Anda di halaman 1dari 14

PRAKTIKUM TAKSONOMI

ACARA 6

KUNCI IDENTIFIKASI TUMBUHAN

Jum’at, 26 Maret 2021


CAPAIAN PEMBELAJARAN

1. Mampu menggunakan kunci identifikasi tumbuhan.


2. Mampu menyusun kunci identifikasi buatan untuk tumbuhan.
DASAR TEORI
• Kunci identifikasi : suatu kunci yang digunakan sebagai alat untuk
mengidentifikasi makhluk hidup berupa keterangan tentang ciri-ciri
makhluk hidup.
• Ciri-ciri tersebut disusun sedemikian rupa sehingga selangkah demi
selangkah pemakai kunci dipaksa memilih satu diantara dua atau
beberapa sifat yang bertentangan, dan begitu seterusnya hingga akhirnya
diperoleh suatu jawaban identitas tumbuhan yang diinginkan.
• Kunci identifikasi disebut juga kunci determinasi.
• Berdasarkan cara penyusunan sifat-sifat yang harus dipilih maka dikenal
ada kunci: 1) analisis , dan 2) sinopsis.
1. Kunci Analisis / Kunci Dikotom
• Kunci analisis sering juga disebut kunci dikotomi : terdiri atas sederetan bait atau
kuplet.
• Setiap bait terdiri atas dua baris yang disebut penuntun (lead) dan berisi ciri-ciri
yang bertentangan satu sama lain. Setiap bait diberi nomor, sedangkan
penuntunnya ditandai dengan huruf.
• Dengan mempertentangkan ciri-ciri yang tercantum dalam penuntun itu akhirnya
hanya tinggal satu kemungkinan dan kita akan dituntun langsung pada nama
takson hewan yang dicari.
• Kunci bertakik (Yocked key / indented key) dan kunci paralel (Paralel key /
bracketed key) merupakan dua bentuk kunci analisis yang paling umum.
a. Kunci bertakik (Yocked key/ indented key)
• Penuntun-penuntun yang
sebait ditakikkan (diletakkan)
pada tempat tertentu di
pinggir, tetapi letaknya
berjauhan.
• Diantara kedua penuntun
terdapat bait-bait takson
tumbuhan ditakikkan lebih
ke tengah dari pinggir, yang
memenuhi ciri penuntun
pertama, juga dengan
penuntun-penuntun yang
dipisah berjauhan.
b. Kunci paralel (Paralel key/bracketed key)
• Penuntun-penuntun yang
sebait ditempatkan secara
berurutan dan semua baitnya
disusun seperti sajak.
• Di akhir setiap penuntun
diberikan nomor bait yang
harus diikuti, dan demikian
seterusnya sehingga akhirnya
diperoleh nama takson
tumbuhan yang dicari.
2. Sinopsis
• Sebenarnya sinopsis merupakan kesimpulan suatu sistem penggolongan
yang disajikan secara tertulis.
• Golongan-golongan yang diduga mempunyai kekerabatan erat
dikelompokkan dan ciri umum utama yang dipakai sebagi dasar
pengelompokan dicantumkan.
• Jadi walaupun penyajian sinopsis itu kebanyakan menyerupai bentuk kunci
bertakik, tapi tujuan utama penyusunannya bukanlah dimaksudkan
untuk mengindentifikasi takson.
Alat dan Bahan
1. Sepuluh spesimen tumbuhan.
2. Buku Identifikasi Flora
(Steenis, 1992) atau alternatif
pustaka lainnya.

Link buku kunci identifikasi paku-


pakuan:
Flora Malesiana (Steenis, 1982)
full bahasa inggris
https://archive.org/details/floram
alesiana01stee/page/n31/mode/2
up?ref=ol&view=theater
Cara Kerja
1. Menggunakan kunci determinasi
1) Siapkan spesimen yang akan dideterminasi
2) Siapkan buku Identifikasi Flora untuk
Sekolah di Indonesia (Steenis, 1992) atau
alternatif referensi lainnya
3) Lakukan identifikasi spesimen jenis yang
anda siapkan sampai didapatkan nama ilmiah
dalam buku identifikasi tersebut
4) Lakukan setahap demi setahap dengan
menggunakan kunci parallel yang tersedia
5) Tulis kunci determinasi hasil saudara
mengidentifikasi jenis tersebut
Contoh: kunci identifikasi yang didapat dari
referensi
Pada pengamatan Bunga Kenop, kunci determinasi yang didapatkan menurut
Van Steenis (2003) adalah sebagai berikut :

1b – 2b – 3b – 4b – 6b – 7b – 9b – 10b – 11b – 12b – 13b – 14a – 15a ( Golongan


8. Tanaman dengan Daun Tunggal dan Tersebar) – 109b – 119b – 120b –
128b – 129b – 135b – 136b – 139b – 140b – 142b – 143b – 146a – 147a – 148b –
149a ( Fam 41. Amaranthaceae ) – 1a – 2a – 3b – 2. Gomphrena –
( Gomphrena globosa L. )
Cara Kerja
2. Menyusun Kunci identifikasi buatan
1) Buat kelompok yang beranggotakan 10
mahasiswa dengan masing-masing
mahasiswa menyiapkan satu spesimen.
2) Diskusikan untuk membuat kunci
determinasi dari 10 spesimen dari kelompok
tersebut.
3) Tulis hasil membuat kunci identifikasi buatan
secara sederhana dari kelompok saudara
Contoh: Kunci Identifikasi Buatan
1a.Tumbuhan monokotil……………………………………..……2
1b.Tumbuhan dikotil…….…………………………….………......3
2a. Memiliki umbi………………………..…… Bawang-bawangan
2b. Tidak memiliki umbi …………………….…….. Bunga Tasbih
3a. Batang berkayu…………………………………………..…...4
3b. Batang tidak berkayu………………………….……………...6
4a. Bunga tunggal………………………………..Terong-terongan
4b. Bunga majemuk…………………………………………........5
5a. Batang berduri…..……………..………………...Dadap Merah
5b. Batang tidak berduri……………………………………Pagoda
6a. Tidak berbuah……………………….……….....…................7
6b. Berbuah ………….……………….………………..………….8
7a. Daun berbentuk roset………………..……………Adam Hawa
7b. Daun tidak berbentuk roset ……………….......Kumis Kucing
8a. Batang berwarna hijau keunguan......………..… ……….…9
8b. Batang berwarna hijau …………………………………..…10
9a. Tepi daun rata………..…………………………..Bunga Kenop
9b. Tepi daun tidak rata…....………………………..……Ciplukan
10a. Bunga berwarna putih……………………………….…Kitolot
10b. Permukaan daun tidak kasar………...……………….Kenikir
Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Dalam
Membuat Kunci Identifikasi Buatan
Pisahkan bahan-bahan menjadi 2 golongan yang mempunyai sifat-sifat yang jelas berbeda.
Misal: tumbuhan monokotil >< tumbuhan dikotil
tumbuhan berbunga >< tumbuhan tidak berbunga

Pilihlah sifat-sifat yang berlawanan, yang satu menggambarkan sifat-sifat yang definitif, sedang yang lain
tak perlu definitif (dapat dipecah lagi).
Misal: tumbuhan berbunga dapat dipecah lagi menjadi:
- bunga tunggal
- bunga majemuk
bunga dapat dipecah lagi menjadi:
- bunga jantan
- bunga betina

Pokok dalam kedua bait dari satu kuplet harus sama, misal:
7a. Daun berbentuk roset………………..……………Adam Hawa
7b. Daun tidak berbentuk roset ……………….......Kumis Kucing
8a. Batang berwarna hijau keunguan......………..… ……….…9
8b. Batang berwarna hijau …………………………………..…10
Hindarkan penggunaan keterangan yang “overlapping” atau keterangan yang bersifat perbandingan.

Misal :
1.a. Bunga majemuk tandan, pedicellus 4-6 cm.
1.b. Bunga majemuk tandan atau bulir, pedicellus 6-10 cm X
Pada contoh diatas terdapat overlapping yakni pada 1.b : tandan 6 cm.
Ini berarti jika kita mendapat suatu bahan yang dideterminasi dengan inflorescentia bentuk
tandan dan ukuran 6 cm maka tak diketahui apakah masuk 1.a atau 1.b.

1. a. Inflorescentia dengan pedunculus panjang, daun sangat lebar.


1. b. Inflorescentia dengan pedunculus pendek, daun lebih sempit.
Pada contoh ini kita tidak tahu batas-batas panjang dan pendeknya berapa.
Juga keterangan 1.b: lebih sempit, berarti harus membandingkan terhadap yang lain.

Gunakan sedapat mungkin sifat-sifat makroskopis dalam memisahkan taksa-taksa.

Anda mungkin juga menyukai