Anda di halaman 1dari 12

Kode Kelas : TNH18-A

LAPORAN PRATIKUM

BIOLOGI TANAH

“Identifikasi dan Klasifikasi Organisme/Fauna Tanah Vegetasi Jeruk”

Oleh :

Hkmatul Muftih. E D1D118058

Sri Jumiun D1D118092

KELOMPOK IV

JURUSAN/PROGRAM STUDI ILMU TANAH

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.    Latar Belakang

Tanah dihuni oleh bermacam-macam mikroorganisme. Mikroorganisme ini


mempunyai pengaruh terhadap sifat fisik dan kimia tanah. Mikroorganisme
bertanggung jawab atas pelapukan bahan organik dan pendauran unsur hara.
Semakin banyak mikroorganisme dalam tanah, semakin subur tanah tersebut.
Mikroorganisme berperan dalam menjaga kesuburan tanah. Hal ini dikarenakan
dalam tanah tersebut dipastikan terdapat suplai makanan, aliran energi yang
cukup, temperatur yang sesuai, serta ketersediaan air yang cukup, dan juga faktor
ekologi lainnya sehingga mendukung pertumbuhan mikroorganisme dalam tanah
tersebut.
Bagian terbesar dari sebuah ekosistem adalah kumpulan tumbuhan dan
binatang yang secara bersama-sama membentuk suatu masyarakat tumbuhan
yang di namakan dengan komunitas .komunitas terdiri atas berbagai organisme
yang saling berhubungan pada suatu daerah tertentu.kesatuan dari berbagai
organisme itu bisa menjadi perwakilan dari suatu tipe komunitas ataupun
ekosistem tertentu yang memiliki karakteristik tertentu.Organisme tanah atau
disebut juga biota tanah merupakan semua makhluk hidup, baik hewan (fauna)
maupun tumbuhan (flora) yang seluruh atau sebagian  dari siklus hidupnya berada
dalam sistem tanah. Fauna tanah merupakan salah  satu makhluk hidup heterotrof
yang hidupnya tergantung dari tersedianya makhluk hidup produsen utama di
dalam tanah.
Keberadaan organisme tanah pada tiap ekosistem memiliki tingkat jumlah
dan ragam populasi yang berbeda.hal ini di pengaruhi oleh faktor abiotic meliputi
iklim dan kondisi tanah dengan faktor biotik yakni vegetasi,penggunaandan
pengolahan lahan juga berpengaruh terhadap keberagaman organisme tanah.

2.1. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari praktikum kali ini yaitu:

1. untuk mengetahui organisme apa saja yang terdapat di atas atau


permukaan tanah pada ekosistem atau vegetasi tertentu.
2. untuk mengetahui apa saja jenis-jenis organisme yang terdapat di
dalam tanah pada kedalaman 15 cm di berbagai penggunaan vegetasi.
3. untuk mengetahui perbadaan jenis-jenis organisme yang terdapat pada
penggunaan ekosistem atau vegetasi tertentu.

Manfaat dari praktikum kali ini yaitu agar peserta praktikum dapat
mengetahui jenis-jenis organnisme apa saja yang terdapat di atas atau permukaan
tanah pada ekosistem atau vegetasi tertentu, agar peserta praktikum dapat
mengetahui apa saja jenis-jenis organisme yang terdapat di dalam tanah pada
kedalaman 15 cm di berbagai penggunaan vegetasi, dan agar para peserta
praktikum mengetahui perbadaan jenis-jenis organisme yang terdapat pada
penggunaan ekosistem atau vegetasi tertentu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Mikroorganise merupakan organisme yang memiliki struktur sel sederhana


prokariotik dan eukariotik yang belum memiliki diferensiasi sel dengan
baik,belum memiliki organ dengan bentuk dan fungsi yang spesifik.keragaman
yang sangat tinggi pada mikroorganisme mengakibatkan kesulitan bagi ahli-ahli
taksonomi dalam melakukan klasifikasi. Mikroorganisme tidak dapat dimasukan
dalam kingdom binatang atau hewan sehingga muncullah kingdom protista. (Nur
Hidayat,2018).
Organisme tanah terdiri atas mikroorganisme dan fauna tanah. Mereka
memegang peranan yang sangat penting terhadap kelangsungan kehidupan
tumbuhan di atasnya. Sebaliknya aktivitas organisme tanah juga sangat tergantung
pada kondisi vegetasi. Organisme tanah berperan dalam proses dekomposisi
bahan organik, distribusi dan pencampuran bahan organik serta menjadi musuh
bagi patogen yang menyerang tanaman. Oleh karena itu keberadaan organisme
tanah sangat penting dalam membantu pertumbuhan dan produktivitas tanaman.
Sedangkan tanaman berperan menyuplai bahan organik ke dalam tanah baik
melalui produksi serasah maupun eksudat akar. (Atiqa Ulfa,2017).
Macam macam mikroorganisme yaitu Protozoa,hidup di tempat yang
berair atau lembab,yang termasuk protozoa yaitu rhizopoda, mikroorganisme ini
memiliki alat gerak berupa kaki semu ya ng di sebut pseudopodia,kemudian
ciliata, mikroorganisme ini bergerak menggunakan rambut getar atau
silia,selanjutnya Flagelata,mikroorganisme ini bergerak menggunakan bulu
cambuk atau flagel. Sporozoa, mikroorganisme ini tidak memiliki alat gerak pada
pada umumnya. (Saktiyono,2004).
Beberapa mikroorganisme ada yang mrnyerupai hewan dan menyerupai
tumbuhan hal ini disebabkan karna mikroorganisme memiliki sifat hewan dan
tumbuhan oleh karena itu para ahli ilmu hewan memasukan mikroorganisme
tersebut kedalam kelompok hewan sedangkan para ahli tumbuhan memasukannya
kedalam kelompok tumbuhan bila tidak dibuat satu kelompok sendiri maka
berbagai mikroorganisme harus di masukan kedalam kelompok hewan dan
tumbuhan,dengan memasukan mikroorganisme itu kedalam kelompok tersendiri
yaitu protista kita memperoleh susunan yang lebih baik dalam kelompok hewan
dan kelompok tumbuhan ( Saktiyono,2004).
Organisme tanah terdiri atas mikroorganisme dan fauna tanah.mereka
memegang peranan sangat penting terhadap kelangsungan kehidupan tumbuhan di
atasnya.sebaliknya aktifitas organism tanah juga sangat tergantung pada kondisi
vegetasi.Organismetanah berperan dalam proses dekomposisi bahan
organic,destribusi dan pencampuran bahan organic serta menjadi musuh bagi
pathogen yang menyerang tanaman.Oleh karena itu keberadaan organism tanah
sangan penting dalam membatu pertumbuhan dan produktifitas
tanaman.Sedangkan tanaman berperan menyuplai bahan organic kedalam tanah
baik melalui produksi serasa maupun eksudat akar.(Eni widyati 2012).
BAB III
METODOLOGI

A. Waktu dan Tempat


Praktikum Pengamatan Organisme tanah mata kuliah Biologi tanah telah
dilaksanakan setiap hari jumat pada tanggal 20 Oktober 2019 mulai pukul 09.30
sampai 16.30 WITA di Desa Alebo Kecamatan Konda Kabupaten Konawe
Selatan Sulawesi Tenggara.

B.. Alat dan Bahan

Adapun alat yang di gunakan yaitu ember,botol semprot,cawan


petri,pinset. Bahan yang di gunakan yaitu alcohol,air dan organisme/fauna tanah

C. Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja pada praktikum pengamatan organisme tanah pada


ekosistem tanaman jeruk yaitu:

1. Mengambil sampel organisme pada vegetasi jeruk yang terdapat di dalam


botol sampel.
2. Menyimpan organisme/fauna di atas cawan petri yang telah berisi alkohol.
3. Mengamati fauna tanah yang ada di dalam cawan petri dengan
menggunakan mikroskop.
4. Mencatat klasifikasi organisme/fauna.
IV. Hasil dan Pembahasan

A. Hasil

Berdasarkan praktikum yang telah di laksanakan maka di dapatkan hasil


sebagai berikut;

Tabel 1. Klasifikasi Organisme/Fauna tanah pada berbagai plot :

Vegetasi Jeruk
No.
Plot Klasifikasi Organisme

1 Ring Lumbiricidae

Kingdom : Animalia
Filum : Annelida
Kelas : Oligochaeta
Sub kelas : Haplotaxida
Ordo : Megadrilaceae
Sub ordo : Lumbricina
2. I Ortoptera
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Super Ordo: Arthopterida
Ordo : Ensipera
3. II Araneae

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Arachnida
Super Ordo : Araneae
Ordo : Mesotheleae
4. III Hymenoptera

Kingdom : Animalia
Kelas :Arthropoda
Filum :Insecta
Ordo : Hymenoptera
Sub ordo : Adakrita
Super family :Vespoidpa
Family : Foemicidae
Spesie : Lasius Niger

5. IV Ponorinae
Kerajaan : Animalia
Divisi : Arthropoda
Kelas : Insecta
Family : Hymenaptera
Sub family : Ponerinae
6 V Ponorinae
Kerajaan : Animalia
Divisi : Arthropoda
Kelas : Insecta
Family : Hymenaptera
Sub family : Ponerinae

B.Pembahasan

Secara umum organisme tanah dikelompokkan menjadi dua, yaitu:


(1) Fauna (hewan) tanah, dan(2) Flora (tumbuhan) tanah. Fauna Tanah
Hewan atau fauna tanah diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: (1) Makro Fauna,
yaitu: semua hewan tanah yang dapat dilihat langsung dengan mata tanpa bantuan
mikroskop. Makro fauna terdiri dari: (a)hewan-hewan besar pelubang tanah
seperti: tikus dan kelinci, (b) cacing tanah, (c) Arthropoda, meliputi: Crustacea
(kepiting tanah dan udang tanah), Chilopoda (kelabang), Diplopoda (kaki seribu),
Arachnida (lebah, kutu, dan kalajengking)dan Insekta (belalang, jangkrik, semut,
dan rayap), (d)Moluska. (2)Mikro Fauna Mikro fauna terdiri dari: (a) Protozoa,
seperti: amoeba, flagelata, dan ciliata, dan (b)Nematoda, seperti: omnivorous dan
Predaceus.

Fauna tanah adalah hewan  yang hidup di tanah, baik yang hidup di permukaan
tanah maupun  yang terdapat di dalam tanah.  Proses dekomposisi dalam tanah
tidak akan mampu berjalan cepat bila tidak ditunjang oleh kegiatan makrofauna
tanah.  Makrofauna tanah adalah fauna tanah yang masih bias dilhat dengan mata
telanjang, seperti cacing, kelabang, kecoa dan semut.   Secara garis besar proses
perombakan berlangsung  sebagai berikut : Pertama-tama perombak yang  besar
atau makrofauna meremah-remah substansi  organic mati pada habitat. Kemudian
materi ini akan melalui usus dan akhirnya menghasilkan butiran-butiran feses. 
Butiran-butiran tersebut dapat dimakan  oleh mesofauna dan atau makrofauna
pemakan kotoran seperti cacing tanah  yang hasil akhirnya akan dikeluarkan
dalam bentuk feses  pula.  Materi terakhir ini akan dirombak oleh
mikroorganisme  terutama bakteri untuk diuraikan lebih lanjut.  Penguraian akan
menjadi lebih sempurna apabila hasil ekskresi fauna ini dihancurkan dan
diuraikan lebih lanjut oleh mikroorganisme terutama bakteri hingga sampai pada
proses mineralisasi.  Melalui proses tersebut, mikroorganisme yang telah mati
akan menghasilkan garam-garam mineral yang akan digunakan oleh tumbuh-
tumbuhan lagi.  Dengan melihat proses aliran energy dapat dikatakan bahwa tanpa
adanya keberadaan mesofauna tanah, proses perombakan materi (dekomposisi)
tidak akan dapat berjalan dengan baik.

Fauna tanah memainkan peranan yang sangat penting dalam pembusukan  zat atau
bahan-bahan organik dengan  cara:. Yaitu: 1.Menghancurkan jaringan-jaringan
secara fisik dan meningkatkan ketersediaan bahan  bagi aktifitas bakteri dan
jamur. 2.Melakukan pembusukan pada bahan-bahan  seperti  gula, sellulosa dan
sejenis lignin 3. Merubah  sisa-sisa tumbuhan menjadi humus. 4. Menggabungkan
antar bahan yang membusuk pada lapisan tanah bagian atas. 5.Membentuk
kemantapan agregat antara bahan organic dan bahan mineral tanah.
Fauna tanah sensitive  terhadap perubahan kondisi lahan.  Oleh karena itu segala
bentuk perlakuan atau tindakan yang menyebabkan hilangnya fauna tanah perlu
dikurangi/dihindarkan diantaranya penggunaan  herbisida atau bahan kimia
lainnya sehingga diharapkan ekosistem lahan tersebut terjaga dengan baik.
V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data di atas dapat di simpulkan bahwa tiap-tiap plot memiliki


organisme yang hampir sama di karenakan di lakukan pada ekosistem atau
vegetasi yang sama dan banyak macam jenis organisme tanah dapat
mempengaruhi atau menjadi indikator kesuburan suatu tanah.

B. Saran

Adapun praktikum pada organisme tanah pada ekosistem tanaman jeruk di


harapkan agar di setiap peserta praktikum di awasi secara berkala oleh asisten
agar tidak terjadi kekeliruan di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA

Eni Widyati. 2013. Mekanisme Antagonisme Trichoderma spp. Terhadap


Beberapa Patogen Tular Tanah Vol 32(2):74-82

Saktiyono,2004. Ipa Biologi. Jakarta : Erlangga

Sutanto,R. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta: Kanisius

Ulfa,A.S,Suarsina,M.H,Irawati. Pengembangan Buku Ajar Mikrobiologi Tantang


Bioreduksi Merkuri Bagi Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 2 (1):42-49

Hidayat,N dkk. 2018. Mikroorganisme dan Pemanfaatannya. Malang: UB Press

Anda mungkin juga menyukai