Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
Etika, Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) telah menjadi suatu bagian
dari dunia kedokteran sejak awal perkembangannya. Pada masa seperempat abad
terakhir dari abad ke-20, pertimbangan etika menjadi perhatian utama oleh karena
beberapa alasan. Pertama yaitu fenomena social yang menghedaki adanya
pengakuan terhadap HAM (dalam hal ini adalah pasien) yang membawa
konsekuensi pada: perubahan pola hubungan dokter pasien, pengambilan
keputusan medis (dari peternalistik ke informed consent). Kedia adalah fenomena
perkembangan IPTEK Kedokteran yang tidak dibarengi dengan perkembangan
nilai etik dan moral telah memunculkan masalah-masalah yang memiliki dimensi
moral, seperti pertolongan hidup, fertilisasi in-vitro, stem cell, cloning
reproduksi/terapi, dan masalah-masalah lain. Ketiga yaitu adanya peningkatan
kejahatan moral yang dilakuikan oleh praktisi medis, dimana profesi medis
menemukan dirinya berada dalam sebuah dilemma karena nilai-nilai moral tidak
lagi menjado bagian dari kurikulum kedokteran sekuler. Dan keempat yaitu
tuntutan peningkatan profesionalisme dokter dalam melakukan praktek (Area
Kompetensi dari Konsil Kedokteran Indonesia), sehingga metri bioetika,
humaniora kesehatan, dan HAM diharapkan mampu menjawab tantangan untuk
meningkatkan profesionalisme lulusan pendidikan dokter di Indonesia.
Pembelajaran tentang etika, humaniora kesehatan dan HAM, untuk
mahasiswa kedokteran dalam masalah yang pluralistic seperti di Indonesia
merupakan tugas yang mendesak. Pemblajaran tentang etika kedokteran dan
humaniora kesehatan dapat membantu siswa mencapai kematangan secara
individual, meningkatkan kewaspadaan etika, mampu bersikap dalam wilayah
moral, yang nantinya akan menghasilkan dokter yang humanis dan professional
dalam pelayanan kesehatan.

BAB II
ISI
SKENARIO II : Fasilitas Dirumah Tahanan (RUTAN)
Disebuah rumah tahanan (RUTAN) yaitu bernama RUTAN SALEM terletak di
sebuah pulau terpencil cukup jauh dari rumah sakit BERSAMA dipusat kota
MENTRO. Waktu yang ditempuh dari RUTAN SALEM ke pulau Kayangan
sekitar 10 jam dengan menggunakan jalur laut dan 3 jam menggunakan jalur
darat. Namun akhir-akhir ini cuaca sangat buruk sehingga harus berhati-hati dan
ditambah lagi tidak adanya helicopter, pesawat kecil, dan perahu di RUTAN
SALEM. RUTAN SALEM merupaka rutan yang menapung ratusan orang yang
tersiri dari orang tua, dewasa dan bahkan anak di bawah umur. Jadi rutan ini
lumayan padat.
Di RUTAN SALEM disediakan klinik kesehatan, ruang ibadah sepeti
mesjid, gereja dan ruang pendidikan. Ruang pendidikan di RUAN SALEM
fasilitasnya masih sangat kurang karena tidak ada guru yang mengajar. Padahal
seseorang yang sudah dirampas kemerdekaannya dan di taruh di dalam rutan,
wajib dipenuhi hak-haknya tersebut. Bagi yang dewasa harus ada program
pendidikan paket A dan B, bagi yang anak-anak harus ada pendidikan paket
khusus. Untik di ruang ibadah kurangnya pembinaan agama, jarangnya ustadz
atau pendeta untuk memberi pembinaan agama sehingga masjid, gereja atau
tempat ibadah lainnya sering kososng. Disamping itu biasanya para narapidana
biasanya dipukuli oleh tugas yang hanya karena masalah kecil yaitu rebutan atau
tidak menuruti perintah petugas.
Yang sangat memprihatinkan adalah di klinik kesehatan karena minimnya
fasilitas medis seperti obat-obatan yang tersedia hanya sedikit dan jika ingin
mendapatkan obat yang dibutuhkan maka harus di ambil di kotan yang jaraknya
sangat jauh. Kurangnya tenaga medis seperti dokter, perawat dan lain-lain yang di
tugaskan disana. Kadang-kadang dokternya hanya dating sekali. Klinik kesehatan
di RUTAN SALEM sangat jarang digunakan. Mereka sering tidak puas jika

memeriksa kesehatan sehingga jarang ke klinik kesehatan. Mereka hanya


membiarkan penyakit mereka sampai sembuh sendiri atau menggunakan jampijampi. Jika ada narapidana yang sakit maka mereka harus menunggu dulu alat
transportasi dari rumah sakit BERSAMA dan waktu yang ditempuh juga lama
sekitar 10 jam sehingga narapidana yang sakit menjadi kritis bahkan meninggal.
Kebersihan di RUTAN SALEM tidak terjaga dengan baik banyaknya narapidana
yang membuang sampah dan kotoran di tahanannya. Makanan dan minuman yang
diberikan kepada narapidana biasanya tidak higienis dan kurang sehat, seharusnya
diberikan makanan biasa tetapi sehat dan higienis, airnyapun kurang diperhatikan
jadi biasa narapidana mandi dengan air kotor sehingga banyak muncul penyakit
menular dan narapidana tidak nyaman.
PERTANYAAN:
-

Jelaskan berapa isu HAM yang terdapat pada kasus ini ke dalam

pembidangan HAM.
Bagaimana anda melihat isu HAM yang ada menurut hak atas kesehatan

baik menurut instrument HAM internasional maupun Nasional.


Anaisis isi HAM pada kasus di atas ke dalam matriks dan atau daftar tiga
kewajiban minimum Negara atas kesehatan dan empat elemen hak atas

kesehaan.
Analisis kasus di atas dalam persfektif islam.

KALIMAT KUNCI

1. RUTAN SALEM
2. Jauhnya jangkauan rumah sakit
3. Minimnya fasilitas dan tenaga medis, pendidikan dan pembinaan
4.
5.
6.
7.
8.

keagamaan.
Narapidana yang sering dipukuli petugas
Keridakpuasan narapidana pada pemeriksaan kesehatan
Makanan yang diberikan pada narapidana tidak higenis
Kebersihan di RUTAN SALEM yang tidak terjaga
Munculnya penyakit menular.

ISU HAM PADA SKENARIO


No
1

Jauhnya

Isu HAM
jangkauan

Generasi
rumah G3, P3

sakit
2

Analisa
Pada scenario, rumah sakit tidak
dapat dijangkau karena terletak di

Kurangnya pembinaan agama

G2, P8

pusat kota MENTRO.


Fasilitas pendidikan yang ada di
RUTAN SALEM masih sangat
kurang dari segi pembinaannya,
disebabkan jarangnya ustadz dan
pendeta yang datang ke RUTAN
untuk

memberikan

pembinaan,

karena RUTAN tersebut berada di


3

Narapidana

sering

dipukuli G1.P1,

pulau yang terpencil.


Para narapidana sering dipukuli

oleh petugas

G1.P4, G2. para petugas sering hanya masalah

Kurangnya fasilitas medis

P3
G3, P3

kecil seperti rebutan makanan


Minimnya obat-obatan yang
tersedia, sehingga jika ingin
mendapatkan obat tersebut harus
mengambilnya di kota yang jarak
sangat jau dari RUTAN.
Ketidakpuasan ini disebabkan

Ketidakpuasan Narapidana jika G3, P3

karena kurangnya tenaga medis

memeriksakan kesehatan

seperti, dokter dan perawat juga


obat-obatan yang tersedia hanya

sedikit.

Narapidana yang sakit menjadi

G1, P2

kritis bahkan meninggal

Karena para narapidana harus


menunggu alat transportasi dari
rumah sakit BERSAMA dan
waktu yang ditempuh juga lama

Kebersihan di RUTAN

G3, P2

sekitar 10 jam.
Kebersihan tersebut tidak terjaga

SALEM tidak terjaga dengan

dengan baik, karena para

baik

narapidana membuang sampah

Pangan yang tidak higienis dan

dan kotoran dikamar tahanannya.


Para petugas seharusnya

G2, P5

kurang sehat

memberikan makanan yang biasa


yang tapi higienis.

ISU HAM MENURUT INSTRUMEN INTERNASIONAL DAN NASIONAL


Isu HAM Menurut Instrumen Internasional
1. Pasal 25 Universal Deklaration of Human Rights (UDHR)

2. Pasal 6 dan 7 Internasional Covenant on Civil and Political Rights


(ICCPR)
3. Pasal 12 Internasional Covenant on Economic, Social and Cultural Right
(ICESCR)
4. Pasal 5 International Conventions on The Eliminationof all Forms of
Racial Discrimination (ICERD)
5. Pasal 11, 12 dan 14 Conventions on the Elimation of all Forms of
Discriminasi Againts Woman (Womans Convention)
6. Pasal 1 Conventions Againts Torture and other Cruel, in Human or
Degradi Treatment or Punishment (Torture Convention, or CAT)
7. Psal 24 Conventions on the Rights of the Child (Childrens Convention or
CRC)
Dari keseluruhan Instrumen Internasional diatas yang memenuhi hanya 2
pasal yaitu pasal 25 Universal Deklaration of Human Rights (UDHR) dan pasal 6
dan 7 International Covenant on Civil and Political Rights (ICCPR).
Pasal 25 Universal Deklaration of Human Rights (UDHR)
1. Setiap oang berhak atas taraf hidup yang menjamin kesehatan dan
kesejahteraan untuk dirinya dan keluarganya, termasuk pangan
pakaian, perumahan dan perawatan kesehatannya serta pelayanan
social yang diperlukan, dan berhak atas jaminan pada saat
menganggur, menderita sakit, cacat, menjadi janda, mencapai usia
lanjut ataumengalami kekurangan mata pencaharian yang lain karena
keadaan yang berada di luar kekuasaannya.
2. Para ibu dan anak-anak berhak mendapat perawatan dan bantuan
istimewa. Semua anak, baik yang dilahirkan di dalam maupun diluar
perkawinan harus mendapat perlindungan social yang sama.
Pada kasus ini, para narapidana tidak mendapatkan haknya atas taraf hidup
yang menjamin kesehatan dan kesejahteraan untuk dirinya. Hal ini terbukti
dengan makanan dan minuman yang tidak higienis dan kurang sehat.

Pasal 6 dan 7 Internasional Covenant on Civil and Political Rights


(ICCPR)
1. Pasal 6
Menetapkan bahwa setiap manusia mempunyai hak hidup dan hak ini
dilindungi oleh hukum dan tida seorangpun boleh dirampas hak
hidupnya secara sewenang-wenang.
2. Pasal 7
Tidak seorangpun dapat dikenai siksaan perlakuan atau penghukuman
yang kejam, tidak manusiawi atau merendahkan martabat.
Dalam kasus ini, penghuni atau Narapidana di RUTAN SALEM biasanya
dipukuli oleh para petugas hanya karena masalah kecil yaitu rebutan atau tidak
menuruti perintah petugas.
Isu HAM Menurut Instrumen Nasional
1. Amandemen II, pasal 28H ayat 1 UUD I945
2. Pasal 9 UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAK Asasi Manusia.
3. Pasal 4 UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
Dari keseluruhan Isu HAM menurut Instrumen Nasional yang memenuhi
hanya Amandemen II Pasal 28H ayat 1 UUD 1945 dan UU No. 39 tahun 1999
pasal 4.
Amandemen II Pasal 28H ayat 1 UUD 1945
Menyatakan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan
batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik
dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
Dalam kasus ini, kita bias menyimpulkan bahwa hak setiap orang adalah
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan. Klinik kesehatan di RUTAN SALEM sangat
memprihatinkan karena minimnya fasilitas medis seperti obat-obatan ditambah
lagi kebersihan di RUTAN SALEM tidak terjaga dengan baik.

UU No. 39 tahun 1999 pasal 4.


1. Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup dan
meningkatkan taraf kehidupan.
2. Setiap orang berhak hidup tentram, aman, sejahtera, lahir dan batin.
3. Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.
Dalam kasus ini penghuni atau narapidana di RUTAN SALEM tidak
mendapat haknya untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, hal
ini terbukti banyaknya narapidana yang membuang sampah dan kotoran di
tahanannya.

No.
1.

Kriteria
Memastikan

pengawasan

dan

Ada
pengaturan

terhadap

Tidak
+

perusahaan farmasi, penyediaan layanan asuransi kesehatan,


penyediaan

pelayanan

kesehatan,

instutisi

penelitian

kesehatan, dan lain-lain.


2.

Memperkenalkan undang-undang, standar, regulasi, dan

guidelines untuk melindungi: tenaga kerja, konsumen, dan


lingkungan.
3.

Control dan regulasi pemasaran dan distribusi bahan

berbahaya : tembakau, alcohol dan kelompok makanan


tertentu
4.

Control dan regulasi praktik-praktik dan pengobatan

tradisional yang diketahui berbahaya bagi kesehatan.


5.

Memastikan perempuan dan anak terlindung dari kekerasan.

DAFTAR TILIK KEWAJIBAN MINIMUM NEGARA


MELINDUNGI
Melindungi hak atas kesehatan merupakan kewajiban utama Negara untuk
melakukan langkah-langkah di bidang legislasi ataupun tindakan lainnya yang
menjamin persamaan akses terhadap jasa kesehatan yang disediakan oleh pihak ke
tiga.
Analisis
Negara telah memenuhi kewajibannya tetapi hanya pelaksanaannya yang
kurang dan jika dihubungkan dengan kasus, hampir tidak terkait, sebab pada
skenario tidak terdapat pengontrolan ,dan regulasi terhadap praktik dan
pengobatan tradisonal yang diketahui berbahaya bagi kesehatan.

MENGHORMATI
No.
1.

Kriteria

Ada

Refrain from introduction policies or practices that might


impede the poor from seeking medical attention such user
fees

2.

Sikap tanpa diskriminasi terhadap kelompok minoritas atau


kelompok rentan

3.

Tidak menahan atau mispresent informasi mengenai


kesehatan yang penting

4.

Tidak mengikuti komitmen internasional tanpa mengukur


kemampuan masyarakat dalam menyadari hak untuk
sehatnya

5.

Memastikan pembuangan industry dan rumah tangga


ditangani

dan

dilakukan

dengan

cara

yang

tidak

membahayakan kesehatan pekerja atau pun masyarakat local.

Tidak

6.

Tidak melarang penggunaan pengobatan dan perawatan


tradisional yang aman

7.

Tidak memasarkan atau tmendistribusikan obat-obatan yang

tidak aman
8.

Do not impose coercive medical treatment

9.

Mengadopsi hokum dan kebijakan yang tidak menghalangi

hak bereproduksi
10.

Melarang distribusi dan pemasaran bahan berbahaya.

(misalnya tembakau)
11.

Mengalokasikan dana kesehatan secara proposional

Dalam konteks ini, hal yang menjadi perhatian utama bagi Negara adalah
tindakan atau kebijakan "apa yang tidak akan dilakukan" atau "apa yang akan
dilakukan". Negara wajib untuk menahan diri serta tidak melakukan tindakantindakan yang akan berdampak negative pada kesehatan.
Analisis :
Berdasarkan scenario, terdapa beberapa sikap diskriminasiyang secara
tidak langsung tergambarkan melalui peraturan yang dibuat, dimana peraturan
tersebut seakan-akan tidak menghormati hak-hak asasi manusia.
MEMENUHI
No.
1.

Kriteria

Ada

Menyediakan fasilitas, barang dan pelayanan kesehatan

Tidak

untuk ibu, anak dan kesehatan reproduksi


2.

Menyediakan

pelayanan

dan

informasi

mengenai

perencanaan keluarga, perawatan pre dan postnatal dan serta


obstetri darurat
3.

Menyediakan fasilitas, barang dan pelayanan terhadap


kecelakaan, pelayanan darurat untuk luka-luka, epidemic dan

bencana alam
4.

Menyediakan rumaha sakit dan klinik-klinik dengan staf dan

peralatan yang lengkap


5

Menyediakan fasilitas, peralatan dan obat-obatan untuk

penangan penyakit dan luka-luka pada tingkata local


6.

Menyediakan tenaga kesehatan terlatih serta petugas yang

siap di panggil untuk mencapai daerah terpencil


7.

Penyediaan obat-kobatan dasar yang cukup dengan fasilitas

penyimpanan yang sesuai


8.

Menyediakan system surfailens dan screening untuk

mendeteksi dan merespon kejadian luar biasa dan epidemic


9.

Menyediakan informasi dan pendidikan mengenai kesehatan

reproduksi dan seks, resiko yang berhubungan dengan cara


penularan penyakit menular seksual

10.

Menyediakan informasi dan pendidikan that address the

social determinans of health and promote safety


11.

Melakukan

pelatihan,

memberikan

informasi

secara

professional dan meningkatkan kesadaran terhadap HAM


seperti melarang diskriminasi terhadap petugas kesehatan
12.

Menyediakan informasi mengenai pilihan pelayanan yang

tersedia dan kemungkinan mendapatkan pengurangan biaya,


bagi masyarakat yang membutuhkan
13.

Menyediakan air bersih yang aman untuk rumah tangga dan

sanitasi dasar yang baik


14.

Penyediaan perumahan aman yang adekuat

15.

Penyediaan makanan bergisi dalam jumlah yang cukup dan

peringatan awal atas keamanan bahan makanan.

16.

Penyediaan jaminan social atau asuransi kesehatan

17.

Memenuhi hak setiap anak terhadap identitas (registrasi

kelahiran)
18.

Bebas dari penelantaran, eksploitasi dan kekerasan, bagi

anak dan wanita, termasuk perdagangan tenaga kerja dan


domestic
19.

Menyediakan program vaksinasi dan imunisasi

Dalam memenuhi hak atas kesehatan, pemerintah menyediakan fasilitas


dan pelayanan kesehatan, makanan yang cukup, informasi dan pendidikan yang
berhubungan dengan kesehatan, pelayanan pra kondisi kesehatan serta factor
social yang berpengaruh pada kesehatan.
Analisis
Berdasarkan kasus di atas, Negara telah menyediakan fasilitas fasilitas
akan tetapi pelayannya sangat minim sehingga kebutuhan narapidana secara
keseluruhan tidak terpenuhi.
DAFTAR TILIK EMPAT ELEMEN HAK ATAS KESEHATAN
KETERSEDIAAN
Pelaksanaan fungsi kesehatan public dan fasilitas pelayanan kesehatan,
barang dan jasa-jasa kesehatan juga program-program harus tersedia dalam
kuantitas yang cukup di suatu Negara. Kecukupan akan fasilitas barang dan jasa
bervariasi dan bergantung pada banyak factor, termasuk tingkat pembangunan
Negara.
No.

Kriteria

Ada

Tidak

1.

Tersedia pelayanan antenatal care

2.

Tersedia pelayanan Keluarga Berencana

3.

Tersedia pelayanan imunisasi

4.

Tersedia pelayanan dokter umum

5.
6.

Tersedia fasilitas pertolongan pertama pada kegawatan dan


kedaruratan
Tersedia obat-obatan pokok (essential drugs)

7.

Tersedia pendidikan untuk menangani masalah kesehatan

8.

Tersedia promosi penyediaan makanan dan nutrisi yang


seimbang

9.

Tersedia fasilitas air bersih dan sanitasi dasar

+
+
+

KETERJANGKAUAN
Fasilitas kesehatan, barang dan jasa harus dapat di akses oleh tiap orang
tanpa diskriminasi, dalam Jurisdiksi Negara.
Aksesbilitas mempunyai 4 dimensi yaitu:
1. Tidak diskriminasi. Fasilitas kesehatan, barang dan jasa harus dapat di
akses oleh masyarakat yang tidak terlindungi oleh hokum.
2. Akses secara fisik. Fasilitas kesehatan, barang dan jasa harus dapat
terjangkau secara fisik dengan aman bagi semua.
3. Akses secara ekonomi. Fasilitas kesehatan, barang dan jasa harus dapat
terjangkau secara ekonomi bagi semua.
4. Akses informasi. Aksesbilitas mencakup hak untuk mencari dan
menerima atau membagi informasi dan ide.

No.

Kriteria

Ada

Tidak

1.

Pelayanan kesehatan dapat dimanfaatkan oleh setiap lapisan


masyarakat

2.

Pelayanan kesehatan dapat dimanfaatkan oleh kelompok


dengan kondisi ekonomi terendah di daerah tersebut

3.

Letak pelayanan kesehatan relatif dekat dengan masyarakat

Masyarakat relatif mudah mendapatkan informasi mengenai


kesehatan dan pelayanan kesehatan
Setiap ibu hamil bisa mendapatkan perawatan kesehatan
sebelum, pada saat, dan setelah melahirkan

6.

Setiap anak bisa mendapatkan pelayanan imunisasi pokok

7.

Masyarakat bisa mendapatkan obat-obatan untuk sepuluh


penyakit terbanyak di daerah tersebut dengan mudah

8.

Masyarakat kelompok ekonomi terendah bisa memperoleh


obat-obatan pokok (essential drugs)

9.

Masyarakat kelompok ekonomi terendah dapat memperoleh


fasilitas air bersih dan sanitasi dasar

10.

Masyarakat kelompok ekonomi terendah memperoleh


pengetahuan mengenai masalah kesehatan

11.

Masyarakat kelompok ekonomi terendah memperoleh


pengetahuan mengenai makanan dan nutrisi tepat

4.
5.

PENERIMAAN
Segala fasilitas kesehatan, barang dan pelayanan harus diterima oleh etika
medis dan sesuai secara budaya. Juga dirancang untuk penghormatan kerahasiaan
status kesehatan dan peningkatan status kesehatan bagi mereka yang memerlukan.

No.

Kriteria

Ada

Tidak

1.

Menghormati nilai-nilai sosial budaya masyarakat

2.

Pelayanan kesehatan tidak bertentangan dengan etika medis

3.

Menghormati kaum minoritas

4.

Menghormati nilai-nilai individu

KUALITAS
Selain secara budaya diterima, fasilitas kesehatan barang dan jasa harus
secara ilmu dan secara medis sesuai serta dalam kualitas yang baik.

No.

Kriteria

Ada

Tidak

1.

Pelayanan kesehatan sesuai dengan standar minimal

2.

Petugas kesehatan teruji kompetensinya

3.

Fasilitas pelayanan kesehatan mampu menangani wanita


yang sedang dalam keadaan hamil, melahirkan, dan
menyusui

4.

Fasilitas kesehatan mampu memberikan pelayanan imunisasi

5.

Fassilitas pelayanan kesehatan mampu menangani sepuluh


penyakit terbanyak di daerah tersebut

6.

Fasilitas pelayanan kesehatan mampu menangani kondisi


kegawatan dan kedaruratan yang mengancam jiwa.

7.

8.

Peralatan dalam fasilitas pelayanan kesehatan berfungsi


dengan baik
Obat-obatan pokok (essential drugs) tidak kadaluarsa

9.

Air minum aman dan bersih

10.

Sanitasi memadai

KESIMPULAN
Kehidupan dan segala fasilitas serta pelayanan di RUTAN SALEM tidak berjalan
sesuai dengan Instrumen HAM Internasional maupun Instrumen Nasional. Ini
menunjukkan hak atas kesehatan sebagai hak asasi manusia tidak dijunjung tinggi
sebagaimana yang tercantum dalam instrumen-instrumen tersebut. Terjadinya
pelanggaran terhadap hak asasi manusia sangat jelas tergambar pada kehidupan
dalam rutan yaitu dengan terbatasnya hal-hal yang dilakukan oleh para narapidana
.

Anda mungkin juga menyukai