Anda di halaman 1dari 13

Tugas

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA ANAK

DIARE

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 7
ARDI B. YUSRIANA EKAWATI INCE SRI FAJRIANTI KASRIANA MULIADI SRI PRATIWI NUR INSANI

AKADEMI KEPERAWATAN MAKASSAR 2008


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan karunia-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan

penyusunan makalah ini. Makalah ini merupakan wujud tanggung jawab kami sebagai mahasiswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen kepada kelompok kami.

Kami menyadari bahwa makalah kami ini masih jauh dari kesempurnaan, namun dengan kerendahan hati kami mengharapkan kritik dan saran dari Bapak/Ibu pembimbing dan teman-teman, yang bersifat membangun untuk perbaikan makalah kami selanjutnya.

Akhir kata semoga Alaah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua dan mudah-mudahan makalah kami dapat bermanfaat bagi dunia kesehatan khususnya dibidang

keperawatan.

Makassar, April 2008

Hormat kami Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................... Daftar Isi............................................................................................ Bab I Konsep Medik.......................................................................... A. Definisi...................................................................................... B. Etiologi...................................................................................... C. Patofisiologi..............................................................................
D. Manifestasi Klinik E. Komplikasi................................................................................. F. Pemeriksaan Penunjang.......................................................... G. Penatalaksanaan......................................................................

Bab II Konsep Keperawatan A. Pengkajian................................................................................. B. Diagnosa Keperawatan........................................................... C. Intervensi ................................................................................ Penyimpangan KDM..................................................................... Bab III Penutup............................................................................... A. Kesimpulan B. Saran...

Daftar Pustaka.

BAB I KONSEP MEDIK

A.

PENGERTIAN Diare merupakan kehilangan Cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi satu kali atau lebih buang air besar dengan bentuk tinja yang encer/cair.

B.

ETIOLOGI I. Faktor Infeksi : Bakteri; enteropathogenic escherichia coli, salmonella,

shigella, yersinia enterocolica Virus; enterovirus echoviruses, adenovirus, human

retrovirua seperti agen, rotavirus Jamur; candida enteritis Parasit; giardia Clambia, crytosporidium Protozoa II. Faktor Non Infeksi : Alergi makanan; susu, protein

Gangguan metabolik atau malabsorpsi (karbohidrat,

lemak, protein) Iritasi langsung pada saluran pencernaan oleh makanan Obat-obatan; Antibiotik Penyakit Usus Emosional atau stress Obstruksi usus C. PATOFISIOLOGI Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare adalah : a. Gangguan osmotik Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap. b. Gangguan sekresi c. Gangguan mortalitas usus (hiperperistaltik) D. MANIFESTASI KLINIK Mula-mula anak gelisah, suhu tubuh biasanya meningkat, nafsu makan berkurang, kemudian timbul diare, tinja cair dan mungkin disertai darah dan lendir, warna tinja lama kelamaan menjadi kehijau-hijauan, karena seringnya defekasi dan makin lama makin asam sebagai akibat makin banyaknya asam laktat yang berasal dari laktosa yang tidak dapat diabsorpsi usus. Gejala mual muntah, dehidrasi, BB menurun, turgor kulit menurun, mata dan ubun-ubun besar dan menjadi cekung, mulut tampak kering. E. KOMPLIKASI Malnutrisi

Kejang pada dehidrasi hipertonik Hiperglikemia Dehidrasi ringan

F.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Riwayat Alergi pada obat-obatan atau makanan Kultur tinja Pemeriksaan elektrolit, BUN, creatinin, dan glukosa Pemeriksaan tinja; pH, lekosit, glukosa, dan adanya darah G. PENATALAKSANAAN

Penanganan fokus pada penyebab Pemberian terapi cairan dan elektrolit; 1. Oral (seperti; Pedialyte atau oralit) 2. Parenteral : Ada beberapa jenis cairan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan klien, mulanya bayi atau anak yang malnutrisi energi protein (MEP) pada umumnya diberi cairan Ringer Laktat (RL)
Penanganan berdasarkan klasifikasi dehidrasi:

1.

Belum ada dehidrasi-> peroral sampai anak masih mau minum satu gelas setiap defekasi

2.

Dehidrasi ringan - 1 jam pertama : 50-100 ml - Selanjutnya : 125 ml/ Kg BB/hari

3.

Dehidrasi sedang - 1 jam pertama : 50-100 ml - Selanjutnya : 125 ml/ Kg BB/hari

4.

Dehidrasi berat Untuk anak umur 1bln-2 thn, BB: 3-10 Kg Untuk anak umur 2-5 thn, BB: 10-15 Kg Untuk BBLR, BB: <2 Kg Kebutuhan cairan:

250 ml/ Kg BB/ 24 Jam

Pada

bayi,

pemberian

ASI

atau

susu

formula

diteruskan jika penyebab bukan dari ASI susu formula tersebut. Pemberian obat-obatan Prinsip pengobatan diare adalah menggantikan cairan yang hilang dengan atau tanpa muntah dengan cairan yang mengandung elektrolit dan glukosa atau karbohidrat. Obat Antisekresi : Asetosal dosis 25 Mg Obat Antibiotik

Obat Spasmolitik dan obat jenis lainnya

seperti papeveline ekstra beladona, Ofiumploperamid untuk diare akut.

BAB II KONSEP KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN Kaji riwayat diare

Kaji Status hidrasi; ubun-ubun, turgor kulit, mata,

membran mukosa mulut Kaji tinja; jumlah, warna, bau, konsistensi dan

waktu buang air besar Kaji berat badan Kaji tingkat aktivitas anak Kaji tanda-tanda vital

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Defisit volume cairan berhubungan dengan intake dan output yang tidak adekuat. 2. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang tidak adekuat.

3. Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan mengenai kondisi anaknya.

C. RENCANA KEPERAWATAN DX 1. Defisit volume cairan berhubungan dengan intake dan output yang tidak adekuat 1. Kaji intake dan output klien R/ Untuk mengetahui intake dan output sehingga dapat diketahui cairan yang dibutuhkan 2. Berikan air minum sedikit tapi sering R/ Menggantikan cairan yang hilang akibat output yang

berlebihan 3. Monitor TTV setiap 4 jam R/ Sebagai indikator untuk menentukan intervensi selanjutnya 4. Pemberian cairan parenteral R/ dapat mangembalikan cairan dan elektrolit yang hilang

DX 2. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang tidak adekuat 1. Kaji kemampuan makan dan minum klien

R/ Mengetahui jumlah intake klien sehingga tindakan selanjutnya

memudahkan

2. Berikan makanan kepada klien dengan porsi kecil tapi sering R/ Memenuhi kebutuhan nutrisi klien 3. Anjurkan kapada ortu klien untuk memberi makanan sesuai selera R/ Makanan yang sesuai selera akan meningkatkan nafsu makan sehingga kebutuhan nutrisi terpenuhi 4. Beri penjelasan kapada orang tua klien pentingnya gizi untuk tubuh R/ Memberi pengetahuan kapada orang tua klien pentingnya gizi bagi tubuh DX 3. Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan mengenai kondisi anaknya 1. Kaji tingkat kecemasan klien R/ Untuk mengetahui tingkat kecemasan orangtua klien sehingga dapat menentuka intervensi selanjutnya 2. Beri penjelasan kepada orangtua tentang penyakit anaknya R/ Meningkatkan pengetahuan orangtua klien tentang penyakit anaknya 3. Beri kesempatan kepada orang tua untuk mengungkapkan perasaannya R/ Mendengarkan keluhan orang tua klien memberikan rasa lega dan orang tua akan merasa diperhatikan C. EVALUASI

1. Kebutuhan cairan terpenuhi 2. Kebutuhan nutrisi terpenuhi 3. Orang tua klien tidak cemas

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN Diare merupakan kehilangan Cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi satu kali atau lebih buang air besar dengan bentuk tinja yang encer/cair.

B. SARAN-SARAN

Setelah pasien diagnosa menderita penyakit diare segera melakukakn tindakan karena jika terlambat akan merakibat fatal dan bisa menyebabkan kematian.

Kebersihan perorangan pada anak, pencucian tangan sebelum makan dan sehabis bermain.memakai alas kaki jika bermain ditanah. Membiasakan BB di Jamban, dan jamban harus bersih dan tidak ada lalat.

Kebersihan lingkungan untuk menghindarkan adanya lalat. Makanan harus selalu ditutup. Minumlah air yang sudah dimasak.

DAFTAR PUSTAKA

Doenges E Marilynn, Dkk, 1999, Rencana Asuhan keperawatan;pedoman

untuk

perencanaan

dan

pendokumetasian

perawatan

pasien.Ed.3, Jakarta:EGC
Azis Alimul Hidayat, 2006, Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Vol 2, Jakarta: Salemba medika Price Anderson Sylvia, Dkk, 2005, Patofisiologi; konsep Klinik Proses-

proses penyakit, Ed.6, Jakarta:EGC


Guyton, Hall, 1997, Fisiologi Kedokteran, Ed.9, Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai