Oleh :
Dosen Pembimbing :
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA 2018
Klasifikasi Mikroorganisme dan Makroorgnisme Tanah
MAKROORGNISME
1. Cacing tanah
https://mitracacing.com/habitat-alami-cacing-tanah/
2. Arthopoda
1. Crustacea (udang-udangan)
2. Myriapoda (Hewan berkaki banyak)
3. Arachnoidea
4. Insecta
.
Perannya
Serangga Pengurai
Serangga tanah juga dapat membuat tanah lebih subur dan mendapat
oksigen lebih baik. Jumlah Kolembola dalam satu hektar dapat mencapai jutaan
dan jenisnya juga bervariasi.
1. Crustacea (udang-udangan)
Ciri-ciri:
Ciri-ciri:
b. Pada kepala terdapat sepasang mata, sepasang alat peraba besar, dan peraba
kecil yang beruas-ruas.
c. Tiap ruas pada tubuhnya terdapat sepasang atau dua pasang kaki.
Ciri-ciri:
Contoh Arachnoidea
4. Insecta
Ciri-ciri:
4. Serangga Pengurai
Tungau, kutu, lipan, dan kaki seribu sebagai pengurai, berarti mereka
memecah tanaman dan hewan yang mati dan mengubah mereka menjadi nutrisi
tanah. Ini merupakan peran penting karena memasok tanaman dengan mineral dan
nutrisi yang diperlukan bagi kehidupan. Hal ini juga membuat bahan mati tidak
terakumulasi di lingkungan. Tanaman kemudian melewati di sepanjang mineral
dan nutrisi ke hewan yang memakan tanaman.kaki seribu sebagai pengurai, berarti
mereka memecah tanaman dan hewan yang mati dan mengubah mereka menjadi
nutrisi tanah. Ini merupakan peran penting karena memasok tanaman dengan
mineral dan nutrisi yang diperlukan bagi kehidupan. Hal ini juga membuat bahan
mati tidak terakumulasi di lingkungan. Tanaman kemudian melewati di sepanjang
mineral dan nutrisi ke hewan yang memakan tanaman.
1. Kaki seribu
- Tubuhnya berbuku
2 . ekor pegas
3. Vetebrata
Hewan bertulang belakang
Contoh dan perannya
1. Tikus , tupai, kelinci terkadang dapat memperbaiki aerasi tanah dan
mengubah kesuburan serta struktur tanah
2. Tikus tanah membuat mikrorelief yang disebut gundukan mina
3. Tupai tanah membuat lubang di padang rumput lalu terisi oleh tanah
disebut krotovina
4. Kotoran dan urine sumber hara N, P, dan K
MIKROORGANISME
1. Bakteri
Bakteri tanah secara umum dapat dibagi menjadi dua kelompok besar
berdasarkan sumber karbonnya, yaitu: (1.) heterotrof, dan (2.) autotrof. Pada
kelompok autotrof terdapat organisme seperti: pembentuk nitrit, pembentuk nitrat,
bakteri pengoksidasi belerang, pengoksidasi besi, serta organisme yang
menggunakan hidrogen dan senyawanya
a. Bakteri autrotof
- Bakteri Nitrifikasi (Nitrosomonas- Nitrobacter)
1. Terdapat bahan organik yang melapuk
menjadi amonia
2. Aerasi baik
3. Lembab tapi tidak basa
4. Cukup Ca tidak masam
5. Suhu optimum 37 dersjst
- Bakteri denitrifikasi( Thiobacillus denitrifican)
1. Terdapat nitrat
2. Aerasi buruk
3. Basah
4. Cukup Ca tidak masam
5. Suhu optimum 37 derajat
- Bakteri Pelarut Fosfat
1. Permasalahan banyak P yang tidak
larut ( pada tanah alkalis P difiksasi
oleh Ca membentuk Ca-P dan pada
tanah masam P difiksasi oleh Al atau
Fe membentuk Al-P atau Fe-P)
A. Bakteri heterotof
- Bakteri Simbiotik pengikat N
1. Hidup bersimbiosis dalam bintil akar
tanaman legumonosa. Contoh :
Rhizobium
- Bakteri non simbiosis
1. Hidup bebas dalam tanah
2. Tanah –tanah anaerobik dan bereaksi
masam : Clostridium pasteurianium
3. Tanah-tanah aerobik dan bereaksi
netral : Azotobacter choococcum
- Bakteri pemakan minyak
1. Bioremediasi tanah yang tercemar
minyak bumi
2. Fungi
Sukar untuk menentukan secara akurat jumlah fungi per gram tanah, karena
miselium mudah terfragmentasi. Telah diamati bahwa satu gram tanah biasanya
berisi 10 sampai 100 meter hifa. Berdasarkan jumlah filamen, peneliti
menyimpulkan bahwa bobot hidup jaringan fungi melampaui atau sama dengan
bobot hidup bakteri di sebagaian besar tanah.
Khamir merupakan fungi yang terdapat di tanah hanya sampai batas tertentu
dan tidak memliki peranan yang cukup penting bagi pertumbuhan maupun
perkembangan tumbuhan tingkat tinggi.
Secara umum berdasarkan sifat hubungan antara fungi dengan akar tanaman,
maka fungi tanah dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
(1)Parasitik, yaitu: fungi tanah yang sebagian atau seluruh hidupnya dapat
menyebabkan penyakit pada akar tanaman, seperti: penyakit bercak akar kapas,
(2)Saprophitik, yaitu: fungi tanah yang semasa hidupnya mendapatkan makanan
(energi) dari dekomposisi bahan organik tanah. Fungi kelompok ini tidak
menyebabkan penyakit pada akar tanaman.
(3)Simbiotik, yaitu: fungi tanah yang semasa hidupnya berada pada akar-akar
tanaman dan hubungannya dengan akar tanaman membentuk hubungan yang
saling menguntungkan, seperti: Mycorhiza atau jamur akar.
Mycorhiza
Mycorhiza adalah fungi yang hidup pada permukaan akar- akar tanaman dan
bersifat saling menguntungkan antara Mycorhiza dengan akar tanaman.
Berdasarkan perkembangan hifanya pada akar tanaman, mycorhiza
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
(1)Endomycorhiza, yaitu: Mycorhiza yang perkembangan hifanya dapat
memasuki sel-sel akar tanaman,
(2)Ektomycorhiza, yaitu: Mycorhiza yang perkembangan hifanya tidak memasuki
sel-sel akar tanaman tetapi hanya menyear pada permukaan akan dan memasuki
ruang antar sel-sel akar tanaman, dan
(3)Ektendomycorhiza, yaitu: Mycorhiza yang perkembangan hifanya menyerupai
kedua kelompok Mycorhiza diatas.
Endomycorhiza
Beberapa genus dari Endomycorhiza yang telah banyak diteliti adalah:
(1)Gigaspora,
(2)Glomus,
(3)Acaulospora,
(4)dll
Peranan / Fungsi jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang
merugikan maupun yang menguntungkan, berikut peran-peran jamur dalam
kehidupan:
Peran Menguntungkan
1. Berperan sangat penting dalam siklus materi terutama siklus karbon, yang
berperan bagi kelangsungan hidup seluruh organism.
2. Sebagai decomposer kedua kelompok tersebut dapat menguraikan sisa-sisa
tumbuhan,bangkai hewan dan bahan-bahan organic lainnya dan hasil
penguraianya dikembalikan ke tanah sehingga dapat menyuburkan tanah.
3. Selain itu fungi saprofit bersama dengan protozoa dan bakteri saprofit
merupakan organisme yang dapat menguraikan sampah
3. Aktinomisetes
Actinomycetes adalah bakteri Gram positif yang bersifat aerob. Bakteri ini
memiliki morfologi yang mirip dengan fungi yaitu memiliki miselium.
Actinomycetes memiliki kadar GC (Guanin dan Sitosin) yang tinggi (Dilip et al.,
2013). Metabolit sekunder bioaktif yang dihasilkan oleh Actinomycetes termasuk
antibiotika, agen antitumor. Metabolit ini diketahui memiliki antibakteri,
antijamur, antioksidan, neuritogenik, anti kanker, anti malaria dan anti inflamasi
(Deepa et al., 2013). Actinomycetes memiliki potensi besar untuk mensintesis
metabolit sekunder bioaktif (Dilip et al., 2013).
Klasifikasi Actinomycetes
Kingdom : Bacteria
Filum : Actinobacteria
Class : Actinobacteria
Ordo : Actinomycetales
Family : Actinomycetaceae
Genus : Actinomyces
3. Mengikat Struktur Tanah Liat Sehingga Dapat Memperbaiki Sifat Fisik Tanah
Ada banyak orang yang merasakan pada saat turun hujan serasa
menghirup aroma khas yang membuat tenang. Bebauan itu muncul karena peran
bakteri Actinomycetes. Bakteri ini hidup di tanah dan dapat memunculkan aroma
tertentu yang memengaruhi mood. Biasanya aroma didapati pada tanah yang
hangat dan lembab, lalu terguyur oleh air hujan. Bakteri Actinomycetes akan
menghasilkan spora ketika tanah mengering. Proses ini kerap terjadi saat kemarau
datang atau cuaca sangat terik. Sewaktu hujan turun, spora menjadi basah lalu
menyebar ke udara. Inilah yang kemudian menjadikan aroma khas saat hujan dan
sifatnya menenangkan.
4. Alga
Bentuk/jenis alga yang umumnya menghuni tanah adalah (1) biru-hijau, (2)
hijau, dan (3)diatom. Alga biru-hijau merupakan yang paling melimpah dalam
tanah, dan sampai batas penambatan karbon, alga ini menyumbangkan kandungan
bahan organik tanah. Kemampuan fotosintesis alga tersebut menentukan
pertumbuhannya pada berbagai permukaan yang terbuka, yang mencakup batuan
dan tanah. Beberapa alga tumbuh dal
Perananngan yang dekat dengan fungi dalam bentuk yang dikenal sebagai
lumut kerak. Pada pelapukan awal batuan dan pembentukan tanah dari bahan
induk yang baru terbuka, lumut kerak memainkan peran penting dalam
pengumpulan bahan organik awal. Di samping itu, kemampuan beberapa alga
biru-hijau menambatkan nitrogen atmosfer dan juga membantu komunitas
tumbuhan menjadi mapan pada batuan yang baru terbuka dan pada bahan induk.
Nitrogen yang ditambat alga yang hidup di dalam air sawah sangat berperan
penting bagi produksi tanaman padi. Alga (jamak Algae) adalah
sekelompok organisme autotrof yang tidak memiliki organ dengan perbedaan
fungsi yang nyata. Alga mempunyai klorofil dan terdiri dari green algae, blue
green algae, yellow green algae, dan diatomae. Berkembang biak pada tanah yang
subur. Pada tanaman padi sawah alga membantu mempertahankan jumlah N
dalam tanah dengan mengikat N yang ada di udara.
Hijau-biru
Hijau
Diatome
5. Protozoa
Protozoa merupakan hewan bersel satu yang memakan bakteri, sehingga
dapat menghambat daur ulang unsur hara atau menghambat berbagai proses
dalam tanah yang melibatkan bakteri. Habitatnya lingkungan berair/kelembaban
tinggi, paling banyak dijumpai pada tanah terutama pada tanah dengan tekstur
kasar dan kandungan liat yg tinggi. Peranannya dalam kesuburan tanah
merupakan pensuply nitrogen (di rizosfer) dalam tanah, mengatur/menstimulir
populasi bakteri “dekomposisi dan agregasi tanah dan organisme pathogen.
Fungsi Protozoa:
1. Protozoa membantu mengisikan dgn mineral nutrisi, yang membuat
mereka tersedia untuk digunakan oleh tanaman dan organisme tanah yang lain.
2. Protozoa mengatur populasi bakteri saat mereka merumput di bakteri
dan tampaknya untuk merangsang pertumbuhan populasi bakteri.
3. Protozoa merupakan sumber makanan bagi organisme tanah yang lain.
4. Mereka membantu untuk menekan penyakit dengan memberi makan
pada patogen.
DAFTAR PUSTAKA
Foth HD. 1990. Fudamentals of soil science. Eighth Edition. New york : John
Wiley & Sons.