Anda di halaman 1dari 49

FISIOLOGI

SISTEM KARDIOVASKULER
(Sirkulasi)

ARYANTI R. BAMAHRY
BAGIAN FAAL FK-
UMI
2021
SISTEM KARDIOVASKULER

- Jantung  pemompa
- Pembuluh darah  saluran

Jadi darah dipompakan oleh jantung ke


dalam pembuluh darah dan akan disebarkan
ke seluruh tubuh dan kemudian kembali
lagi ke jantung sebagai suatu sirkulasi.
FISIOLOGI SIRKULASI
FUNGSI SISTEM
SIRKULASI
 Sistem transportasi yang membawa
berbagai zat misalnya zat gizi, O2,
CO2, zat-zat sisa, elektrolit dan
hormon dari satu bagian tubuh ke
bagian lainnya.
SISTEM SIRKULASI
1. SIRKULASI PARU-PARU
Mulai dari ventrikel kanan arteri pulmonalis
 arteriole kapiler  venule  vena
pulmonalis  atrium kiri

2. SIRKULASI SISTEMIK
Mulai dari ventrikel kiri  Aorta  arteri
besar arteriole  kapiler  venule  vena
besar  vena cava superior & inferior 
atrium kanan
KLASIFIKASI PEMBULUH DARAH

1. Distributing system : aorta,


arteri, arteriole (resistance
vessels)
2. Diffusion and filtration system :
mikrosirkulasi ( kapiler,
metaarteriole, venule)
3. Collecting system : vena
1. Arteri → banyak jaringan elastis dan
sebagian otot polos,tekanan tinggi
2. Arteriole → otot polos, sedikit serabut elastis.
3. Kapiler → satu lapis endotel
4. Venule → dinding otot relatif lemah

5. Vena → dinding relatif tipis, tekanan rendah


 ARTERI  “High Pressure Reservoir”
Membawa darah dari jaringan ke organ
 ARTERIOLE  “Resistance Vessels”
Mengatur aliran darah pada organ dengan
cara dilatasi & konstriksi
 KAPILER  “Exchange vessels”
Tempat pertukaran bahan nutrisi & hasil
metabolisme
 VENULE & VENA  “Capacitance
vessels”
Mengumpulkan darah dari kapiler untuk dibawa
kembali ke jantung
MIKROSIRKULASI
 Arteriole  darah dialirkan ke dalam
kapiler- kapiler pada jaringan tubuh.
 Kapiler  terdiri dari selapis sel endotel,
memungkinkan terjadinya pertukaran nutrisi
dan 02 di kapiler dengan C02 dan sisa
metabolisme di cairan interstitiel.
 Venule dan vena kecil 
saluran pengumpul dan
penyimpan darah.
 Pada batas antara arteriole dengan
kapiler terdapat suatu otot halus 
spinkter prekapiler (mengatur aliran darah
MIIKROSIRKULASI

Filtrasi = K ( Pc - Pi ) - ( Poc - Poi )


K = Konstanta / Koefisien
filtrasi Pc = Tekanan hidrostatis
kapiler Pi = Tekanan hidrostatis
intersitiel Poc = Tekanan onkotik
kapiler
Poi = Tekanan onkotik interstitiel
POTONGAN MELINTANG SEGMEN PEMBULUH DARAH

Jenis pembuluh darah Luas potongan melintang


(cm2)

Aorta 2,5
Arteri kecil 20
Arteriole 40
Kapiler 2500
Venule 250
Vena kecil 80
Vena cava 8
Q= P/R

Q = Aliran
darah P =
Tekanan
Q
P1R = Resistensi P2

R
ALIRAN DARAH (Q)
 Jumlah darah yang melewati titik tertentu
dalam pembuluh darah pada
waktu tertentu.
 Liter/menit atau ml/menit atau ml/detik
 Darah yang mengalir sepanjang pembuluh darah
yang panjang dan
permukaan yang halus akan mengalir lurus
 aliran darah laminer.
 Darah yang mengalir secara laminer maka kecepatan di
bagian tengah pembuluh darah paling besar, makin
ke tepi kecepatan makin menurun  gambaran
parabola akibat perbedaan kecepatan aliran darah
di tengah dan di tepi.
Fenomena parabola

Aliran darah laminer

Aliran turbulen
Arus Eddy Re = DV/
ALIRAN DARAH KE BERBAGAI ORGAN
DAN JARINGAN DALAM KEADAAN BASAL
Persen ml/menit ml/menit/100g
Otak 14 700 50
Jantung 4 200 70
Bronki 2 100 25

Ginjal 22 1100 360


Hati 27 1350 95
Otot (td aktif) 15 750 4
Tulang 5 250 3
Kulit (hawa dingin) 6 300 3
Kel. Tiroid 1 50 160
Kel. Adrenal 0,5 25 300
Jaringan lain 3,5 175 1,3
Total 100,0 5000 -
TEKANAN DARAH

 Kekuatan dari darah melawan setiap


luas dinding pembuluh darah.
 Jika tekanan pada pembuluh darah 50
mmHg berarti terdapat kekuatan
yang mampu mendorong kolom air
raksa setinggi 50 mmHg.
 Satuan : cm H20 dengan perbandingan
1 mmHg = 1,36 cmH20.
RESISTENSI/TAHANAN
 Hambatan/tahanan yang dialami darah
ketika mengalir dalam pembuluh darah.
 Resistensi tidak dapat diukur secara
langsung tetapi harus dikalkulasi dari
perbandingan ∆P/Q.
 Pada pembuluh darah yang :
- seri (sistemik) Rtot = R1 + R2 + R3 …..;
- paralel (organ) 1/Rtot = 1/R1 + 1/R2 +
1/R3…
TEKANAN DARAH

 Tekanan darah = CO x TPR


 TD = TDS/TDD
 Contoh : TD = 120/80 mmHg  T.Sistole (120)
dan T.diastole (80) mmHg
 Tekanan Nadi = sistole – diastole
 Mean arteri pressure (MAP) adalah tekanan
rata2 diseluruh sistem arteri pd satu siklus
jantung.
 MAP = 1/3 (Ts-Td) + Td
TEKANAN DARAH DAN FAKTOR2 YG MEMPENGARUHINYA
SISTEM VENA
 Selama beberapa tahun sistem
vena dianggap hanya sebagai
tempat lewatnya darah, ternyata
vena mempunyai kemampuan :
1. Konstriksi dan dilatasi  mampu
menyimpan darah
2. Aktifitas pompa vena  ikut
mengatur curah jantung semenit.
TEKANAN VENA SENTRAL (TVS)

 Semua darah yang melewati sistem vena akan


bermuara pada atrium kanan jantung 
tekanan tekanan vena sentral.
 Semua faktor yang mempengaruhi tekanan
di atrium kanan ini, akan mempengaruhi
tekanan pada semua vena di seluruh tubuh.
 Tekanan vena sentral diatur oleh
keseimbangan antara kemampuan jantung
memompa darah dari atrium kanan dan
kecenderungan darah mengalir dari vena
perifer masuk ke atrium kanan
Pengaruh TVS yang tinggi pada tekanan vena perifer

Apabila TVS meningkat di atas 0 mmHg (abnormal) maka


darah akan mulai mendapatkan hambatan mengalir ke
atrium kanan. Tekanan vena perifer lambat laun akan
meningkat sehingga tekanannya lebih tinggi.

Pengaruh tekanan abdomen pada tekanan vena di kaki

Normalnya tekanan di rongga abdomen sekitar 6 mmHg,


tetapi suatu saat dapat meningkat mencapai 15-30
mmHg pada masa kehamilan, adanya tumor-tumor di
abdomen,atau adanya cairan (ascites) di abdomen. Jika
hal ini terjadi maka tekanan vena di kakiharus meningkat
lebih tinggi dari tekanan di abdomen agar darah bisa
mengalir ke atrium kanan. Jika peninggian tekanan ini
berlangsung lama di vena kaki, maka memudahkan
terjadinya varises.
KATUP VENA & POMPA VENA

 Setiap kali seseorang menggerakkan kakinya, maka


otot yang mengeras dan berkontraksi itu akan
memeras vena-vena di sekitarnya sehingga
darah akan mengalir menuju jantung.
 Sistem pompa ini yang bekerja setiap kali
kaki/bagian tubuh digerakkan  pompa vena.
 Pada vena terdapat katup yang akan
melewatkan darah ke arah jantung tetapi
menghalangi darah untuk kembali ke arah perifer
(berlawanan dengan arah ke jantung).
 Katup ini memungkinkan darah vena hanya
bisa mengalir ke jantung untuk
bermuara ke atrium kanan.
REGULASI TEKANAN DARAH

 Tekanan darah = CO x TPR


 Tekanan darah terdiri dari :
- Tekanan sistole : 95-140
mmHg
- Tekanan diastole : 60-90 mmHg
 Tekanan Nadi = T.sistole – T.diastole
 Mean arteri pressure (MAP) adalah tekanan
rata2 diseluruh sistem arteri pd satu siklus
jantung.
 MAP = 1/3 (Ts-Td) + Td
REGULASI SISTEM SIRKULASI

 REGULASI OLEH SISTEM SARAF


 REGULASI LOKAL
 REGULASI HUMORAL
 REGULASI GINJAL
REGULASI OLEH SISTEM SARAF

1. PUSAT VASOMOTOR
- Letak : substansi retikularis di medulla oblongata & 1/3 bgn bawah
pons
- Mentransmisikan impuls yg dibawa oleh saraf simpatis & parasimpatis
- Mengatur kerja sistim impuls yang datang dari hipothalamus &
korteks serebri

2. REFLEKS-REFLEKS SARAF
- Selain sistim saraf otonom yang mengatur sirkulasi, terdapat banyak
sistim yang tidak disadari juga ikut menjaga perubahan-
perubahan
pada sistim sirkulasi agar tetap normal.
- Refleks baroreseptor, kemoreseptor, atrial and pulmonary
arterial refleks, refleks atrium ke ginjal
REGULASI LOKAL

 REGULASI AKUT
 REGULASI JANGKA PANJANG
REGULASI AKUT

 Pada saat jaringan menjadi sangat aktif, maka


kebutuhan akan darah dan O2 meningkat 
vasodilatasi (khususnya pada segmen
metaarteriole, kapiler dan spinkter prekapiler)
supaya kebutuhan yang meningkat dapat dipenuhi.

 Teori dasar yang mengatur regulasi lokal :


1. Teori vasodilator
2. Teori kekurangan oksigen
REGULASI JANGKA PANJANG

 Bila terjadi perubahan pada aktifitas metabolisme


jaringan dalam waktu yang lama menimbulkan
perubahan pula pada sistim sirkulasinya.

 Misal : tekanan darah seseorang 60 mmHg


selama beberapa minggu , maka akan terjadi
perubahan fisik dari ukuran diameter pembuluh
darah bahkan jumlah pembuluh darah akan
bertambah untuk mengatasi keadaan suplai darah
dan O2 yang berkurang yang ditimbulkan
oleh tekanan darah serendah itu
REGULASI HUMORAL
 Adanya zat-zat yang disekresi/diabsorpsi ke dalam cairan
tubuh
seperti hormon atau ion-ion tertentu.
 Dihasilkan oleh kelenjar khusus dan disekresikan ke
pembuluh darah, dan sebagian lagi diproduksi oleh
jaringan lokal dan tempat kerjanya juga lokal.

 Zat ini terdiri atas :


1. Zat Vasokonstriktor
 Penyempitan pembuluh darah (vasokonstriksi)
 Contoh : Epinefrin, Norepinefrin, Angiotensin,
Vasopressin.

2. Zat Vasodilator
 Dilatasi pembuluh darah (vasodilatasi)
 Contoh : Bradikinin, Histamin dan Prostaglandin.
REGULASI GINJAL
 Berperan jika terjadi perubahan dalam sirkulasi
yang berlangsung lama, yang oleh sistim saraf
sudah diantisipasi tetapi tidak
berubah.
 Contoh : peningkatan tekanan arteri dalam
beberapa minggu, yang dalam menit/hari pertama
telah direspon oleh sistim saraf tetapi tekanan
arteri masih tetap tinggi, maka ginjal akan
memberi respon denganpengeluaran air dan atau
elektrolit agar tekanan menjadi normal kembali.
 2 sistem pada ginjal yang mengatur sirkulasi yaitu :
1. Sistem ginjal - cairan tubuh
HOMEOSTASIS
Circulatory Regulation

 Short-term Regulation
 Medium-term Regulation

 Long-term Regulation
Medium-term Regulation
Increased blood  extravasasi
- Transudation
- Exudation

Decreased blood volume 


intravasasi (transcapillary refill/
autotransfution)

Anda mungkin juga menyukai