Anda di halaman 1dari 37

BIOLISTRIK

(Isyarat Listrik Tubuh)


Oleh : dr. Nina Aspasia
Pendahuluan
 Dua aspek kelistrikan dalam tubuh manusia :
1. Listrik
2. Magnet
 Hukum dalam Biolistrik :
1. Hukum Ohm
R (Ohm) = V / I
2. Hukum Joule
H (panas; Joule)= VIT/J
Kelistrikan dan Kemagnetan dalam
Tubuh
1. Sistem Saraf
Sist saraf : - Sist Saraf Pusat (Otak dan MedSpinalis)
- Sist Saraf Perifer (Afferen dan Efferen)

 Neuron (Sel saraf) berfungsi menerima,


menginterpretasi dan menghantarkan arus listrik
 Neuron berdiameter besar mampu menghantar
impuls listrik lebih cepat
2. Konsentrasi Ion di dalam dan di luar sel
 Di dalam sel lebih negatif daripada di luar sel
(sekitar 60-90 mV)

3. Sinaps dan Myoneural Junction


- Sinaps  Hubungan antara 2 buah sel saraf
- Myoneural Junction  Hubungan antara
ujung sel saraf dengan sel otot

4. Otot Jantung (Myocardium)


Isyarat Listrik Tubuh
Merupakan hasil perlakuan kimia dari tipe sel tertentu
 Sehingga berguna dalam memperoleh informasi
klinik fungsi tubuh

Yang termasuk ke dalam Isyarat Listrik Tubuh :


1. EMG (Elektromiogram)
2. ENG (Elektroneurogram)
3. ERG (Elektroretinogram)
4. EOG (Elektrookulogram)
5. EGG (Elektrogastrogram)
6. EEG (Elektroensefalogram)
7. EKG (Elektrokardiogram)
1. EMG (Elektromyogram)
 Merupakan suatu pencatatan potensial otot biolistrik
selama pergerakan otot
 Terdapat banyak unit motor di otot, yg tdd cabang
tunggal neuron dari otak /medula spinalis
 Gerakan otot berkaitan dgn satu potensial aksi yang
merambat di spjg akson dan diteruskan ke serat otot
melalui motor end plate
 Tujuan pembuatan EMG : Untuk memperoleh
informasi tentang aktivitas kelistrikan otot
 Teknik Pengukuran EMG :
- Elektroda permukaan diletakkan pd
permukaan kulit dengan tujuan mengukur
isyarat listrik dari sejumlah unit motoris.
- Sebuah elektroda jarum konsentris dimasukkan ke
dalam kulit untuk mengukur aktivitas unit
motoris tunggal.
EMG
2. ENG (Elektroneurogram)
 Tujuan pembuatan ENG :
- Untuk mengetahui keadaan lengkung refleks
- Untuk mengetahui kecepatan konduksi saraf
motoris dan sensoris
- Untuk menentukan penderita myastenia gravis
ENG
Utk mengetahui keadaan Lengkung
Refleks
ENG
Untuk mengetahui kecepatan
konduksi saraf
3. ERG (Elektroretinogram)
 Merupakan suatu pencatatan bentuk kompleks potensial
biolistrik yang ada pada retina mata yang dikerjakan mll
rangsangan cahaya pada retina
 Teknik Pembuatan ERG :
- Mula-mula kornea diberi cairan NaCl fisiologis kmdn pada
kornea mata diletakkan lensa kontak, yg telah dipasang
elektroda Ag-AgCl.
- Pada bagian temporal mata diletakkan elektroda “reference”
(bisa juga pada dahi atau telinga) dan diberi kabel “grounded”
(kabel ke bumi)
- Kmdn retina disinari dgn cahaya lampu, lalu dilakukan
pencatatan
 Gbr

 Isyarat ERG sangat kompleks krn merupakan sumasi


efek yg tjd di dalam mata.
 Bila gelombang B tdk tampak pada ERG berarti retina
mengalami suatu perubahan / retina pigmentosa
4. EOG (Elektrookulogram)
 Merupakan suatu pencatatan / pengukuran
berbagai potensial pada kornea-retina akibat
perubahan posisi dan gerakan mata.
 Teknik pembuatan EOG :
- Pada tepi kedua bola mata dipasang elektroda
- Pada gerakan bola mata secara horizontal akan
terlihat perubahan potensial  fungsi dari sudut
penglihatan
EOG
 gbr
5. EGG (Elektrogastrogram)
 Merupakan EMG yang berkaitan dengan
gerakan peristaltik traktus gastrointestinalis
6. EEG (Elektroensefalogram)
 Merupakan pencatatan dari aktivitas listrik otak, yg
merupakan sumasi dari potensial aksi sel saraf di dalam
otak
 Lokasi Pemasangan Elektroda :
- Elektroda yang digunakan adalah elektroda
permukaan kulit atau elektroda jarum dan elektroda
reference yg dipasang pd kedua daun telinga.
- Lokasi pemasangan menurut standar internasional adl
sebanyak 10-20 saluran (“electrode placement system”)
EEG
 gbr
 Tujuan pemeriksaan EEG :
- Saat operasi, bila tidak dapat menggunakan EKG, dapat
digunakan EEG sbg alat monitor
- Untuk mendiagnosis epilepsi dan jenis epilepsi
- Untuk menunjukkan tumor otak, dimana aktivitas
listrik pada daerah tumor akan menurun

 Catatan :
- Saat melakukan EEG, pasien dapat mjd mengantuk ,
frekw EEG 8-13 Hz
- Bila amplitudo ditingkatkan dan frekw diturunkan,
pasien bisa tidur ringan sampai tidur lelapbila timbul
frekw tinggi disebut paradoxical sleep/Rapid Eye
Movement (REM)  diasosiasikan dgn mimpi
- Pasien santai  Frekw 8-13 Hz; pasien berjaga  >13 Hz
 4 grup frekw normal dari aktivitas listrik otak :
1. Delta (δ) lambat : 0.5-3.5 Hz
2. Teta (θ) menengah : 4-7 Hz
3. Alfa (α) normal : 8-13 Hz
4. Beta (β) cepat : >13 Hz
- Beta-I = 2x alfa
- Beta-II
7. EKG (Elektrokardiogram)
 Merupakan pencatatan aktivitas listrik jantung yg
dilakukan pada permukaan kulit.
 Aktivitas listrik jantung tdd :
1. SA Node (Pace maker) depolarisasi atrium
2. AV Node  depolarisasi ventrikel
3. Berkas His
4. Serabut purkinje
 Lead/Sadapan (Hub 2 elektroda) yg digunakan :
1. Lead Bipolar/Lead Standar  L I, L II dan L III
2. Lead Augmented/Lead Unipolar Ekstremitas 
aVR, aVL dan aVF
3. Lead Unipolar Prekordial  V1-V6
Pemasangan Sadapan (Lead) EKG
 Sadapan Ekstremitas
- RA = Right Arm (Lengan Kanan)
- LA = Left Arm (Lengan Kiri)
- LL = Left Leg (Kaki Kiri)

 Sadapan Prekordial
- V1 : Ruang iga IV garis sternal kanan
- V2 : Ruang iga IV garis sternal kiri
- V3 : Antara V2 dan V4
- V4 : Ruang iga V midkalvikula kiri
- V5 : Ruang iga V garis aksila depan kiri
- V6 : Ruang iga V garis aksila tengah kiri
- V7 : Ruang iga V garis aksila belakang kiri
- V8 : Ruang iga V garis skapula belakang
- V9 : Batas kiri dari kolumna vertebralis
Isyarat Magnet Tubuh
- Mengalirnya arus listrik  menimbulkan medan magnet
- Untuk mengukur medan magnet dari suatu besaran
benda diperlukan suatu ruang yang terlindung dari
magnet dan sangat peka terhadap detektor medan
magnet (Magnetometer), yaitu SQUID
(Superconducting Quantum Interference Device)
- SQUID sangat peka thdp medan magnet  mendeteksi
medan magnet dari seseorang yg menggunakan magnet
sepatu kuda sejauh 400 m.
MKG (Magnetokardiografi)
 Pasien ditempatkan dalam ruang oktagonal yang
tdd 5 lapisan pelindung magnet.
 Smw bahan magnet disingkirkan dari pasien,
kmdn magnetodetektor probe didekatkan pada
jantung.
 Perekaman hanya berlangsung <1 menit
MKG
MEG (Magnetoensefalogram)
 Merupakan pencatatan medan magnet di
sekeliling otak dgn menggunakan arus searah.
 Alat yang digunakan adalah SQUID
magnetometer.
 Pada ritme alpha, medan magnet otak berkisar
1x10-13 T
Penggunaan Listrik dan magnet
pada Permukaan Tubuh
 Berd Frekuensi Arus Listrik
1. Listrik Berfrekuensi Rendah (20-500.000 Hz)
 efek perangsangan ototkontraksi
2. Listrik Berfrekuensi Tinggi (>500.000 Hz)
efek pemanasan (Short Wave dan Micro
Wave Diathermy)
 Elektrokauter  pembakaran dgn frekw listrik 2
MHz; tegangan 15kV untuk mengontrol
perdarahan saat operasi
 Elektrosurgery
- Jaringan yg terpotong dgn electrosurgery cepat
mengalami gelembung
- Untuk memotong jaringan dilakukan gerakan cepat
5-10 cm/detik dgn tujuan untuk mengurangi destruksi
jaringan sekitarnya.
- Biasa digunakan pada operasi otak, limpa, vesica
felea, prostat dan serviks
Syok Listrik
Syok Listrik atau Kejutan Listrik adalah suatu nyeri
pada saraf sensoris akibat aliran listrik yang
mengalir secara tiba-tiba melalui tubuh.
Syok Listrik :
1. Dengan tujuan tertentu  atas indikasi medis,
mis pada pasien psikiatri  ElectroConvultion
Therapy (ECT)
2. Tanpa tujuan tertentu  Kecelakaan
Parameter yang mempengaruhi Syok Listrik

 Syok semakin serius bila arus yang melewati tubuh


semakin besar
 Berds hukum Ohm, intensitas arus listrik tgtg pada
tegangan dan tahanan yang ada  I=V/R
1. Dari sudut Arus
- Syok lebih serius pada tegangan 220 V daripada 80
V; krn kuat arus pd tegangan 220 V>80V dgn R yg
sama
- Basah tidaknya kulit pasien  Kulit yg basah,R <<
- Basah tidaknya lantai
2. Dari parameter lain
a. Jenis Kelamin
- Ambang persepsi arus listrik pria adl 1,1 mA;
wanita 0,7 mA
- Minimum Let go current (arus yg dpt
menyebabkan tarikan tangan kembali) pria 9,5 mA;
wanita 6 mA
b. Frekuensi AC
- Frekuensi 50-60 Hz  minimum Let go Current
c. Durasi
- Nilai ambang fibrilasi akan meningkat bila waktu
singkat
d. Berat badan
- Nilai ambang fibrilasi meningkat pada BB >>
e. Jalan yang ditempuh arus
- Bila jalan yg ditempuh arus melewati jantung atau otak
akan timbul bahaya serius syok listrik
Tahanan dan Arus yang melewati tubuh
Pengobatan Terhadap Syok Listrik
 Padamkan semua arus listrik
 Jauhkan elektroda dari pasien dgn bahan2 isolator
 Bila Syok ringan :
- Istirahatkan pasien
- Beri minum air dingin  vasokonstriksi pembuluh darah
dan mencegah keringat banyak  mencegah penurunan TD
 Bila Syok Berat :
- Pasien dibaringakan agar mudah bernafas
- Longgarkan pakaian, hindari ruangan panas agar TD tdk
turun
- Bantuan pernafasan
- Masase jantung bila jantung berhenti berdenyut

Anda mungkin juga menyukai