dan Klasifikasi
Pengertian
keanekaragaman hayati
“Yaitu keberagaman makhluk hidup
berdasarkan perbedaan ciri yang
dapat diketahui melalui observasi”
Keanekaragaman
Hayati
Keanekaragaman
Tingkat spesies
Menunjukan
adanya
jumlah dan
variasi jenis
organisme
Contoh keanekaragaman jenis pada
Familia Arecaceae
Keanekaragaman
Tingkat ekosistem
Ditunjukan dengan adanya
perbedaan faktor abiotik
Hutan Hujan
Tropis Savana
● 17-25% spesies
makhluk hidup dunia
terdapat di Indonesia
Gn. Gede Pangrango
● 40.000 spesies
tumbuhan, 350.000
spesies hewan, 12000
jenis jamur dan 1500
jenis monera terdapat di
Indonesia
Pembiakan in situ
yaitu pembiakan makhluk hidup langka dalam habitat aslinya, mis:
mendirikan cagar alam
Pembiakan ex situ
Yaitu pembiakan makhluk hidup langka di luar habitat aslinya, mis:
penangkaran hewan di kebun Binatang
Pengelompokan makhluk
hidup ke dalam tingkatan Terdiri dari 7 takson
tertentu berdasarkan
kesamaan karakter yang Regnum / Kingdom
dapat diamati, antara
Divisio / Phylum
lain: morfologi, sifat
genetik dan tingkah laku Classis
Ordo
Familia
Tujuan klasifikasi adalah
menyederhanakan Genus
makhluk hidup yang Species
beranekaragam
6 Kingdom: 2 kingdom:
Plantae
Virus, Monera,
Animalia
Protista, Fungi,
Plantae,
Animalia
3 kingdom:
Monera
Plantae
Sistem
Animalia
Kingdom
5 Kingdom: 4 kingdom:
Monera,
Monera, Fungi,
Protista, Fungi,
Plantae, Animalia
Plantae,
Animalia
Binomial Nomenklatur
Kategor Takso
i n
Hierarki 5
Klasifikasi
Contoh Hirarki klasifikasi
SEJARAH TAKSNOMIHEWAN
Ilmu taksonomi hewan dibedakan menjadi 3
periode :
TATA HEWAN(lanjutan)
A. Dasar-Dasar Penamaan Ilmiah
• Nama-nama takson hasil tatanama disebut dengan nama ilmiah.
• Tiga landasan penting sebuah nama ilmiah:
1. Unik : setiap nama hanya mengacu pada satu macam kelompok organisme saja. 1 nama
hanya untuk 1 takson.
2. Universal : nama dapat dipakai, dipahami secara luas, dan diinterpretasikan terhadap
objek yang sama dimana saja berada.
3. Stabil : nama-nama ilmiah tidak dengan mudah berubah-ubah, sehingga tidak
menimbulkan kesulitan dalam pemakaian pada waktu yang berbeda.
• Karena faktor sejarah dan perkembangan ilmu pengetahuan, nama ilmiahpun seringkali harus
ada perubahan. Perubahan ini dilakukan sebagai revisi atas kekurang-akuratan penamaan
spesies pada masa terdahulu atau karena adanya penemuan fakta-fakta baru. Oleh karena itu,
muncul beberapa keadaan yang dikenal dengan istilah sinonimi dan homonimi.
B. Penamaan
Takson
TATA HEWAN
Aturan formal penamaan takson sesuai ICZN (lanjutan)
(International
Commission on Zoological Nomenclature) adalah sebagai
Sub
1. berikut:
Penulisan untuk kategori genus sampai Kingdom spesies
pentin
2. Penulisan untuk kategori Sub-genus g
B. Penamaan
Takson TATA HEWAN
Penulisan untuk kategori genus sampai Kingdom (lanjutan)
Kategori kingdom sampai dengan genus
menggunakan aturan
uninominal atau satu kata.
Dari kategori kingdom sampai di atas genus, nama dapat
ditulis dengan huruf italics atau tegak.
Sementara itu, untuk menuliskan nama genus harus
dicetak
dengan huruf italics atau ditulis miring.
Nama takson pada kategori tertentu telah disepakati dengan
menggunakan istilah tambahan sebagai penanda khusus.
Nama yang diakhiri …+ iformes (ordo:biasanya pd Pisces &
Aves)
Nama yang diakhiri …+ oidea (superfamilia)
Untuk nama-nama dengan tambahan …-ites, ….-ytes, dan ….-ithes, menunjukan bahwa
Nama yang diakhiri …+ idea (familia) 14
saat
Nama
hewan tersebut diberi yang
nama diakhiri
dia dalam ….+ inae
keadaan (sub-familia)
fosil
B. Penamaan
Takson TATA HEWAN
Penulisan untuk kategori Sub-genus (lanjutan)
Penulisan nama kategori sub-genus menggunakan aturan trinomial atau terdiri atas 3
kata
dan ditulis italics.
Cara penulisan nama kedua atau nama penunjuk sub-genus harus diberi tanda kurung.
Nama sub-genus semuanya ditulis huruf kecil kecuali huruf pertama nama
genus dan
penunjuk sub-genus ditulis dengan huruf kapital.
Contoh : AedesAedes
(Stegomya) aegypti (Stegomya) aegypti
Genus Sub-genus Spesifik
15
B. Penamaan
Takson TATA HEWAN
Penulisan untuk kategori spesies (lanjutan)
Penulisan untuk kategori spesies
menggunakan aturan binominal
atau terdiri atas dua kata.
Kedua kata pada nama spesies
harus dicetak dengan huruf italics
atau cetak miring.
Nama spesies ditulis dg huruf
kecil,
kecuali pertam dari
huruf
pertama a kata
(namakapirtal.
huruf genus ditulis
• ) :
Contoh nama spesies dg
Loxodontia africana
nama genus nama 16
spesifik
B. Penamaan
Takson TATA HEWAN
Penulisan untuk kategori Sub-spesies (lanjutan)
Nama Sub-spesies ditulis dengan aturan trinomial
(terdiri atas 3 kata).
Penulisan pada nama sub-spesies adalah huruf
kapital hanya pada huruf pertama pada nama genus
serta tidak ada tanda kurung. Susunannya adalah,
kata
pertama merupakan penunjuk genus, kata kedua
merupakan penunjuk spesies, dan kata ketiga
adalah nama penunjuk sub-spesies.
Mirotus montanus
• Contoh : Microtus montanus nanus nanus
“sejenis berang-
Microtus montanus nanusberang”
Nama genus Nama spesies/spesifik Nama Sub-Spesies
33
TATA HEWAN
B. Penamaan Takson
(lanjutan)
Penulisan untuk nama Sub-genus dengan Sub-spesies
Nama sub-spesies yang juga memiliki nama sub-
genus
maka bersifat tetranomial atau 4 kata.
Aturannya mengikuti aturan baik pada nama
sub-genus
maupun sub-spesies.
Aedes (Ochlerotatus) canadensis mathesoni
Contohnya : Aedes (Ochlerotatus) canadensis mathesoni
Nama Nama Sub- Nama spesifik Nama
genus genus Sub-
spesies
34
TATA HEWAN
B. Penamaan Takson (lanjutan)
1. Jenis-jenis Nama
• Semua dasar penamaan takson harus mengacu pada ICZN yang berlaku. Nama-nama
ilmiah yang sudah diterbitkan dengan mengacu pada ICZN, maka nama tersebut
masuk dalam kategori adalah:
a. nama yang dapat digunakan (available name),
b. nama yang sah (legitimate name), atau
c. nama yang valid (valid name)
• Sementara itu, nama-nama yang tidak mengacu pada aturan dalam ICZN disebut
nama yang tidak memiliki status dalam tatanama (nomen nudum). Nama yang bersifat
nomen nudum ini, termasuk yang diberikan sebelum tahun 1931 dan/atau tidak
disesuaikan dengan ICZN.
19
C. Penulisan Author
1. Apabila ada perubahan nama dan diganti ke genus
TATA
lain, namun yang mengganti authornya sendiri HEWAN(lanjutan)
maka pada nama author ditulis dalam tanda
kurung.
• Rudolphii memberi nama spesimen pada awalnya
dengan nama Taenia diminuta.
• Kemudian dia merevisi sendiri nama yang pernah
diberikan dan akhirnya mengganti dengan nama
baru yaitu Hymenolephis diminuta. Kalau, nama
yang digunakan adalah nama yang terbaru hasil
revisi, maka nama Rudolphii harus diberi tanda
kurung untuk menunjukkan bahwa nama
spesimen tersebut adalah nama yang baru.
• Jadi, Taenia diminuta Rudolphii setelah
diubah ditulis menjadi Hymenolephis diminuta
Pertemuan 2. Biosistematika
(Rudolphii) Hewan 22
TATA
D. Homonimi dan Sinonimi
Homonimi
HEWAN (lanjutan)
Sinonimi
• Homonimi adalah keadaan satu nama • Sinonimi adalah keadaan dua nama
yang diberikan pada 2 takson yang berbeda. diberikan satu takson yang sama. Contohnya
• Contohnya: Nama Polimatis alexis diberikan adalah sejenis scorpion yang sama, di Inggris
untuk diberi nama genus Scorphios oleh Simon 1893,
2 jenis hewan yaitu kupu-kupu yang berbeda. sedangkan genus yang sama di Amerika diberi
Setelah dilakukan identifikasi ulang, nama nama Herphillus oleh Ernest 1832.
tersebut ternyata adalah nama yang • Dari hasil penelitian terkini, mulailah
sebenarnya diberikan untuk 2 jenis kupu kupu muncul perubahan-perubahan yang diusulkan
yang berbeda. Saat ini ke- 2 jenis kupu kupu karena nama yang diberikan terdahulu
tersebut akhirnya diberi nama Polimatis astrache menunjukkan adanya bukti-bukti kesalahan,
von Ruthernberg (kupu- kupu cokelat) → karena tidak sesuai dengan ciri ciri
Eropa daratan dan Polimatis carusDennis (kupu- seharusnya.
kupu biru) → I n g g r i s . Dua Nama →
untuk
1 takson yang
Nama sama → untuk 2 takson yang berbeda sama
KLADOGRAM
• Kladogram singkatan dari kladistik
dendogram atau pohon filogeni
atau pohon evolusi.
• Istilah kladogram atau cladogram
berasal dari kata Yunani “clados”,
yang berarti “cabang”, dan
“gramma”, yang berarti
“karakter.”
• Keanekaragaman organisme →
merekonstruksi hub kekerabatan
terhadap organisme lain
→ direpresentasikan
dalam bentuk kladogram/pohon
filogenik.
• Diagram percabangan dianggap Semakin dekat percabangannya maka akan
mewakili hubungan kekerabatan semakin dekat pula hubungan
antar organisme.
kekerabatannya (semakin banyak
• Kladogram dapat dianggap persamaan cirinya)
sebagai
pohon evolusi.
Pertemuan 2. Biosistematika Hewan 40
JENIS KLADOGRAM
Kelompok Monofiletik Kelompok Parafiletik Kelompok Polifiletik
• Kelompok dg satu nenek • Dalam kelompok terdapat leluhur yang• Kelompok yang terdiri atas dua
moyang sekaligus seluruh sama, tetapi hanya sebagian atau lebih kelompok yang
keturunan yang memiliki keturunannya yang dimasukan, terpisah dan masing-maisng
nenek moyang yang sama sementara sebagian yang lain memiliki nenek moyang sendiri
dimasukan dalam kelompok berbeda (berbeda nenek moyangnya).