Anda di halaman 1dari 35

ADMINISTRASI POPT DAN

PENYUSUNAN DUPAK
Diklat Dasar Calon Jabfung POPT
Bekasi, 27 Januari – 12 Pebruari 2020

Abi Said Hudri


Pusat Karantina Tumbuhan
Badan Karantina Pertanian
APARATUR SIPIL NEGARA
APARATUR SIPIL NEGARA (ASN):
profesi bagi pegawai negeri sipil (PNS)
dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja (PPPK) yang bekerja
pada instansi pemerintah

PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA:


PNS dan PPPK yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian (PPK) dan diserahi tugas
dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan.

MANAJEMEN ASN :
pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar,
etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
PERUBAHAN KEBIJAKAN SDM
MENURUT UU ASN
• KARIER ditentukan berdasarkan KOMITMEN terhadap
KINERJA bukan hanya kedudukan;
• PANGKAT melekat pada JABATAN bukan pada orang;
• REMUNERASI ditentukan pada KINERJA bukan semata pada
Jabatan saja;
• KEDUDUKAN dalam JABATAN didasarkan pada:
- Standar Kompetensi
- Pengembangan Kompetensi bagi PNS & PPPK dalam
rangka meningkatkan Profesionalisme.
• PEMBATASAN MASA JABATAN (5 Tahun);
• REKRUITMEN TERBUKA untuk JPT;
• ASN DINAMIS mengikuti TUPOKSI yang dinamis.
profesi bagi :
1. Pegawai Negeri Sipil
2. Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja
Aparatur Sipil
Negara (ASN)
1. Jabatan Pimpinan Tinggi
Jabatan Pimpinan Tinggi:
2. Jabatan Administrasi
a) Utama (es.I Pim LPNK) 3. Jabatan Fungsional (psl.18)
b) Madya (es.I)
c) Pratama (es.II)
Jafung keahlian:
a) ahli utama; Jafung keterampilan:
b) ahli madya; a) penyelia;
Jabatan Administrasi: b) mahir;
a) Administrator (es.III) c) ahli muda;
d) ahli pertama. c) terampil;
b) Pengawas (es.IV) d) pemula
c) Pelaksana (es.V & JFU)
memimpin unit kerja dengan tugas
1
manajerial seperti Direktur, Kepala
Pusat, Kepala Bidang, Kepala Seksi, dll

Pengelompokkan tugas teknis non manajerial


tanpa jenjang, kenaikan reguler, ditetapkan oleh
PEJABAT PEMBINA KEPEGAWAIAN setempat
Contoh:

2 Pengemudi, Satpam, Anggota Pemadam


Kebakaran, Pengumpul Data, Pengentri Data,
Pengadministrasi Keuangan, Analis, Pengkaji, dll

Pengelompokkan tugas teknis non manajerial,


berjenjang berdasarkan tingkat kesulitan,
ditetapkan oleh MENTERI PAN
Contoh:
Auditor, Perencana, Widyaiswara, Pustakawan,
Pranata Komputer, POPT, APT,PKT,dll
JABATAN FUNGSIONAL
1. Sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan
fungsional yang berdasarkan keahlian dan keterampilan
2. Jabatan fungsional terdiri dari jabatan fungsional keahlian dan jabatan fungsional
keterampilan

• Jabatan fungsional keterampilan:


a. penyelia;
b. mahir;
c. terampil; dan
d. pemula.
Jabatan fungsional
yang telah di tetapkan
142 Jabatan fungsional
• Jabatan fungsional keahlian :
a. ahli utama;
b. ahli madya;
c. ahli muda; dan
d. ahli pertama

ANALIS PERKARANTINAAN
TUMBUHAN (APT)
TUGAS JABATAN FUNGSIONAL

JABATAN FUNGSIONAL MEMILIKI TUGAS:


memberikan pelayanan fungsional yg berdasarkan pada keahlian dan keterampilan
tertentu

1. ahli utama, melaksanakan Tugas dan Fungsi (TUSI ) utama yg mensyaratkan


kualifikasi profesional tingkat tertinggi di bidangnya.
2. ahli madya, melaksanakan TUSI utama yang mensyaratkan kualifikasi profesional
tingkat tinggi.
3. ahli muda melaksanakan TUSI utama yg mensyaratkan kualifikasi profesional
tingkat lanjutan.
4. ahli pertama, melaksanakan TUSI utama yg mensyaratkan kualifikasi profesional
tingkat dasar.
5. penyelia melaksanakan TUSI koordinasi dalam JF keterampilan.
6. mahir, melaksanakan TUSI utama dalam JF keterampilan.
7. terampil, melaksanakan TUSI yg bersifat lanjutan dlm JF keterampilan.
8. pemula, melaksanakan TUSI yg bersifat dasar dlm JF
keterampilan
Kendala Pengembangan Jabatan fungsional
 Belenggu budaya org / perilaku kerja
 Masih dipandang sbg jabatan alternatif
 Dinamika sekedar utk memperpanjang BUP
 Komitmen pimpinan masih kurang 8
9
Dasar hukum
1. PERMENPAN No. PER/10/M.PAN/05/2008,Ttg. Jabatan
Fungsional Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan
Dan Angka Kreditnya
2. Per Bersama Mentan Dan Kepala BKN No. 55/Permentan/
OT.210/ 11/2008 dan No. 23 B TAHUN 2008 Ttg. Juklak Jabfung
POPT dan Angka Kreditnya
3. Permentan No. 35/Permentan/OT.140/7/2009, ttg. Juknis
Jabfung POPT Dan Angka Kreditnya.
4. Pedoman Penilaian DUPAK Jabfung POPT badan Karantina
Pertanian Tahun 2012
5. Permentan NOMOR 128/Permentan/OT.160/12/20013 Pedoman
Pendidikan Dan Pelatihan Fungsional Rumpun Ilmu Hayat
Pertanian (112 jam)
Dasar hukum
1. PERMENPAN No. PER/10/M.PAN/05/2008,Ttg. Jabatan
Fungsional Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan
Dan Angka Kreditnya
• Pegawai Negeri Sipil yang diangkat paling lama 3 (tiga) tahun
setelah diangkat harus mengikuti dan lulus diklat fungsional POPT
sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan oleh Instansi Pembina
Jabfung POPT
• Pegawai Negeri Sipil yang diangkat yang tidak lulus diklat
fungsional di bidang pengendali organisme pengganggu tumbuhan,
diberhentikan dari jabatanbPengendali Organisme Pengganggu
Tumbuhan.
Dasar hukum
1. PERMENPAN No. PER/10/M.PAN/05/2008,Ttg. Jabatan
Fungsional Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan
Dan Angka Kreditnya
• Pegawai Negeri Sipil yang diangkat sebagaimana dimaksud pada
• ayat (1) dan ayat (2), paling lama 3 (tiga) tahun setelah diangkat
• harus mengikuti dan lulus diklat fungsional di bidang Pengendali
• Organisme Pengganggu Tumbuhan sesuai dengan kualifikasi yang
• ditentukan oleh Instansi Pembina Jabatan Fungsional Pengendali
• Organisme Pengganggu Tumbuhan.
• (4) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat sebagaimana dimaksud
pada
• ayat (3), yang tidak lulus diklat fungsional di bidang pengendali
• organisme pengganggu tumbuhan, diberhentikan dari jabatan
• Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan.
1. Per Bersama Mentan Dan Kepala BKN No. 55/Permentan/
Tujuan instruksional
1. Peserta dapat mengetahui persyaratan
administrasi pengajuan dupak
2. Peserta mengetahui bukti fisik lampiran dupak
3. Peserta dapat memahami tata cara penyusunan
dupak
4. Peserta dapat memahami tata cara pengajuan
dupak
Pokok Bahasan
1. Dasar hukum Jabfung POPT
2. Periode pengajuan dupak
3. Persyaratan Pengajuan DUPAK calon Jabfung
POPT
4. Persyaratan Pengajuan DUPAK dalam Jabfung
POPT
5. Format dupak
6. Pengusulan dupak
Pengertian
1. Jabatan Fungsional adalah Sekelompok jabatan yang berisi fungsi
dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang
berdasarkan keahlian dan keterampilan
2. DUPAK adalah Data Usulan Penetapan Angka Kredit yang harus
diisi oleh pejabat fungsional Pengendali OPT dalam rangka
penetapan angka kredit.
3. Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan atau
akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh pejabat
fungsional Pengendali OPT dalam rangka pembinaan karier yang
bersangkutan
4. Tim Penilai Departemen adalah Tim yang dibentuk oleh Pejabat
Eselon II yang membidangi Pengendalian OPT di Departemen
Pertanian untuk membantu Pejabat Eselon II yang membidangi
Pengendalian OPT dalam menetapkan PAK bagi POPT
Pelaksana, Pemula, sampai dengan POPT Penyelia, dan POPT
Pertama dan POPT Muda di lingkungan Departemen Pertanian.
Pengertian
5. Penetapan Angka Kredit (PAK) adalah blanko yang berisi keterangan
perorangan POPT dan satuan nilai dari hasil penilaian butir kegiatan
dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang telah dicapai oleh POPT
dan telah ditetapkan oleh pejabat penetap angka kredit.
6. Hasil Penilaian Angka Kredit (HAPAK) adalah blanko yang berisi
keterangan perorangan POPT dan satuan nilai dari hasil penilaian butir
kegiatan yang telah dicapai oleh POPT, namun belum memenuhi syarat
untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi.
7. Pejabat Penetap Angka Kredit adalah Pejabat yang berwenang
menetapkan angka kredit Pengendali OPT.
8. Pejabat Pengusul adalah Pejabat yang berwenang mengusulkan
penetapan angka kredit Pengendali OPT.
PROSES PENILAIAN DUPAK

PERIODE KENAIKAN PANGKAT APRIL

• DUPAK harus siap di Sekretariat


Fungsional Pusat tanggal 15 Desember
• Penilaian I sekitar 11 – 20 Januari
• Penilaian II sekitar 11 – 20 Januari
• Pleno sekitar minggu I bulan Pebruari
• Pembahasan satu atap minggu II Pebruari
Lanjutan

PERIODE KENAIKAN PANGKAT OKTOBER

• DUPAK harus siap di Sekretariat


Fungsional Pusat tanggal 10 Juli
• Penilaian I sekitar 11 – 20 Juli
• Penilaian II sekitar 21 – 30 Juli
• Pleno sekitar minggu I bulan Agustus
• Pembahasan satu atap minggu II Agustus
UPT/POPT SESKRETARIAT JABFUNG
KEPEGAWAIAN
POPT BARANTAN

TIM PENILAI 1
BARANTAN

SEKRETARIAT TIM PENILAI TIM PENILAI 2


JABFUNG POPT
BARANTAN

PLENO
KEPEGAWAIAN PROSES
MENJADI
PAK/HAPAK/KP
I. PERSYARATAN PENGAJUAN DUPAK

1. PERSYARATAN PENGAJUAN DUPAK CALON POPT


 Calon POPT menyiapkan berkas usul pengangkatan
pertama kali dalam jabatan POPT yang terdiri atas:
1. Surat pengantar dari pimpinan unit kerja tempat
Pengendali OPT bertugas
2. Surat pernyataan bersedia untuk diangkat dalam jabfung
POPT
3. Fotokopi Ijazah terakhir yang dilegalisir;
4. Fotokopi surat keputusan pengangkatan sebagai CPNS
yang dilegalisir;
5. Fotokopi surat keputusan pengangkatan terakhir sebagai
PNS yang dilegalisir;
LANJUTAN….
6. Fotokopi Sertifikat Pendidikan dan Pelatihan dilegalisir;
a). Diklat Dasar Jabatan Fungsional POPT
b). Diklat Dasar Teknis Perkarantinaan Tumbuhan
c). Diklat Pengenalan Tugas Karantina Pertanian
7. Fotokopi Sertifikat Pelatihan Prajabatan yang dilegalisir;
8. Fotokopi DP3 tahun terakhir yang dilegalisir;
9. DUPAK (Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit);
BAGAN 2
ALUR PENGANGKATAN DALAM JABATAN POPT

UNIT/INSTANSI
TERKAIT

C C C
4 3 1

SEKJEN/SEKDA
PEGAWAI SESDIT/SESBAN/ PROV/ KAB/KOTA
NEGERI PIMPINA PEJABAT ESELON II
KEPALA BIRO YANG
SIPIL/ A N B YANG MEMBIDANGI C MEMBIDANGI
CALON UNIT PENGENDALIAN KEPEGAWAIAN/BADA
PENGENDAL KERJA OPT DI N KEPEGAWAIAN
I OPT PROV/KAB/KOTA DAERAH PROVINSI/
KABUPATEN/KOTA

KETERANGAN:
A = PENYAMPAIAN USULAN DARI CALON PENGENDALI OPT
B = USULAN DARI PIMPINAN UNIT KERJA KE SESDIT/SESBAN/PEJABAT ESELON
II YANG MEMBIDANGI PENGENDALIAN OPT DI PROV/KAB/KOTA YANG
BEREWENANG MENGUSULKAN SEBAGAI ATASAN DARI PEGAWAI NEGERI
SIPIL/CALON PENGENDALI OPT
C = PENYAMPAIAN USULAN CALON PENGENDALI OPT (DILENGKAPI PAK)
C1-C4 = PENYAMPAIAN KEPUTUSAN PENGANGKATAN PENGENDALI OPT
= TEMBUSAN/PENYAMPAIAN KEPUTUSAN PENGANGKATAN PENGENDALI OPT
11
2. PERSYARATAN PENGAJUAN DUPAK DALAM
JABFUNG POPT
1. Surat pengantar dari pimpinan unit kerja tempat POPT
bertugas
2. DUPAK (Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit) dilengkapi
bukti fisik
3. Fotokopi PAK/HAPAK Terakhir yang dilegalisir;
4. Fotokopi SK kepangkatan terakhir yang dilegalisir;
5. Fotokopi SK jabatan terakhir yang dilegalisir;
BAGAN 1
ALUR PENGUSULAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT

KETUA
A B PEJABAT C TIM PENILAI
PENGENDALI PEJABAT
PENETAP
OPT PENGUSUL
E ANGKA D
F SEKRETARIA
KREDIT
T
TIM PENILAI

DILAKUKAN
KETERANGAN: PENILAIAN
A = DATA USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT (DUPAK) DAN
BUKTI/DOKUMEN YANG DIPERSYARATKAN DARI
PENGENDALI OPT
B = PENYAMPAIAN DUPAK YANG TELAH DITANDATANGANI
PEJABAT PENGUSUL
C = PENYAMPAIAN DUPAK UNTUK DIPERIKSA, DITELITI,
DAN DILAKUKAN PENILAIAN
D = PENYAMPAIAN HASIL PENILAIAN ANGKA KREDIT
UNTUK DITETAPKAN
E - F = PENYAMPAIAN PENETAPAN ANGKA KREDIT (PAK)
UNTUK KENAIKAN JABATAN/PANGKAT DAN ALIH
KELOMPOK

10
FORMAT DUPAK

1. Kulit Luar DUPAK


a). Ukuran Kertas : A4
b). di laminating
c). Warna :
- Calon POPT Terampil (merah muda/pink)
- Kelompok Terampil ( Biru Muda )
d). Memuat informasi :
– Judul - Nama/NIP.
– Pangkat/TMT - Jabatan/TMT
– Periode penilaian - Asal satuan kerja
2. Sistematika DUPAK
a). Calon POPT
1). Berkas Lembar DUPAK
2). Berkas Pendidikan
- Surat Pernyataan
- Surat Tugas mengikuti Pendidikan/Pelatihan
- Foto copi Ijazah/Sertifikat Diklat
3). Berkas Kegiatan Pengendalian OPT, kecuali kegiatan
tindakan karantina (8P)
• Surat Pernyataan
• Rekapitulasi Surat Tugas
• Laporan pelaksanaan kegiatan pengendalian
• Bukti fisik ( kegiatan setelah ybs di nyatakan lulus
dalam Latekdas Perkarantinaan Tumbuhan )
Lanjutan…
4). Berkas Pengembangan Profesi
• Surat Pernyataan
• Surat Tugas
• Laporan pelaksanaan kegiatan pengembangan
profesi
• Bukti fisik ( kegiatan setelah ybs di angkat menjadi
CPNS )
5). Lembaran IV
• Lampiran :
• SK Pengangkatan sebagai CPNS
• SK Pengangkatan sebagai PNS
2. Sistematika DUPAK
b). POPT
1). Berkas Lembar DUPAK
2). Berkas Pendidikan
- Surat Pernyataan
- Surat Tugas mengikuti Pendidikan/Pelatihan
- Foto copi Ijazah/Sertifikat Diklat
3). Berkas Kegiatan Pengendalian OPT
• Surat Pernyataan
• Rekapitulasi Surat Tugas
• Laporan pelaksanaan kegiatan pengendalian
• Bukti fisik
Lanjutan…
4). Berkas Pengembangan Profesi
• Surat Pernyataan
• Laporan pelaksanaan kegiatan pengembangan
profesi
• Bukti fisik
5). Berkas Kegiatan Penunjang
• Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Penunjang
• Laporan pelaksanaan kegiatan penunjang
• Bukti fisik
Lanjutan…
6). Lembaran IV
• Fotokopi PAK atau HAPAK terakhir
• Fotokopi SK Jabatan terakhir
• Fotokopi SK Kepangkatan terakhir
Pengusulan DUPAK harus dilampirkan

1. Surat pernyataan mengikuti DIKLAT


2. Surat pernyataan melakukan kegiatan persiapan
pengendalian OPT
3. Surat pernyataan melakukan kegiatan pelaksnaan
pengendalian OPT
4. Surat pernyataan melakukan kegiatan evaluasi dan
pelaporan
5. Surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan
profesi
6. Surat pernyataan melakukan kegiatan penunjang

Setiap Surat pernyataan harus disertai bukti fisik (laporan


pelaksanaan kegiatan, sertifikat, karya ilmiah, piagam dan
bukti fisik lainnya)
TATA CARA PENILAIAN

•Tata Cara Penilaian


Penilaian angka kredit dilakukan dengan tatacara sebagai berikut:
a. Berkas DUPAK yang diterima pejabat Penetap Angka Kredit,
disampaikan ke Sekretariat Tim Penilai untuk dicatat dan diperiksa
kelengkapannya, kemudian diserahkan kepada Ketua Tim Penilai.
b. Ketua Tim Penilai menugaskan 2 (dua) orang anggota Tim Penilai
untuk melakukan penilaian terhadap setiap berkas usulan DUPAK.
c. Anggota Tim Penilai yang ditugaskan untuk melakukan penilaian
sebagaimana dimaksud butir b melakukan penilaian dan hasil
penilaiannya dimasukkan dalam DUPAK pada kolom "Angka
Kredit" untuk disampaikan kepada Ketua Tim Penilai.
d. Setelah semua DUPAK dinilai, Sekretariat Tim Penilai
memfasilitasi rapat pembahasan hasil penilaian.
e. Rapat dianggap sah apabila dihadiri oleh paling kurang 3/4 (tiga
per empat) dari seluruh anggota Tim Penilai.
TATA CARA PENILAIAN

f. Rapat dipimpin oleh Ketua Tim Penilai, dan apabila berhalangan


dipimpin oleh Wakil Ketua Tim Penilai. Apabila Ketua dan Wakil
Ketua berhalangan, rapat dipimpin oleh Sekretaris Tim Penilai.
g. Apabila terdapat anggota Tim Penilai yang sedang dinilai maka
yang bersangkutan tidak diperkenankan hadir dalam rapat
penetapan hasil penilaian angka kredit.
h. Angka kredit yang diperoleh POPT merupakan nilai rata-rata dari 2
(dua) orang anggota Tim Penilai.
i. Apabila hasil penilaian belum disepakati oleh anggota Tim Penilai
yang hadir, maka Ketua Tim Penilai menunjuk 1 (satu) orang
anggota Tim Penilai yang lain untuk melakukan penilaian ulang
atas DUPAK yang bersangkutan. Hasil penilaian terakhir adalah
rata-rata dari hasil penilaian ulang ditambah hasil penilaian
sebelumnya (sebagaimana huruf h).
TATA CARA PENILAIAN
Lanjutan……

j. Hasil penilaian yang telah disetujui oleh anggota Tim Penilai dalam
rapat tim, selanjutnya diproses sebagai berikut:
a. Bagi POPT yang belum mencapai angka kredit untuk kenaikan
jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi, diterbitkan Hasil
Penilaian Angka Kredit (HAPAK)
b. Bagi POPT yang telah mencapai angka kredit untuk kenaikan
jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi, diterbitkan Penetapan
Angka Kredit (PAK).
k. PAK dibuat rangkap 5 (lima) bagi POPT Madya, atau rangkap 4
(empat) bagi POPT Pelaksana Pemula-Penyelia, POPT Pertama dan
Muda. PAK di tandatangani Pejabat Penetap Angka Kredit

Anda mungkin juga menyukai