Anda di halaman 1dari 36

Irma Wachyuni Zainal , S.

Si
SMAN Titian Teras
H. Abdurrahman Sayoeti
Jl. Lintas Jambi-Muara Bulian KM 21 Pijoan
MENU
KOMPETENSI INTI

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KOMPETENSI DASAR

3.2 Menganalisis data hasil obervasi tentang


berbagai tingkat keanekaragaman hayati
(gen, jenis dan ekosistem) di Indonesia
serta ancaman dan pelestariannya
TUJUAN PEMBELAJARAN

o Peserta didik dapat mendefinisikan keanekaragaman


hayati
o Peserta didik dapat mendeskripsikan keanekaragaman
gen
o Peserta didik dapat mendeskripsikan keanekaragaman
jenis
o Peserta didik dapat mendeskripsikan keanekaragaman
ekosistem
MATERI
Mana yang lebih Anda sukai?

A B
Mana yang lebih Anda sukai?

A B
Mana yang lebih Anda sukai?

A B
Mana yang lebih Anda sukai?

A B
Mana yang lebih Anda sukai?

A B
Apakah Keanekaragaman Hayati Itu?
Bila Anda mendengar kata “Keanekaragaman”?
Keanekaragaman menggambarkan keadaan bermacam-macam benda
yang dapat terjadi akibat adanya perbedaan ukuran, warna, bentuk,
tekstur, jumlah dan sebagainya.

Bila Anda mendengar kata “Hayati”?


Hayati menunjukkan sesuatu yang hidup

Keanekaragaman Hayati
Pengertian Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati (Biodiversitas) adalah keseluruhan variasi
meliputi bentuk, warna, ukuran, jumlah, tekstur, penampilan dan sifat-sifat
lainnya yang ditemukan pada tingkat gen, spesies ataupun ekosistem
Contoh Keanekaragaman
Keanekaragaman Tingkat Gen
Gen merupakan bagian kromosom yang mengendalikan ciri/ sifat suatu organisme
yang bersifat diturunkan dari induk/orangtua kepada keturunannya.

Semua makhluk hidup dalam satu spesies memiliki perangkat dasar penyusun gen
yang sama tetapi susunannya berbeda-beda tergantung pada masing-masing
induk/orangtuanya.

Perbedaan Gen (Variasi Gen) pada setiap makhluk hidup menyebabkan sifat yang
tidak tampak (genotipe) dan sifat yang tampak (fenotipe) pada setiap makhluk
hidup menjadi berbeda.

Variasi makhluk hidup dapat terjadi akibat perkawinan sehingga susunan gen
keturunannya berbeda dari susunan gen induknya. selain itu, variasi makhluk
dapat pula terjadi karena interaksi gen dengan lingkungan
Keanekaragaman Tingkat Gen

Felis
domesticus
(kucing)

Galus galus (Ayam)


Canis canis
(anjing)

Rosa hybrida (Mawar)

Mangifera indica (mangga)


Keanekaragaman Tingkat Gen
Keanekaragaman gen pada manusia (Homo sapiens)

Ras Mongoloid (Berkulit Kuning) Ras Negroid (Berkulit Hitam)

Ras Kaukasoid (Kulit Putih) Ras-ras khusus

Keanekaragaman tingkat gen : Keanekaragaman yang memperlihatkan


adanya perbedaan/variasi, sifat pada individu-individu dalam spesies
yang sama. Dengan kata lain keanekaragaman yang timbul karena
adanya variasi susunan gen dalam dalam suatu spesies.
Keanekaragaman Tingkat Gen

Keanekaragaman gen menyebabkan variasi antarindividu sejenis

KEANEKARAGAMAN
EKOSISTEM
(ANTAR EKOSISTEM)

KEANEKARAGAMAN SPESIES
(ANTAR SPESIES YANG BERBEDA)

KEANEKARAGAMAN GENETIK
(PADA SETIAP SPESIES YANG SAMA)
Keanekaragaman Tingkat Spesies (Jenis)

Famili Leguminaceae Famili Solanaceae

Pohon kelapa di pantai


Pohon kurma di padang pasir

Pohon nipah di air payau

Famili Palmae
Keanekaragaman Tingkat Spesies (Jenis)
Famili Felidae Genus Artocarpus

Felis silvestris (kucing Panthera tigris (harimau) Artocarpus altilis Artocarpus camansi
Persia) (sukun) (kluwih)

Artocarpus heterophyllus Artocarpus integer


Panthera leo (singa) Acinonyx jubatus (citah) (nangka) (cempedak)

Keanekaragaman tingkat jenis : Keanekaragaman yang ditemukan di antara


organisme memperlihatkan adanya perbedaan/variasi sifat pada bentuk,
penampakan, frekuensi, dan sifat lainnya antara spesies satu dengan lainnya.
Dengan kata lain keanekaragaman yang timbul karena adanya perbedaan-
perbedaan pada berbagai spesies makhluk hidup disuatu tempat
Keanekaragaman Tingkat Spesies (Jenis)

Keanekaragaman spesies menyebabkan variasi jenis

KEANEKARAGAMAN
EKOSISTEM
(ANTAR EKOSISTEM)
variasi yang ditemukan
antar jenis (spesies) yang
masih dalam satu genus,
KEANEKARAGAMAN SPESIES
satu family, satu ordo.
(ANTAR SPESIES YANG BERBEDA)

KEANEKARAGAMAN GENETIK
(PADA SETIAP SPESIES YANG SAMA)
Keanekaragaman Tingkat Ekosistem

Semua makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungannya yang berupa


faktor biotik dan faktor abiotik, baik faktor biotik maupun faktor abiotik
sangat bervariasi.

Faktor biotik meliputi berbagai jenis makhluk hidup mulai yang bersel satu
(uni seluler) sampai makhluk hidup bersel banyak (multi seluler) yang
dapat dilihat langsung oleh kita.

Faktor abiotik fisik seperti batuan, air, tanah, dan udara.


Faktor abiotik kimia, seperti salinitas (kadar garam), tingkat keasaman,
iklim, cahaya, suhu, kelembapan dan kandungan mineral.

Ekosistem merupakan kesatuan interaksi dari faktor biotik dan abiotik.


Keanekaragaman Tingkat Ekosistem

Ekosistem air tawar Pantai


Ekosistem hutan Ekosistem rawa

Ekosistem air laut Padang Rumput Sabana


Hutan hujan
tropis Keanekaragaman tingkat ekosistem :
keseluruhan makhluk hidup yang
beranekaragam yang berhubungan erat
dengan habitat dan faktor-faktor
lingkungannya. Dengan kata lain
keanekaragaman yang timbul karena
Ekosistem gurun adanya interaksi antara lingkungan
Terumbu Karang abiotik tertentu dengan sekumpulan
makhluk hidup tertentu.
Keanekaragaman Tingkat Ekosistem
Ekosistem yang berbeda menunjukkan adanya keanekaragaman

KEANEKARAGAMAN
EKOSISTEM
(ANTAR EKOSISTEM)

KEANEKARAGAMAN SPESIES
(ANTAR SPESIES YANG BERBEDA)

KEANEKARAGAMAN GENETIK
(PADA SETIAP SPESIES YANG SAMA)
TIPE-TIPE EKOSISTEM

Ekosistem air tawar Ekosistem rawa Padang Rumput Hutan hujan


tropis

Ekosistem gurun
EKOSISTEM Terumbu Karang EKOSISTEM
PERAIRAN DARAT
(AKUATIK)

Ekosistem air laut Sabana


Pantai Ekosistem hutan
EKOSISTEM PERAIRAN (AKUATIK)
Ekosistem Perairan : Ekosistem yang komponen abiotiknya sebagian besar terdiri
atas air

Makhluk hidup dalam ekosistem perairan :


Plankton, terdiri atas plankton dan zooplankton
contoh : ganggang uniseluler dan Protozoa
Nekton, organisme yang bergerak aktif
contoh : ikan dan katak
Neuston, organisme yang mengapung di permukaan air
contoh : serangga air, teratai, eceng gondok dan ganggang
Bentos, organisme yang melekat pada organisme lain
contoh : udang, kepiting, cacing dan ganggang
Perifiton, organisme yang melekat pada organisme lain
contoh : ganggang dan siput

Ekosistem Perairan dibedakan menjadi :


1.Ekosistem Air Tawar
2.Ekosistem Air Laut
EKOSISTEM PERAIRAN (AKUATIK)
Ekosistem air tawar Ciri Abiotik :
• Memiliki kadar garam (salinitas) yang
rendah, bahkan lebih rendah daripada
cairan sel makhluk hidup
• Dipengaruhi oleh iklim dan cuaca
• Penetrasi (masuknya cahaya matahari)
kurang

Berdasarkan keadaan air, dibedakan menjadi :


• Ekosistem air lentik (tenang) misalnya danau dan rawa
• Ekosistem air tawar lotik (mengalir misalnya sungai dan air terjun

Berdasarkan intensitas cahaya matahari yang menembus air dibedakan menjadi :


• Zona litoral, daerah dangkal yang dapat ditembus cahaya matahari hingga dasar
perairan
• Zona limnetik, daerah terbuka yang jauh dari tepian sampai kedalaman yang
masih dapat ditembus cahaya matahari
• Zona profundal, daerah yang dalam dan tidak dapat ditembus cahaya matahari
(tidak ditemukan organisme fotosintetik (produsen) tetapi dihuni
oleh hewan pemangsa dan organisme pengurai)
EKOSISTEM PERAIRAN (AKUATIK)
Ciri Abiotik :
Ekosistem air laut
• Memiliki kadar garam (salinitas) yang tinggi
• Tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca
• Habitat air laut saling berhubungan antara laut yang satu dengan
laut yang lain
• Memiliki variasi perbedaan suhu di bagian permukaan dengan di
kedalaman laut
• Terdapat arus laut yang pergerakannya dapat dipengaruhi oleh
angin, perbedaan densitas (massa jenis) air, suhu, tekanan air,
gaya gravitasi dan gaya tektonik batuan Bumi
Berdasarkan intensitas cahaya matahari yang menembus air dibagi menjadi
Zona fotik, daerah yang dapat ditembus cahaya matahari < 200 m
Zona twilight, daerah dengan kedalaman air 200-2000 m
Zona fotik, daerah yang tidak dapat ditembus cahaya matahari >2000 m

Pembagian zona ekosistem air laut dimulai dari pantai hingga ke tengah laut :
Zona litoral (pasang surut), daerah yang terendam saat pasang dan seperti daratan saat surut
Zona neritik, daerah laut dangkal < 200 m
Zona batial, daerah kedalaman 200-2000 m dan keadaan remang-remang
Zona abisal, daerah palung laut yang keadaannya gelap dengan kedalaman > 2000 m
EKOSISTEM PERAIRAN (AKUATIK)
Macam-macam ekosistem air laut
1. Ekosistem Laut Dalam
terdapat di laut dalam atau palung laut yang gelap karena tidak dapat ditembus oleh
cahaya matahari. Tidak ditemukan produsen dan organisme yang dominan yaitu
predator dan ikan yang pada penutup kulitnya mengandung fosfor sehingga dapat
bercahaya di tempat gelap.
2. Ekosistem Terumbu Karang
terdapat di laut yang dangkal dengan air yang jernih. Organisme yang hidup antara lain
terumbu karang (Coelenterata), hewan spongs (Porifera), Mollusca (kerang, siput),
bintang laut, ikan dan ganggang
3. Ekosistem Estuari
terdapat didaerah percampuran air laut dengan air sungai
ada dua tipe ekosistem yang khas yaitu :
* Padang lamun
* Hutan mangrove
4. Ekosistem Pantai Pasir
terdiri atas hamparan pasir yang selalu terkena deburan ombak air laut
5. Ekosistem Pantai Batu
memiliki banyak bongkahan batu besar maupun kecil
EKOSISTEM DARAT
Hutan hujan tropis Hutan hujan tropis terdapat di daerah tropis yang banyak turun hujan,
ditemukan di dalam daerah Khatulistiwa, misalnya dalam lembah sungai
Amazon, Amerika selatan, Asia tenggara (malaysia, indonesia, thailand),
dan lembah sungai kongo.

Ciri-ciri hutan hujan tropis memiliki spesifikasi abiotik sebagai berikut :


* Curah hujannya sangat tinggi bahkan lebih dari 2000 mm/tahun
* Dari bulan satu ke bulan yang lain perubahan suhunya relatif kecil.
* Di bawah kanopi atau tudung pohon, gelap sepanjang hari, sehingga
tidak ada perubahan suhu antara siang dan malam hari.
* Flora: pada bioma hutan tropis terdapat beratus-ratus spesies tumbuhan.
Pohon-pohon utama dapat mencapai ketinggian 20 - 40 m, dengan cabang-
cabang berdaun lebat sehingga membentuk suatu tudung atau kanopi.
Tumbuhan khas yang dijumpai adalah liana dan epifit. Liana adalah
tumbuhan yang menjalar di permukaan hutan, contoh: rotan. Epifit adalah
tumbuhan yang menempel pada batang-batang pohon, dan tidak merugikan
pohon tersebut, contoh: Anggrek, paku Sarang Burung.
* Fauna: di daerah tudung yang cukup sinar matahari, pada siang hari hidup
hewan-hewan yang bersifat diurnal yaitu hewan yang aktif pada siang hari,
di daerah bawah kanopi dan daerah dasar hidup hewan-hewan yang bersifat
nokfurnal yaitu hewan yang aktif pada malam hari, misalnya: burung hantu,
babi hutan,kucing hutan, macan tutul.
EKOSISTEM DARAT
Gurun
Gurun yakni padang luas yang kering-kerontang karena hujan yang
sangat lama turun di wilayah tersebut. Gurun dan setengah gurun banyak
ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara, Australia dan Asia Barat.
Misalnya Gurun Gobi di Asia dan Gurun Sahara di Afrika. Beberapa bioma
gurun terdapat di daerah tropik (sepanjang garis khatulistiwa) yang
berbatasan dengan padang rumput.
Ciri-Ciri Gurun.
•Cucuran hujan sangat rendah: rerata 25 cm/tahun.
•Kualifikasi tanah sangat gersang dan tidak dapat menyimpan air.
•Kecepatan penguapan sangat besar dan kelembapan udara sangat kecil
•Temperatur lingkungan di beberapa gurun bisa sangat panas, dengan
temperatur di siang hari mendekati 60 ºC, namun pada malam hari
mendekati 0 ºC
•Flora: tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang dapat
beradaptasi dengan daerah kering (tumbuhan serofit).
•Fauna: umumnya yang mampu menyimpan air, misalnya unta, sedang
untuk hewan-hewan kecil misalnya kadal, ular, tikus, semut, umumnya
hanya aktif hidup pada pagi hari, pada siang hari yang terik mereka hidup
pada lubang-lubang.
EKOSISTEM DARAT
Sabana
Sabana (savana) merupakan padang rumput yang dilindungi oleh
pohon-pohon. Sabana berlokasi pada distrik tropis dengan siraman
air hujan rerata 90-150 cm/tahun, seperti Australia utara, Nusa
tenggara timur, Kenya (afrika), Nusa tenggara barat. Saban
dibedakan atas dua jenis yaitu sabana murni (satu jenis pohon)
dan sabana campuran (beberapa jenis pohon).

Ciri-Ciri Sabana :
Padang rumput yang diselingi pohon-pohon
Bertempat di daerah tropis dengan curah hujan 90-150 cm/tahun.
Fauna yang hidup pada bioma padang rumput dan savana adalah
bison, gajah, jerapah, zebra, domba, biri-biri, harimau, cheetah,
serigala dan ular.
EKOSISTEM DARAT
Padang Rumput Terdapat di teritori tropik hingga beriklim sedang, contohnya Hongaria,
Amerika selatan, Australia, dan Rusia Selatan. Di Indonesia, padang
rumput terdapat di Nusa Tenggara. Pada bioma ini terdapat cukup curah
hujan, tetapi tidak cukup untuk menumbuhkan hutan. Tumbuhan
dominannya adalah rumput, sedangkan pohon dan semak terdapat di
sepanjang sungai di daerah tersebut.

Ciri-Ciri Padang Rumput


Bisa ditemukan di daerah tropis dan sub tropis
•Curah hujan bioma padang rumput ialah 25-50 cm/tahun,
•Iklim bioma padang rumput pada umumnya bersuhu panas.
•Vegetasi yang mendominasi adalah rerumputan. Rumput yang hidup di
bioma padang rumput yang relatif basah. Ukurannya bisa mencapai tiga
meter, misalnya rumput Bluestem dan Indian Grasses. Rumput yang
tumbuh di bioma padang rumput kering, ukurannya pendek-pendek,
misalnya rumput Grana dan Buffalo Grasses
•Flora: tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan daerah dengan
porositas dan drainase kurang baik adalah rumput, meskipun ada pula
tumbuhan lain yang hidup selain rumput, tetapi karena mereka
merupakan vegetasi yang dominan maka disebut padang rumput. Nama
padang rumput bermacam-macam seperti stepa di Rusia Selatan, puzta di
Hongaria, prairi di Amerika Utara dan pampa di Argentina.
•Fauna: bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah di
Afrika, domba dan kanguru di Australia. Karnivora: singa, srigala, anjing
liar, cheetah.
EKOSISTEM DARAT
Taiga

Taiga (hutan boreal) terdapat di daerah antara sub tropik dan kutub,
seperti Alaska, Rusia, Amerika utara, dan semenanjung Skandinavia.
Bioma ini juga ditemukan di pegunungan beriklim dingin. Tumbuhan
sering terlihat berdaun jarum (konifer) yang tampak hijau sepanjang
tahun, seperti alder, cemara, spruce, birch dan juniper. Hewan yang
tinggal di ekosistem taiga, adalah seringala, burung, moose, ajak,
beruang hitam, dan lynx.
Ciri-Ciri Taiga.
•Kompabilitas suhu pada musim panas dan musim dingin sangat
tinggi.
•Pertumbuhan dan perkembangan tanaman terjadi saat musim panas
(3-6 bulan).
•Pohon yang homogen.
•Suhu di musim dingin rendah.
•Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies
seperti konifer, pinus, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah
sedikit sekali,
•Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, serigala dan
burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.
EKOSISTEM DARAT
Tundra
Tundra yakni ekosistem yang paling sejuk. Tundra terdapat di belahan bumi
sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-
puncak gunung tinggi. Bioma tundra digolongkan dengan dua model
merupakan tundra arktik dam timdra alpin. Tundra arktik terdapat di
teritori kutup utara (arktik), Siberia, Finlandia, Rusia dan kanada.

Ciri-Ciri Tundra.
•Memperoleh sedikit energi sinar matahari, musim dingin sangat panjang
bisa terjadi selama sembilan bulan dengan suasana gelap.
•Musim panas berproses selama tiga bulan, pada masa inilah vegetasi
mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan tumbuhan di daerah ini hanya 60
hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum, lumut kerak,
tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada
umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.
•Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang datang
pada musim panas, semuanya berdarah panas. Hewan yang menetap
memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya karibou, rusa kutub,
beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan lalat hitam. Fauna khas
bioma tundra ialah "Muskoxem" (bison berhulu tebal) dan
Reindeer/Caribou (rusa kutub).

(a dan c) tundra artik

(b) tundra alpen


EKOSISTEM DARAT
Hutan gugur
Ditemukan di kawasan yang mengalami empat musim seperti musim dingin,
musim panas, musim semi dan musim gugur. Seperti yang berada di Amerika
serikat, sisi timur, Asia timur, Chili, dan Eropa barat.

Ciri-Ciri Hutan Gugur.


•Cucuran hujan merata adalah 75-100 mm/tahun.
•Memiliki empat musim (panas, dingin, gugur, dan semi).
•Terletak di kawasan sub tropik 23,5 derajat Lu dan LS.
•Saat musim panas: pancaran matahari cukup cukup, curah hujan tinggi, dan
kelembaban tinggi.
•Tumbuhannya sewaktu musim dingin, daun-daunnya meranggas. Musim panas
pada bioma hutan gugur, energi radiasi matahari yang diterima cukup tinggi,
demikian pula dengan presipitasi (curah hujan) dan kelembaban. Kondisi ini
menyebabkan pohon-pohon tinggi tumbuh dengan baik, tetapi cahaya masih
dapat menembus ke dasar, karena dedaunan tidak begitu lebat tumbuhnya. Pada
saat menjelang musim dingin, radiasi sinar matahari mulai berkurang, subu
mulai turun. Tumbuhan mulai sulit mendapatkan air sehingga daun menjadi
merah, coklat akhirnya gugur, sehingga musim itu disebut musim gugur. Pada
saat musim dingin, tumbuhan gundul dan tidak melakukan kegiatan fotosentesis.
Beberapa jenis hewan melakukan hibernasi (tidur pada musim dingin).
Menjelang musim panas, suhu naik, salju mencair, tumbuhan mulai berdaun
kembali (bersemi) sehingga disebut musim semi

Kondisi hutan decidous : (a).musim semi, (b). musim panas,


(c).musim gugur, dan (d).musim dingin.
MANFAAT MEMPELAJARI KEANEKARAGAMAN HAYATI

Dengan mengetahui adanya keanekaragamaan gen merupakan modal


dasar untuk melakukan rekayasa genetika dan hibridisasi (kawin silang)
untuk mendapatkan bibit unggul yang diharapkan.

Dengan mengetahui adanya keanekaragaman jenis dapat menuntun


kita untuk mencari alternatif dari bahan makanan, bahan sandang, dan
papan, juga dapat menuntun kita memilih hewan-hewan unggul yang
dapat dibudidayakan.

Dengan mengetahui adanya keanekaragaman ekosistem kita dapat


mengembangkan sumber daya hayati yang cocok dengan ekosistem
tertentu sehingga dapat meningkatkan hasil pertanian dan peternakan
yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai