Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM PERLINDUNGAN HUTAN

Disusun oleh :
Nama : Rizal Khasan
NIM : 17/19157/SKR
Jurusan : Kehutanan
Acara 2 : Pengenalan Tubuh Serangga II
Co. Ass : Nurul Halimah, S.Hut

FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2020
ACARA II
PENGENALAN TUBUH SERANGGA II

A. TUJUAN
1. Mempelajari struktur umum tubuh serangga
2. Mengenal morfologi hama pada tanaman hutan
3. Dapat membedakan hama pada suatu ordo dengan hama pada ordo yang lain
B. TEMPAT DAN TANGGAL
 Tempat : Daring
 Tanggal : 26 Januari 2021
C. Alat dan Bahan
1. Alat :
a. Alat Tulis
b. Preparat
2. Bahan :
a. Ordo Homoptera (Wereng Hijau)
b. Ordo Hemiptera (Walang Sangit)
c. Ordo Coleoptera (Kumbang Kelapa)
d. Ordo Isoptera (Rayap)
e. Ordo Odonata (Capung)
D. DASAR TEORI
Insecta atau serangga merupakan hewan yang jumlahnya paling dominan diantara
spesies lain dalam filum Arthropoda. Oleh karena itu serangga dimasukkan dalam
kelompok hewan yang lebih besar dalam filum Arthropoda atau binatang beruas
Kebanyakan serangga memiliki ukuran yang relatif kecil, sehingga memungkinkan
serangga hidup ditempat-tempat yang tidak dapat ditempati oleh hewan-hewan yang
lebih besar. Beberapa jenis serangga memiliki sayap yang memungkinkan mereka dapat
menyebar dengan luas serta menghindari predator. Serangga memiliki kemampuan yang
tinggi dalam berkembang biak dan menghasilkan keturunan yang banyak, serta memiliki
siklus hidup yang pendek.
Selain itu sebagian besar serangga melakukan metamorphosis, sehingga masing-
masing fase hidupnya dapat hidup pada relung yang berbeda. Serangga termasuk
kedalam filum Arthopoda (arthos = sendi; podos = tungkai) mencakup semua jenis
hewan dengan tungkai yang berbuku-buku. Insecta berasal dari bahasa Latin, Insectum
yang berarti terpotong menjadi bagian-bagian yang dikenal dengan serangga. Ukuran
tubuh serangga yang beragam, yaitu dengan panjang 2-40 mm. Serangga ada yang
berukuran mikroskopis dan ada juga yang memiliki ukuran panjang sekitar 260 mm.
Klasifikasi serangga dibedakan menjadi berberapa jenis sesuai dengan ciri-ciri yang
dimiliki. Terdapat kurang lebiha sekitar 900.000 spesies anggota Insecta yang
teridentifikasi. Dengan berdasarkan ada atau juga tidaknya sayap, Insecta tersebut dibagi
dalam beberapa subkelas, antara lain ialah Apterygota serta Ptergota. Apterygota ialah
kelompok serangga yang tidak mempunyai sayap, sedikit atau juga tidak mengalami
metamorfosis, mempunyai appendage pada bagian ventral abdomen, serta umumnya
mempunyai ukuran yang kurang dari 5 mm.
Apterygota hidup pada tempat lembab yang mengandung humus atau juga sampah
organik, dan terdapat juga yang memakan buku atau juga pakaian. Dapat membedakan
hama pada suatu ordo dengan hama pada ordo yang lain . membedakan hama pada suatu
ordo dengan hama pada ordo yang lain
E. CARA KERJA
1. Menggambar tubuh serangga belalang dari arah lateral. Perhatikan tubuh yang
beruas–ruas, yang terdiri atas bagian kepala (caput), thorax, dan abdomen.
2. Menganalisa bagian kepala, berupa alat - alat atau organ tubuh, yaitu antenna
majemuk, mata tunggal, frons, gena, vertex, occiput, clypeus, alat mulut ( labrum,
mandibulla, maxila dan labium ).
3. Menganalisa bagian dada yang terdiri atas prothorax, mesothorax, dan metathorax.
a. Memperhatikan adanya sepasang kaki pada setiap ruas, jika mempunyai dua
pasang sayap, sayap tersebut berada pada meso dan metathorax.
b. Memperhatikan setiap ruas thorax terdiri atas tiga sklerit, yaitu sebelah dorsal
disebut tergum, sebelah ventral disebut sternum. Dan sebelah lateral disebut
pleuron.
4. Menganalisa bagian kaki, jumlahnya ada 3 pasang, setiap ruas kaki terdiri atas coxa,
trochanter, femur, tibia, dan tarsus ( perhatikan banyaknya ruas yang menyusun tarsus
dan bagaimana susunannya ) serta claw.
5. Menganalisa bagian abdomen, terdiri atas 11 ruas, ruas terakhir hanya terdiri dari alat
tambahan, sehingga kebanyakan jumlah ruas abdomen ada 10 ruas. Sklerit dorsal
disebut tergum, sklerit ventral disebut sternum, dan sklerit lateral disebut pleuron.
F. HASIL PENGAMATAN
1. Ordo Homoptera
a. Gambar

b. Arti : Homo ( Sama )


Pteron (Sayap)
c. Tipe Antenna : Filiform
d. Tipe Mulut : Penghisap dan Penusuk
e. Tipe Larva : Nimfa
f. Tipe Metamorphosis : Tidak Sempurna
g. Fase Metamorphosis : Telur – Nimfa – Imago
h. Tipe Pupa :–
i. Arti Penting : Vektor Penyakit dan Hama
j. Kunci Determinasi
1. (a) sayap ada................................................................................2
2. (b) semua sayap bersifat membran..............................................8
8. (a) dengan satu pasang sayap.......................................................9
9. (a) pronotum tidak seperti pada 9(a), kaki belakang tidak begitu membesar
.......................................................................................................10
10. (b) tidak seperti ciri-ciri tersebut pada 10(a)...........................11
11. (a) abdomen dengan alat tambahan caudal yang panjang seperti ekor,
mulut vestigial...............................................................................12
12. (a) antenna panjang dan menarik perhatian, abdomen ramping dan
panjang, sayap hanya mempunyai satu vena yang menyerupai garpu, halteres
(sayap belakang yang mengecil) seperti kait; ukuran serangga sangat kecil,
biasanya panjangnya kurng dari 5
mm ..............................................................................Homoptera
k. Contoh : Wereng Hijau (Nephotettix virescens)
l. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Homoptera
Famili : Cicadellidae
Genus : Nephottetix
Spesies : Dissosteira virescens

2. Ordo Hemiptera
a. Gambar

b. Arti : Hemi (Setengah)


Pteron (Sayap)
c. Tipe Antenna : Moniliform
d. Tipe Mulut : Penusuk dan Penghisap
e. Tipe larva : Nimfa
f. Tipe metamorphosis : Tidak Sempurna
g. Fase metamorphosis : Telur – Nimfa – Imago
h. Tipe pupa :–
i. Arti Penting : Hama dan Vektor Patogen
j. Kunci determinasi
1. (a) sayap ada.............................................................................2
2. (a) sayap depan dengan tekstur seperti mika/kulit atau tanduk terutama
pada pangkal sayap, sayap belakang bila ada bersifat membran..3
3. (b) ciri-ciri tidak seperti pada 3(a)............................................4
4. (a) alat mulut tipe penghisap dengan bentuk paruh (“beak”) panjang
biasanya beruas-ruas.....................................................................5
5. (a) paruh muncul dari bagian depan kepala, tekstur pangkal sayap depan
(kira-kira 2/3 bagian sayap) seperti mika atau kulit, ujung sayap (1/3
bagian) bersifat membran, ujung sayap saling tumpang tindih
(“overlapping”) apabila serangga sedang hinggap.......Hemiptera
k. Contoh : Walang Sangit (Leptocorisa oratorius)
l. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hempitera
Famili : Alydidae
Genus : Leptocorisa
Spesies : Leptocorisa acuta

3. Ordo Coleoptera
a. Gambar

b. Arti : Coleo (Sarung Pedang)


Pteron (Sayap)
c. Tipe Antenna : Flabellate/Flabelliform
d. Tipe Mulut : Penggigit/Pengunyah
e. Tipe Larva : Apodus
f. Tipe Metamorphosis : Sempurna
g. Fase Metamorphosis : Telur – Larva – Pupa – Imago
h. Tipe Pupa : Eksarat
i. Arti Penting : Hama dan Predator
j. Kunci determinasi
1. (a) sayap ada.............................................................................2
2. (a) sayap depan denga tekstur seperti mika/kulit atau tanduk terutama
pada pangkal sayap, sayap belakang bila ada beifat membran.....3
3. (b) ciri-ciri tidak seperti pada 3(a)............................................4
4. (b) alat mulut tipe pengunyah, mempunyai mandibel..............6
6. (b) abdomen tidak seperti pada 6(a) atai apabila ada cerci, sayap
menutupi sebagian perutnya, jumlah tarsi bervariasi...................7
7. (a) sayap depan keras seperti tanduk tanpa vena, kedua sayap depan
biasanya bertemu satu sama lain membentuk sebuah garis lurus kebawah
pada tengah-tengah punggung, sayap belakang bersifat membran,
berbentuk sempit dan biasanya lebih panjang dari sayap depan dengan
hanya beberapa vena sayap, antenna 11 ruas atau lebih Coleoptera
k. Contoh : Kumbang Kelapa (Rhynchophorus
bilineatus) 
l. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Coleoptera
Famili : Curculionidae
Genus : Rhynchophorus
Spesies : Rhynchophorus bilineatus 

4. Ordo Isoptera
a. Gambar

b. Arti : Iso (Sama)


Pteron (Sayap)
c. Tipe Antenna : Moniliform
d. Tipe Mulut : Pengigit
e. Tipe Larva : Nimfa
f. Tipe Metamorphosis : Tidak Sempurna
g. Fase Metamorphosis : Telur – Nimfa – Imago
h. Tipe Pupa :–
i. Arti Penting : Hama
j. Kunci determinasi
1.(a) sayap ada..............................................................................2
2.(a) semua sayap bersifat membran............................................8
8.(b) dengan 2 pasang sayap.......................................................14
14.(b) sayap tidak seperti pada 14 (a).........................................15
15.(b) sayap tidak seperti pada 15 (a), sayap sedikit seperti garis; tarsi lebih
dari 2 ruas...................................................................................16
16.(b) sayap dan abdomen tidak seperti pada 16 (a)..................17
17.(b) tarsi dengan 4 ruas atau kurang........................................21
21.(b) ciri-ciri seperti tersebut pada 21(a), antenna panjang dan ramping
....................................................................................................22
22.(a) sayap depan dan belakang hampir sama dalam ukuran, bentuk dan
susunan venanya,; cerci kecil atau tidak ada, tarsi 4 ruas.Isoptera
k. Contoh : Rayap (Apis mellifera)
l. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Isoptera
Famili : Rhinotermitidae
Genus : Coptotermes
Spesies : Coptotermes havilandi Holmgren

5. Ordo Odonata
a. Gambar
b. Arti : Odonata (Bergigi)
: Pteron (Sayap)
c. Tipe antenna : Setaceous
d. Tipe Mulut : Penggigit dan Pengunyah
e. Tipe Larva :–
f. Tipe Metamorfosis : Tidak sempurna
g. Fase Metamorfosis : Telur – Nimfa – Imago
h. Tipe Pupa :–
i. Arti Penting : Predator
j. Kunci Determinasi :
1. (a) sayap ada............................................................................2
2. (b) semua sayap bersifat membran..........................................8
8. (b) dengan 2 pasang sayap.....................................................14
14. (b) sayap tidak seperti pada 14 (a).......................................15
15. (b) sayap tidak seperti pada 15 (a), sayap sedikit seperti garis; tarsi
lebih dari 2 ruas..........................................................................16
16. (b) sayap dan abdomen tidak seperti pada 16 (a).................17
17. (b) tarsi dengan 4 ruas atau kurang......................................21
21. (a) sayap belakang sama panjang dan sama bentuknya dengan sayap
depan, sayap dengan banyak vena dan sel, bagian pangkal agak melebar;
antenna pendaek seperti bulu keras, abdomen panjang dan ramping, tarsi 3
ruas..................................................................................Odonata
k. Contoh : Capung (Orthetrum sabina)
l. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Odonata
Famili : Libellulidae
Genus : Orthetrum
Spesies : Orthetrum sabina
G. PEMBAHASAN
Pada praktikum acara 2 mengenal tubuh serangga ialah dengan Mempelajari struktur
umum tubuh serangga, Mengenal morfologi hama pada tanaman hutan, Dapat
membedakan hama pada suatu ordo dengan hama pada ordo yang lain. Dalam
mempelajari struktur tubuh serangga yang perlu diketahui dan dipelajari ialah dengan
memperhatikan ordo serangga, jenis serangga, klarifikasi serangga serta determinasi
serangga. Macam macam ordo serangga yaitu Ordo Homoptera (Wereng Hijau), Ordo
Hemiptera (Walang Sangit), Ordo Coleoptera (Kumbang Kelapa), Ordo Isoptera (Rayap)
Ordo Odonata (Capung). Ordo Homoptera artinya "sama" dan pteron berarti "sayap".
Serangga golongan ini mempunyai sayap depan berstruktur sama, yaitu seperti selaput
(membran). Sebagian dari serangga ini mempunyai dua bentuk, yaitu serangga bersayap
dan tidak bersayap. Misalnya, kutu daun (Aphis sp.), sejak menetas sampai dewasa tidak
bersayap. Namun, bila populasinya tinggi sebagian serangga tadi membentuk sayap untuk
memudahkan pindah dari satu tempat ke tempat lain.
Ordo Hemiptera berarti "setengah" dan pteron artinya "sayap". Golongan serangga
yang termasuk ke dalam ordo ini memiliki sayap depan yang mengalami modifikasi
sebagai "hemelitron", yaitu setengah bagian di daerah pangkal menebal, sedangkan
sisanya berstruktur seperti selaput, dan sayap belakang mirip selaput tipis (membran).
Ordo Coleoptera berasal dari kata coleos atau "seludang" dan pteron atau "sayap".
Serangga golongan ini memiliki sayap depan yang mengalami modifikasi, yaitu mengeras
dan tebal seperti seludang. Sayap depan atau seludang ini berfungsi untuk menutupi sayap
belakang dan bagian tubuhnya. Sayap depan yang bersifat demikian disebut "elitron",
sedangkan sayap belakang strukturnya tipis seperti selaput. Pada saat terbang kedua sayap
depan tidak berfungsi, namun waktu istirahat sayap belakang dilipat di bawah sayap.
depan. Perkembangan hidup serangga ordo Coleoptera adalah "holometabola" (telur -
larva - pupa - imago).
Ordo Isoptera Isoptera berasal dari kata iso (sama) dan ptera ( sayap) . Serangga ini
berukuran kecil, bertubuh lunak dan biasanya berwarna coklat pucat. Antenna pendek dan
berbentuk seperti benang atau seperti rangkaian manic. Sersi biasanya pendek. Serangga
dewasa ada yang bersayap dan ada yang tidak bersayap. Jika bersayap, maka jumlahnya
dua pasang, bentuk bentuk memanjang. Ukuran serta bentuk sayap sama. Pada saat
istirahat sayap diletakkan Mendatar Di Atas Tubuh. Ordo Odonata
Odonata adalah ordo dari serangga karnivora, meliputi capung (Anisoptera/Epiprocta)
dan capung jarum (Zygoptera). Kata capung juga kadang-kadang digunakan untuk
merujuk kepada semua Odonata, tetapi nama odonate adalah kata serapan bahasa
Inggris yang lebih benar untuk kelompok secara keseluruhan. Penggemar Odonata
menghindari ambiguitas dengan menggunakan capung sejati, atau hanya Anisopteran.
Morfologi pada tanaman hutan Hama adalah semua binatang yang menimbulkan
kerugian pada pohon hutan dan hasil hutan seperti serangga, bajing, tikus, babi, rusa dan
lain-lain. Tetapi kenyataan di lapangan hama yang potensial dan eksplosif menimbulkan
kerugian adalah dari golongan serangga. Sehingga masyarakat umumnya mengidentikan
hama sama dengan serangga. Penyakit adalah adanya kerusakan proses fisiologis yang
disebabkan oleh suatu tekanan/gangguan yang terus menerus dari penyebab utama (biotik
/abiotik) yang mengakibatkan aktivitas sel/jaringan menjadi abnormal, yang digambarkan
dalam bentuk patologi yang khas yang disebut gejala/tanda. Gejala/tanda inilah yang
memberikan petunjuk apakah pohon di dalam hutan sehat atau sakit. Ada empat faktor
utama yang memungkinkan hama dan penyakit dapat berkembang dengan baik, yaitu
adanya tanaman inang (tanaman hutan) yang rentan dalam jumlah cukup,
H. KESIMPULAN
Dari praktikum Perlindungan Hutan acara II : Pengenalan Tubuh Serangga II yang
telah dilaksanakan, praktikan dapat menyimpulkan bahwa :
1. Mempelajari struktur umum tubuh serangga dengan Klasifikasi serangga dibedakan
menjadi berberapa jenis sesuai dengan ciri-ciri yang dimiliki seperti Ordo Homoptera
(Wereng Hijau), Ordo Hemiptera (Walang Sangit), Ordo Coleoptera (Kumbang
Kelapa), Ordo Isoptera (Rayap) dan Ordo Odonata (Capung).
2. Mengenal morfologi hama pada tanaman hutan adalah dengan mengetahui jenis hama
yang merusak pada jenis tanaman hutan yakni Hama adalah semua binatang yang
menimbulkan kerugian pada pohon hutan dan hasil hutan seperti serangga, bajing, tikus,
babi, rusa dan lain-lain.
3. Dapat membedakan hama pada suatu ordo dengan mengetahui jenis hama pada ordo
yang lain dengan mengetahui jenis ordo serta klarifikasi pada ordo.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2020. Mengenal Ordo Serangga Hama Dikutip dalam https://mplk.polita


nikoe.ac.id/index.php/program-studi/38-manajemen-pertanian-lahan-kerin
g/topik-kuliah-praktek/perlindungan-tanaman/130. Diakses pada tanggal
29 Januari 2021 pada pukul 23:06 WIB
Anonim. 2017 Capung Dikutip dalam kehati.jogjaprov.co.id. Diakses pada tanggal 31 Januari
2020 pada pukul 21:00
Anonim. 2020 Mengenal ordo serangan hama homoptera. Dikutip dalam
mplk.politanikoc.ac.id. Diakses pada tanggal 31 Januari 2020 pada pukul 16:00 WIB
Pratama, Zulian. 2013. MAKALAH ORDO ISOPTERA (RAYAP TANAH) ENTOM
OLOGI dalam http://prachzpratama2.blogspot.com/2013/04/makalah-ordo-
isoptera-rayap-tanah-dan.html. Diakses pada 30 Januari 2021 pada pukul 22
:59 WIB.
Setiawan, Parta. 2020. Ciri Insecta (Serangga) dan Klasifikasinya dalam https://w
ww.gurupendidikan.co.id/insecta-serangga. Diakses pada tanggal 29 Janua
ri 2021 pada pukul 23:01 WIB
Vannisa. 2020. Metamorfosis dalam https://perpustakaan.id/metamorphosis. Diaks
Es pada tanggal 30 Januari 2021 pada pukul 23:10 WIB

Yogyakarta, 2 Februari 2021

Mengetahui,
Co. Ass Praktikan

(Nurul Halimah, S.Hut ) ( Rizal Khasan )

Anda mungkin juga menyukai