Anda di halaman 1dari 135

SISTEM

CARDIOVASKULER
GAMA B.K, SKG, MARS

1
DAFTAR ISI
1. ANATOMI JANTUNG
a. Letak Jantung
b. Ruang – ruang Jantung
c. Sekat Jantung
d. Katup – katup Jantung
e. Pembuluh Darah Utama Jantung
f. Anatomi Jantung Janin
LANJUTAN
2. FISIOLOGI JANTUNG
a. Fungsi bagian – bagian Jantung
b. Sirkulasi Darah
c. Sistem Konduksi Jantung
d. Siklus Jantung
e. Suara Jantung
f. Curah Jantung
LANJUTAN
3. ANATOMI PEMBULUH DARAH
a. Jenis – jenis Pembuluh darah
b. Fungsi Pembuluh darah
c. Pembuluh darah Arteri
d. Pembuluh darah Vena
SISTEM
CARDIOVASKULER
 Suatu sistem sirkulasi tertutup yang
tersusun atas jantung dan pembuluh
darah
 Jantung  suatu pompa yang
mengalirkan darah beroksigen keseluruh
bagian tubuh melalui arteri, pembuluh
kapiler, sedangkan darah yang memiliki
kandungan oksigen rendah diangkut ke
jantung oleh Vena
ORGAN SISTEM
1. Darah (Ind) = Hema/o (L) = Blood (Ing)
2. Jantung (Ind) = Cardi/o (L) = Cor (Y/G)
= Heart (Ing)
3. Pembuluh Darah (Ind) = Blood Vessel
(Ing) = Vascul/o (L)
ANATOMI JANTUNG
SISTEM CARDIOVASKULER
STRUKTUR JANTUNG
 JANTUNG = CARDIO (L) = COR (Y/G) =
HEART (Ing)
 Letak :
- Diantara ke-2 pulmo
- Di atas diaphragma
- Menempati mediastinum medius
 JANTUNG  organ berotot, berongga,
bentuknya seperti kerucut/conus
 Ukuran JANTUNG sebesar genggaman tangan.
Beratnya 250 -300 gram
LANJUTAN
 JANTUNG berdetak 100.000 kali/hari
 JANTUNG memompa 2000 galon
darah /hari
 Terbentuk dari otot – otot Jantung yang
bersifat INVOLUNTEER/TAK SADAR
LETAK JANTUNG
PERIKARDIUM
 PERIKADIUM = Selaput Pembungkus Jantung
Terdiri atas :
 PERIKARDIUM PARIETALIS : lapisan luar
melekat pada tulang, rongga dada dan paru
 PERIKARDIUM VISERALIS : lapisan dalam
melekat permukaan jantung/epikardium
 Diantara kedua lapisan ini terdapat cairan
perikardium
PERIKARDIUM
RUANG JANTUNG
Jantung terdiri dari 4 ruang
 Atrium = Serambi = Atrium (Ing)

Atrium Kanan = Atrium Dextra


Atrium Kiri = Atrium Sinistra
 Ventrikel = Bilik = Ventricle (Ing)

Ventrikel Kanan = Ventrikel Dextra


Ventrikel Kiri = Ventrikel Sinistra
LAPISAN JANTUNG
Jantung terdiri dari 3 lapisan :
1. Lapisan Terluar (Epikardium)
2. Lapisan Tengah (Miokardium)
Tersusun atas otot-otot khusus tebal
3. Lapisan Terdalam (Endokardium)
Tersusun atas jaringan epitel skuamosa
KATUP JANTUNG

 Katup = Valvula (L) = Valve (Ing)


 Katup Atrioventrikularis (AV) :
1. Katup Bikuspidalis (Mitralis)
2. Katup Trikuspidalis
 Katup Semilunaris (SL) :
1. Katup Aorta
2. Katup Pulmonalis
FUNGSI KATUP
 Fungsi katup AV  Mencegah aliran
balik dari Ventrikel kembali ke Atrium
selama SISTOLE
Terdapat di antara Atrium dgn Ventrikel
 Fungsi katup SL  Mencegah aliran balik
dari aorta dan arteri pulmonalis ke
Ventrikel selama DIASTOLE
Terdapat di antara Ventrikel dgn Aorta
dan Arteri Pulmonalis
SEKAT JANTUNG
 Sekat Jantung  Pembatas ruang Jantung
 Jantung memiliki 3 buah sekat, yaitu :
1. Septum Atriorum

Sekat memisahkan ATRIUM


DEXTRA dgn ATRIUM SINISTRA
2. Septum Interventrikularis

Sekat memisahkan VENTRIKEL


DEXTRA dgn VENTRIKEL SINISTRA
LANJUTAN
3. Septum Atrioventrikularis
Sekat memisahkan ATRIUM DEKSTRA
dgn VENTRIKEL DEXTRA serta
memisahkan ATRIUM SINISTRA dgn
VENTRIKEL SINISTRA
SUPLAI
DARAH & SARAF JANTUNG
 A. Coronaria / A. Koronaria / A.
Coronary (Ing)
 Myocardium menerima suplai darah
beroksigen  Arteri Coronaria Sinistra
dan Dextra
 Arteri ini merupakan cabang pertama
dari Aorta
ARTERI CORONARIA

 Arteri koronaria sinistra membentuk


cabang :
~ A. C. Desenden Anterior
~ A. C. Sirkumfleksa (Circumflex)
 Arteri koronaria dextra berjalan di atrium
kanan dan ventrikel kiri
VENA CORONARIA
 Vena Coronaria = Vena Koronaria =
Coronary Vein
 Terdiri atas :
 Sinus Koronaria (Coronary Sinus)
 Vena Cardiac Besar (Great Cardiac Vein)
 Vena Cardiac Sedang (Middle Cardiac
Vein)
 Vena Cardiac Small (Small Cardiac Vein)
SARAF JANTUNG
 Umumnya, Jantung orang dewasa berdenyut
kurang lebih 70x/menit
 Denyut dapat dipercepat/diperlambat 
perintah saraf otonom
 Saraf otonom jantung :
1. Saraf simpatetik, yg mempercepat denyut
jantung
2. Saraf parasimpatetik, yg memperlambat
denyut jantung (Nervus X (Vagus))
JANTUNG JANIN
 Sistim peredaran darah janin berbeda dengan
orang dewasa karena paru-paru belum
berkembang sacara sempurna sehingga O2
diambil melalui perantara placenta
 Darah dari placenta dialirkan melalui vena
umbilikus (kaya O2) kehati melalui vena cava
inferior masuk ke atrium kanan, sebagian besar
masuk ke atrium kiri lewat FORAMEN
OVALE, masuk ke ventrikel kiri melalui aorta
dialirkan keseluruh tubuh
 2/3 darah dari atrium kanan ke
ventrikael kanan kemudian dialirkan
keparu-paru melalui arteri pulmonalis
 1/3 darah dari arteri pulmonalis
langsung ke aorta melalui DUCTUS
ARTERIOSUS
 Foramen ovale menutup beberapa saat
setelah lahir karena paru mulai berfungsi
 Bila foramen ovale masih ada dalam 1
minggu disbt ASD (atrium septal defek)
LANJUTAN
 Normal duktus arteriosus menutup 10-15
hari post natal bila masih ada 2 minggu
dsbt PDA (paten duktus arteriosus)
FISIOLOGI SISTEM
SISTEM CARDIOVASKULER
SISTEM SIRKULASI
 Sistem sirkulasi ada 2 :
1. SIRKULASI SISTEMIK
Paru-paru  Vena Pulmonalis  Atrium
Kiri  Ventrikel Kiri  Aorta  Seluruh
Tubuh
2. SIRKULASI PULMONAL
Vena Cava  Atrium Kanan  Ventrikel
Kanan  Arteri Pulmonalis  Paru-paru
TEKANAN DARAH
 Sistole : Tekanan darah waktu jantung
berkontraksi
 Diastole : Tekanan Darah waktu jantung
Relaksasi
HASIL PENGUKURAN TD/BP
 Tekanan Darah Normal Dewasa 120/80
mmHg
 120 mmHg  Sistole
 80 mmHg  Diastole
 Prehipertensi = 120-139 , 80-89
Hipertensi grade 1 : 140-159, 90-99
Hipertensi grade 2 : >=160 >=100
FASE SISTOLIK DAN DIASTOLIK
 Fase Diastolik : aliran darah dari atrium kiri menuju ke
ventrikel kiri melewati valvula mitralis, sehingga ventrikel
mengembang , dan pengembangan maksimal disebut
volume akhir diastole. Setelah darah menuju ventrikel kiri
maka katup mitral menutup sehingga menimbulkan bunyi
jantung 1

 Fase Sistolik : fase kontraksi ventrikel kiri menuju ke


seluruh tubuh melewati valvula mitralis dan dengan
kontraksi tersebut darah di pompa keluar sehingga volume
ventrikel mengecil ( Volume akhir sistole ). Setelah darah
keluar dari ventrikel kiri maka valvula semilunaris aorta
menutup sehingga menimbulkan bunyi jantung 2
BUNYI JANTUNG
 Bunyi Jantung I
Nada rendah, sedikit memanjang “Lub” disebabkan
oleh penutupan secara tiba-tiba dari katup mitral dan
trikuspidal pada permulaan sistol ventrikel.
Berlangsung selama 0,15 detik dan frekuensi 25-45 Hz

 Bunyi Jantung ll
Lebih pendek, nada rendah “Dup” disebabkan oleh
getaran yang berhubungan dengan penutupan katup
aorta dan pulmonal segera setelah akhir sistol ventrikel.
Berlangsung selama 0,12 detik dan frekuensi 50 Hz
BUNYI JANTUNG
2. Karena vibrasi:
- katup
- darah akibat turbulensi
- dinding jantung
- pembuluh darah besar
AREA FOKUS DENYUT
JANTUNG
KELISTRIKAN JANTUNG
 Sistem Kelistrikan Jantung 
mengontrol kecepatan detak jantung
 Memiliki 3 komponen utama :
1. Simpul / Node Sinoatrial (S-A Node)
2. Simpul / Node Atrioventrikular (A-V
Node)
3. Sistem Purkinje
SIKLUS KELISTRIKAN
JANTUNG

SA node

AV node

Bundle of His

Bundle bronches

Purkinje fibers
 Siklus diatas dikenal sebagai siklus jantung
yang berlangsung selama 0,8 detik
 Atrium sistole = 0,1 detik
 Ventrikel sistole = 0,3 detik
 Diastole – 0,4 detik
 Sistole mengacu pada kontraksi otot jantung
 Diastole mengacu pada relaksasi otot jantung
CURAH JANTUNG
 Curah Jantung = Cardiac Output (CO)
 Jumlah darah yang dipompa keluar dari
ventrikel kiri setiap menit
 Curah jantung normal : 4 - 6 liter/menit pada
orang dewasa yang sehat dengan berat badan
70 kg saat istirahat
 Volume darah yang bersirkulasi berubah
sesuai kebutuhan oksigen dan metabolik
tubuh.
LANJUTAN
 Misalnya, selama latihan, kehamilan,
demam, curah jantung meningkat, tetapi
selama tidur, curah jantung menurun.
 Curah jantung pada lansia dapat
dipengaruhi tegangan dinding arteri
yang meningkat dan hipertrofi miokard
akibat peningkatan darah sistolik.
RUMUS CO
 Stroke Volume (SV) = jumlah darah yang
dipompakan keluar dari jantung setiap kali
jantung ber denyut
 Heart Rate (HR) = adalah Jumlah denyut/
frekuensi denyut 1 menit

CO = SV x HR/ mnt
ANATOMI
PEMBULUH DARAH
SISTEM CARDIOVASKULER
PEMBULUH DARAH
 Pembuluh Darah terdiri atas :
1. ARTERI

2. VENA
 ARTERI  KAPILER  VENA
 ARTERI dan VENA terletak
bersebelahan
 Dinding ARTERI lebih tebal dari pada
dinding VENA
WARNA PEMBULUH DARAH
 ARTERI = MERAH
 Mengandung Darah Bersih < O2, > CO2
 VENA = BIRU
 Mengandung Darah Kotor > O2, < CO2
 Pembuluh Darah (Ind) = Blood Vessels
(Ing)
STRUKTUR ARTERI
 ARTERI = PEMBULUH NADI =
ARTERY (Ing)
 Tempat mengalir darah yang dipompa
dari jantung ke seluruh tubuh.
 Struktur dinding liat/kenyal dan elastis
 Tekanan pembuluh arteri > vena
 Memiliki sebuah katup (katup aorta)
yang berada tepat di luar jantung.
STRUKTUR VENA
 VENA = PEMBULUH BALIK = VEIN
(Ing)
 Terletak di dekat permukaan kulit
sehingga mudah di kenali
 Struktur dinding tipis, dan tidak elastis
 Tekanan pembuluh Vena < Arteri
 Terdapat katup semi lunaris didalam
pembuluh vena  menjaga agar darah tak
berbalik arah
DINDING ARTERI - VENA
Terdiri atas 3 lapis yaitu :
1. TUNICA INTIMA

Terdiri atas lapisan endothelium dan


jaringan connective elastik dan kolagen
2. TUNICA MEDIA

Terdiri atas otot polos serat elastis


3. TUNICA ADVENTITIA

Terdiri atas jaringan ikat serat elastis


PERCABANGAN
ARTERI - VENA
 ARTERI  ARTERIOLE  KAPILER 
VANULE / VENULE  VENA
 ARTERIOLE : Percabangan dari Arteri
 VANULE / VENULE : Percobangan dari
Vena
STRUKTUR KAPILER
 KAPILER  CAPILLARY (Ing)
 Pembuluh darah terkecil, tempat
pertemuan anteri dengan vena
 Terdapat di seluruh jaringan tubuh,
tempat terjadinya difusi O2 – CO2 antara
kapiler dgn sel – sel tubuh
 Dindingnya terdiri atas sebuah lapisan
tunggal endothelium dan sebuah
membran basalis
KAPILER
ARTERI UTAMA
1. AORTA, arteri terbesar di tubuh manusia
2. ARTERI PULMONALIS, arteri penghubung
antara jantung dengan paru-paru
3. ARTERI BRACHIALIS, arteri di lengan,
tempat melakukan pengukuran tekanan darah
4. ARTERI RADIALIS, arteri di pergelangan
lengan, tempat melakukan pengukuran nadi
ARTERI KEPALA - LEHER
 Arteri Carotid Communis Dextra dan Sinistra
(A. terbesar di leher)
 Arteri Carotid Interna dan Externa
 Arteri Maksilaris (A. Rahang Atas)
 Arteri Lingualis (A. Lidah)
 Arteri Facialis (A. Wajah)
 Arteri Occipitalis (A. Kepala Belakang)
 Arteri Temporalis Superficial (A. Pelipis)
 Arteri Vertebralis (A. Tulang belakang)
ARTERI THORAK - ABDOMEN
 Aorta Thoracica (Aorta bagian thorax)
 Aorta Abdominalis (Aorta bagian perut)
 Arteri Intercostalis (A. Rusuk/Iga)
 Arteri Communis Hepatica (A. Hepar)
 Arteri Adrenalis (A. Kelenjar Adrenal)
 Arteri Renalis (A. Ginjal)
 Arteri Lumbalis (A. Usus)
 Arteri Gonadalis (A. Organ Reproduksi)
ARTERI
EXTREMITAS SUPERIOR
 Arteri Subclavian (A. Bahu/Pundak)
 Arteri Axillaris
 Arteri Brachialis (Lokasi pengukuran
TD)
 Arteri Radialis (Lokasi pengukuran
Nadi)
 Arteri Ulnaris (Arteri Ulna)
 Arteri Arcus Palmaris (A. Telapak Tgn)
 Arteri Digitalis (A. Jari Tangan)
ARTERI EXTREMITAS INFERIOR
 Arteri Iliac Communis  Dextra dan
Sinistra
 Arteri Iliac Interna dan Externa
 Arteri Femoralis (Arteri Paha)
 Arteri Popliteal (Arteri Lutut)
 Arteri Tibialis
 Arteri Fibularis
VENA LEHER - KEPALA
 Vena Jugularis Externa (Vena besar di
leher bagian luar)
 Vena Jugularis Interna
 Vena Vertebralis (V. pada tulang belakang)
 Vena Facialis (V. Wajah)
 Vena Maxillaris (V. Rahang Atas)
 Vena Temporalis (V. Tulang pelipis)
 Vena Occipitalis (V. Kepala belakang)
VENA THORAX - ABDOMEN
 Vena Cava Superior
Vena terbesar membawa darah dari tubuh
bagian atas
 Vena Cava Inferior
Vena terbesar membawa darah dari tubuh
bagian bawah
 Vena Pulmonalis (V. Paru-paru)
 Vena Renalis (V. Ginjal)
 Vena Hepatica (V. Hepar)
LANJUTAN
 Vena Esophageal (V. Esophagus)
 Vena Intercostalis (V. Rusuk/Iga)
 Vena Iliac Communis (V. Pangkal Paha)
 Vena Lumbalis (V. pada bagian Lumbar)
 Vena Gonadalis (V. Organ Reproduksi)
 Vena Adrenalis (V. Kelenjar Adrenal)
VENA
EXTREMITAS SUPERIOR
 Vena Subclavian
 Vena Axillaris
 Vena Sefalika
 Vena Brachialis
 Vena Basilika
 Vena Median Kubiti (Lokasi pengambilan darah
vena)
 Vena radialis
 Vena ulnaris
 Vena digitalis (V. Jari tangan)
VENA
EXTREMITAS INFERIOR
 Vena Common Femoralis (V. Pangkal
Paha)
 Vena Femoralis (V. Paha)
 Vena Popliteal (V. Lutut Belakang)
 Vena Tibialis (V. Kaki bagian bawah)
 Vena Digitalis (V. Jari Kaki)
PEMBULUH DARAH PORTAL
 Vena Porta = Vena yang meng-hubungkan semua organ
pencernaan (Abdomen, Lien, Pankreas, Intestinum
tenue) dengan Hepar
 Vena porta berukuran 7,6 cm
 Vena porta membawa zat zat makanan menuju hepar,
zat besi, hormon insulin, pigmen pemecahan eritrosit, zat
zat makanan yg diserap usus
LANJUTAN
 Hepar terhubung ke dua pembuluh
darah, arteri hepatika, dan vena porta
hepatika
 Fungsi dari arteri hepatika = membawa
darah beroksigen dari aorta,
 Fungsi vena porta hepatika = membawa
darah terdeoksigenasi dari seluruh
saluran pencernaan ke hati.
ANATOMI DARAH
SISTEM CARDIOVASKULER
DARAH
 Hema/o (Latin)  haima  Darah
 Fungsi : Alat transportasi utama
 Darah beredar dengan bantuan  alat - alat
peredaran darah yaitu jantung dan
pembuluh darah
 Berbentuk cairan didalam tubuh manusia
 Mengandung bahan sistem imun 
mempertahankan tubuh dari berbagai
penyakit
FUNGSI DARAH
1. Transportasi, mengangkut dan mengedarkan
O2 dan sari makanan ke seluruh tubuh.
2. Transportasi, mengangkut dan mengedarkan
CO2 dan sisa hasil metabolisme untuk
dikeluarkan dari tubuh  CO2 dikeluarkan
melalui paru-paru, sisa hasil metabolisme
dikeluarkan melalui ginjal / urin.
3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh
kelenjar limfe
LANJUTAN
4. Immunitas, membunuh kuman yang
masuk ke dalam tubuh yang dilakukan
oleh sel darah putih.
5. Menutup luka yang dilakukan oleh
keping-keping darah.
6. Menjaga kestabilan suhu dan pH tubuh.
KOMPONEN DARAH
1. Plasma darah (cairan darah)
2. Sel darah
 Eritrosit (sel darah merah)
 Leukosit (sel darah putih)
 Thrombosit (keping darah)
PLASMA DARAH
• Plasma Darah = Cairan Darah
• Fungsi :
1. Menyalurkan sel-sel darah
2. Cadangan air untuk tubuh
3. Mencegah mengkerut dan
tersumbatnya pembuluh darah
4. Menstabilkan tekanan dan sirkulasi
darah
LANJUTAN
 Antibodi dalam plasma melindungi
tubuh melawan bahan-bahan asing
(misalnya virus, bakteri, jamur dan sel-
sel kanker), ketika protein pembekuan
mengendalikan perdarahan.
PLASMA DARAH
SEL DARAH
 Eritrosit (Erythrocyte/Sel Darah Merah)
 Hemoglobin (Hb)

 Leukosit (Leukocyte/Sel Darah Putih)

 Thrombosit (Thrombocyte/Keping –
keping Darah)
ERITROSIT
 Pada mamalia tidak berinti
 Berbentuk cakram biconcave dengan
diameter 7–8 mikron
 Lunak, mudah menyesuaikan diri
dengan anyaman kapiler
 FUNGSI : Mengangkut O2 dan CO2
dengan cara mengikatnya pada
hemoglobin
 Jumlah Normal Eritrosit  4 juta / mm3
ERITROSIT
LEUKOSIT
 Bergerak secara diapedesis (gerak amoeboid)
 Leukosit dapat meninggalkan pembuluh
darah, menembus dinding pembuluh darah
dan masuk melalui celah – celah diantara sel
 masuk ke jaringan-jaringan tubuh.
 FUNGSI : Sebagai pertahanan tubuh
terhadap benda – benda asing
 Jumlah Normal Leukosit  5000 – 9000 /
mm3
KLASIFIKASI LEUKOSIT
 Leukosit terbagi atas 5 macam :
1. Neutrofil,
2. Limfosit,
3. Monosit,
4. Eosinofil,
5. Basofil
MONOSIT
 Jumlah Monosit 1-3% dalam tubuh
 Fungsi : Baris kedua pertahanan tubuh kita
terhadap infeksi bakteri dan benda asing
 Monosit adalah bagian dari sistem Imun yang
tidak mempunyai butiran halus dalam sel
(granula)
 Dalam melawan infeksi bakteri dan benda asing,
monosit dapat melawan walaupun ukuran bakteri
dan benda asing lebih besar dengan memakannya
 Monosit beredar dalam darah sekitar 300-500
mikroliter darah yang diproduksi didalam
sumsum tulang
 Menyebar keseluruh tubuh dalam 3 hari
dengan masuk ke jaringan tubuh, mengalami
pematangan menjadi makrofag yang berfungsi
sebagai kekebalan tubuh
 Peningkatan jumlah monosit = monositosis,
yang dapat dijumpai pada penyakit seperti
parotitis, herpes zoster, mononucleosis,
infeksiosa, toksoplasmosis, hemolitik,
arthrithis, dll
FUNGSI MONOSIT
1. Menghancurkan sel-sel asing 

2. Mengangkat jaringan yang telah mati

3. Membunuh sel-sel kanker

4. Pembersih dari fagositosis yang dilakukan


neutrofil
5. Merangsang jenis sel darah putih yang lain
dalam melindungi tubuh
6. Menunjukkan perubahan dalam kesehatan
pasien dengan banyak sedikitnya monosit
dalam tubuh
BASOFIL
 Jumlah 0,01-0,03% dari tubuh kita
 Basofil memiliki banyak granula sitoplasmik
dengan jumlah dua lobus
 Basofil akan bekerja disaat adanya reaksi alergi
pada tubuh dengan mengeluarkan histamin,
sehingga terjadi pembesaran Pem. Darah
 Jumlah basofil akan bertambah/meningkat jika
terjadi peningkatan jumlah alergi
 Jumlah basofil bertambah = Basofilia
FUNGSI BASOFIL
1. Basofil berfungsi memberi reaksi antigen
dan alergi dengan mengaktifkan atau
mengeluarkan histamin sehingga terjadi
peradangan
2. Mencegah adanya penggumpalan dalam
pembuluh darah
3. Membantu dalam memperbaiki luka

4. Memperbesar pembuluh darah


NEUTROFIL
 Jumlah Neutrofil 50-60% dalam darah yang merupakan kelompok
granulosit
 Neutrofil = polymorphonuclear  selnya memiliki bentuk yang
aneh., memiliki 3 inti sel
 Sel leukosit yg pertama menghadang dan melawan bakteri, virus
dan benda asing lainnya yang berperan dalam proses peradangan
 Sifat fagosit yang dimilikinya, neutrofil menyerang dengan
menggunakan serangan yang memakai hidrogen peroksida,
oksigen radikal bebas, hipoklorit.
 Neutrofil diproduksi dalam sumsum tulang dengan hasil produksi
neutrofil sekitar 100 milliar neutrofil dalam sehari, dan akan
meningkat menjadi sepuluh kali lipat jika terjadi inflamasi kuat
FUNGSI NEUTROFIL
1. Anti mikroba 

2. Antibiotik dalam tubuh

3. Berfungsi dalam proses peradangan 

4. Menghancurkan mikroorganisme dan


benda asing  memakannya/fagositosis
5. Sel pertahanan tubuh dalam melawan
infeksi 
6. Membantu menghapuskan stimulus
yang berbahaya penyebab nekrosis sel
LIMFOSIT
 Jumlah 20-25% dalam tubuh yang merupakan
jumlah terbanyak kedua setelah neutrofil.
 Limfosit dibentuk di dalam sumsum tulang
dan di limfa
 Hasil dari produksi limfosit, 1 kubik = 8000 sel
darah putih
 Peningkatan/bertambah banyaknya Limfosit
secara tidak normal maka akan menyebabkan
penyakit leukimia
 Terbagi atas 6 jenis yakni Limfosit B, Sel T
Helper, Sel T sitotoksit, Sel T memori, dan Sel T
Suppresor
 Limfosit B memproduksi antibodi
 Sel T Helper mengaktifkan dan mengarahkan
sistem kekebalan tubuh mikroorganisme
 Sel T Sitotoksit mengeluarkan bahan kimia
dalam menghancurkan patogen
 Sel T memori sistem kekebalan tubuh dalam
mengetahui patogen tertentu
 Sel T Suppresor untuk melindungi sel normal
tubuh
FUNGSI LIMFOSIT
1. Menghasilkan antibodi 

2. Mengaktifkan sistem kekebalan tubuh

3. Mengeluarkan bahan kimia dan


menghancurkan patogen
4. Melindungi sel normal tubuh 

5. Mengetahui patogen tertentu

6. Berubah menjadi antibodi (sel Plasma)

7. Melawan kanker
EOSINOFIL
 Jumlah 7% dari dalam sel darah putih dan
mengalami peningkatan terkait dengan adanya
asma, alergi dan demam
 Eosinofil merupakan kelompok dari granulosit
yang bertugas dalam melawan parasit yang
memiliki jangka waktu 8 hingga 12 hari
 Eosinofil memiliki sejumlah zat kimiawi
seperti ribonuklease, histamin, lipase, eosinofil
peroksidase dan deoksribonuklease serta
beberapa macam amino
FUNGSI EOSINOFIL
1. Mencegah alergi

2. Menghancurkan antigen antibodi

3. Berfungsi dalam menghancurkan


parasit-parasit besar
4. Berperan dalam respon alergi
JENIS LEUKOSIT
LEUKOSIT
THROMBOSIT
 Thrombosit = trombosit = Keping darah
 Pecahan / kepingan sitoplasma, mempunyai
selaput lengkap
 Jumlah Thrombosit 150.000 – 300.000 / mm3
 Ukuran Thrombosit 2 – 5 mikron
 FUNGSI :
Berperan pada proses pembekuan darah dan
mengangkut hormon epinephrin dan hormon
serotonin
THROMBOSIT
PEMBEKUAN DARAH
PEMBEKUAN DARAH
PEMBENTUKAN SEL DARAH
 Produksi Sel Darah  SUMSUM
TULANG BELAKANG
 Limfosit juga dibuat di dalam kelenjar
getah bening dan limpa
 Kecepatan pembentukan sel darah
dikendalikan sesuai dengan kebutuhan
tubuh
GOLONGAN DARAH
 Metoda klasifikasi darah dari suatu
individu berdasarkan ada atau tidak
adanya zat antigen warisan pada
permukaan membran sel darah merah
 Terdapat dua penggolongan darah :
1. Penggolongan ABO,
2. Penggolongan Rhesus
GOLONGAN DARAH ABO
 O  DONOR UNIVERSAL  karena
bisa mendonorkan darahnya kesemua
jenis gol. darah, tetapi hanya bisa
menerima dari gol O saja
 AB  RESIPIEN UNIVERSAL  karena
bisa menerima dari semua jenis gol.
darah, tetapi gol. darah AB hanya bisa
memberikan ke sesama gol. darah AB
TABEL
PEWARISAN GOLONGAN DARAH
KARTU GOL. DARAH
ANTIGEN GOL.DARAH
GOLONGAN DARAH RHESUS
 Berbeda dengan golongan darah ABO,
golongan darah Rhesus (Rh) hanya ada
dua jenis, yaitu Rhesus positif (Rh +) dan
Rhesus negatif (Rh -)
 Manusia pada umumnya mempunyai Rh
+, hanya 15-20% yang mempunyai Rh -
DONOR DARAH
DONOR DARAH
AFERESIS
 Proses pengumpulan dan pemisahan
komponen darah secara otomatis dengan
sebuah mesin menggunakan satu set jarum,
selang dan kantong yang sekali pakai dibuang.
 Darah dari donor dialirkan pada set tersebut
kemudian diproses dalam mesin untuk
mendapatkan komponen darah yang
diinginkan, misalnya trombosit.
 Komponen darah tidak diinginkan
dikembalikan ketubuh pendonor.
AFERESIS
AFERESIS
THANK YOU !

Anda mungkin juga menyukai