Anda di halaman 1dari 6

Sistem Sirkulasi Darah dalam

Tubuh Manusia
Pendahuluan

Di dalam tubuh manusia, darah mengalir keseluruh bagian (organ-organ) tubuh secara terus-menerus
untuk menjamin suplai oksigen dan zat-zat nutrien lainnya agar organ-organ tubuh tetap dapat berfungsi
dengan baik. Aliran darah keseluruh tubuh dapat berjalan berkat adanya pemompa utama yaitu jantung
dan sistem pembuluh darah sebagai alat pengalir/distribusi.

Pembagian sistem sirkulasi

Secara umum sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia dapat dibagi menjadi 2 bagian:

1. Sistem sirkulasi umum: sirkulasi darah yang mengalir dari jantung kiri keseluruh tubuh dan kembali ke
jantung kanan.

2. Sistem sirkulasi paru-paru: sirkulasi darah yang mengalir dari jantung kanan ke paru-paru lalu kembali
ke jantung kiri.

Bagan Sistem Sirkulasi Darah Manusia


Sumber: www.bcb.uwc.ac.za

Sifat pembuluh darah

Pembuluh darah dapat kita ibaratkan sebagai selang yang bersifat elastis, yaitu diameternya dapat
membesar atau mengecil. Sifat elastis ini sangat bermanfaat untuk mempertahankan tekanan darah yang
stabil. Pada keadaan normal, apabila tekanan di dalam pembuluh darah meningkat, maka diamater
pembuluh darah akan melebar sebagai bentuk adaptasi untuk menurunkan tekanan yang berlebih agar
menjadi normal. Sebaliknya diameter pembuluh darah akan mengecil bila tekanan darah turun. Bila
pembuluh darah mengalami kekakuan maka ia menjadi kurang fleksibel sehingga tidak dapat melakukan
antisipasi terhadap kenaikan/penurunan tekanan darah.

Elastisitas pembuluh darah tidak tetap, pembuluh darah akan menjadi kaku seiring bertambahnya usia
(misal oleh karena terjadi pengapuran pada dindingnya) oleh karena itu tekanan darah pada orang lanjut
usia cenderung sedikit lebih tinggi dari pada orang muda,. Penyebab lain dari kekakuan pembuluh darah
adalah karena adanya tumpukan kolesterol pada dinding sebelah dalam pembuluh darah, kolesterol juga
menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Pembuluh darah yang kaku akan menyebabkan hipertensi
(penyakit darah tinggi), walau sebenarnya tidak semua penyakit darah tinggi disebabkan karena
kekakuan pembuluh darah. Apabila pembuluh darah menjadi kaku dan disertai penyempitan pada
sebagian besar pembuluh darah dalam tubuh seseorang, maka tekanan darahnya dapat menjadi sangat
tinggi (hipertensi berat).

Untuk menjaga agar elastisitas pembuluh darah tetap baik sehingga kita tidak mudah terkena penyakit
tekanan darah tinggi, salah satu cara terbaik adalah dengan melakukan olahraga (exercise) secara
teratur. Dengan melakukan olahraga secara teratur, akan melatih jantung dan pembuluh darah tetap
terjaga kelenturannya.

Sifat darah

Darah merupakan cairan yang terdiri dari plasma (cairan bening) dan sel-sel darah (sel darah merah, sel
darah putih dan sel pembeku darah). Adanya sel-sel darah menyebabkan adanya semacam pergeseran
intern (internal friction) diantara lapisan yang berdampingan sehingga menyebabkan adanya sifat
viskositas darah.

Viskositas darah normal = 3-4 kali viskositas air.

Viskositas plasma darah = 1,5-2 kali viskositas air.

Faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas darah

Viskositas darah memegang peranan penting dalam aliran darah. Faktor-faktor yang mempengaruhi
viskositas darah antara lain:

a) Volume hematokrit (volume sel darah merah): volume hematokrit yang meningkat akan diikuti
viskositas darah yang meningkat.

b) Kadar protein plasma: bila kadarnya naik maka viskositas naik dan sebaliknya.

c) Suhu tubuh: bila suhu tubuh naik, viskositas turun.

d) Kecepatan aliran darah: bila kecepatan aliran darah turun maka viskositas naik.

e) Diameter pembuluh darah: bila diameter pembuluh darah kurang dari 1,5 mm, maka viskositas darah
turun. Hal ini dikenal sebagai Fahreus-Lindquist effect. Di dalam pembuluh darah kecil dimana darah
mengalir lambat, maka d) dan e) bekerja saling berlawanan.

Aliran darah

Agar darah dapat mengalir dan mencapai seluruh bagian tubuh, maka diperlukan adanya tekanan darah
minimum yang disebut juga critical clossing pressureyield pressure. Tekanan minimal ini diperlukan untuk
membuka rongga pembuluh darah kecil (kapiler) yaitu sebesar 20 mm Air Raksa.(Hg). Kecepatan aliran
darah yang tercepat pada Aorta (pembuluh darah tempat keluarnya darah dari jantung), makin jauh
makin rendah kecepatannya. Jumlah total darah yang dipompa keluar jantung kira-kira 5,5 liter darah per
menit.
Penggolongan pembuluh darah

Berdasarkan ukuran dan fungsinya, pembuluh darah dapat digolongkan sebagai berikut:

 Windkessel vessels (compression chamber): pembuluh darah yang sangat besar, misal: aorta
dan arteri besar lainnya. Pembuluh ini sangat elastis dan menyimpan energi potensial yang
dirubah menjadi energi kenetik.
 Resistance vessels: diameter agak kecil, memiliki sistem pengaturan yang sangat efisien dan
diatur pula oleh sistem syaraf otonom.
 Exchange vessels: pembuluh darah kapiler. Pembuluh terkecil, dindingnya terdiri dari 1 lapisan
sel. Disini terjadi pertukaran air dan zat-zat di dalamnya antara darah dengan cairan tubuh
lainnya (cairan interstitiil).
 Capacity vessels: pembuluh-pembuluh darah balik (vena dan venuli), dapat menampung darah
dalam jumlah banyak.
 Shunt vessels: aliran darah yang tidak melalui pembuluh kapiler akan melewati shunt ini, tidak
turut dalam pertukaran cairan dan zat-zat., diatur oleh sistem syaraf otonom dan hanya terdapat
di beberapa tempat, misal: kulit. Gunanya agar darah lebih mudah mengeluarkan panas keluar
tubuh/permukaan.

Tekanan darah

Jantung memompa darah secara terputus-putus (intermittent) kedalam pembuluh darah terbesar (aorta),
selanjutnya kedalam arteri, dst sehingga tekanan darah di dalamnya berganti-ganti naik turun. Aorta dan
arteri merupakan pembuluh darah yang elastis sehingga tekanan yang mendadak naik dapat turun
secara berangsur-angsur dan disebarkan keseluruh tubuh. Oleh karena itu aorta dan arteri besar
dinamakan Windkessel vessels (compression chamber). Jenis tekanan darah dapat dibedakan sbb:

 Tekanan sistole: tekanan darah tertinggi selama 1 siklus jantung, merupakan tekanan yang
dialami pembuluh darah saat jantung berdenyut/memompakan darah keluar jantung. Pada orang
dewasa normal tekanan sistole berkisar 120 mm Hg
 Tekanan diastole: tekanan darah terendah selama 1 siklus jantung, suatu tekanan di dalam
pembuluh darah saat jantung beristirahat. Pada orang dewasa tekanan diastole berkisar 80 mm
Hg
 Tekanan nadi: selisih antara tekanan sistole dan diastole.

Pengukuran tekanan darah

Tekanan darah dapat diukur dengan 2 cara:

 Pengukuran secara langsung (direct): dengan memasukkan sebuah kanula kedalam arteri dan
menghubungkannya dengan manometer Air Raksa.
 Pengukuran secara tidak langsung (indirect): mengukur tekanan darah secara auskultasi
memakai stetoskop, manset tekanan, pompa karet, dan manometer air raksa.

=
Aliran darah

FISIOLOGI ALIRAN DARAH JANTUNG

FISIOLOGI ALIRAN DARAH JANTUNG

Jantung mendapatkan aliran darah dari arteri koronaria. Sirkulasi koronaria meliputi seluruh permukaan jantung,
membawa oksigen dan nutrisi ke miokardium melalui cabang-cabang intramiokardium yang kecil-kecil. Untuk
dapat mengetahui akibat-akibat dari pentakit jantung koroner, maka kita harus mengenal terlebih dahulu distribusi
arteri koronaria ke otot jantung dan sistim penghantar.

Arteri koronaria.

Arteri koronaria adalah cabang pertama dari sirkulasi sistemik. Muara arteri koronaria ini terdapat dalam sinus
valsalva dalam aorta, tepat di atas katup aorta. Sirkulasi koroner terdiri dari arteri koronaria kiri dan arteri koronaria
kanan. Arteri koronaria kiri mempunyai dua cabang, yaitu arteri desendens arteri kiri dan arteri sirkumpleksa kiri.

Arteri-arteri ini berjalan melingkar jantung dalam dua celah anatomi eksterna: sulkus atrioventrikularis yang
melingkari jantung diantara atrium dan ventrikel, dan sulkus interventrikularis yang memisahkan kedua ventrikel.
Tempat pertemuan kedua celah dipermukaan posterior jantung merupakan bagian jantung yang kritis, dipandang
dari sudut anatomi dikenal sebagai kruks jantung yaitu bagian jantung yang terpenting dari jantung. Nodus AV
berlokasi pada tempat pertemuan ini. Karena itu pembuluh manapun yang melintasi kruks tersebut merupakan
pembuluh yang menghantarkan ke nodus AV.
Aretri koronaria kanan berjalan ke lateral mengitari sisi kanan jantung di dalam sulkus interventrikularis kanan.
Pada 90 % jantung, arteri koronaria kanan pada waktu mencapai posterior jantung akan menuju kruks lalu turun
menuju menuju afeks jantung dalam sulkus interventrikularis posterior. Arteri koronaria kiri tidak bercabang lagi
sesudah meninggalkan pangkalnya di aorta. Aretri sirkumpleksa kiri berjalan ke lateral di bagian kiri jantung dalam
sulkus atrioventrikularis kiri.

Distribusi secara berkeliling ini sesuai dengan sebutan dan tujuan fungsinya sebagai pembuluh sirkumpleksia.
Demikian juga arteri desendens arterior kiri menyatakan perjalanan anatomis dari cabang arteri tersebut. Arteri
tersebut berjalan ke bawah pada permukaan jantung dalam sulkus interventrikularis anterior. Kemudian arteri ini
melintasi apeks jantung dan berbalik arah dan berjalan ke atas sepanjang permukaan posterior sulkus
interventrikularis untuk bersatu dengan cabang distal arteri koronaria kanan.

Setiap pembuluh utama mencabangkan pembuluh epikardial dan intramiokardia yang khas. Arteri desendens arterior
kiri membentuk percabangan septum yang memasok 2/3 bagian arterior septum dan cabang-cabang diagonal yang
berjalan di atas permukaan anterolateral dari ventrikel kiri. Permukaan posterolateral dari ventrikel kiri diperdarahi
oleh cabang-cabang marginal dari arteri sirkumpeksa.
Jalur-jalur anatomis ini menghasilkan suatu korulasi antar arteri koronaria dan penyediaan nutrisi otot jantung. Pada
dasarnya arteri koronaria dextra memberikan darah ke atrium kanan, ventrikel kanan dan dinding inferior ventrikel
kiri. Arteria sirkumpleksa sinistra memberikan darah pada atrium kiri dan dinding posteriolateral ventrikel kiri.
Arteri desendens arterior kiri memberikan darah ke dinding depan ventrikel kiri yang masif.

Penyediaan nutrisi pada penghantar merupakan suatu korelasi kritis lain yang juga ditentukan oleh jalur-jalur
anatomis. Meskipun nodus SA letaknya letaknya di atrium kanan, tetapi pada 55% individu mendapat darah dari
arteri koronaria kanan, dan 45% individu mendapat darah dari suatu cabang yang berasal dari arteria sirkumpleksa
kiri. Nodus AV yang dipasok oleh arteri yang melintasi kruks, yaitu dari arteri koronaria kanan pada 90% individu
dan pada 10% sisanya dari arteria sirkumpleksa kiri.

Anastomosis antara cabang arteria juga ditemukan pada sirkulasi koroner. Anastomosis ini tidak berfungsi pada
keadaan normal, akan tetapi mempunyai arti yang sangat penting bagi sirkulasi kolateral maupun sirkulasi alternatif
untuk berfungsi daerah miokardium yang tidak mendapatkan aliran darah akibat lesi obstuktif pada jalur koroner
yang normal.

Vena-vena jantung
Distribusi vena koronaria pararel dengan distribusi arterianya. Sistim vena jantung mempunyai 3 bagian yaitu vena
thelesia yang merupakan sistem yang terkecil, menyalurkan sebagian darah dari miokardium atrium kanan dan
ventrikel kanan, vena kardiak anterior yang mempunyai fungsi mengosongkan sebagian besar isi jaringan vena
ventrikel kanan langsung ke atrium kanan, sinus koronarius dan cabangnya merupakan sistimvena yang paling besar
dan paling penting berfungsi menyalurkan pengembalian darah jaringan vena miokardial ke dalam atrium kanan
melalui ostium sinus koronaria disamping muara vena kava inferior.

Tekanan Darah
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari

Alat pengukur tekanan darah

Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah ketika darah di pompa
oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya
diukur seperti berikut - 120 /80 mmHg. Nomor atas (120) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat
denyutan jantung, dan disebut tekanan sistole. Nomor bawah (80) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di
antara pemompaan, dan disebut tekanan diastole. Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat
Anda istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring.

Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki
tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana
akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari
juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari.

Bila tekanan darah diketahui lebih tinggi dari biasanya secara berkelanjutan, orang itu dikatakan mengalami masalah
darah tinggi. Penderita darah tinggi mesti sekurang-kurangnya mempunyai tiga bacaan tekanan darah yang melebihi
140/90 mmHg saat istirahat.
Alat untuk memeriksa tekanan darah disebut sphigmomanometer atau dikenal juga dengan tensimeter. Ada
tensimeter digital dan ada juga tensimeter air raksa yang masih umum digunakan untuk pemeriksaan klinis.

Dokter akan melakukan pemeriksaan tekanan darah dengan menyuruh Anda duduk atau berbaring, karena itu posisi
terbaik untuk mengukur tekanan darah. Lalu dokter biasanya akan mengikat kantung udara pada lengan kanan
kecuali pada lengan tersebut terdapat cedera. Setelah itu, dilakukan pengukuran tekanan darah. Perbedaan antara
tekanan sistolik dan diastolik disebut tekanan denyut.

Apa yang dimaksud dengan tekanan darah? Tekanan darah yaitu tekanan yang dialami darah pada pembuluh
arteri ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan
mengambil dua ukuran dan biasanya terdapat dua angka yang akan disebut oleh dokter. Misalnya dokter menyebut
140-90, maka artinya adalah 140/90 mmHg. Angka pertama (140) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri
akibat denyutan jantung atau pada saat jantung berdenyut atau berdetak, dan disebut tekanan sistolik atau sering
disebut tekanan atas. Angka kedua (90) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan, dan
disebut tekanan diastolik atau sering juga disebut tekanan bawah.

Setelah mengetahui tekanan darah, pasti Anda ingin mengetahui apakah tekanan darah Anda termasuk rendah,
normal atau tinggi. Berikut ini penggolongan tekanan darah berdasarkan angka hasil pengukuran dengan tensimeter
untuk tekanan sistolik dan diastolik:

Sistolik (angka Diastolik (angka


Tekanan Darah
pertama) kedua)
Darah rendah atau hipotensi Di bawah 90 Di bawah 60
Normal 90 – 120 60 – 80
Pre-hipertensi 120 – 140 80 – 90
Darah tinggi atau hipertensi (stadium 1) 140 – 160 90 – 100
Darah tinggi atau hipertensi (stadium 2 /
Di atas 160 Di atas 100
berbahaya)

Anda mungkin juga menyukai