Anda di halaman 1dari 27

BIOFLUIDA

Kajian Hidrodinamika dalam Fisika Kesehatan


dapat ditemukan juga dengan istilah yang
mengacu pada pembahasan yang sama, yaitu
fluida.

Mempelajari tentang fluida yang bergerak atau
diam dan akibat yang ditimbulkan oleh fluida
tersebut pada tempatnya.

Fluida adalah zat yang dapat mengalir atau
sering disebut Zat Alir. Jadi perkataan fluida
dapat mencakup zat cair atau gas.
Zat cair GAS
- Molekul terikat secara
longgar tapi berdekatan
- Tekanan yang terjadi
karena gaya gravitasi
- Tekanan terjadi tegak
lurus pada bidang
- Tidak mudah dimampatkan
- Molekul bergerak bebas
dan saling bertumbukan
- Tekanan akibat
tumbukan antar molekul
- Tekanan terjadi tidak
tegak lurus pada bidang
- Mudah dimampatkan
L
P P r
V

8
) (
2 1
4

F
A
P
1
P
2
Hukum Poiseuille : Cairan yang mengalir melalui suatu pipa kecepatannya
berbanding langsung dengan penurunan tekanan sepanjang pipa dan
pangkat empat jari-jari pipa.
V= kecepatan (jumlah zat cair yg mengalir tiap detik)
= viskositas, satuan pascal:
air: 10
-3
pas pada 20C
darah: 3-4 x 10
-3
pas tergantung
persentase sel darah merah dalam darah
(hematokrit)
r= jari-jari
L= panjang dalam meter
P1,P2 = tekanan


FLOW RATE = Pressure/Resistance, atau
VOLUME (detik) = Tekanan/Tahanan


Apabila, hukum poiseuille ditulis dalam bentuk:
P1-P2 = V 8L
r
4

Maka tampak ada persamaan dengan hukum
Ohm:
E = I.R
E = tegangan = P1-P2
I = aliran = V
R = tahanan = V 8L
r
4





Aorta
Kapiler
Vena cava
Kecepatan
30 cm/s
1 mm/sec
5 cm/s
3 cm
2
Luas
600 cm
2
18 cm
2
Pertukaran O
2
dan CO
2
Diagram tersebut menunjukkan hubungan kecepatan aliran
darah pada aorta, kapiler dan vena dengan luas penampangnya.
Rata-rata kecepatan aliran darah di aorta 30cm/detik.
Rata-rata kecepatan aliran darah di vena cava 5cm/detik.
Catatan:
pada kapiler kecepatan sangat kecil sekitar 1 mm/detik namun
mempunyai luas penampang keseluruhan sekitar 600 cm
2
,
(terjadi pertukaran O
2
dan CO
2
).





Tahanan tergantung pada :
1. Panjang pembuluh
2. Diameter pembuluh
3. Viskositas/kekentalan
4. Tekanan
Efek panjang Pembuluh Terhadap debit
Makin panjang pembuluh, diameter sama, zat cair akan
mendapat tahanan semakin besar, sehingga debit zat
cair akan lebih besar pada pembuluh yang pendek
dibandingkan pembuluh yang panjang.
Panjang = 3
Panjang = 2
Panjang = 1
1 ml/min
2 ml/min
3 ml/min
P = 100 mmHg
Kecepatan aliran zat cair makin cepat pada diameter
yang pembuluhnya makin besar
d = 1
1 ml/min
d = 2
16 ml/min
d = 3
256 ml/min
P = 100 mmHg
Semakin kental zat cair semakin besar tahanan terhadap
dinding pembuluh, sehingga dapat ditentukan konsentrasi sel
darah merahnya.
air
1 cm
plasma
1,5 cm
darah
3,5 cm
Jika konsentrasi darah dari konsentrasi
normal maka viskositas menurun menjadi
2 kali viskositas air.
Jika konsentrasi darah naik 2 kali lipat,
viskositas 20 kali dari normal.
Note :
Aliran darah pada penderita anemia
adalah cepat karena konsentrasi sel darah
merah rendah.

Pada penderita polycytemia aliran darah
lamban karena terjadi peningkatan kadar
sel darah merah.
Aliran air mengalir dari tekanan tinggi ke rendah.
Aliran air sebanding terhadap perbedaan tekanan
1 ml/min
2 ml/min
3 ml/min
Tekanan darah diukur menggunakan
sphygmomanometer (tensimeter) yang berisi air
raksa dan biasanya dikalibrasi dalam mmHg.

Faktor yang terlibat : Cardiac output, volume
darah, tahanan perifer, elastisitas dinding arteri
dan venous return

Besar tekanan darah sesuai jenis kelamin, usia,
istirahat, emosi, dll
Dua nilai tekanan darah yang diukur, yaitu: tekanan
maksimum ketika jantung memompa (tekanan
sistolik) dan tekanan ketika jantung beristirahat
(tekanan diastolik).
Jumlah darah orang dewasa 4,5 liter
Dlm 1 kali kontraksi jantung terpompa 80 ml darah per
menit beredar satu siklus dalam tubuh.
Dalam sirkulasi darah
80 % sirkulasi sistemik 20 % sirkulasi paru-paru
20 % di
arteri
10 % di
kapiler
70 % di
vena
7 % di
kapiler
paru-paru
93 % di
arteri dan
vena paru-
paru
Terdapat pada Pembuluh darah, lambung, usus, alveoli dll.
Bentuknya :

R
T
P
Silinder Bola ( gelembung )
R
T ( tegangan )

P
R
P
4

P = tekanan (mmHg)
R = jari-jari (cm)
T = tegangan
= tegangan
permukaan



P : tekanan hidrostatik (N/m)
: massa jenis zat cair (kg/m)
g : gaya gravitasi (9,8 m/s)
h : jarak tinggi kolom cairan (m)

Tekanan sistolik : tekanan di jantung gh
Tekanan diastolik : tekanan di jantung gh

Tekanan sistolik normal sekitar 120 mmHg,
sementara tekanan diastolik normal sekitar 80
mmHg.

Dik : tekanan di jantung 105 mmHg,
jarak otak ke jantung 0,49 m, darah
1025 kg/m,
Dit : tekanan darah di otak?
Jawaban :

P = .g.h
P = 1025 kg/m . 9,8 m/s . 0,49 m
P = 4922,05 N/m
P = 36,91 mmHg
Diperkenalkan : dr. Nikolai
Korotkov (ahli bedah Rusia)

Tensimeter =
sphygmomanometer = alat
pengukur tekanan darah

Terdiri dari pompa, sumbat
udara yang dapat diputar,
kantong karet ag terbungkus
kain, pembaca tekanan
Prinsip kerja tensimeter = manometer prinsip
fluida

Manometer : alat pengukur tekanan yang
menggunakan tinggi kolom (tabung) berisi liquid
statik untuk menentukan tekanan
PA = 1h1
2h2 = PA + 1h1

Fluida bisa gas
atau cair.
Jika fluida A berupa
gas, maka 1h1
dapat diabaikan
sehingga P2 = PA

Tonometer
Untuk mengukur tekanan intra okuler penderita
glaukoma
nilai normal tekanan intraokuler 12 23 mm Hg
Sistometer
Untuk mengukur tekanan kandung kencing.
Terdiri dari pipa kapiler yg mengandung skala cm
H
2
O, terhubung ke jarum melalui pipa karet.
Perbandingan :
Orang dewasa 30 cm H
2
O pada penderita prostat
hipertropi mencapai 100 cm H
2
O baru terjadi
pengeluaran kencing.

Prinsip fisika sangatlah berpengaruh dalam
dunia keperawatan, salah satunya yaitu
prinsip kerja pada tensimeter, tensimeter
raksa merupakan terapan dari ilmu fisika
fluida yaitu mengalirnya zat cair atau raksa
dalam sebuah tabung dengan besar tekanan
tertentu.

Anda mungkin juga menyukai