Oleh
Sadila Faqina
NPM 2114181013
ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Cari serangga yang akan diawetkan, Patikan serangga tersebut utuh (lengkap)
Siapkan suntikan yang berisi etanol atau alcohol 70%, lalu suntikan ke bagian
dada (thorax)
3.1. Hasil
6. Kecoak Kerajaan :
Animalia Filum :
Arthropoda Kelas :
Insecta Ordo :
Dictyoptera Famili
: Blaberidae
Kerajaan : Animalia
7. Kelabang
Filum : Arthropoda
Kelas : Chilopoda
Ordo : Scolopendromorpha
8. Lebah Kerajaan :
Animalia Filum :
Arthropoda Kelas :
Insecta
Ordo : Hymenoptera
Pengawetan basah yait specimen yang biasa dibuat awetan basah biasanya bangsa
Crustacea atau hewan avertebrata lainnya. Pembuatannya terbilang cukup
sederhana prosesnya. Hewan dimatikan dengan kloroform atau eter, dibersikan,
lalu dimasukkan ke dalam toples transparan berisi alcohol 70% yang sesuai
ukuran atau lebih besar ukurannya dari hewan tersebut. Biasanya dilengkapi
dengan kaca transparan untuk alas hewan agar tetap kedudukannya, kemudian
diberi keteranan menggunakan kertas kedap air (Prijono, 1999).
Secara garis besar, ada dua cara pengawetan obyek biologi, yaitu pengawetan
basah dan pengawetan kering. Pengawetan basah dilakukan dengan
mengawetkan obyek biologi alam suatu cairan pengawet. Pengawetan kering
dilakkan dengan
mengeringkan obyek biologi hingga kadar air yang sangat rendah, sehingga
organism perusak/penghancur tidak bekerja (Kurniasih, 2008).
1. Kumbang
Siklus hidup Kumbang Tanduk tergantung pada habitat dan kondisi lingkungan.
Stadia yang mengganggu dari kumbang tanduk ini adalah stadia dewasa (imago)
panjangnya mencapai 4 cm berwarna cokelat tua dan pada kepalanya terdapat
tanduk atau cula, kumbang ini terbang dari sarang tempat meletakkan telurnya.
Kumbang tanduk biasannya bersarang di kayu lapuk, kompos, tandan kosong,
batang kelapa dan batang kelapa sawit busuk yang lembab (Lubis, 2008).
Fase telur
Telur O. rhinoceros berwarna putih kekuningan dengan diameter 3-4 mm. Bentuk
telur biasanya oval kemudian mulai membengkak sekitar satu minggu setelah
peletakkan dan menetes pada umur 8 – 12 hari kumbang tanduk betina dalam satu
siklus menghasilkan 30 -70 butir kumbang tanduk bertelur pada bahan organik
yang telah dalam proses pelapukan (Susanto dkk, 2012).
Fase larva
Larva O. rhinoceros yang sering disebut gendon atau lat berwarna putih
kekuningan, bebentuk silinder, gemuk dan berkerut-kerut, melengkung
membentuk setengah lingkaran seperti huruf c dengan panjang sekitar 60 – 100
mm atau lebih. Kepala keras dilengkapi dengan rahang yang keras. Penutup
kepala maksimum sekitar 10,6 – 11,4 mm. Tengkorak coklat gelap dengan
sejumlah lubang disekelilingnya (Susanto, dkk. 2012).
Fase pupa
Pupa berwarna coklat kekuningan berukuran sampai 50 mm dengan waktu 17 –
28 hari. Pupa kemudian berubah menjadi imago (Susanto, 2012).
Kumbang dewasa berwarna gelap sampai hitam mengkilap, panjang 35 –50 mm
dan lebar 20 – 23 mm dengan satu tanduk yang menonjol pada bagian kepala
(Wood, 1968; Bedford, 1976). Jantan memiliki tanduk yang lebih panjang dari
betina. Jantan dapat dibedakan lebih akurat dengan ujung ruas abdomen terakhir
dimana betina memiliki rambut (Wood, 1968). Umur betina lebih panjang dari
umur jantan. Imago betina mempunyai lama hidup 274 hari, sedangkan imago
jantan mempunyai lama hidup 192 hari. Dengan demikian satu siklus hidup hama
ini dari telur sampai dewasa sekitar 6 – 9 bulan (Susanto, 2012).
Klasifikasi :
Kerajaan :
Animalia Filum :
Arthropoda Kelas :
Insecta Ordo :
Coleoptera
2. Kupu-kupu gajah
Kupu-kupu merupakan salah satu jenis serangga yang termasuk ke dalam ordo
Lepidoptera, yang berasal dari kata lepido yang berarti sisik dan ptera yang
berarti sayap. Ordo ini mempunyai daerah penyebaran yang luas dari dataran
rendah hingga hutan pegunungan tinggi dari 0-2.000 mdpl (Sihombing 1999)
. Hidup di daerah tropis, kutub, pegunungan sampai gurun pasir. Lepidoptera
mempunyai sisik-sisik pada sayapnya, sisik-sisik ini akan lepas seperti debu bila
dipegang (Borror et al. 1992).
Klasifikasi :
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Ordo: Lepidoptera
Famili: Saturniidae
3. Capung
Capung dan capung jarum menyebar luas, di hutan-hutan, kebun, sawah, sungai
dan danau, hingga ke pekarangan rumah dan lingkungan perkotaan. Ditemukan
mulai dari tepi pantai hingga ketinggian lebih dari 3.000 m dpl. Beberapa
jenisnya, umumnya jenis capung, merupakan penerbang yang kuat dan luas
wilayah jelajahnya. Beberapa jenis yang lain memiliki habitat yang spesifik dan
wilayah hidup yang sempit. Capung jarum biasanya terbang dengan lemah, dan
jarang menjelajah jauh.
Siklus hidup capung, dari telur hingga mati setelah dewasa, bervariasi antara
enam bulan hingga maksimal enam atau tujuh tahun. Capung meletakkan telurnya
pada tetumbuhan yang berada di air. Ada jenis yang senang dengan air
menggenang, tetapi ada pula jenis yang senang menaruh telurnya di air yang agak
deras. Setelah menetas, tempayak (larva) capung hidup dan berkembang di dasar
perairan, mengalami metamorfosis menjadi nimfa, dan akhirnya keluar dari air
sebagai capung dewasa.
Sebagian besar siklus hidup capung dihabiskan dalam bentuk nimfa, di bawah
permukaan air, dengan menggunakan insang internal untuk bernapas. Tempayak
dan nimfa capung hidup sebagai hewan karnivora yang ganas. Nimfa capung
yang berukuran besar bahkan dapat memburu dan memangsa berudu dan anak
ikan.
Setelah dewasa, capung hanya mampu hidup maksimal selama empat bulan.
Klasifikasi:
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Ordo: Odonata
Famili: Libellulidae
4.Belalang
Belalang lebih menyukai kawasan alam terbuka yang lembah dengan banyak
rumput serta tanaman rendah lainnya, meskipun beberapa spesies lainnya hidup di
hutan ataupun hutan blantara. Beberapa lainnya berada di tebing, tanah, dan
bebatuan lembap berlumut dan mengkonsumsi lumut.
Klasifikasi :
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Ordo: Orthoptera
5. Jangkrik
Kecoa atau lipas adalah serangga yang sering ditemukan di lingkungan sekitar
kita, antara lain septic tank, saluran air, tempat sampah, dan tempat lembab
lainnya. Menurut Humaeriyah (2012) habitat utama kecoa adalah daerah yang
hangat dan lembab sehingga kecoa dapat bertahan hidup dan mampu
berkembang biak.
Klasifikasi:
Kerajaan :
Animalia Filum :
Arthropoda Kelas :
Insecta Ordo :
Dictyoptera Famili
: Blaberidae
7. Kelabang
Kelabang atau lipan dapat ditemukan di berbagai habitat, tetapi hewan ini lebih
menyukai tempat yang gelap, lembab, area terlindung seperti di bawah batu, kayu
busuk, serasah dedaunan, dan kulit kayu. Kelabang rumah merupakan hewan yang
aktif di malam hari (nokturnal), dan mereka termasuk hewan predator.
Klasifikasi:
Kerajaan :
Animalia Filum :
Arthropoda Kelas :
Chilopoda
Ordo : Scolopendromorpha
8. Lebah
Lebah membuat sarangnya di atas bukit, di pohon kayu dan pada atap rumah.
Sarangnya dibangun dari propolis (perekat dari getah pohon) dan malam yang
diproduksi oleh kelenjar lebah betina yang masih muda terdapat dalam badannya.
Lebah memakan nektar bunga dan serbuk sari.
Klasifikasi:
Kerajaan :
Animalia Filum :
Arthropoda Kelas :
Insecta
Ordo : Hymenoptera
9.Laba-laba
Susanto, A dkk. 2005. Prosiding Pertemuan Teknis Kelapa Sawit 2005. PKKS
Medan.