Nama Kelompok :
Biomagnifikasi adalah pelipat gandaan biologi karena adanya rantai makanan yang
desebabkan oleh zat yang persistant, dimana zat persistant adalah zat yang tidak dapat
terurai. Biomagnifikasi juga dikenal sebagai Biologycal Magnification atau
Bioamplication. Biologycal Magnification ini menjelaskan bahwa zat kimia yang
terakumulasi pada tubuh organisme lebih tinggi konsentrasinya pada organisme tingkat
tinggi dibanding organisme tingkat rendah pada suatu rantai makanan., dimana zat kimia
tersebut bersifat persistant. Hal ini terjadi karena konsumen tingkat tinggi pada rantai
makanan, seperti predator, memakan makhluk yang lebih rendah dalam rantai makanan
dan menyerap zat dari organisme yang mereka konsumsi.
B. Rantai Makanan
Rantai makanan adalah rangkaian peristiwa makan dan dimakannya suatu organisme
oleh organisme lain dalam suatu ekosistem untuk kelansungan hidupnya. Pada peristiwa
ini akan terjadi perpindahan energi dan materi dari satu organisme pada tingkat tropik satu
ke lainnya. Rantai makanan tersusun atas beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini
disebut dengan tingkat trofik. Adapun bagian dari tinkat trofik tersebut adalah.
1. Produsen
Produsen adalah makhluk hidup yang dapat memproduksi zat organik dari zat
anorganik. Produsen tidak memakan makhluk hidupnya. Melainkan membuatnya
sendiri. Satu-satunya jenis makhluk hidup yang mampu melakukan proses tersebut
adalah tumbuhan dengan cara fotosintesis. Contoh dari produsen yaitu alga, lemut dan
tumbuhan hijau.
2. Konsumen
Konsumen adalah makhluk hidup yang tidak bisa membuat makanannya sendiri dan
tergantung kepada organisme lain. Konsumen mengonsumsi organisme lainnya untuk
bertahan hidup. Dalam suatu ekosistem yang berperan sebagai konsumen biasanya
adalah hewan. Konsumen dibagi atas beberapa tingkatan dalam suatu rantai makanan.
Pertama konsumen primer, yaitu hewan yang memakan tumbuhan (herbivora) secara
langsung, contohnya sapi, kelinci, dan lain-lain. Konsumen II (sekunder) yaitu hewan
yang memakan konsumen primer (karnivora). Seterusnya konsumen II dimakan oleh
konsumen III (tersier). Seterusnya kegiatan makan-memakan berlangsung terus
hingga sampai kepada konsumen terakhir atau biasa disebut konsumen puncak.
Konsumen puncak adalah tingkatan dari konsumen dimana tidak ada lagi makhluk
hidup lain yang memakannya. Seperti singa, beruang, buaya dan tentunya manusia.
3. Dekomposer (pengurai)
Dekomposer (pengurai) merupakan pemeran terakhir dalam suatu rantai makanan,
dimana organisme ini berperan menguraikan bahan organik menjadi bahan anorganik.
Dekomposer mengurai bahan organik dari tumbuhan mati atau bangkai hewan dan
mengembalikan nutrisinya ke dalam tanah yang kemudian digunakan oleh produsen
untuk berfotosintesis. Dari sinilah siklus rantai makanan dimulai kembali.
Dekomposer disebut juga detritivor atau pemakan bangkai. Contoh dari organisme
ini seperti bakteri pembusuk dan jamur.
Eutrofikasi yaitu suatu proses dimana suatu tumbuhan tumbuh dengan sangat cepat
dibandingkan pertumbuhan yang normal. Proses ini juga sering disebut dengan blooming.
Blooming artinya mekar dengan sangat cepat. Eutrofikasi adalah pengayaan (enrichment)
air dengan nutrien/unsur hara berupa bahan anorganik yang dibutuhkan oleh tumbuhan
dan mengakibatkan terjadinya peningkatan produktivitas primer perairan. Unsur hara yang
dimaksud adalah nitrogen (N) dan fosfor (P).
Eutrofikasi merupakan proses alamiah dan dapat terjadi pada berbagai perairan,
tetapi bila terjadi kontaminasi bahan-bahan nitrat dan fosfat akibat aktivitas manusia dan
berlangsung terus menerus, maka proses eutrofikasi akan lebih meningkat. Kejadian
eutrofikasi seperti ini merupakan masalah yang terbanyak ditemukan dalam danau dan
waduk, terutama bila danau atau waduk tersebut berdekatan dengan daerah urban atau
daerah pertanian.
2. Penyebab Eutrofikasi
Beberapa detergen mengandung phospat, oleh karana itu deterjen juga merupakan
sumber pnyebab eutrofikasi yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Walaupun
banyak undang-undang dan peratauran yang membatasi atau melarang penggunaan
detergen yang mengandung phospat, namun sampai saat ini belum berdampak pada
eliminasi masalah eutrofikasi. Selain P (fosfor) senyawa lain yang harus di perhatiakan
adalah nitrogen. Distribusi mudah larut dan mudah berpindah di dalam tanah, sedangkan
tanaman kurang mampu menyerap semua pupuk nitrogen. Sebagai akibatnya, rembesan
nitrogen yang verasal dari pupuk yang masuk kedalam tanah semakin meluas, rembesan
nitrogen yang berasal dari pupuk yang masuk kedalam tanah semakin meluas, tidak
terbatas pada area sandy soil. Sejumlah kelebihan nitrogen akan berakhir di air tanah.
Konsentrasi nitrogen dalam bentuk nitrat secara bertahap meningkat di beberapa mata air
di areal pertanian, yang akan menyebabkan terganggunya kesehatan manusia yang
mengkonsumsi air tersebut sebagai air minum.
Dalam tanah, pupuk N akan dengan cepat melepas amonium dan nitrat. Nitrat
sangat mudah larut (kelarutannya tinggi) sehingga mudah hilang melalui pelepasan.
Hampir 30% N hilang melalui leaching (pencucian). Nitrat masuk kedalam air
permuakaan melalui aliran air dibawah permukaan atau drainase dan masuk kedalam air
tanah melalui penapisan lapisan tanah sebelah bwah. Pada umumnya konsentrasi N di
perairan. Pada umumnya konsentrasi N di perairan meningkat (tinggi) pada saat
pemupukan, terutama setelah hujan. Nitrogen dapat pula hilang sebagai amonia dari
penggunaan sumber-sumber nutrien organik seperti pupuk, pupuk cair (slury). Adanya
amonia di perairan dapat menjadi indikasi terjadinya kontaminasi oleh pemupukan yang
berasal dari material organik. N tinggi juga berasal dari peternakan terbuka. Dari laporan
penelitian di UK ditunjukkan bahwa area peternakan menghasilkan limbah N lebih dari
600 kg/ha/hari dan yang hilang/lepas ketanah dapat mencapai 200 kg/ha.
Danau Jatiluhur adalah salah satu danau yang terkena kasus eutrofikasi, dikarenakan
karena limbah pakan ikan yang sembarang dibuang ke danau. Hal ini menyebabkan
tumbuhan enceng gondok tumbuh banyak dan tidak terkontrol pada danau tersebut. Ini
menyebabkan rusaknya habitat ikan dan invertebrata. Kerusakan habitat akan menyebabkan
berkurangnya biodiversitas di habitat akuatik dan spesies lain dalam rantai makanan. Selain
itu danau juga terlihat kumuh dengan tanaman eceng gondok yang tumbuh liar pada danau.
PERTANYAAN DAN JAWABAN
Jawaban : Senyawa nutrient ini diperlukan oleh tumbuhan sebagai nutrisi, namun
dalam konteks ini senyawa tersebut terlalu berlebih sehingga
menyebabkan terjadinya pertumbuhan dengan sangat cepat
dibandingkan pertumbuhan yang normal serta tidak terkontrol.