Memimpin persalinan dengan APN pada pukul 16. 25 WIB bayi lahir spontan
pukul 16. 36 WIB, bayi segera menangis, warna kemerahan, tonus otot baik, jenis
kelamin laki – laki .
8) Pada pukul 16.40 WIB mengeringkan bayi, manghangatkan, bayi menangis kuat.
P:
1) Segera mengeringkan bayi dan menyelimuti bayi dari kepala hingga badan bayi kecuali
tali pusat.
2) Melakukan pemotongan tali pusat 3 cm dari umbilicus bayi.
3) Bila bayi tidak bernafas sepontan lakukan penanganan asfiksia pada bayi.
4) Bedong bayi hingga menutupi kepala.
5) Berikan bayi pada ib untuk disusui bila ibu berkenen.
6) Periksa fundus uteri untuk memastikan kehamilan tunggal.
7) lapor dokter SpOG untuk pemberian injeksi seftri 2x1, asam mefenamat 3x 1,
cifroakson 2x1
8) 2 jam pasca persalinan pindah ruangan
Catatan Perkembangan Kala III
S : Ibu senang ari-ari (plasenta) sudah lahir, ibu merasakan kesakitan ketika dilakukan
penjahitan.
O:
Keadaan umum : Ibu tampak kesakitan
Kesadaran : compos mentis
Tanda-tanda Vital
1. Tekanan Darah : 120/80 mmHg
2. Nadi : 88x/menit
3. Respirasi : 22x/menit
4. Suhu : 36,7° C
1) Ekstermitas
Atas : Pada tangan sebelah kanan terpasang Ringer Laktat 275 ml dengan 20
tpm.
2) Abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat. Kontraksi uterus Baik. Kandung kemih
kosong.
3) Genetalia : vulva/vagina tidak ada kelainan, terdapat Robekan pada
mukosa vagina, kulit perineum dan otot perineum, perdarahan normal ± 150
cc
A : P3003 Inpartu kala III dengan Laserasi Perineum Derajat II
P : pukul 16. 50 WIB
1. Memberitahu ibu ada robekan dan akan dilakukan penjahitan.
2. Pada pukul 16. 52 WIB Melakukan anastesi dengan lidocain dan melakukan
penjahitan. Ibu sudah dilakukan penjahitan
3. Melakukan pemantauan TTV dan perdarahan serta kandung kemih. TTV normal,
perdarahan normal dan kandung kemih kosong.
4. Menilai kondisi Bayi. Bayi dalam keadaan baik.
5. Membersihkan ibu dan memberikan makanan dan minuman sesuai keinginan ibu.
Ibu sudah minum.
6. Merapikan, mendekontaminasi dan membersihkan alat.
7. Pendokumentasian dan melengkapi partograf
PEMBAHASAN
Pada ibu melahirkan dengan bekas SC bayi berisiko mengalami komplikasi serius
yang dapat menyebapkan kerusakan otak jangka panjang atau bahkan kematian. Ibu
beresiko lebih tinggi untuk mengalami robekan pada Rahim. Hal ini bisa
menimbulkan perdarahan hebat dan membuat ibu beresiko untuk menjalani
pengangkatan Rahim. Jika persalinan normal tidak berjalam lancar, maka metode
persalinan yang akan disarankan adalah operasi, seperti perdarahan hebat dan infeksi
Identifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan atau untuk
dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain
sesuai dengan kondisi klien. Data yang dikumpulkan dapat menunjukkan suatu
situasi yang memerlukan tindakan segera, sementara yang lain harus menunggu
intervensi dari dokter.
Kebutuhan tindakan segera pada kasusriwayat bekas SC. yaitu: Rawat di rumah
sakit, pemberian antibiotik dan oksitosin drip, pemantauan kesejahteraan janin, tirah
baring, pemberian nutrisi yang cukup, dan kolaborasi dengan spesialis obstetri dan
ginekologi.
Tindakan segera yang dilaksanakan untuk mencegah terjdinya masalah potensial
adalah: Observasi keadaan umum ibu dan denyut jantung janin, tirah baring,
penanganan konservatif, kolaborasi dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi.
Tindakan segera sudah dilaksanakan dan tatalaksana sesuai dengan kajian
teori Dapat disimpulkan, tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus di lapangan.
Langkah V ( merencanakan asuhan yang menyeluruh )
Pada langkah ini direncanakan asuhan menyeluruh yang ditentukan oleh hasil
kajian pada langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen
terhadap diagnosis atau masalah yang telah di identifikasi atau diantisipasi.
Sikap konservatif yang dilakukan pada ibu dengan Riwayat SC meliputi
pemeriksaan tanda-tanda vital terutama temperature tiap 4 jam, pengawasan denyut
jantung janin, pemberian antibiotik mulai saat diagnosis ditegakkan dan selanjutnya
setiap 6 jam, tidak perlu dilakukan pemeriksaan dalam untuk mencegah infeksi, tirah
baring dengan posisi trendelemberg Rencana tindakan pada kasus Ny. I mengacu
pada kebutuhan pasien dan sesuai dengan teori yaitu memantau TTV, DJJ dan
keadaan umum ibu.
Kesimpulan yang dapat diambil yaitu bahwa pada langkah perencanaan bidan
melakukan perencanaan sesuai dengan teori dan keadaan pasien yaitu rencana yang
dilakukan yaitu bersifat konservatif disertai pemberian antibiotik Pada kasus Ny. I,
rencana yang dilakukan adalah tirah baring, penanganan konservatif, pemantauan
kesejahteraan janin, tidak dilakukan pemeriksaan dalam kecuali dengan indikasi dan
dilakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi antibiotik dan
kortikosteroid. Dalam perencanaan asuhan kebidanan ini, tidak terjadi kesenjangan
antara teori dan praktek.
Langkah VI ( melaksanakan perencanaan dan penatalaksanaan )
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang diuraikan pada
langkah ke-5 dilaksanakan secara efisien, efektif dan aman. Pelaksanaannya dapat
dilakukan seluruhnya oleh bidan atau bersama–sama dengan klien, atau anggota tim
kesehatan lainnya. Bila diputuskan bidan berkolaborasi dengan dokter untuk
menangani klien yang mengalami komplikasi, maka keterlibatan bidan dalam
penatalaksanaan asuhan bagi klien adalah tetap bertanggung jawab terhadap
terlaksananya rencana bersama yang menyeluruh tersebut.
Implementasi asuhan kebidanan pada kasus Ny. I G3 P2002 AB000 meliputi
pemantauan tanda- tanda vital, DJJ, kontraksi, tirah baring dan penanganan
konservatif. Selain itu, dilakukan kolaborasi dengan dokter SpOG untuk pemberian
antibiotik. Dalam perencanaan asuhan kebidanan ini, tidak terjadi kesenjangan antara
teori dan praktek.
Langkah VII ( Evaluasi )
Pada langkah terakhir ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah
diberikan, meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah
terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di dalam
diagnosa dan masalah. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang benar
efektif dalam pelaksanaannya. Proses evaluasi ini dilaksanakan untuk menilai proses
penatalaksanaan efektif atau tidak serta melakukan penyesuaian pada rencana asuhan
tersebut. Evaluasi meliputi evaluasi hasil asuhan dan evaluasi proses asuhan
kebidanan.
Hasil perencanaan dan pelaksanaan yang dilakukan pada Ny.I dengan
Riwayat SC adalah dilakukan pertolongan persalinan secara normal dan bayi lahir
dengan keadaan baik, bayi lahir hidup langsung menangis, gerakan aktif, jenis
kelamin laki – laki , Keadaan umum ibu baik, kontraksi uterus baik, perdarahan
pervaginam ± 100 cc, tanda-tanda
vital normal. Dalam perencanaan asuhan kebidanan ini, tidak terjadi kesenjangan
antara teori dan praktek.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, S., Susanti, A. I., Nurparidah, R., & Mandiri, A. (2017). Asuhan Ibu dalam Masa
Kehamilan (Evie Kemala Dewi & R. Astika (eds.)). Penerbit Erlangga.
Diana, S., Mail, E., & Rufaida, Z. (2019). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi
Baru Lahir (S. Dewi (ed.); 1st ed.). CV Oase Group.
Hilmiah. (2010). Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ny “ R ” Kehamilan 26-28 Minggu
Dengan Plasenta Previa Totalis Di Rsia Siti Fatimah Makassar. Karya Tulis Ilmiah.
Kurniarum, A. (2016). Asuhan Kebuidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. In Pusdik SDM
Kesehatan (1st ed.).
https://www.researchgate.net/publication/269107473_What_is_governance/link/
548173090cf22525dcb61443/download%0Ahttp://www.econ.upf.edu/~reynal/Civil
wars_12December2010.pdf%0Ahttps://think-asia.org/handle/11540/8282%0Ahttps://
www.jstor.org/stable/41857625
Mardiawati, D. (2017). Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Mobilisasi Dini Pada Pasien
Post Sectio Caesarea Di Ruangan Kebidanan Rsud Dr. Rasidin Padang. Menara Ilmu,
XI(76), 210–214.
Maternity, D., Putri, R. D., & Aulia, D. L. N. (2017). Asuhan Kebidanan Komunitas (P.
Christian (ed.)). Penerbit ANDI.
Prasetya, R. G. (2017). Manajemen Asuhan Kebidanan Antenatal pada Ny.M dengan Anemia
di Puskesmas Mamajang. UIN Alauddin Makasar, 6–18.
Wildan, M., & Hidayah, A. A. A. (2018). Dokumentasi Kebidanan (1st ed.). Penerbit
Salemba Medika.