Anda di halaman 1dari 34

BAB 2

Kompetensi Dasar:
3.1 Menganalisis data hasil obervasi tentang
berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen,
jenis dan ekosistem) di Indonesia.
Pendahuluan

Mahluk hidup di dunia memiliki ciri yang berbeda.


Diantara ciri tersebut terdapat kesamaan (keseragaman)
dan adapula perbedaannya (keanekaragaman).

Keberagaman spesies mahluk hidup serta semua proses


ekologis dalam ekosistem menunjukkan adanya
keanekeragaman hayati atau biodiversity .
Contoh Keanekaragaman
Pengertian
Keanekaragaman hayati adalah
keanekaragaman yang ditunjukkan
dengan adanya variasi makhluk
hidup yang meliputi bentuk,
penampilan, jumlah, serta ciri lain.
Keanekaragaman hayati penting bagi
kelangsungan hidup karena adanya
saling keterkaitan antar jenis yang
fungsional memungkinkan terjadinya
keseimbangan dalam kehidupan
yakni melalui daur materi dan aliran
energi
Macam-macam Keanekaragaman Hayati

KEANEKARAGAMA
N TINGKAT
EKOSISTEM
Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen

Keanekaragaman tingkat gen adalah keanekaragaman


yang timbul karena adanya variasi susunan gen dalam
dalam suatu spesies.

Variasi gen menyebabkan fenotip dan genotip setiap


makhluk hidup berbeda. Variasi gen dapat terjadi melalui
perkawinan maupun akibat interaksi gen dengan
lingkungan.
Dalam satu species (jenis) terdapat
berbagai variasi.
Contoh :
Padi : gogorancah, pandan wangi, cisadane
Mangga : gedong, harum manis, indramayu
Manusia : mongoloid, kaukasoid, negroid
Kelapa : kelapa gading, kelapa kopyor, dan kelapa
hijau
Contoh keanekaragaman tingkat gen :

Mangga Gedong Mangga Arumanis

Nama spesies :
Mangifera indica
Mangga Apel
Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis

Keanekaragaman tingkat jenis adalah keanekaragaman


yang timbul karena adanya perbedaan-perbedaan pada
berbagai spesies makhluk hidup disuatu tempat.

Perbedaan antar spesies organisme dalam satu keluarga


lebih mencolok sehingga lebih mudah diamati daripada
perbedaan antar individu dalam satu spesies
(keanekaragaman gen)
Contoh :
Variasi dalam satu famili antara kucing dan harimau.
Mereka termasuk dalam satu famili(famili/keluarga
Felidae) walaupun ada perbedaan fisik, tingkah laku
dan habitat
- kelapa, aren, nipah, pinang
- padi, jagung, alang-alang, rumput teki
Contoh keanekaragaman tingkat jenis :

Sukun (Artocarpus
artilis)

Nangka ( Artocarpus
eteropyllus)
Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem

Keanekaragaman tingkat ekosistem adalah


keanekaragaman yang timbul karena adanya interaksi
antara lingkungan abiotik tertentu dengan sekumpulan
makhluk hidup tertentu

Contoh : ekosistem sungai, ekosistem terumbu karang,


ekosistem hutan.
Contoh Keanekaragaman Ekosistem

Ekosistem gurun

Ekosistem hutan

Ekosistem rawa

Ekosistem air laut Ekosistem air tawar


Manfaat Keanekaragaman Hayati
1. Nilai/manfaat Biologis/Konsumtif
1) Sebagai bahan pangan
2) Sebagai bahan obat-obatan

2. Nilai/manfaat Produktif
Keanekaragaman hayati yang diolah dan bersifat komersil

3. Nilai/manfaat Nonkonsumtif
1) Sumber plasma nutfah
2) Menjaga kelestarian ekosistem
3) Memberikan keindahan alam
4) Manfaat mental dan spiritual
5) Manfaat ilmiah dan keilmuan
Penyebab Hilangnya Keanekaragaman Hayati
1. Hilangnya Habitat dan fragmentasi.

Hilangnya habitat adalah menyusutnya materi pada tempat


yang sesuai (cocok) untuk hidup.

Fragmentasi habitat adalah pemisahan suatu habitat menjadi


lebih kecil lagi.
2. Spesies-spesies eksotik (introduksi spesies).

Introduksi spesies adalah suatu upaya mendatangkan


spesies asing ke suatu wilayah yang telah memiliki spesies
lokal.

Misal : di Indonesia, penggunaan padi unggul telah


3. Degradasi habitat.

Degradasi habitat adalah kerusakan habitat karena polusi,


miisalnya hujan asam, eutrofikasi, efekrumah kaca

4. Eksploitasi secara berlebihan

5. Industrialisasi Kehutanan dan perikanan

6. Perubahan Iklim Global


Pelestarian Keanekaragaman Hayati
a. Perlindungan terhadap proses ekologis yang penting dalam sistem-
sistem penyangga kehidupan
1. Perlindungan In Situ : Cagar alam dan Taman Nasional
2. Perlindungan Ex Situ : Penangkaran harimau di kebun binatang
b. Pemanfaatan kahati dan ekosistem secara lestari
1. Prinsip daya toleransi
2. In Optimum
3. Faktor Pengontrol
4. Prinsip Ketanpabalikan
Pengertian
Pengertian Klasifikasi

Klasifikasi makhluk hidup adalah


pengumpulan/pengelompokkan suatu organisme yang
mempunyai ciri-ciri yang sama.
Pengertian Taksonomi

Kata taksonomi diambil dari bahasa Yunani tassein yang


berarti untuk mengelompokkan dan nomos yang berarti aturan.
Taksonomi dapat diartikan sebagai pengelompokan organisme
berdasarkan hierarki (tingkatan) tertentu. Atau ilmu yang
mempelajari prinsip dan cara klasifikasi makhluk hidup.
Macam-macam Klasifikasi
1) Klasifikasi sistem Artifisial/Buatan
Merupakan klasifikasi makhluk hidup yang didasarkan pada
ciri morfologi dan habitatnya. Diperkenalkan oleh Aristoteles
dan Theoprasthes.
2) Klasifikasi sistem Alami
Merupakan pengelompokan makhluk hidup yang didasarkan
pada banyak sedikitnya persamaan ciri morfologi.
Diperkenalkan oleh Lamarck.
3) Klasifikasi sistem Filogenetik
Merupakan klasifikasi makhluk hidup yang didasarkan pada
jauh dekatnya hubungan kekerabatan, biasanya dilihat dari
gen nya.
Tujuan dan Manfaat Klasifikasi

o Tujuan Klasifikasi

- Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri


yang dimiliki.

- Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk


membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis yang lain.

- Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup.

- Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.

- Mempelajari evolusi makhluk hidup atas dasar kekerabatannya.


o Manfaat Klasifikasi
- Memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang
sangat beraneka ragam.
- Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu
dengan yang lain.
D. Dasar-dasar klasifikasi

1. Berdasarkan Persamaan
2. Berdasarkan Perbedaan
3. Berdasarkan Manfaat
4. Berdasarkan Ciri Morfologi dan Anatomi
5. Berdasarkan Ciri Biokimia
Klasifikasi Makhluk Hidup menurut Carolus
Linnaeus

Carolus Linnaeus (1707-


1778). (Bapak
Taksonomi) adalah
seorang ahli ilmu
pengetahuan alam dari
swedia. Dialah yang
memperkenalkan cara
pengklasifikasian makhluk
hidup.
Dalam taksonomi makhluk hidup dikelompokan
menjadi beberapa tingkat atau takson.

Tingkatan (takson) yang digunakan Linnaeus dapat


dilihat pada diagram berikut
Makhluk Hidup

Dunia Tumbuhan Dunia hewan


(kingdom Plantae) (Kingdom Animalia)

Filum ( Phylum ) Divisio (Divisio)


Kelas ( Class )

Bangsa ( Ordo )

Suku (Familia )

Marga ( genus )
Jenis
( Species )
Binomial Nomenklatur
Tokoh : Carolus Linneus.
Ketentuan : Nama Spesies
 Terdiri dari dua suku kata tunggal
 Menggunakan bahasa latin
 Kata pertama menunjukkan genus huruf pertama
menggunakan huruf kapital, kata kedua
menunjukkan spesies atau jenis ditulis menggunakan
huruf kecil semua.
 Penulisan : huruf miring atau huruf tegak yang diberi
garis bawah
Contoh : Solanum tuberosum (kentang), Felis
Nama Genus
Terdiri dari satu kata, diawali dengan huruf kapital,
merupakan kata pertama dari nama spesies.
Contoh : Solanum, Felis

Nama Familia
Diambil dari salah satu nama genus, untuk tumbuhan
diberi akhiran acceae, untuk nama hewan diberi
akhiran idea
Contoh : Solanacceae, Felidae
Contoh nama spesies:
Oryza sativa ( Oryza sativa )

Zea mays ( Zea mays )

Cyprinus carpio ( Cyprinus carpio )

Solanum tuberosum (kentang),


Felis domestica (kucing)

Anda mungkin juga menyukai