Anda di halaman 1dari 12

Hari/Tanggal : Senin, 4 Mei 2020 Nama PJP : Ence Darmo Jaya Supena

Nama : Tony Alfan Nama Asisten:


NIM : G14190043 1. Willy Kurnianto E44160035
Kelas : Q03.1 2. Yunita Ayudi Irawati E44160013
Kelompok :6 3. Silviana G84160010
KEANEKARAGAMAN HEWAN
1. Pengamatan Nematoda

Sumber: http://cdn.biologydiscussion.com/wp-
content/uploads/2016/05/clip_image002_thumb-182.jpg
a) Cacing Tambang (Ancylostoma duodenale)
Filum : Nematoda
Kelas : Secernentea
Ordo : Strongiloidae
Famili : Ancylostomatidae
Genus : Ancylostoma
Spesies : Ancylostoma duodenale
Ancylostoma duodenale juga dapat ditemukan pada babi.

Sumber: https://www.onlinebiologynotes.com/wp-
content/uploads/2017/11/21848592_14f12b67a07__8000_00000208-1-
541x381.jpg
b) Ascaris lumbricoides

Filum : Nematoda
Kelas : Secernentea
Ordo : Ascaridida
Famili : Ascarididae
Genus : Ascaris
Spesies : Ascaris lumbricoides
Ascaris lumbricoides dapat ditemukan hanya pada manusia

Sumber: https://ars.els-cdn.com/content/image/3-s2.0-
B9780123736215000039-gr29.jpg
c) Dracunculus medinensis
Filum : Nematoda
Kelas : Secernentea
Ordo : Camallanida
Famili : Dracunculidae
Genus : Dracunculus
Spesies : Dracunculus medinensis
Dracunculus medinensis juga dilaporkan terdapat pada anjing,
kucing, sapi, kuda, dan mamalia lainnya.

Sumber: http://cdn.biologydiscussion.com/wp-
content/uploads/2016/06/clip_image002-7.jpg
d) Wuchereria bancrofti
Filum : Nematoda
Kelas : Secernentea
Ordo : Spirurida
Famili : Onchocercidae
Genus : Wuchereria
Spesies : Wuchereria bancrofti
Wuchereria bancrofti juga hidup di nyamuk karena nyamuk adalah
inang perantaranya.
Sumber: http://cdn.biologydiscussion.com/wp-
content/uploads/2016/06/clip_image002_thumb-12.jpg
e) Enterobius vermicularis
Filum : Nematoda
Kelas : Secernentea
Ordo : Oxyurida
Famili : Oxyuridae
Genus : Enterobius
Spesies : Enterobius vermicularis
Enterobius vermicularis hanya dapat hidup di dalam tubuh manusia.

2. Pengamatan Mollusca

Sumber: http://cdn.biologydiscussion.com/wp-
content/uploads/2016/05/clip_image002_thumb-205.jpg
Achatina fulica
Phylum : Molluska
Kelas : Gastropoda
Ordo : Stylomatophora
Family : Achatinidae
Genus : Achatina
Spesies : Achatina fulica
Cangkang Achantina fulica terpilin spiral dengan jumlah putaran tujuh, bentuk
cangkang fusiform, dan tidak memiliki tutup cangkang (Operculum). Achatina
fulica memiliki arah putaran ke arah kanan atau sering disebut dengan dextral
(Campbell et al. 2011).

Sumber: https://i2.wp.com/lh5.ggpht.com/-
AKPgc9axdew/VMeLgdowiFI/AAAAAAAABmw/5fLIWl4V8hI/image6_thumb4.png
Filum : Mollusca
Kelas : Cephalopoda
Ordo : Teuthida
Famili : Loliginidae
Genus : Loligo
Spesies : Loligo sp.

Cumi-cumi bergerak dengan dorongan, yaitu mengambil air dan memancarkannya


keluar dalam bentuk semburan (Campbell et al. 2011). Cumi-cumi bergerak dengan
menggunakan tentakel dan menyemprotkan air dari rongga mentel. Bila rongga mentel
penuh air, dan air menyemprot melalui sifon menyebabkan tubuh cumi-cumi terdorong
mundur. Semprotan air menimbulkan dorongan yang sangat kuat terhadap tubuh cumi-
cumi, sehingga timbul gerakan seperti panah, itulah sebabnya cumi-cumi sering disebut
panah laut.
Lokomosi atau perjalanan aktif dari satu tempat ke tempat lain yang dilakukan oleh
cumi-cumi adalah dengan berenang. Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, sifon
berperan untuk menyemprotkan air agar cumi-cumi dapat terdorong mundur.
Selanjutnya tentakel yang akan menjadi kemudi ketika berenang (Wulandari 2018).
3. Pengamatan Arthropoda

Sumber:https://keys.lucidcentral.org/keys/v3/theridiidae/key/Key%20to%20Theridiidae
%20spiders%20of%20biosecurity%20importan/Media/Html/Templates/Chapters/Speci
es%20checklist/Morphological%20characteristics/Images/Parasteatoda_tepidatiorum_la
teral_view.jpg
Filum : Arthropoda
Kelas : Arachnida
Ordo : Araneae
Famili : Theridiidae
Genus : Parasteatoda
Spesies : Parasteatoda tepidariorum
Memiliki jumlah kaki 4 pasang atau 8 buah

cheliped

Sumber:https://www.researchgate.net/profile/Singaraju_Jyothi2/publication/3092096
18/figure/fig1/AS:418434111295488@1476773874152/Morphological-features-of-
Prawn-In-this-paper-an-approach-to-characterize-prawn-species.png
Filum : Arthropoda
Kelas : Malacostraca
Ordo : Decapoda
Famili : Penaeidae
Genus : Panaeus
Species : Penaeus monodon
Sumber:https://www.researchgate.net/profile/Elli_Tzirkalli/publication/312496389/fig
ure/fig5/AS:453958629105666@1485243579491/External-anatomy-of-a-grasshopper-
Josef-Tumbrinck.png
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Orthoptera
Famili : Acrididae
Genus : Locusta
Species : Locusta migratoria
Memiliki 3 pasang kaki, 1 pasang antena dan 2 pasang sayap yang termasuk jenis
tegmina

Sumber:https://www.researchgate.net/profile/Sahyadri_Environmental_Information_
System/publication/318316734/figure/fig1/AS:514452808101888@1499666515424/E
xternal-morphology-of-a-worker-bee-Source-Sammatara-and-Alphones-1978.png
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hymenoptera
Famili : Apidae
Genus : Apis
Species : Apis mellifera
Memiliki 3 pasang kaki, 1 pasang antena, dan 2 pasang sayap yang termasuk jenis
hamuli
Sumber:https://cdn.britannica.com/55/51855-004-D5123DF8/body-plan-cubitus-wing-
veins-media-subcosta.jpg
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Coleoptera
Famili : Dermestidae
Genus : Trogoderma
Spesies : Trogoderma granaria
Memiki 3 pasang kaki, 1 pasang antena, dan 2 pasang sayap yang termasuk jenis elytra

4. Pengamatan Ikan

Sumber: https://image.slidesharecdn.com/tilapiametric-131015083720-phpapp01-
150122060940-conversion-gate02/95/tilapia-9-638.jpg?cb=1421907802
Filum : Chordata
Kelas : Teleostei
Ordo : Perciformes
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis mossambicus
Memiliki tipe sirip berupa homocercal
5. Pengamatan Amphibi dan Reptil

Sumber: https://image.slidesharecdn.com/detailedstudyoffrogranatigrina-
171205091136/95/detailed-study-of-frog-rana-tigrina-10-638.jpg?cb=1512465205
Filum : Chordata
Kelas : Amphibia
Ordo : Anura
Famili : Ranidae
Genus : Rana
Spesies : Rana sp.

Sumber: https://enacademic.com/pictures/enwiki/71/Gekko_%28PSF%29.png
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Famili : Sauria
Genus : Cosymbotus
Spesies : Cosymbotus platyurus
Cicak dapat berjalan di dinding atau langit-langit rumah karena di telapak kakinya
terdapat jutaan rambut kecil berukuran 200 nanometer yang bernama spatulae. Cara
kerja dari spatulae adalah rambut tersebut masuk ke pori-pori dinding lalu membuat
gaya adhesi sehingga cicak tersebut dapat menempel pada dinding (Sadava et al. 2014).
6. Pengamatan Burung

Sumber: https://artikelsiana.com/wp-
content/uploads/2015/03/New2BPicture2B39.jpg
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Columbiformes
Famili : Columbidae
Genus : Columba
Spesies : Columba livia

7. Pengamatan Mamalia

Sumber:https://www.sciencesource.com/Doc/TR1_WATERMARKED/2/0/4/8/SS25833
94.jpg?d63642807278
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Rodentia
Famili : Muridae
Genus : Mus
Spesies : Mus musculus

JAWABAN PERTANYAAN

1. Sebutkan jenis nematode yang hidup di lambung sapi? Jelaskan ciri nematode pada
lambung sapi!
Nematoda yang hidup di dalam lambung sapi adalah cacing lambung (Haemonchus
sp.). Haemonchus sp. tidak memiliki korona radiata dan tidak memiliki gigi (Rahayu
2015). Usus yang membujur terlihat berwarna merah dan ususnya lilit oleh ovarium
berwarna putih (Rahayu 2015).

2. Apakah arah putaran cangkang keong darat merupakan ciri yang spesifik? Apakah
berbeda dengan putaran cangkang siput air?
Arah putaran cangkang dari keong darat merupakan hasil dari ekspresi dari sifat gen D
yang menghasilkan arah putaran kanan (dekstral), sedangkan sifat gen d menghasilkan
arah putaran kiri (Maderspacher 2016). Arah putaran ini juga terjadi kepada kelas
Gastropoda yang merupakan kelas bagi keong darat dan siput air (Davison et al. 2005).

3. Jelaskan perbedaan antara jenis-jenis arthropoda yang kalian amati!


Arachnida, crustacea, dan insecta memiliki pebedaan kenampakan maupun
morfologi. Dimulai dari pembagian badan, Arachnida dan Crustacea memiliki
cepahalotorax dan abdomen, sedangkan insecta memiliki kepala, thorax, dan
abdmen. Arachnida memiliki bentuk badan yang pipih, sedang crustacea dan
insecta bervariasi. Arachnida memiliki jumlah kaki sebanyak empat pasang,
crustacea memiliki jumlah kaki yang banyak, sedangkan insecta memiliki
jumlah kaki sebanyak tiga pasang. Terdapat perbedaan jumlah antena pada
ketiga kelas ini, arachnida tidak memiliki antena, crustacea memiliki 2 pasang,
sedangkan insecta memiliki sepasang. Alat mulut yang digunakan crustacea dan
insecta sama-sama berupa mandibula, sedangkan arachnida berupa chelicera dan
pedipalpus. Habitat dari arachnida dan insecta sama-sama di daerah teriterial,
sedanagkan crustacea kebanyakan di laut dan air tawar.

4. Apa yang kalian ketahui tentang homocercal, diphycercal, heterocercal!


Ketiga tipe tersebut merupakan tipe sirip ekor ikan. Sirip ekor sendiri
berperan dalam identifikasi untuk menentukan spesies ikan. Homocercal adalah
bentuk ekor yang terbagi dua sama besar sehingga nampak seperti capit
(Moriyama dan Takeda 2013). Contohnya ada pada ikan Xiphias gladius (ikan
pedang) dan Makaira indica (marlin hitam).
Diphycercal adalah bentuk jari-jari sirip ekor yang tidak terbagi. Bentuk
ini merupakan bentuk pinna caudalis yang membulat atau meruncing, simetris
dengan ruas vertebrae terakhir tidak mencapai ujung sirip. Contohnya ada pada
ikan Latimeria menadoensis (ikan purba) dan Coelacanth Anguila anguila
(sidat).
Tipe berikutnya adalah tipe heterocercal. Heterocercal adalah bentuk
ekor yang terbelah tetapi jari-jari sirip ekor membelahnya tidak sama besar atau
ada bagian yag lebih besar. Contohnya ada pada ikan Rhincodon typicus
(hiu paus) dan Carcharinus milberti (hiu pasir).

5. Jelaskan perbedaan antara Amphibia dan Reptil?


Perbedaan paling mudah terlihat antara reptil dan amfibi terdapat pada
struktur permukaan tubuh. Reptil memiliki sisik atau semacam perisai yang
membuat kulitnya terasa kering dan bersisik. Amfibi di sisi lain, memiliki kulit
yang lembab, halus, bahkan kadang-kadang sedikit berlendir. Amfibi memiliki
kelenjar lendir yang membuat kulitnya terasa licin. Perbedaan lain yang mudah
dikenali adalah bahwa reptil memiliki jari kaki dengan cakar, sedangkan amfibi
tidak memiliki cakar.
Meskipun amfibi dan reptil berkembang biak dengan bertelur, namun
keduanya memiliki struktur telur berbeda. Telur reptil memiliki cangkang yang
keras. Induk reptil biasanya meletakkan telur dalam sarang atau dikubur di
dalam tanah. Sedangkan telur amfibi tidak memiliki membran pelindung dan
umumnya ditemukan melekat pada batang tanaman bawah air. Amfibi seperti
katak dapat mengeluarkan racun melalui kulit yang merupakan mekanisme
pertahanan diri. Sedangkan reptil menggunakan cakar, ekor, serta gigitan untuk
mempertahankan diri. Beberapa jenis reptil seperti ular memiliki bisa untuk
membunuh mangsa sekaligus mempertahankan diri.
Perbedaan reptil dan amfibi terlihat pula pada habitat alami mereka.
Sebagian besar amfibi hidup di tempat-tempat lembab yang dekat dengan
sumber air. Reptil cenderung menghuni lokasi yang lebih beragam mulai dari
gurun yang dihuni kadal dan ular hingga badan air yang dihuni buaya dan
alligator.

6. Apa persamaan amphibia, reptil dan mamalia? Apa fungsi rambut pada mencit putih?
Persamaan amphibia, reptil dan mamalia terdapat pada endoskeleton
yang terdiri dari 3 bagian yang terdiri dari tulang kepala, tulang badan, dan
tulang ekor. Kemudian alat gerak yang digunakan berupa tetrapoda, organ
pernafasan berupa paru-paru, sistem peredaran darahnya yang tertutup dan
ganda, serta alat genitalia jantan berupa testis dan betina berupa ovarium.
Rambut pada mencit putih diketahui berfungsi sebagai pelindung kepala
dari sinar matahari, sebagai pengatur suhu pada kepala, dan sebagai penunjuang
penampilan (Kuncari et al. 2015).
DAFTAR PUSTAKA
Campbell NA, Reece JB, Urry LA, Cain ML, Wasserman SA, Minorsky PV, Jackson
RB. 2011. Campbell Biology Tenth edition. New York (US): Pearson
Davison A, Chiba S, Barton NH, Clarke B. 2005. Speciation and gene flow between
snails of opposite chirality. PLoS Biol. 3(9):1559–
1571.doi:10.1371/journal.pbio.0030282.
Kuncari E. S., Iskandarsyah, Praptiwi. 2015. Uji Iritasi dan Aktivitas Pertumbuhan
Rambut Tikus Putih: Efek Sediaan Gel Apigenin dan Perasan Herba Seledri
(Apium graveolens L.). Media Litbangkes. 25(1): 15-22.
Maderspacher F. 2016. Snail Chirality: The Unwinding. Curr. Biol. 26(5):215–
217.doi:10.1016/j.cub.2016.02.008.
Moriyama Y, Takeda H. 2013. Evolution and development of the homocercal caudal fin
in teleosts. Dev. Growth Differ. 55(2):687–698.doi:10.1111/dgd.12088.
Rahayu S. 2015. Prevalensi nematodiasis saluran pencernaan pada Sapi Bali (Bos
Sondaicus) Di Kecamatan Maiwa Kabupaten Enrekang [skripsi]. Makassar (ID):
Universitas Hasanuddin
Sadava D, Hillis D, Heller C, Bernabaum M. 2014. LIFE: the science of biology. Ed ke-
10th. London: Sinauer.
Wulandari, D. A. 2018. Morphology, classification, and distribution of squid family
lolinginidae. Oseana. 43(2): 48-65.doi:10.14203/oseana.2018.Vol.43No.2.21

Anda mungkin juga menyukai