Anda di halaman 1dari 13

1

Hari/Tanggal : Senin, 06 April 2020 Nama PJP : Ence Darmo Jaya Supena
Nama : Muhammad Sa’duddin Nama Asisten:
NIM : F34190120 1. Willy Kurnianto E44160035
Kelas : Q03.1 2. Yunita Ayudi Irawati E44160013
Kelompok : 6 3. Silviana G84160010

KEANEKARAGAMAN
HEWAN

Metode

1. Pengamatan Nematoda

Googling 5 spesies cacing yang hidup sebagai parasit di dalam tubuh manusia.
Gambar dengan pensil dan beri keterangan bagian-bagian morfologi tubuhnya. Selain
parasit di tubuh manusia dimana sajakah mereka bisa hidup? Buat klasifikasinya (Filum,
Kelas, Ordo, Famili, Genus, dan Spesies).
2

*Tambahan : Sumber ada didalam foto

Klasifikasi :

Cacing perut Cacing kremi Cacing rambut Cacing hati Cacing pita
Filum Nematoda Nematoda Nematoda Trematoda Cestoda
Kelas Secernentea Secernentea Secernentea Secernentea Cyclophylidea
Ordo Ascaridida Oxyurida Spirurida Echinostomide Trichocephalida
Famili Ascarididae Oxyuridae Onchocercidae Fasciolidae Taeniidae
Genus Ascaris Enterobius Wuchereria Fasciola Taenia
Ascaris Enterobius Wuchereria Fasciola Taenia
Spesies lumbricoides vermicularis bancrofti hepatica solium

2. Pengamatan Mollusca

Amati keong (Achatina fulica). Cari hewan ini di halaman rumah, kebun atau habitat
yang lembab. Gambar dengan pinsil morfologi siput saat berjalan dan beri keterangan
bagian- bagiannya. Tentukan arah putaran cangkang, apeks, dan kaki otot. Jika tidak
menemukan di habitatnya cari videonya di youtube. Amati dan gambar dengan pinsil
tubuh cumi-cumi (Loligo sp.), terutama bagian tentakel, lengan, saluran sifon, mantel,
dan fin (sirip). Cari cumi basah ini di pasar. Atau jika tidak, cari gambar atau videonya
dengan google. Jelaskan bagaimana hewan ini bergerak. Apa peran tentakel dan sifon saat
lokomosi? Buat klasifikasinya (Filum, Kelas, Ordo, Famili, Genus, dan Spesies).
3

Sumber : halalcorner.id Sumber : dokumen.tips

Klasifikasi

Keong Cumi - cumi


Filum Mollusca Mollusca
Kelas Gastropoda Cephalopoda
Ordo Pulmonata Teuthoidea
Famili Achanidae Loliginidae
Genus Achatina Loligo
Spesies Achatina fulica Loligo indica

3. Pengamatan Arthropoda

(a) Amati seekor laba-laba disekitar rumah kalian. Gambar dengan pinsil dan
tentukan bagian-bagian tubuhnya : mata, struktur alat mulut, pedipalpi, jumlah tungkai,
spineret. (b) Amati seekor udang basah. Gambar dengan pinsil dan tentukan bagian-bagian
tubuhnya: mata, antena, rostrum, cheliped, kaki jalan, kaki renang, uropod, telson. (c)
Amati seekor belalang, lebah, dan kumbang. Gambar dengan pinsil dan tentukan bagian-
bagian tubuhnya (kepala, toraks, abdomen), struktur alat mulut, jumlah antena, jumlah
dan sifat sayap, jumlah tungkai. Buat klasifikasi dari masing-masing hewan yang diamati
(Filum, Kelas, Ordo, Famili, Genus, dan Spesies). Jika kesulitan mengidentifikasi nama
genus dan spesiesnya, klasifikasinya cukupkan sampai famili. Jika kalian kesulitan
menemukan spesimen hidup atau spesimen basahnya, gunakan gambar atau video dengan
google.
4

Sumber : informasitips.com Sumber : docplayer.info

Sumber : ilmudasar.id Sumber : repository.unpas.ac.id

Sumber : jatikom.com
5

Klasifikasi :

Laba- laba Udang Belalang Lebah Kumbang


Filum Arthropoda Arthropoda Arthropoda Arthropoda Arthropoda
Kelas Arachnida Malacostraca Insecta Insecta Insecta
Ordo Aranae Decapoda Orthoptera Hymenoptera Coleoptera
Famili Araneidae Palaemonidae Acrididae Apidae Scarabaeidae
Genus Araneus Macrobrachium Dissosteira Apis Oryctes
Spesies Araneus Macrobachrium Dissosteira Apis mellifera Oryctes
diedematus rosenbergii carolina rhinoceros

4. Pengamatan Ikan

Amati ikan nila (Oreochromis niloticus) atau mujair (Tilapia mossambica) hidup.
Gambar dengan pinsil dan tentukan bagian-bagian tubuhnya: mulut, mata, operculum,
sisik, sirip (dorsal, pektoral, pelvis, anal, kaudal), garis lateral. Tentukan tipe sirip
caudalnya: homocercal, diphycercal, atau heterocercal. Amati dan gambar sisiknya (cari
gambarnya dengan google). Buat klasifikasinya (Filum, Kelas, Ordo, Famili, Genus, dan
Spesies).

Sumber : ejournal-balitbang.kkp.go.id

Klasifikasi
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Cichiliformes
Famili : Cichilidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis niloticus
6

5. Pengamatan Amphibia dan Reptil

Amati katak (Rana sp.) hidup dan gambar dengan pinsil bagian-bagian tubuhnya:
mata, gigi, nostril, membran thympani, kaki, jari-jari, phalanges. Amati cicak hidup
(Cosymbotus platyurus): dan gambar dengan pinsil bagian-bagian tubuhnya: nostril, kaki,
ekor, dan sisik. Amati dengan teliti struktur telapak kakinya. Bagaimana cicak dapat
merayap di dinding, tanpa jatuh?

Cicak merayap di dinding tanpa terjatuh karena ada rambut – rambut halus pada telapak
kaki cicak. Rambut halus pada telapak kaki cicakdisebut spatulae.

Buat klasifikasi kedua jenis hewan tersebut (Filum, Kelas, Ordo, Famili, Genus, dan
Spesies). Cari hewan hidupnya di sekitar rumah kalian. Jika sulit, cari dengan
mengunakan google.

Sumber : dosenpendidikan.co.id

Sumber : softilmu.com
7

Klasifikasi :

Katak Cicak
Filum Chordata Chordata
Kelas Amphibia Reptilia
Ordo Anura Squamata
Famili Ranidae Gekkonidae
Genus Rana Cosymbotus
Spesies Rana sp. Cosymbotus platyurus

6. Pengamatan Burung

Amati burung merpati hidup atau jenis lainnya. Gambar dengan pinsil dan beri
keterangan bagian-bagian tubuhnya. Amati bentuk paruh, kaki, dan struktur bulu. Pada
bulu sayap, amati struktur rachis, barb, barbule, dan hook (kait). Jika tidak ada spesimen
hidup, gunakan gambar atau video yang ada di dunia maya. Buat klasifikasinya (Filum,
Kelas, Ordo, Famili, Genus, dan Spesies).

Sumber : softilmu.com Sumber : avesinfo.com

Klasifikasi
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Columbiformes
Famili : Columbidae
Genus : Columba
Spesies : Columba livia
8

7. Pengamatan Mamalia

Amati mencit putih (Mus musculus) hidup. Gambar dengan pinsil dan beri keterangan
bagian- bagian tubuhnya. Boleh menggunakan gambar atau video di dunia maya. Buat
klasifikasinya (Filum, Kelas, Ordo, Famili, Genus, dan Spesies).

Sumber : generasibiologi.com

Klasifikasi
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Rodentia
Famili : Muridae
Genus : Mus
Spesies : Mus musculus
9

PERTANYAAN

1. Sebutkan jenis nematode yang hidup di lambung sapi?


2. Jelaskan ciri nematode pada lambung sapi!
3. Apakah arah putaran cangkang keong darat merupakan ciri yang spesifik? Apakah
berbeda dengan putaran cangkang siput air?
4. Jelaskan perbedaan antara jenis-jenis arthropoda yang kalian amati!
5. Apa yang kalian ketahui tentang homocercal, diphycercal, heterocercal!
6. Jelaskan perbedaan antara Amphibia dan Reptil?
7. Apa persamaan amphibia, reptil dan mamalia? Apa fungsi rambut pada mencit putih?

Jawab

1. Nematode yang hidup di lambung sapi yaitu Mecistocirrus sp., dan Haemonchus sp.
Infestasi larva Mecistocirrus sp. terjadi saat sapi menelan rumput. Beberapa larva
menembus ke dalam lubang lambung dan tumbuh menjadi dewasa. Cacing dewasa
menempel pada lapisan lambung (Larasati 2016). Haemonchus sp. merupakan cacing
yang menginfeksi abomasum dan menimbulkan gangguan produksi (Rahayu 2015).

2. Telur Mecistocirrus sp. memiliki bentuk bulat, berukuran sekitar 68-101 mikron,
bagian dalam telur berwarna keunguan dan kulit tipis berwarna kehijauan. Cacing
dewasa betina memiliki “barber’s pole” atau warna selang seling merah putih.
Panjang cacing betina kurang lebih 29,7 mm, sedangkan panjang cacing jantan kurang
lebih 21,2 mm. Telur Haemonchus sp. berdinding tipis, berbentuk lonjong dan
terdapat area bening di dalam telur. Cacing jantan panjangnya 10-20 mm dengan
berwarna merah terang serta memiliki spikula dan bursa. Cacing betina panjangnya
yaitu 18-30 mm berwarna merah putih secara berselang seling (Puspitawati 2011).

3. Arah putaran cangkang umumnya ke arah kanan (dekstral) seperti pada suku
Viviparidae, Ampullaridae, Thiaridae, Melanoides, Sulcospira, Anentome dan
Lymnaea yang tergolong siput air tawar (Isnaningsih dan Dwi 2010). Cangkang
keong yang memiliki arah putaran ke kanan Ellobium yang tergolong siput darat dan
Littorinidae yang tergolong siput laut (Wahyuni et al.2015). Tipe cangkang yang
berputar ke arah kiri (sinistral) dijumpai pada kebanyakan gastropoda terestrial seperti
pada genus Cerithidea (Ishak et al.2018). Dapat disimpulkan bahwa arah putaran
cangkang keong darat bukan merupakan ciri yang spesifik karena beberapa keong air
arah perputaran cangkangnya sama dengan keong darat.
10

4. Perbedaan Arthropoda yang diamati :


a. Laba-laba
Laba-laba dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis berdasarkan pola hidup dan
cara memperoleh makanannya, yaitu laba-laba pembuat jaring dan laba-laba
pemburu. Tubuh laba-laba memiliki dua segmen bagian. Bagian depan disebut
cephalothorax yang terdiri atas kepala dan dada (toraks). Bagian belakang disebut
abdomen yang berupa perut. Laba-laba mempunyai dua pasang mulut, yaitu
kelisera dan pedipalpus serta memiliki empat pasang kaki. Laba-laba mampu
menghasilkan benang berupa helaian serat protein dari kelenjar spinneret (Nurlaela
2017).

b. Udang
Udang memiliki tubuh bilateral simetris, terdiri atas sejumlah ruas yang dibungkus
oleh kintin sebagai eksoskleton. Secara morfologi badannya terbagi menjadi dua
bagian yaitu chephaloptorax dan abdomen. Udang memiliki maksiliped yang
terdapat dibagian dada dan digunakan untuk makan serta memiliki sepuluh kaki
(Syafrudin 2016).

c. Belalang
Belalang memiliki 3 bagian tubuh yaitu kepala, dada (thorak) dan perut (abdomen).
Belalang memiliki kaki bersendi, sayap 2 pasang yaitu sayap depan dan sayap
belakang dan sepasang antena sebagai alat sensor. Belalang tidak memiliki telinga
tetapi bisa merasakan getaran di udara dengan bantuan tympanum (Abi dan Suci
2017).

d. Lebah
Lebah memiliki dua pasang sayap tipis, holometabola, serta segmen terakhir pada
perutnya berubah menjadi alat sengat. Suatu koloni lebah memiliki tiga kasta yaitu
lebah ratu, lebah betina dan lebah jantan (Novita et al.2013).

e. Kumbang
Kumbang memiliki dua pasang sayap, yaitu sayap depan yang permukaannya halus
serta mengandung zat tanduk sehingga disebut elytra dan sayap belakang yang
tipis seperti selaput. Kumbang mempunyai tipe mulut menggigit, holometabola dan
mengalami metamorfosis sempurna (Hafiz et al.2018).
11

5. Ikan memiliki ekor yang berfungsi sebagai alat gerak aktif saat berenang dan
pendorong sekaligus penentu arah. Bentuk ekor ikan bermacam-macam, diantaranya
homocercal, diphycercal dan heterocercal. Homocercal berbentuk agak membelok ke
arah dorsal sehingga cauda terbagi secara tidak simetris bila dilihat dari dalam tetapi
terbagi secara simetris bila dilihat dari arah luar. Diphycercal berbentuk membulat
atau meruncing dan lurus ke arah cauda sehingga sirip ekor terbagi secara simetris
baik dari arah dalam maupun dari arah luar. Heterocercal berbentuk agak membelok
ke arah dorsal sehingga cauda terbagi secara tidak simetris (Sari 2019).

6. Amfibi menyukai dan tinggal di tempat yang lembab, beberapa spesies hidupnya tidak
bisa lepas dari air. Amfibi merupakan hewan bertulang belakang, mempunyai kulit
licin dan berkelenjar serta tidak bersisik. Amfibi umumnya memiliki kulit yang tipis,
banyak pembuluh darah dan selalu basah (Yudha et al.2015).

Reptil hidup pada habitat yang bermacam-macam. Reptil merupakan hewan bertulang
belakang yang bersisik dan bernapas dengan paru-paru. Sisik atau duri pada tubuhnya
berfungsi untuk mengatur sirkulasi air melalui kulitnya. Reptil juga dapat ditemukan
di lautan (Yudha et al.2015).

7. Amfibi, reptil dan mamalia tergolong kedalam kelompok dengan alat gerak tetrapoda,
memiliki peredaran darah tertutup dan termasuk kedalam hewan vertebrata (Lasmana
2018).

Rambut pada mencit berfungsi dalam konservasi panas (Sari dan Wibowo 2016).
12

Daftar Pustaka

Abi H, Suci R. 2017. Identifikasi morfologi serangga berpotensi sebagai hama dan tingkat
kerusakan pada bibit meranti merah (Shorea leprosula). Jurnal Hutan Lestari.
5(3):644-652.

Hafiz F, Agus S, Desita S. 2018. Population of Oryctes rhinoceros in Plant Oil Palm
(Elaeis guineensis). Jurnal Cropsaver. 1(1):42-47.

Ishak I, Zulkifli A, Ade H. 2018. Morfometri cangkang pada genus Strombus dan f
Cerithidea di pantai Kota Ternate Selatan. Jurnal Penelitian. 7(2):206-213.

Isnaningsih NR, Dwi AL. 2010. Keong dan kerang dari sungai-sungai di kawasan karst
Gunung Kidul. Jurnal Zoo Indonesia. 20(1):1-10.

Nurlaela.2017. Keragaman jenis laba-laba (Artopoda : Araneae) di Kelurahan Samata


Kabupaten Gowa [Skripsi]. Makassar (ID): Fakultas Sains dan Teknologi, UIN
Alauddin Makassar.

Larasati H. 2016. Prevalensi cacing saluran pencernaan sapi perah pada peternakan rakyat
di Provinsi Lampung [Skripsi]. Lampung (ID): Fakultas Pertanian, Universitas
Lampung.

Lasmana. 2018. Kingdom Animalia. Bandung (ID): Ellunar Publisher.

Novita, Rustama S, Sutriyono. 2013. Analisis morfometrik lebah Apis mellifera pada dua
ketinggian tempat yang berbeda. Jurnal Sains Peternakan. 8(1):41-56.

Puspitawati H. 2011. Profil morfologi cacing Haemonchus sp dan Mecistocirrus digitatus


dengan pewarnaan carmine dan scanning electron microscope (SEM) [Tesis].
Surabaya (ID): Universitas Airlangga.

Rahayu S. 2015. Prevalensi nematodiasis saluran pencernaan pada sapi Bali (Bos
sondaicus) di Kecamatan Maiwa Kabupaten Enrekang [Skripsi]. Makassar (ID):
Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin.

Sari DM. 2019. Keanekaragaman jenis ikan di danau laut tawar sebagai media pendukung
pembelajaran biologi pada materi keanekaragaman hayari di MAN 2 Aceh Tengah
[Skripsi]. Banda Aceh (ID): Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Ar-Raniry.

Sari K, Wibowo A. 2016. Perawatan herbal pada rambut rontok. Jurnal Majority.
5(5):129-134.

Syafrudin. 2016. Identifikasi jenis udang (Crustacea) di daerah aliran sungai Kahayan
13

Kota Palangkaraya Provinsi Kalimantan Tengah [Skripsi]. Palangkaraya (ID):


Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negerti Palangkaraya.

Wahyuni S, Arief A, Afifah N. 2015. Jenis-jenis moluska (Gastropoda dan Bivalvia) pada
ekosistem mangrove di Desa Dedap Kecamatan Tasikputripuyu Kabupaten
Kepulauan Meranti Riau. Jurnal Ilmiah. 2(4):34-39

Yudha DS, Eprilurahman R, Muhtianda IA, Ekarini EA, Ningsih OC. 2015.
Keanekaragaman spesies amfibi dan reptil di kawasan suaka margasatwa Sermo
Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal MIPA. 8(1):7-12.

Anda mungkin juga menyukai