Anda di halaman 1dari 20

MAKALA BIOLOGI TANAH

“Klasifikasi Organisme Tanah”

Oleh :

Aflando Saputra (05101281722032)

Dosen Pembimbing :

PROF. DR. IR. NUNI GOFAR, M.S.

PROGRAM STUDI ILMU TANAH

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA 2018
Klasifikasi Mikroorganisme dan Makroorgnisme Tanah

Tanah merupakan tempat bermukimnya berbagai kehidupan tumbuhan, hewan


dan jasad renik yang tak terhitung banyaknya. Kehidupan di dalam tanah sangat
beraneka ragam, berkisar dari organisme bersel tunggal yang mikroskopis sampai
hewan besar yang menggali liang.

Seperti halnya dengan organisme di atas tanah, mereka juga mempunyai


rantai makanan yang jelas dan persaingan untuk bertahan hidup. Pengetahuan
mengenai hubungan organisme-organisme ini dalam lingkungan tanah disebut
ekologi tanah. Berikut ini adalah penjelasan mengenai bakteri, fungi,
aktinomisetes, serta algae, terutama berkaitan dengan tanah sebagai sumber hara
untuk makhluk hidup dan peran organisme tanah dalam pendauran hara.

Makro : cacing tanah, arthopoda, vetebrata

Mikro : bakteri, fungi, actinomycetes, alga, protozoa.

MAKROORGNISME

1. Cacing tanah

https://mitracacing.com/habitat-alami-cacing-tanah/

Cacing merupakan hewan yang memiliki ruas tubuh. Bagian ujung


anterior cacing tanah memiliki tonjolan yang disebut prostomium dan
setelah itu terdapat mulut.
3 Jenis cacing tanah yaitu
a. Epigeic : hidup dipermukaan tanah sersah dedaunan dan tidak pernah
hidup didalam tanah, makan utama sersah tanaman. Contoh: Eisenia
foetida / cacing pengompos.
b. Endogeic : hidup 10-30 cm di dalam tanah dan tidak pernah keluar,
makanan utama bahan organik yang tercampur dengan tanah. Contoh :
Allolobophora caliginosa .
c. Anecic : hidup vertikal sampai kedalaman 1 m keatas permukaan tanah
mengambil bahan organik untuk untuk dibawa kedalam tanah dan dari
dalam tanah membawa tanah ke permukaan. Contoh : Lumbricus
terrestris. Penting dala proses distribusi bahan organik ke dalam tanah,
biopedoturbasi ( pencampuran bahan-bahan tanah), memperbaiki
aerasi dan infiltrasi tanah.
Peranan cacing bagi tanah
1. Kotoran cacing mengandung hara yang tinggi
2. Mencacah dan memotong bahan organik sehingga mempercepat
dekomposisi oleh mikroorganisme.
3. Lubang cacing meningkatkann aerasi dan infiltrasi tanah serta
menyediakan salurah tumbuh akar
4. Mencampurkan bahan tanah lapisan atas dengan lapisan bawah
5. Mendistribusikan bahan organik
6. Mempercepat pembenihan biji

2. Arthopoda

Klasifikasi Arthropoda ada 4:

1. Crustacea (udang-udangan)
2. Myriapoda (Hewan berkaki banyak)

3. Arachnoidea

4. Insecta
.
Perannya

Serangga Pengurai

(memakan bahan organik: sisa tanaman, binatang, dan kotoran binatang).


Perannya ini penting loh karena menjaga keseimbangan lingkungan. Bayangin
kalo sampah menumpuk dari zaman makhluk hidup yang pertama.

Serangga tanah juga dapat membuat tanah lebih subur dan mendapat
oksigen lebih baik. Jumlah Kolembola dalam satu hektar dapat mencapai jutaan
dan jenisnya juga bervariasi.

Serangga Pemakan Gulma

Tanaman dianggap gulma jika tumbuhnya tidak diharapkan ditempat


tersebut. Misalnya tanaman jagung, jika tumbuh di sawah padi, akan dianggap
gulma Larva Cactobalctis cactorum melubangi kaktus (Opuntia spp.). Awalnya
tanaman kaktus ini diimport ke Australia, tetapi akhirnya tumbuh merajalela pada
areal seluas lebih dari 25 juta hektar. Kumbang ini akhirnya dapat mengurangi
populasi kaktus Tetapi..kadangkala hama pemakan gulma ini dapat menjadi hama
pada tanaman utama juga Banyak arthropoda memiliki peran yang sangat penting
dalam ekosistem. Arthropoda adalah sangat penting dalam ekologis karena jumlah
mereka dan keragaman yang ekstrim. Sebagaimana disebutkan di atas, lebah,
tawon, semut, kupu-kupu, ngengat, lalat dan kumbang adalah agen berharga bagi
penyerbukan. Serbuk sari dan biji-bijian menjadi sengaja melekat pada dada dan
kaki mereka dan ditransfer ke tanaman pertanian lain saat hewan-

Klasifikasi Arthropoda ada 4:

1. Crustacea (udang-udangan)

Ciri-ciri:

a. Memiliki dua pasang antena.


b. Kepala menyatu dengan dada (sefalotoraks)

c. Tubuh terdiri dari Cephalothorax dan abdomen.

d. Memiliki eksoskeleton dari zat tanduk/kitin.

e. Dapat mengalamai pelepasan kulit dari tubuhnya

f. Tidak memiliki pembuluh darah kapiler.

g Sebagian respirasinya menggunakan insang.

h. Pertukaran udara terjadi secara difusi.

Contoh Hewan Crustacea

Contoh: Penaeus (udang windu), Cambarus virilis(udang air tawar), Portunus s-


exdentalus (kepiting), dan Neptunus pelagicus (rajungan).

2. Myriapoda (Hewan berkaki banyak)

Ciri-ciri:

a. Tubuh terdiri atas kepala, toraks, dan abdomen.

b. Pada kepala terdapat sepasang mata, sepasang alat peraba besar, dan peraba
kecil yang beruas-ruas.

c. Tiap ruas pada tubuhnya terdapat sepasang atau dua pasang kaki.

d. Sistem respirasinya menggunakan trakea.

e. Tubuh berbentuk silindris, memanjang, terdiri dari cephalon (ruas-ruas kepala).

Contoh Myriapoda : Diklasifikasikan lagi menjadi dua, yaitu Chilopoda


(Scolopendra subspinipes (lipan)) dan Diplopoda (Julus teristris (luwing)),
Myriapoda memiliki peran dalam penguraian sampah organik.
3. Arachnoidea

Ciri-ciri:

a. Tubuh terdiri dari Andomen dan sefalotoraks.

b. Memiliki enam pasan anggota gerak.

c. Hidup di darat maupun di dalam air.

d. Jumlah matanya bervariasi

e. Bernafas dengan paru-paru buku atau trakea atau dengan keduanya

Contoh Arachnoidea

Arachnoidea diklasifikasikan menjadi 3, yaitu Scorpionida (Kalajengking),


Arachnida (laba-laba), dan Acaringa (caplak, tungau).

4. Insecta

Ciri-ciri:

1. Tubuh tersusun atas kepala, dada, dan perut.

2. Mulut bertipe penggigit, penghisap dan penelan.

3. Memiliki 3 pasang kaki.

4. Sebagian besar hidup di darat.

4. Serangga Pengurai

(memakan bahan organik: sisa tanaman, binatang, dan kotoran binatang).


Serangga tanah juga dapat membuat tanah lebih subur dan mendapat oksigen
lebih baik. Jumlah Kolembola dalam satu hektar dapat mencapai jutaan dan
jenisnya juga bervariasi

5. Serangga Pemakan Gulma

Tanaman dianggap gulma jika tumbuhnya tidak diharapkan ditempat tersebut.


Misalnya tanaman jagung, jika tumbuh di sawah padi, akan dianggap gulma tho

Larva Cactobalctis cactorum melubangi kaktus (Opuntia spp.). Awalnya tanaman


kaktus ini diimport ke Australia, tetapi akhirnya tumbuh merajalela pada areal
seluas lebih dari 25 juta hektar. Kumbang ini akhirnya dapat mengurangi populasi
kaktus tersebut. Tetapi kadangkala hama pemakan gulma ini dapat menjadi hama
pada tanaman utama misalnya kumbang Colorado yang menjadi hama pada
tanaman kentang. Banyak arthropoda memiliki peran yang sangat penting dalam
ekosistem. Arthropoda adalah sangat penting dalam ekologis karena jumlah
mereka dan keragaman yang ekstrim. Sebagaimana disebutkan di atas, lebah,
tawon, semut, kupu-kupu, ngengat, lalat dan kumbang adalah agen berharga bagi
penyerbukan. Serbuk sari dan biji-bijian menjadi sengaja melekat pada dada dan
kaki mereka dan ditransfer ke tanaman pertanian lain saat hewan-hewan ini
bergerak, baik dengan berjalan atau terbang. Kebanyakan tanaman benar-benar
menghasilkan aroma untuk mengirim sinyal ke serangga bahwa makanan (dalam
bentuk nektar) telah tersedia.

Tungau, kutu, lipan, dan kaki seribu sebagai pengurai, berarti mereka
memecah tanaman dan hewan yang mati dan mengubah mereka menjadi nutrisi
tanah. Ini merupakan peran penting karena memasok tanaman dengan mineral dan
nutrisi yang diperlukan bagi kehidupan. Hal ini juga membuat bahan mati tidak
terakumulasi di lingkungan. Tanaman kemudian melewati di sepanjang mineral
dan nutrisi ke hewan yang memakan tanaman.kaki seribu sebagai pengurai, berarti
mereka memecah tanaman dan hewan yang mati dan mengubah mereka menjadi
nutrisi tanah. Ini merupakan peran penting karena memasok tanaman dengan
mineral dan nutrisi yang diperlukan bagi kehidupan. Hal ini juga membuat bahan
mati tidak terakumulasi di lingkungan. Tanaman kemudian melewati di sepanjang
mineral dan nutrisi ke hewan yang memakan tanaman.

Contoh dan perannya

1. Kaki seribu

- Tubuhnya berbuku

- Umumnya mempunyai 47- 197 pasan kaki

- Mencacah dan memakan daun diatas permukaan tanah yang


telah mati serasah

- Aktifitas dimalam hari

- Pemilih serasah tinggi ( mengandung kalsium)

2 . ekor pegas

- Serangga primitif panjangnya < 1 mm

- Punya anggota tambahan seperti pegas untuk meloncat

- Hidup dalam lapisan serasah memakan jaringan tumbuhan dan


hewan mati

- Dapat mengurangi jumlah fungi patogen dan nematoda perusak


tanaman

3. Vetebrata
Hewan bertulang belakang
Contoh dan perannya
1. Tikus , tupai, kelinci terkadang dapat memperbaiki aerasi tanah dan
mengubah kesuburan serta struktur tanah
2. Tikus tanah membuat mikrorelief yang disebut gundukan mina
3. Tupai tanah membuat lubang di padang rumput lalu terisi oleh tanah
disebut krotovina
4. Kotoran dan urine sumber hara N, P, dan K

MIKROORGANISME
1. Bakteri

Bakteri merupakan makhluk bersel tunggal serta mempunyai jumlah dan


macam melebihi semua organisme tanah yang lain. Satu gram tanah lapisan atas
yang subur mungkin mengandung lebih dari 1 milyar bakteri. Bakteri tanah yang
paling umum berbentuk batang, berdiameter satu mikron (1/25.000 inci) atau
kurang, dan panjangnya sampai beberapa mikron. Para peneliti memperkirakan
bahwa bobot hidup bakteri setiap acre mungkin melebihi 2000 pon atau 2000
kilogram per hektar.

Bakteri tanah secara umum dapat dibagi menjadi dua kelompok besar
berdasarkan sumber karbonnya, yaitu: (1.) heterotrof, dan (2.) autotrof. Pada
kelompok autotrof terdapat organisme seperti: pembentuk nitrit, pembentuk nitrat,
bakteri pengoksidasi belerang, pengoksidasi besi, serta organisme yang
menggunakan hidrogen dan senyawanya

Kebanyakan bakteri tanah memerlukan oksigen dari udara tanah dan


diklasifikasikan sebagai aerob. Beberapa bakteri aerob dapat beradaptasi untuk
hidup dengan atau tanpa oksigen, yang disebut bakteri fakultatif. Bakteri lain
tidak dapat hidup dengan oksigen dan merupakan anaerob. Bakteri tanah juga
cukup berbeda dalam gizi dan dalam tanggapan terhadap kedaan lingkungan.
Akibatnya, macam dan kelimpahan bakteri tergantung pada tersedianya hara yang
ada pada keadaan/kondisi lingkungan tanah.

Bakteri umumnya berkembang biak dengan cara pembelahan biner.


Beberapa membelah setiap 20 menit dan mungkin memperbanyak diri dengan
sangat cepat dalam keadaan yang menguntungkan. Telah dihitung bahwa bila
bakteri tunggal membelah diri setiap jam dan setiap bakteri berikutnya melakukan
hal yang sama, maka 17 juta sel akan dihasilkan dalam satu hari. Massa sebesar
bumi akan dihasilkan dalam waktu 6 hari. Laju pertumbuhan secepat itu tidak
dapat dipertahankan untuk waktu yang lama, karena zat hara dan faktor-faktor
pertumbuhan lain lama kelamaan berkurang hingga habis. Di alam, faktor
pertumbuhan utama yang membatasi adalah hara atau sumber energi.

Beberapa bakteri membentuk spora jika keadaan menjadi tidak


menguntungkan. Kebanyakan bakteri cukup resisten terhadap tanah kering –
udara selama beberapa tahun. Bakteri dan juga fungi merupakan organisme
pengurai utama di dalam tanah.

a. Bakteri autrotof
- Bakteri Nitrifikasi (Nitrosomonas- Nitrobacter)
1. Terdapat bahan organik yang melapuk
menjadi amonia
2. Aerasi baik
3. Lembab tapi tidak basa
4. Cukup Ca tidak masam
5. Suhu optimum 37 dersjst
- Bakteri denitrifikasi( Thiobacillus denitrifican)
1. Terdapat nitrat
2. Aerasi buruk
3. Basah
4. Cukup Ca tidak masam
5. Suhu optimum 37 derajat
- Bakteri Pelarut Fosfat
1. Permasalahan banyak P yang tidak
larut ( pada tanah alkalis P difiksasi
oleh Ca membentuk Ca-P dan pada
tanah masam P difiksasi oleh Al atau
Fe membentuk Al-P atau Fe-P)

A. Bakteri heterotof
- Bakteri Simbiotik pengikat N
1. Hidup bersimbiosis dalam bintil akar
tanaman legumonosa. Contoh :
Rhizobium
- Bakteri non simbiosis
1. Hidup bebas dalam tanah
2. Tanah –tanah anaerobik dan bereaksi
masam : Clostridium pasteurianium
3. Tanah-tanah aerobik dan bereaksi
netral : Azotobacter choococcum
- Bakteri pemakan minyak
1. Bioremediasi tanah yang tercemar
minyak bumi

2. Fungi

Fungi merupakan makhluk heterotrof yang memiliki aneka ukuran dan


struktur, mulai dari khamir bersel tunggal sampai cendawan dan juga jamur.
Fungi secara khas tumbuh dari spora dengan struktur seperti benang yang
mempunyai dinding melintang maupun tidak. Masing-masing benang adalah hifa
dan massa benang yang meluas disebut miselium. Miselium adalah struktur kerja
yang menyerap hara, melanjutkan pertumbuhan, dan akhirnya menghasilkan hifa
khusus yang kemudian menghasilkan spora reproduksi. Diameter rata-rata hifa
sekitar 5 mikron atau sekitar 5 samapai 10 kali diameter bakteri pada umumnya.
Fungi mempunyai kelebihan dari bakteri dalam hal bahwa fungi dapat menyerbu
dan menembus bahan organik.

Sukar untuk menentukan secara akurat jumlah fungi per gram tanah, karena
miselium mudah terfragmentasi. Telah diamati bahwa satu gram tanah biasanya
berisi 10 sampai 100 meter hifa. Berdasarkan jumlah filamen, peneliti
menyimpulkan bahwa bobot hidup jaringan fungi melampaui atau sama dengan
bobot hidup bakteri di sebagaian besar tanah.

Fungi berperan penting di dalam semua jenis tanah. Toleransi fungi


dalam keasaman menjadikannya sangat penting bagi tanah hutan yang asam.
Residu kayu-kayuan pada bagian lantai hutan menyediakan zat hara yang
berlimpah bagi fungi tertentu yang merupakan pengurai lignin yang efektif. Di
Pegunungan Sierra Nevada, terdapat fungus jamur besar yang disebut fungi
“perusak kereta” karena jamur ini tumbuh melimpah pada ikatan rel kereta api,
kecuali jika disiram dengan cairan kresot.

Khamir merupakan fungi yang terdapat di tanah hanya sampai batas tertentu
dan tidak memliki peranan yang cukup penting bagi pertumbuhan maupun
perkembangan tumbuhan tingkat tinggi.

Secara umum berdasarkan sifat hubungan antara fungi dengan akar tanaman,
maka fungi tanah dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
(1)Parasitik, yaitu: fungi tanah yang sebagian atau seluruh hidupnya dapat
menyebabkan penyakit pada akar tanaman, seperti: penyakit bercak akar kapas,
(2)Saprophitik, yaitu: fungi tanah yang semasa hidupnya mendapatkan makanan
(energi) dari dekomposisi bahan organik tanah. Fungi kelompok ini tidak
menyebabkan penyakit pada akar tanaman.
(3)Simbiotik, yaitu: fungi tanah yang semasa hidupnya berada pada akar-akar
tanaman dan hubungannya dengan akar tanaman membentuk hubungan yang
saling menguntungkan, seperti: Mycorhiza atau jamur akar.

Mycorhiza
Mycorhiza adalah fungi yang hidup pada permukaan akar- akar tanaman dan
bersifat saling menguntungkan antara Mycorhiza dengan akar tanaman.
Berdasarkan perkembangan hifanya pada akar tanaman, mycorhiza
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
(1)Endomycorhiza, yaitu: Mycorhiza yang perkembangan hifanya dapat
memasuki sel-sel akar tanaman,
(2)Ektomycorhiza, yaitu: Mycorhiza yang perkembangan hifanya tidak memasuki
sel-sel akar tanaman tetapi hanya menyear pada permukaan akan dan memasuki
ruang antar sel-sel akar tanaman, dan
(3)Ektendomycorhiza, yaitu: Mycorhiza yang perkembangan hifanya menyerupai
kedua kelompok Mycorhiza diatas.

Endomycorhiza
Beberapa genus dari Endomycorhiza yang telah banyak diteliti adalah:
(1)Gigaspora,
(2)Glomus,
(3)Acaulospora,
(4)dll

Peranan / Fungsi jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang
merugikan maupun yang menguntungkan, berikut peran-peran jamur dalam
kehidupan:

Peran Menguntungkan

1. Berperan sangat penting dalam siklus materi terutama siklus karbon, yang
berperan bagi kelangsungan hidup seluruh organism.
2. Sebagai decomposer kedua kelompok tersebut dapat menguraikan sisa-sisa
tumbuhan,bangkai hewan dan bahan-bahan organic lainnya dan hasil
penguraianya dikembalikan ke tanah sehingga dapat menyuburkan tanah.
3. Selain itu fungi saprofit bersama dengan protozoa dan bakteri saprofit
merupakan organisme yang dapat menguraikan sampah

3. Aktinomisetes

Salah satu golongan bakteri yang dulunya pernah diklasifikasikan sebagai


jamur yang dapat merugikan khususnya untuk manusia adalah Actinomyces sp.
Actinomycetes kelihatan dari luar seperti jamur dan di dalam banyak buku
dibicarakan sama dengan fungi eukariot. Akan tetapi, organisme ini adalah bakteri
gram positif sesuai dengan semua kriteria untuk sel prokariot.

Actinomycetes adalah bakteri Gram positif yang bersifat aerob. Bakteri ini
memiliki morfologi yang mirip dengan fungi yaitu memiliki miselium.
Actinomycetes memiliki kadar GC (Guanin dan Sitosin) yang tinggi (Dilip et al.,
2013). Metabolit sekunder bioaktif yang dihasilkan oleh Actinomycetes termasuk
antibiotika, agen antitumor. Metabolit ini diketahui memiliki antibakteri,
antijamur, antioksidan, neuritogenik, anti kanker, anti malaria dan anti inflamasi
(Deepa et al., 2013). Actinomycetes memiliki potensi besar untuk mensintesis
metabolit sekunder bioaktif (Dilip et al., 2013).

Klasifikasi Actinomycetes

Kingdom : Bacteria

Filum : Actinobacteria

Class : Actinobacteria

Ordo : Actinomycetales

Family : Actinomycetaceae

Genus : Actinomyces

Spesies : Actinomyces sp.

Peranan Actinomycetes Pada Ekosistem Tanah

Peranan bakteri actinomycetes dalam tanah sangatlah penting karena dapat


menjaga kesuburan tanah dan siklus kehidupan, terutama pada ekosistem tanah.
Berikut ini merupakan beberapa uraian mengenai peranan actinomycetes terhadap
ekosistem tanah.
1. Mendekomposisi Bahan Organik

Actinomycetes biasanya hidup didalam tanah dan berperan penting dalam


proses pelapukan/ perombakan bahan organik kompleks menjadi bahan organik
yang lebih sederhana dan dapat langsung digunakan oleh organisme lain.
Keistimewaan bakteri ini adalah memiliki kecenderungan untuk
berasosiasi dengan suatu lapisan permukaan padat. Actinomycetes adalah bakteri
yang tidak tahan asam, memiliki filament diawal pertumbuhannya.

Di dalam ekosistem, organisme perombak bahan organik memegang


peranan penting karena sisa organik yang telah mati diurai menjadi unsur-unsur
yang dikembalikan ke dalam tanah (N, P, K, Ca, Mg, dan lain-lain) dan atmosfer
(CH4atau CO2) sebagai hara yang dapat digunakan kembali oleh tanaman,
sehingga siklus hara berjalan sebagaimana mestinya dan proses kehidupan di
muka bumi dapat berlangsung, Adanya aktivitas organisme perombak bahan
organik seperti mikroba dan mesofauna (hewan invertebrata) saling mendukung
keberlangsungan proses siklus hara dalam tanah. Belakangan ini, mikroorganisme
perombak bahan organik digunakan sebagai strategi untuk mempercepat proses
dekomposisi sisa-sisa tanaman mengandung lignin dan selulosa, selain untuk
meningkatkan biomassa dan aktivitas mikroba tanah, mengurangi penyakit, larva
insek, biji gulma, volume bahan buangan, sehingga pemanfaatannya dapat
meningkatkan kesuburan dan kesehatan tanah yang pada gilirannya merupakan
kebutuhan pokok untuk meningkat-kan kandungan bahan organik dalam
tanah. Adanya aktivitas fauna tanah, memudahkan mikroorganisme untuk
memanfaatkan bahan organik, sehingga proses mineralisasi berjalan lebih cepat
dan penyediaan hara bagi tanaman lebih baik..

2. Menghasilkan Antibiotik Yang Dapat Mematikan Patogen

Actinomycetes, yang strukturnya merupakan bentuk antara dari jamur dan


bakteri, menghasilkan zat-zat anti mikroba dan asam amino yang dikeluarkan oleh
bakteri fotosintetik dan bahan organik. Actinomycetes dapat hidup bersama
dengan bakteri fotosintetik. Streptomyces merupakan salah satu genus dari kelas
Actinomycetes yang biasanya terdapat di tanah.

Streptomyces adalah prokariot yang menghasilkan substansi penting untuk


kesehatan seperti antibiotik, enzim, dan immunomodulator dan salah satu
organisme tanah yang memiliki sifat-sifat umum yang dimiliki oleh bakteri dan
jamur tetapi juga memiliki ciri khas yang cukup berbeda yang membatasinya
menjadi satu kelompok yang jelas berbeda. Banyak anggota
dari Streptomyces menghasilkan antibiotik di mana lebih dari setengahnya
merupakan antibiotik yang efektif melawan bakteri, misalnya streptomisin,
tetrasiklin dan kloramfenikol. Isolasi Streptomyces menghasilkan koloni-koloni
kecil (berdiameter 1-10 mm), terpisah-pisah seperti liken, dan seperti kulit atau
butirus (mempunyai konsistensi seperti mentega), mula-mula permukaannya
relatif licin tetapi kemudian membentuk semacam tenunan miselium udara yang
dapat menampakkan granularnya, seperti bubuk, seperti beludru, atau flokos,
menghasilkan berbagai macam pigmen yang menimbulkan warna pada miselium
vegetatif, miselium udara, dan substrat.

Streptomyces mempunyai misel yang baunya sangat kuat, berkembang


dan mengandung hifa udara (sporofor), dari bentuk ini terjadi konstruksi lurus,
bergelombang, mirip spiral, dapat mengurai selulosa, khitin dan zat-zat lain sukar
dipecah. Streptomycesumumnya memproduksi antibiotik yang dipakai manusia
dalam bidang kedokteran dan pertanian, juga sebagai agen antiparasit, herbisida,
metabolisme aktif, farmakologi, dan beberapa enzim penting dalam makanan dan
industri lain.

3. Mengikat Struktur Tanah Liat Sehingga Dapat Memperbaiki Sifat Fisik Tanah

Agregasi amat dipengaruhi oleh kegiatan jasad-jasad renik dalam tanah


dan akan dipergiat bila didalam tanah tersedia cukupa bhan organik. Organisme
seperti benang-benang jamur dan humus dan mengikat satu partikel tanah dengan
lainnyasampai membentuk agregat dan struktur tanah. Organisme juga
memproduksi sejumlah bahan kimia seperti asam-asam organik yang dapat
merekat partikel-partikel tanah. Lemak-lemak dan lilin sebagai hasil perombakan
bahan organik juga berperan penting dalam memantapkan agregat-agregat tanah.
Itulah sebabnya, Anda boleh menganjurkan kepada petani agar bahan-bahan
organik sisa panennya lebih baik dibenam kedalam tanah atau dibuat kompos
terlebih dahulu baru dibenamkan kedalam tanah. Pembakaran bahan organik sisa
panen sebaiknya tidak selalu dilaksanakan.

4. Menghilangkan Bau Pada Tanah

Ada banyak orang yang merasakan pada saat turun hujan serasa
menghirup aroma khas yang membuat tenang. Bebauan itu muncul karena peran
bakteri Actinomycetes. Bakteri ini hidup di tanah dan dapat memunculkan aroma
tertentu yang memengaruhi mood. Biasanya aroma didapati pada tanah yang
hangat dan lembab, lalu terguyur oleh air hujan. Bakteri Actinomycetes akan
menghasilkan spora ketika tanah mengering. Proses ini kerap terjadi saat kemarau
datang atau cuaca sangat terik. Sewaktu hujan turun, spora menjadi basah lalu
menyebar ke udara. Inilah yang kemudian menjadikan aroma khas saat hujan dan
sifatnya menenangkan.

4. Alga

Alga menunjukkan keanekaragaman yang besar dalam bentuk dan ukurannya.


Mulai dari organisme bersel tunggal, dengan diameter sekitar 5 sampai 10 kali
lebih besar dari ukuran bakteri, sampai ganggang laut di samudera yang melebihi
100 kali panjang bakteri. Meskipun alga merupakan tumbuhan paling penting
yang hidup di air, alga hanya menduduki kepentingan minor di dalam tanah. Alga
tanah yang paling umum berupa sel tunggal atau berupa filamen-filamen kecil.
Alga tersebar di seluruh dunia pada lapisan tanah permukaan dengan kelembaban
dan cahaya yang menguntungkan. Beberapa alga terdapat di bawah permukaan
tanah tanpa cahaya dan berfungsi secara heterotrof.

Bentuk/jenis alga yang umumnya menghuni tanah adalah (1) biru-hijau, (2)
hijau, dan (3)diatom. Alga biru-hijau merupakan yang paling melimpah dalam
tanah, dan sampai batas penambatan karbon, alga ini menyumbangkan kandungan
bahan organik tanah. Kemampuan fotosintesis alga tersebut menentukan
pertumbuhannya pada berbagai permukaan yang terbuka, yang mencakup batuan
dan tanah. Beberapa alga tumbuh dal

Perananngan yang dekat dengan fungi dalam bentuk yang dikenal sebagai
lumut kerak. Pada pelapukan awal batuan dan pembentukan tanah dari bahan
induk yang baru terbuka, lumut kerak memainkan peran penting dalam
pengumpulan bahan organik awal. Di samping itu, kemampuan beberapa alga
biru-hijau menambatkan nitrogen atmosfer dan juga membantu komunitas
tumbuhan menjadi mapan pada batuan yang baru terbuka dan pada bahan induk.
Nitrogen yang ditambat alga yang hidup di dalam air sawah sangat berperan
penting bagi produksi tanaman padi. Alga (jamak Algae) adalah
sekelompok organisme autotrof yang tidak memiliki organ dengan perbedaan
fungsi yang nyata. Alga mempunyai klorofil dan terdiri dari green algae, blue
green algae, yellow green algae, dan diatomae. Berkembang biak pada tanah yang
subur. Pada tanaman padi sawah alga membantu mempertahankan jumlah N
dalam tanah dengan mengikat N yang ada di udara.

Ganggang tanah dibagi menjadi tiga golongan umum:

Hijau-biru

Hijau

Diatome

5. Protozoa
Protozoa merupakan hewan bersel satu yang memakan bakteri, sehingga
dapat menghambat daur ulang unsur hara atau menghambat berbagai proses
dalam tanah yang melibatkan bakteri. Habitatnya lingkungan berair/kelembaban
tinggi, paling banyak dijumpai pada tanah terutama pada tanah dengan tekstur
kasar dan kandungan liat yg tinggi. Peranannya dalam kesuburan tanah
merupakan pensuply nitrogen (di rizosfer) dalam tanah, mengatur/menstimulir
populasi bakteri “dekomposisi dan agregasi tanah dan organisme pathogen.
Fungsi Protozoa:
1. Protozoa membantu mengisikan dgn mineral nutrisi, yang membuat
mereka tersedia untuk digunakan oleh tanaman dan organisme tanah yang lain.
2. Protozoa mengatur populasi bakteri saat mereka merumput di bakteri
dan tampaknya untuk merangsang pertumbuhan populasi bakteri.
3. Protozoa merupakan sumber makanan bagi organisme tanah yang lain.
4. Mereka membantu untuk menekan penyakit dengan memberi makan
pada patogen.
DAFTAR PUSTAKA

Foth HD. 1990. Fudamentals of soil science. Eighth Edition. New york : John
Wiley & Sons.

Kilham K. 1999. Soil Ecology. UK: University Press.

Tate RL. 2000. Soil Microbiology. NY : john Wiley & Sons.

Anda mungkin juga menyukai