Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU HAMA TANAMAN

ACARA 1

MORFOLOGI, ANATOMI, DAN BIOLOGI HAMA

Disusun Oleh :

Nama : Desy Elyana Nur’aini

NPM : 1510401042

Kelompok : B.1.2

Asisten : Novia Wahyu Purwandari

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TIDAR

2017
ACARA 1

MORFOLOGI, ANATOMI, DAN BIOLOGI HAMA

I. TUJUAN
1. Mengenal bentuk umum dan cirri-ciri filum binatang yang berperan sebagai
hama.
2. Mengenal morfologi serangga.
3. Mengenal tipe alat mulut serangga.
4. Mengenal tipe metamorphosis serangga.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Hama merupakan binatang yang merusak tanaman dan umumnya merugikan manusia
dari segi ekonomi. Hama merupakan binatang pengganggu. Bila tanaman yang diganggu,
maka dinamakan hama tanaman. Bagian tanaman yang diganggu tidak hanya satu bagian
melainkan dapat seluruh bagian. Kerugian yang ditimbulkan oleh hama mempunyai kisaran
yang besar. Kerugian tersebut dihubungkan dengan nilai ekonomi karena apabila tidak terjadi
penurunan nilai ekonomi, manusia tidak akan memperhatikannya (Tim Penulis PS, 1992).
Arthropoda berasal dari bahasa Yunani yaitu arthro berarti “ruas” dan podos yang
berarti “kaki”. Jadi, arthropoda berarti hewan yang kakinya beruas-ruas. Organisme yang
tergolong filum arthropoda memiliki kaki yang berbuku-buku. Hewan ini memiliki jumlah
spesies yang saat ini telah diketahui sekitar 900.000 spesies (Tabin, 2010).
Karakteristik utamanya ialah memiliki tubuh beruas-ruas dengan sepasang kaki
disetiap ruas tubuhnya (Gracemetarini.A, 2003). Bentuk tubuh arthropoda adalah simetri
bilateral dan memiliki rangka luar berkitin yang mengelupas dan diperbaharui secara
periodik. Arthropoda memiliki sistem peredaran darah terbuka dengan pembuluh darah
berbentuk tabung yang terletak di sebelah dorsal saluran pencernaan dengan lubang-lubang
lateral di daerah abdomen (Boror. J.B , 1996).
Arthropoda terbagi menjadi 3 sub phylum yaitu Trilobita, Mandibulata dan
Chelicerata. Sub phylum Trilobita telah punah dan tinggal sisa-sisanya (fossil). Sub phylum
Mandibulata terbagi menjadi beberapa klas, salah satu diantaranya adalah klas insekta
(hexapoda), Chelicerata juga terbagi dalam beberapa klas termasuk Arachnida di dalamnya
(Lilies, S Christina, 1991).
Pada kelas insekta mempunyai ciri-ciri khusus diantaranya tubuh terbagi menjadi 3
bagian yaitu kepala-thoraks-abdomen, mempunyai sepasang antenna, kaki 3 pasang, sayap 1-
2 pasang dan alat mulut terdiri atas 1 pasang mandibula (rahang), 1 pasang maxilla (letak
dibelakang rahang), labium (bibir), dan hypopharinx (lidah). Kelas insekta dibedakan
menjadi 2 subklas yaitu Apterygota dan Pterygota. Subklas Pterygota terdiri dari beberapa
ordo, diantaranya yaitu Odonata, Orthoptera, Isoptera, Homoptera, Hemiptera, Thysanoptera,
Diptera, Lepidoptera, Coleoptera, dan Hymenoptera (Lilies, S Christina, 1991).
Tikus merupakan hewan mamalia yang paling umum digunakan sebagai hewan
percobaan pada laboratorium, dikarenakan banyak keunggulan yang dimiliki oleh tikus
sebagai hewan percobaan, yaitu memiliki kesamaan fisiologis dengan manusia, siklus hidup
yang relatif pendek, jumlah anak per kelahiran banyak, variasi sifat-sifatnya tinggi dan
mudah dalam penanganan (Moriwaki et al., 1994).
Serangga biasanya mampu menggigit dan mengunyah makanannya. Tipe mulut
penghisap memiliki bagian-bagian dengan bentuk seperti proboscis yang memanjang atau
paruh dan melalui alat itu makanan cair dihisap. Tipe mulut penggigit dilengkapi dengan
rahang atas dan bawah yang sangat kuat. Tipe mulut penusuk-pengisap mempunyai rahang
yang panjang dan runcing. Mulut pengisap dilengkapi dengan alat untuk menjilat (Jumar,
2000).
Ada beberapa cara perubahan bentuk (metamorfosis) dalam perkembangan serangga
sejak menetas sampai dewasa, mulai dari sederhana sampai yang komplek.
1. Perkembangan tanpa metamorfosa (Ametabola) yaitu ordo Thysanura dan
Collembola.
2. Perkembangan dengan metamorfosa sederhana dan bertahap (Heterometabola).
Yaitu ordo Orthoptera, Isoptera, Mallophaga, Thysanoptera, Homoptera,
Hemiptera dan Anoplera.
3. Perkembangan dengan metamorfosa sempurna (Pracaya, 1991).
Metamorfosa sederhana (Paurometabola) dengan perkembangan melalui tiga stadia
yaitu telur, nimfa, dan dewasa (imago). Bentuk nimfa dan dewasa terutama dibedakan pada
bentuk dan ukuran sayap serta ukuran tubuhnya (Bailey, 2004).
III. METODE PRAKTIKUM
Praktikum acara 1 yaitu Morfologi, Anantomi dan Biologi serta Teknik Koleksi
Serangga dilaksanakan pada tanggal 25 April 2017 pukul 17.15-19.30 bertempat di ruang
P2.02 Fakultas Pertanian Universitas Tidar. Bahan-bahan yang digunakan yaitu berbagai
specimen Filum Chordata dan Filum Arthropoda. Sedangkan alat-alat yang digunakan yaitu
pinset, lup (kaca pembesar) dan alat tulis.
Cara kerja yang dilakukan yang pertama yaitu menggambar specimen dengan lengkap
dan jelas, menuliskan bagian-bagian specimen tersebut, kemudian menentukan Filum,
Genus, Spesies, tipe alat mulut dan tipe metamorfosis dari specimen-specimen yang
digambar tersebut.
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
1. Capung

Sumber: bugguide.net

Klasifikasi Tipe alat mulut Metamorfosis Keterangan


Filum:Arthropoda Penggigit pengunyah Metamorfosis Sayap 2 pasang;
Ordo: Odonata sederhana kaki 3 pasang;
Spesies: Anisoptera (Paurometabola) tubuh di bagi menjadi
thoraks, caput, dan
abdomen.

2. Kupu-kupu

Sumber: bugguide.net

Klasifikasi Tipe alat mulut Metamorfosis Keterangan


Filum: Arthropoda Penghisap Metamorfosis 2 pasang sayap; kaki 3
Ordo: Lepidotera sempurna pasang; tubuh dibagi
Spesies: Hypolimnas menjadi thoraks dan
bolina abdomen; antena 1
pasang.
3. Lebah

Sumber: bugguide.net

Klasifikasi Tipe alat mulut Metamorfosis Keterangan


Filum : Arthropoda Pencucuk Metamorfosis 2 pasang sayap,
Ordo : Hymenoptera pengisap sempurna kaki 3 pasang,
Spesies : Trigona sp (Holometabola) tubuh dibagi menjadi
thoraks dan abdomen,
antena 1 pasang.

4. Kumbang Kelapa

Sumber: bugguide.net

Klasifikas Tipe alat mulut Metamorfosis Keterangan


Filum: Arthropoda Penggigit Metamorfosis 2 pasang sayap, kaki 3
Ordo : Coleopter pengunyah sempurna pasang, tubuh dibagi
Spesies: Oryctes menjadi thoraks dan
rhinoceros abdomen.
5. Kumbang kayu

Sumber: bugguide.net

Klasifikasi Tipe alat mulut Metamorfosis Keterangan


Filum: Metamorfosis
Ordo:
Spesies:

6. Ngengat

Sumber: bugguide.net

Klasifikasi Tipe alat mulut Metamorfosis Keterangan


Filum: Arthropoda Penghisap Metamorfosis 2 pasang sayap, kaki 3
Ordo: Lepidotera sempurna pasang, tubuh dibagi
Spesies: Attacus atlas menjadi thoraks dan
abdomen, antena 1 pasang.
7. Tawon Kertas

Sumber: bugguide.net
Tipe alat mulut Metamorfosis Keterangan
Klasifikasi
Filum: Arthropoda Penghisap Metamorfosis 2 pasang sayap, kaki 3
Ordo: Hymenoptera sempurna pasang, tubuh dibagi
Spesies: Vespula menjadi thoraks dan
vulgaris abdomen, antena 1 pasang.

8. Tawon Kayu

Sumber: bugguide.net

Klasifikasi Tipe alat mulut Metamorfosis Keterangan


Filum :Arthropoda Pencucuk Metamorfosis 2 pasang sayap, kaki 3 pasang,
Ordo: Hymenoptera pengisap sempurna tubuh dibagi menjadi thoraks
Spesies : (Holometabola) dan abdomen, antena 1 pasang.
9. Belalang Kayu

Sumber: bugguide.net

Klasifikasi Tipe alat mulut Metamorfosis Keterangan


Filum: Arthropoda Pengunyah Metamorfosis 3 pasang kaki, 2 pasang
Ordo: Orthoptera sederhana sayap, baian tubuh terdiri dari
Spesies: Valanga toraks, caput dan abdomen, 1
nigricornis pasang antenna.

10. Walang Sangit

Sumber: bugguide.net
Klasifikasi Tipe alat mulut Metamorfosis Keterangan
Filum: Arthropoda Pengunyah Metamorfosis 2 pasang sayap, kaki 3
Ordo: Hemiptera sederhana pasang, tubuh dibagi
Spesies: Leptocorixa menjadi thoraks dan
acuta abdomen, antena 1 pasang.
11. Wereng Cokelat

Sumber: bugguide.net

Klasifikasi Tipe alat mulut Metamorfosis Keterangan


Filum: Arthropoda Penggigit pengunyah Metamorfosis 2 pasang sayap, 3
Ordo: Hemiptera sederhana pasang kaki, tubuh
Spesies: Nilaparvata terdiri dari abdomen
lugens dan kepala, antena satu
pasang.

12. Kepik Kancing Emas

Sumber: bugguide.net

Klasifikasi Tipe alat mulut Metamorfosis Keterangan


Filum:Arthropoda Penghisap Metamorfosis 2 pasang kaki, tubuh
Ordo: Hemiptera sederhana(hemimetab terdiri dari toraks, caput
Spesies:Riptortus sp ola) dan abdomen, antena 1
pasang.
13. Tonggeret

Sumber : bugguide.net

Tipe alat mulut Metamorfosis Keterangan


Klasifikasi
Filum: Arthropoda Pencucuk pengisap Metamorphosis 2 pasang kaki, 1 pasang
Ordo: Hemiptera
sederhana sayap.
Spesies: Tibicen
linnei

14. Uret

Sumber: bugguide.net

Klasifikasi Tipe alat mulut Metamorfosis Keterangan


Filum: Arthropoda Penghisap Hemimetabola 2 pasang sayap, 4
Ordo : Hemiptera pasang kaki, tubuh
Spesies : Lepidiota terdiri dari caput,
stigma toraks dan abdomen, 1
pasang antena.
15. Ulat Tanah

Sumber: bugguide.net

Klasifikasi Tipe alat mulut Metamorfosis Keterangan


Filum:Arthropoda Penggigit Metamorfosis
Ordo: Lepidoptera pengunyah sempurna
Spesies: Agrotis
ipsilon

16. Ulat Grayak


17. Kepompong Kumbang Tanduk

Sumber: bugguide.net

Klasifikas Tipe alat mulut Metamorfosis Keterangan


Filum: Arthropoda Penggigit Metamorfosis
Ordo : Coleopter pengunyah sempurna
Spesies: Oryctes
rhinoceros

18. Anggang-Anggang

Sumber: bugguide.net

Klasifikasi Tipe alat mulut Metamorfosis Keterangan


Filum:Arthropoda penghisap Metamorfosis sederhana 2 pasang kaki, antena
Ordo: hemiptera (hemimetabola) 1 pasang, tubuh terdiri
Spesies: lymnogenus dari caput, toraks, dan
sp abdomen.
19. Lalat Buah

Sumber: bugguide.net

Klasifikasi Tipe alat mulut Metamorfosis Keterangan


Filum : Arthropoda Metamorphosis 3 pasang kaki, satu
Ordo : Diptera sempurna pasang antena.
Spesies : Drosophila
melanogaster

20. Kepinding

Sumber: bugguide.net

Klasifikasi Tipe alat mulut Metamorfosis Keterangan


Filum:Arthropoda Penggigit pengunyah 3 pasang kaki, satu
Ordo:Hemiptera pasang antena.
Spesies: Palomena
prasina
21. Tawon Parasit

Sumber: bugguide.net

Klasifikas Tipe alat mulut Metamorfosis Keterangan


Filum: Arthropoda Metamorfosis Sayap dua pasang, 1
Ordo : Hymenoptera sempurna pasang antena.
Spesies:

22. Tikus

Sumber: bugguide.net

Klasifikasi Tipe alat mulut Metamorfosis Keterangan

Filum: Chordata Penggigit Vivipar Kaki 2 pasang, panjang


Genus : Rattus pengunyah ekor hampir sama
Spesies: Rattus dengan panjang tubuh.
argentiventer
23. Kumbang tebu

Sumber: bugguide.net

Klasifikasi Tipe alat mulut Metamorfosis Keterangan


Filum: Arthropoda Penggigit Metamorfosis 3 pasang kaki, 1 pasang
Ordo:Coleptera pengunyah sempurna antena
Spesies:

24. Tawon

Sumber: bugguide.net

Klasifikasi Tipe alat mulut Metamorfosis Keterangan


Filum : Arthropoda Pencucuk Metamorfosis 2 pasang sayap, kaki 3
Ordo : Hymenoptera pengisap sempurna pasang, tubuh dibagi
Spesies : Vespula (Holometabola) menjadi thoraks dan
vulgaris abdomen, antena 1
pasang.
V. KESIMPULAN

Hama merupakan binatang yang merusak tanaman dan umumnya merugikan manusia
dari segi ekonomi. Hama merupakan binatang pengganggu. Bila tanaman yang diganggu,
maka dinamakan hama tanaman. Bagian tanaman yang diganggu tidak hanya satu bagian
melainkan dapat seluruh bagian. Kerugian yang ditimbulkan oleh hama mempunyai kisaran
yang besar. Binatang yang berperan sebagai hama berasal dari berbagai filum, misalnya
seperti filum Chordata, Nemathelminthes, Gastropoda, dan Arthropoda.
Pada kelas insecta mempunyai cirri-ciri umum yaitu kakinya beruas-ruas, tidak
mempunyai tulang belakang, tubuh terdiri dari tiga bagian yaitu caput (kepala), toraks (dada),
dan abdomen (perut). Selain itu pada kelas insecta, memiliki 3 tipe metamorphosis yaitu
ametamorfosis (tidak mengalami metamorfosis), metamorphosis sederhana (hemimetabola)
dan metamodfosis sempurna (holometabola). Tipe mulut dari insecta ada 5 macam yaitu
penggigit pengunyah (misalnya Ordo Ododata, Coleoptera dan Lepidoptera), pencucuk
pengisap (misalnya Ordo Hemiptera, Homoptera, dan Thysanoptera), pengisap (misalnya
Ordo Lepidoptera dewasa), penjilat (misalnya Ordo Diptera), dan penggigit pengisap.
DAFTAR PUSTAKA

Bailey, W. 2004.Grasshopper problems in northeast Missouri.Intregated Pest & Crop


Management Newsletter.University of Missouri-Colombia.Vol. 14.No. 12. June 12
2004.
Boror. J.B., Triplehorn, N.F., Johnson, Pengenalan Pelajaran Serangga (edisi keenam),
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 1996. h. 132.
Gracemetarini A. “Keanekaragaman Jenis Arthropoda dari Hasil Koleksi Metode Canopy
Knockdown di Hutan Alami Gunung Tangkuban Perahu”, Skripsi, Bandung : ITB, 2003.
h. 05.
Jumar.2000. Entomologi Pertanian. Rineka Cipta. Jakarta.
Lilies, S Christina. 1991. Kunci Determinasi Serangga. Yogyakarta: Kanisius.

Moriwaki, K. 1994. Genetic in Wild Mice. Its Application to Biomedical Research. Karger,
Tokyo. pp. 36-37.
Pracaya.1991. Hama dan Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya. Jakarta.
Tabin, (2010:1). Dikutip oleh : Susilawati Desy, “Keanekaragaman dan Kemelimpahan
Arthropoda Permukaan Tanah Pada Kebun Mentimun (Cucumis sativus L.) yang dirawat
dan tidak dirawat di Desa UPT Sawahan Kecamatan Cerbon Kabupaten Barito Kuala”,
Skripsi, Banjarmasin : STKIP PGRI, 2012. h. 06.
Tim Penulis PS. 1992. Hama Penyakit Sayur dan Palawija. Jakarta: Penebar Swadaya.

Anda mungkin juga menyukai