Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

BIOLOGI DAN EKOLOGI TANAH


DOSEN PEMGAMPUH
Sri Dewi Murni , S.P.,M.P

DISUSUN OLEH :
ASTENUS FERDI (C1051221084)

ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................
A. LATAR BELAKANG.......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................
A. BENTUK MIKRO DAN MAKRO FAUNA ....................................................................
B. JENIS MAKRO DAN MIKRO FAUNA...........................................................................
BAB III PENUTUP......................................................................................................................
A. KESIMPULAN ................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Semua ke hidupan makhluk hidup di dalam tanah dapat menentukan sifat biologi
tanah.Sifat biologi tanah berkaitan dengan semua semua aktivitas fauna tanah baik
yang hidup di permukan tanah maupun di dalam tanah. Fauna tanah menjadi
komponen biologi tanah karena berperan penting dalam proses pengemburan tanah.
Fauna tanah tidak hanya fauna yang hidup di tanah, tetapi juga yang berada di
permukan tanah. Keberadan fauna tanah sangat bergantung kepada ketersediaan
energi dan sumber makanan untuk ke berlangsungan hidupnya, yaitu ketrsedian bahan
organik dan biomassa yang berkitan dengan siklus karbon dalam tanah. Beare dkk
(1995) menyatakan bahwa fauna tanah berpengaruh terhadap karateristik fisik, kimia
dan biologi tanah, di mana struktur komunitas biotik dapat mempengaruhi siklus
biogeokimia yang terjadi di dalam tanah berdasarkan ukuran tubuhnya, fauna telah
dibedakan menjadi empat kelompok yaitu mikrofauna,mesofauna,makrofauna dan
megafauna.
BAB II PEMBAHASAN
A. BENTUK MIKRO DAN MAKRO FAUNA
1. MIKRO FAUNA
Mikrofauna adalah fauna tanah yang memiliki ukuran diameter tubuh antara 0,02-
0,2 Peranan dari mikrofauna tanah pada sifat fiska dan kimia memernakan
mikroba (fungi,bakteri,protozoa dan lain-lain) dalam proses perombakan bahan di
dalam tanah .Di dalam tanah mikrofauna yang berperan dalam menjaga kesuburan
tanah dengan cara menyedikan unsur hara bagi tanaman. Mikro fauna dapat di
bagi menjadi dua yaitu kelompok besar yaitu nematoda dab protozoa.

 Nematoda
Nematoda adalah cacing gelang tidak bersegmen. Nematoda menjadi
mikrofauna penting selain protozoa yang memiliki keragaman tinggi dan
merupakan hewan mikroskopik dengan panjang tubuh < 2mm dengan
diameter 0,05 mm. Nematoda sangat sering digunakan menjadi
bioindikator karena informasi taksonomi dan peranan makanannya yang
cukup tersedia. Nematoda juga menempati posisi sentral pada jaringan
makanan seresah . Hewan yang termasuk nematoda adlah Ominvorious
dan Perdaceus. Nematoda tanah dikelompokkan berdasarkan kebutuhan
makanan seperti pemakan akar, pemakan rambut akar, pemakan hifa
fungi, pemakan bakteri, omnivora, dan juga predator. Kelompok lain dari
mikrofauna adalah protozoa yang mempunyai ciri bersel tunggal,
memiliki membran nukleas, dapat hidup sendiri ataupun berkelompok,
merupakan parasit, dan bergerak menggunakan kaki semua, silia, atau
flagella. Jenis protozoa yang banyak dijumpai di tanah basah adalah
flagellata. Flagellata bergerak menggunakan flagel yang digunakan juga
sebagai alat indra dan alat bantu menangkap makanan. Peran protozoa
dalam tanah yaitu dapat menjaga kesuburan tanah dengan menyediakan
suplai nitrogen, mengendalikan populasi bakteri, dan sebagai indikator
keberadaan sumber minyak, gas, dan mineral.
 Protozoa
Mesofauna tanah merupakan hewan yang hidup baik di permukaan
maupun di dalam tanah dengan ukuran tubuh 100 µ – < 2 mm. Contoh
dari mesofauna tanah, diantaranya adalah sebagai berikut :

 Collembola
Collembola disebut juga sebagai ekor pegas yang merupakan
binatang renik karena berukuran 0,1 – 0,9 mm dan memiliki tubuh
yang lunak. Habitat utama dari Collembola adalah permukaan
tanah yang banyak mengandung humus dan seresah. Peran dari
hewan ini adalah sebagai perombak bahan organik, pemakan
jamur dan indikator perubahan keadaan tanah.

 Acarina
Acarina merupakan salah satu fauna tanah yang termasuk pada
fillum Arthropoda dan kelas Arthropoda yang memiliki 3 pasang
kaki, tubuh berukuran pendek, tidak memiliki segmen yang jelas
dan tidak bersayap. Acarina banyak ditemukan pada akar – akar
pohon, humus, dan banyak hidup pada tumpukan kayu yang telah
membusuk. Acarina berperan untuk dekomposisi seresah,
berpengaruh dalam dinamika populasi jamur, dan sebagai kontrol
biologi atau predator terhadap telur dan larva nematoda lainnya.

2. MAKROFAUNA
Makrofauna merupakan fauna tanah yang memiliki diameter tubuh antara 2-20
mm. Secara umum makrofauna berperan besar dalam proses dekomposisi, aliran
karbon, redistribusi unsur hara, siklus unsur hara, bioturbasi, dan pembentukan
tanah. Peran aktif makrofauna tanah tersebut dapat mempertahankan serta
meningkatkan produktivitas tanah dengan dukungan faktor lingkungan
disekitarnya. Makrofauna juga berperan besar memperbaiki sifat-sifat fungsional
tanah. Oleh karena itu, fauna tanah dapat dijadikan bioindikator. Contoh fauna
tanah yang termasuk makrofauna adalah cacing, semut, dan rayap. Secara
spesifik, makrofauna memiliki peran masing masing dalam tanah. Biomassa
cacing tanah dapat menjadi bioindikator yang baik untuk mendeteksi perubahan
pH, keberadaan horison organik, kelembaban tanah, dan kualitas humus. Rayap
berperan dalam pembentukan struktur tanah dan dekomposisi bahan organik.
 Megafauna
Megafauna tanah merupakan hewan yang hidup di permukaan tanah
dengan ukuran tubuh berkisar antara 20 – 200 mm, contohnya
adalah Megascolicidae, Insectivore atau Invertebrata besar lainnya
yang dapat mengubah struktur tanah akibat pergerakan dan perilaku
makan. Pada umumnya, megafauna tanah banyak dijumpai di permukaan
tanah, seperti bekicot, serangga, cacing tanah, tikus kecil, reptil, dan
amfibi. Peran megafauna tanah adalah untuk mengatur komposisi tanah,
mengatur proses pelepasan unsur – unsur hara pada tanah dan
pelepasannya, mengatur kompetisi antara satu tumbuhan dengan
tumbuhan lainnya, dan membantu mendistribusikan ulang bahan organik
tanah serta unsur hara.

3. PERAN FAUNA TANAH DALAM KESUBURAN TANAH


Fauna tanah memainkan peranan yang sangat vital bagi kesuburan tanah. Segala
proses yang ada di dalam tanah sangat bergantung pada keberadaan fauna dalam
tanah. Peranan dari fauna tanah antara lain dapat memperbaiki kesuburan tanah
dengan menghancurkannya secara fisik, memecah bahan menjadi humus,
menggabungkan bahan yang membusuk pada lapisan tanah bagian atas, sebagai
parameter kualitas tanah dan membentuk kemantapan agregat antara bahan
organik dan bahan mineral tanah. Selain itu fauna tanah berperan juga pada aliran
karbon, redistribusi unsur hara, siklus unsur hara, dan pembentukan struktur
tanah.
B. JENIS MAKRO DAN MIKRO FAUNA
1. MAKRO FAUAN
 CACING TANAH
 Cacing tanah adalah cacing berbentuk tabung dan tersegmentasi
dalam filum Annelida. Mereka umumnya ditemukan hidup di
tanah, memakan bahan organik hidup dan mati. Sistem
pencernaan berjalan melalui panjang tubuhnya. Cacing tanah
melakukan respirasi melalui kulitnya. Cacing tanah memiliki
sistem transportasi ganda terdiri dari cairan selom yang bergerak
dalam selom yang berisi cairan dan sistem peredaran darah
tertutup sederhana. Memiliki sistem saraf pusat dan perifer.
Sistem saraf pusat terdiri dari dua ganglia atas mulut, satu di
kedua sisi, terhubung ke tali saraf berlari kembali sepanjang
panjangnya ke neuron motor dan sel-sel sensorik di setiap
segmen. Sejumlah besar kemoreseptor terkonsentrasi di dekat
mulutnya. Otot melingkar dan longitudinal di pinggiran setiap
segmen memungkinkan cacing untuk bergerak.

 KAKI SERIBU
 Kaki seribu atau luing, luwing, atau keluwing merupakan kelas
Diplopoda, sebelumnya juga disebut Chilognatha adalah
artropoda yang memiliki dua pasang kaki per segmen (kecuali
segmen pertama di belakang kepala, dan sedikit setelahnya yang
hanya memiliki satu kaki). Kaki seribu adalah Ordo dari anggota
hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum
Arthropoda, kelas Myriapoda.
2. MIKRO FAUNA
 ROTIFERA
 Rotifera merupakan salah satu dari fillum Pseudoselomata dengan
panjang sekitar 0,1 0,5 mm. Ciri khusus dari Rotifera adalah
memiliki cillia / bulu getar pada bagian kepalanya. Secara umum,
mesofauna tanah ini berperan sebagai dekomposer yang mampu
mengubah bahan – bahan organik menjadi unsur hara tertentu
yang dapat meningkatkan kesuburan tanah. Mesofauna tanah juga
dapat mempertahankan dan mengendalikan produktivitas tanah
dengan meningkatkan aerasi tanah, infiltrasi air, agregasi tanah,
serta mendistribusikan bahan organik tanah.

 ENCHYTRAEIDEA
 Enchytraeidae merupakan salah satu jensi cacing tanah yang
termasuk ke dalam fillum Annelida karena tubuhnya tersusun atas
segmen – segmen cincin. Peran dari Enchytraeidae adalah untuk
menyediakan nutrisi yang mudah dimanfaatkan tanaman dari
proses metabolismenya, memperbaiki aerasi dan drainase tanah,
serta dapat memperbaiki struktur tanah.
BAB III PENUTUPAN
KESIMPULAN
Fauna tanah merupakan suatu ekosistem yang ada di dalam tanah guna memberi
kehidupan bagi makhluk hidup yang ada di dalam tanah yang menentukan sifat
biologi tanah fauan tanah memberikan kesuburan pada tanah dan segala proses yang
ada di dalam tanah bergantung pada keberadan fauan di dalam tanah.

DAFTAR PUSTAKA

Hindun, I., Chamisijatin, L., Permana, T. I., & Husamah, H. (2020, March).
Keanekaragaman Makro dan Mikrofauna Tanah pada Perkebunan Jeruk Manis
(Citrus sinensis L.) Organik dan Anorganik di Desa Punten Kecamatan Bumiaji Kota
Batu. In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi.
Sulistyowati, Eka Susi. 2018. Ensiklopedia Geografi: Tanah. Klaten. Cempaka Putih
Niwangtika, W., dan Ibrohim. 2017. Kajian Komunitas Ekor Pegas (Collembola) pada
Perkebunan Apel (Malus sylvestris Mill.) di Desa Tulungrejo Bumiaji Kota Batu.

Anda mungkin juga menyukai