Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI

PENGAMATAN MIKROSKOPIS PARASIT PADA SAMPEL AIR

DISUSUN OLEH :

NAMA : ARIFIN AHMAD

NIM : 1900053

PRODI : D-III IIB

HARI PRATIKUM : RABU (14.00-17.00)

GRUP : B3

DOSEN PEMBIMBING : EMMA SUSANTI, M.Farm, Apt

ASISTEN DOSEN :

1. DHEA ANANDA
2. YULINDA ANGGRAINI

PROGRAM STUDI D-III FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU

YAYASAN UNIVERSITAS RIAU

2020
PENGAMATAN MIKROSKOPIS PARASIT PADA SAMPEL AIR

I. Tujuan Praktikum
 Mengetahui bagaimana mengamati parasit yang ada di air secara mikroskopis
 Untuk memeriksa kemungkinan adanya parasit yang hidup pada sampel air yang
ada di lingkungan
 Mengenal bentuk-bentuk parasit yang ditemukan pada sampel air

II. Tinjauan Pustaka


 Air dapat merupakan medium pembawa mikroorganisme patogenik yang
berbahaya bagi kesehatan. Bahaya atau resiko kesehatan yang berhubungan dengan
pencemaran air secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua yakni bahaya
langsung dan bahaya tidak langsung. Bahaya langsung terhadap kesehatan manusia
dapat terjadi akibat mengonsumsi air yang tercemar atau air yang berkualitas buruk,
baik langsung diminum, melalui makanan dan dapat juga akibat dari pemakaian air
yang tercemar untuk keperluan sehari-hari seperti mencuci peralatan makan dan lain
sebagainya. Bahaya bagi kesehatan masyarakat dapat pula diakibakan oleh berbagai
dampak kegiatan industri dan pertanian. Sedangkan bahaya tak langsung dapat terjadi
misalnya akibat dari mengonsumsi ikan, yang dimana ikan tersebut sudah tercemar
atau mengandung zat-zat polutan berbahaya (Gunawan,2017).
Beberapa mikroba patogen biasanya ditemukan di dalam air limbah domestik dan
juga di dalam efluen dari unit pengolahan limbah. Mikroba yang menjadi agen
penyebab pencemaran air adalah bakteri, virus. Bakteri patogen adalah bakteri
penyebab pencemaran air dan bersifat patogen antara lain Salmonella, Shigella,
Vibrio Cholerae.
Parasitologi adalah ilmu yang mengkaji segala sesuatu yang menyebabkan
penyakit atau infeksi oleh parasit, baik macam-macam parasit ataupun cara
menginfeksi kepada induk semang atau hospes parasit. Hospes parasit adalah
hubungan interaksi antar dua individu dimana salah satu pihak dirugikan dan pihak
lain diuntungkan. Parasit dapat berupa hewan atau tumbuhan seperti virus, bakteri,
jamur, protozoa, cacing dan anthropoda. Parasit terdiri dari dua macam yaitu
endoparasit dan ektoparasit. Endoparasit adalah parasit yang hidup di dalam tubuh
inangnya, contoh protozoa. Sedangkan ektoparasit yaitu parasit yang hidup pada
bagian luar inangnya, contoh insekta (Djide,2003).
Protista merupakan organisme eukariotik yang tersusun atas satu sel
(monoseluler) yakni monoseluler berkoloni dan multiseluler yang belum mengelami
diferensiasi dalam jaringan. Anggota protista adalah semua organisme eukariotik
yang tidak termasuk kingdom fungi. Plantae dan animalia yang termasuk protista
diantaranya adalah protozoa, jamur air, algae monoseluler dan algae multiseluler
(Djide,2003).
Bersadarkan kemiripan ciri-cirinya dengan organisme lain dan cara memperoleh
makanan sebagai sumber energi, Protista dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan
(Campbell,2002;126-127)
1. Protista Mirip Hewan (Protozoa), adalah protista heterotrof yang
memperoleh makanan dari oganisme lain dengan cara menelan atau
memasukkan makanan tersebut ke dalam sel tubuhnya (intraseluler).
Protozoa meliputi kelompok Mastighopora, Sarcodina, Ciliopora,
dan Sporozoa (Brotowijoyo,1994)
2. Protista Mirp Tumbuhan (Alga atau Ganggang), adalah protista autotrof
yang dapat membuat makanannya sendiri dengan cara fotosintesis. Alga
meliputi kelompok Euglenophyta (Euglena), Chrysophyta (Alga
Keemasan), Pyrrophyta (Alga api), Chlorophyta (Alga Hijau), Phaeophyta
(Alga Cokelat), dan Rhodophyta (Alga Merah) (Khusnul,2016)
3. Protista Mirip Jamur (jamur Protista), adalah protista heterotrof yang
memperoleh makanan dari organisme lain dengan cara menguraikan atau
menelan (fagositis) makanan. Jamur protista meliputi kelompok jamur air
dan jamur lendir (Oomycota). Jamur lendir terbagi menjadi jamur lendir
plasmodial (Myxomycota) dan jamur lendir seluler (Acrasiomycota)
(Khusnul, 2016)
Protozoa merupakan hewan bersel satu yang mampu hidup sendiri atau dalam
bentuk koloni (proto (J) = pertama; zoon = hewan). Tiap protozoa merupakan
kesatuan lengkap yang sanggup melakukan semua fungsi kehidupan yang pada
organisme lebih besar dilakukan oleh sel khusus. Beberapa kelompok protozoa
hidup bebas di alam, tetapi sebagian jenis lainnya hidup sebagai parasit baik pada
manusia maupun binatang (Gandahusada,2008).
Berdasarkan alat geraknya, protozoa dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu :
1. Rhyzopoda
Rhyzopoda merupakan protozoa yang bergerak menggunakan kaki semu /
pseudopodia
Contoh : amoeba
2. Ciliata
Ciliata merupakan protozoa yang bergerak menggunakan cilia
Contoh : paramecium
3. Flagellata
Flagellata merupakan protozoa yang bergerak menggunakan flagelum
Contoh : thypanosoma
4. Sporozoa
Sporozoa merupakan protozoa yang tidak mempunyai alat gerak tetapi mampu
berspora
Contoh : plasmodium
Parasit bersifat dapat berpindah dari satu inang ke inang lainnya baik
secara langsung maupun melalui makanan atau air setelah berada di luar badan
inang. Stadium khusus parasit yaitu kista dapat bertahan terhadap keadaan
lingkungan yang kurang menguntungkan dan terhadap zat pencernaan, menjadi
stadium infektifnya, seperti pada berbagai ameba, flagelata, ciliata
(Gandahusada,2008).
Dalam golongan protozoa parasit, terdapat beberapa spesies yang dapat
ditransmisikan ke manusia yang terminum air dengan kandungan protozoa
tersebut. Jenis-jenis protozoa parasit tersebut adalah, Entamoeba histolytica,
Cryptosporidium sp. (terutama C. hominis dan C. parvum), Giardia intestinalis,
Toxoplasma gondii, Balantidium coli, Cyclospora cayetanensis, Microsporidia,
Isospora belli, Naegleria fowleri dan Acanthamoeba sp. (WHO,2009).
Mikroorganisme atau mikroba adalah makhluk hidup yang berukuran sangat kecil
(biasanya kurang dari mm) sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantu
seperti mikroskop (Pelezar,2010).
Mikroorganisme lainnya seringkali bersel satu (tunggal), meskipun beberapa
protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies
multisel tidak terlihat mata telanjang. Ilmu yang mempelajari mikroorganisme disebut
mikrobiologi ( Djide,2003).
Jamur termasuk organisme eukariotik karena sel penyusunnya telah memiliki
membran sel. Jamur juga memiliki dinding sel dari bahan kitin yang merupakan
polimer karbohidrat yang mengandung nitrogen (Djide,2003).

III. Alat dan Bahan


a. Alat
- Mikroskop
- Kaca objek
- Cover glass
- Kamera foto
b. Bahan
- Air kolam berwarna hijau

IV. Cara Kerja


1. Menyiapkan kaca objek : kaca objek harus bersih kering dan terutama bebas
lemak. Bersihkan kaca objek dengan sabun, air dan alcohol 96% sebelum
dikeringkan dan digunakan
2. Sampel air dipipet dan diletakkan diatas kaca objek
3. Tambahkan 1 tetes reagen Sternheimer Malbin (safranin)
4. Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10x10. Jika sudut pandang sudah
tampak, tingkatkan perbesaran 40x10
5. Apabila belum berhasil menemukan parasite, cuci objek dan cover glass
kemudian ulangi cara kerja diatas
6. Gambar (foto) jenis-jenis parasite yang berhasil diamati
7. Hasil pengamatan disusun dalam tabel
V. Hasil

No Sumber air Gambar Klasifikasi


1 Air kolam Paramecium caudatum
Kingdom : Animalia
Philum : Protozoa
Sub phylum : Ciliophora
Class : Ciliate
Subclass : Holotricha
Ordo : Hymenostomatida
Family : Paramecidae
Genus : Paramaecium
Species : Paramaecium
caudatum

Euglena viridis 
Kingdom  : Excavata
Phylum     : Protozoa
Class        : Euglenoidea
Ordo         : Euglenales
Family      : Euglenaceae
Genus       : Euglena
Species     : Euglena viridis
Stylonychia mytilus 
Kingdom : Animalia
Phylum     : Protozoa
Class         : Spirotrichea
Ordo         : Sporadotrichida
Family      : Oxytrichidae
Genus       : Stylonychia
Species     : Stylonychia
mytilus

VI. Pembahasan
Pada praktikum kali ini melakukan percobaan tentang pengamatan mikroskopis
parasit pada sampel air. Dimana praktikum ini bertujuan untuk mengetahui macam-
macam mikroorganisme air dan ciri-cirinya masing-masing tersebut dilakukan dengan
pengamatan terhadap sampel air kolam berwarna hijau. Pertama, membuat preparat
basah dengan cara meneteskan satu sampel air tesebut ke kaca objek. Kemudian
ditutup dengan kaca penutup. Kemudian letakkan preparat tersebut pada mikroskop
dan dijepit dengan penjepit preparat. Atur pencahayaan dan perbesaran mikroskop.
Amati seksama preparat dengan lensa okuler pada mikroskop. Dalam mengamati
diperlukan ketelitian dan kesabaran, karena benda yang diamati adalah benda hidup
yang selalu berpindah tempat dan bergerah, juga diperlukan ketelitian karena banyak
sampah sampah yang dapat mengecoh. Juga dapat disimpulkan semakin lama kita
menyimpan sampel air maka akan semakin banyak protista yang tumbuh.
Pada praktikum ini melakukan percobaan dengan Malbin. Malbin ini merupakan
zat pewarna yang sering kali digunakan. Malbin ini merupakan pewarnaan yang
memiliki arti memberikan warna pada sediaan untuk memudahkan identifikasi
dengan pewarnaan ini.
Pewarnaan Malbin ini mmiliki prinsip berat-berat jenis unsur-unsur organik dan
anorganik lebih besar daripada berat jenis cairan yang diuji. Zat warna yang
digunakan pada praktikum terdiri dari safranin. Pewarnaan yang digunakan sangat
tersedia dikalangan umum dengan berbagai macam nama. Saat dilakukan atau
penetesan pada sampel dapat diserap dengan baik oleh leukosit. Memberikan
penggambaran yang telah jelas dari struktur dan warna-warna kontras dari inti dan
sitoplasma. Prinsip dari pewarnaan ini akan menggambarkan struktur dan memberi
warna yang kontras pada inti dan sitoplasma.
 Air Kolam
Berdasarkan data pengamatan, pada air Air kolam terdapat Protista mirip hewan
kelas Cilliata yaitu Paramecium dan Euglena viridis serta Stylonychia mytilus.
Permukaan tubuh Paramecium memiliki banyak rambut getar (cilia) yang apabila
bergerak, sel dapat meluncur bergerak di dalam medium air. (Paramecium sp) 
Adapun morfologi dari Paramecium adalah berukuran sekitar 50-350ɰm. yang
telah memiliki selubung inti (Eukariot).Paramecium bergerak dengan menggetarkan
silianya, yang bergerak melayang-layang di dalam air. Cara menangkap makanannya
adalah dengan cara menggetarkan rambut (silianya), maka terjadi aliran air keluar dan
masuk mulut sel. Saat itulah bersamaan dengan air masuk bakteri bahan organik atau
hewan uniseluler lainnya, memiliki vakuola makanan yang berfungsi untuk mencerna
dan mengedarkan makanan, serta vakuola berdenyut yang berguna untuk
mengeluarkan sisa makanan.
Adapun anatomi dari Paramecium yaitu memiliki bentuk oval, sandal, bulat di
bagian depan/atas dan menunjuk di belakang/bawah.  Kulitnya tipis dan elastis.
Adapun yang menutupi kulit tipis adalah rambut-rambut kecil banyak, yang disebut
silia. Lubang bagian belakang disebut pori anal. Pada bagian
luar Paramecium ditemukan vakuola kontraktil dan kanal. Dan bagian
dalam Paramecium terdapat sitoplasma, trichocysts, kerongkongan, vakuola
makanan, makronukleus dan mikronukleus itu sendiri.
Reproduksi Paramecium adalah secara seksual dan aseksual, secara seksual
yaitu oral grove saling melekat kemudian  inti makro melebur dan mengalami
serangkaian pembelahan, setelah pembelahan inti mikro dari
setiap Paramecium berpindah ke area diantara keduaParamecium, dan membelah
secara mitosis, inti mikro melebur membentuk satu inti mikro
disetiap Paramecium melalui serangkaian proses pembelahan, kemudian terbentuklah
inti makro, dan kedua Paramecium memisahkan diri dan setiap
Paramecium membelah dan menghasilkan empat Paramecium muda.  Reproduksi
secara aseksual yaitu dengan caraberkembang biak dengan membelah diri atau
pembelahan biner. Pembelahan diawali dengan pembelahan mikronukleus, diikuti
pembelahan makronukleus. Setelah itu terjadi penggentingan membran plasma dan
akhirnya terbentuklah sel anak. Masing-masing sel anak identik, mempunyai dua
nukleus, sitoplasma dan alat sel lainnya.
Adapun peranan dari Paramecium adalah dalam siklus karbon karena bakteri
mereka makan sering ditemukan pada tanaman membusuk. Paramecium akan
memakan materi tanaman membusuk di samping bakteri, lebih lanjut membantu
dekomposisi
Adapun klasifikasi Paramecium sp sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Protozoa
Class : Ciliata
Ordo : Hymenostomatida
Family : Paramaecidae
Genus : Paramaecium

VII. Kesimpulan
 Protista dapat ditemukan dilingkungan sekitar, terutama di dalam air
 Protista yang ditemukan pada setiap jenis air dapat berbeda jenis maupun sejenis
 Bentuk dan jenis protista dapat diketahui setelah pengamatan di bawah
mikroskop
 Jenis-jenis protozoa :
- Chilomonas
- Paranema
- Arcella
- Amoeba
- Paramecium
- Euglena
- Gonium
 Berdasarkan hasil percobaan pada sampel air kolam ditemukan Paramecium dan
Euglena viridis serta Stylonychia mytilus.

VIII. Daftar Pustaka

Campbell, N.A., Reece, J.B., & Mitchell, L.G. (2002). Biologi Jilid 1 Edisi Kelima
Alih Bahasa : Wasmen. Jakarta : Penerbit Erlangga

Djide, M.N. 2003. Mikrobiologi Farmasi. Makassar : Jurusan Farmasi UNHAS


Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta : Gramedia

Gandahusada, S., dan Herry, D. 2008. Parasitologi Kedokteran. Jakarta : Fakultas


Kedokteran Universitas Indonesia.

Gunawan, Heri. 2017. Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi. Bandung :


Alfabeta

World Health Organization (WHO) 2009. Risk Assessment of Cryptosporidium in


Drinking-water. WHO Press : Switzerland.

Anda mungkin juga menyukai