Anda di halaman 1dari 10

PRNGENALAN KARBOHIDRAT

Muh. Dzulfikar Syam, G011181443


Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin
Makassar
Abstrak
Karbohidrat yang dihasilkan oleh tumbuhan merupakan cadangan
makanan yang disimpan dalam akar, batang dan bji sebgai pati (amilum).
Pengenalan karbohidrat ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya karbohidrat
dalam suatu bahan, mengetahui adanya reaksi yang terjadi pada identifikasi
karbohidrat dan membuktikan adanya polisakarida. Dalam praktikum ini
melakukan metode uji iodium dengan beberapa larutan. Uji iodium yang
dilakukan pada larutan polisakarida yang dimana jika terbentuk polisakarida maka
perubahan warna akan menjadi spesifik seperti menjadi kebiruan, dan keungu-
unguan. Sedangkan larutan yang tidak terbentuk polisakarida setelah ditetesi
iodium akan berubah warna menjadi warna yang tidak spesifik dari warna bening
menjadi warna kuning, atau orange. Dari semua bahan indikator yang ada, hanya
1 bahan yang teridentifikasi adanya karbohidrat dan polisakarida yaitu tepung
beras.
Kata kunci: Iodium, Karbohidrat, Polisakarida
Abstract
Carbohydrates produced by plants are food reserves stored in roots,
stems and bji as starch (starch). The introduction of carbohydrates aims to
identify the presence of carbohydrates in an ingredient, find out the reactions that
occur in carbohydrate identification and prove the presence of polysaccharides.
In this lab, Iodine test method with several solutions. Iodine tests carried out on
polysaccharide solutions where polysaccharides are formed, color changes will
be specific, such as being bluish, and purple. While the solution that does not
form polysaccharides after iodine drops will change color to non-specific colors
from clear colors to yellow, or orange. Of all the available indicator materials,
only 1 ingredients were identified as carbohydrates and polysaccharides, namely
rice flour.
Keywords: Iodine, Carbohydrate, Polysaccharides
Pendahuluan
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang banyak dijumpai di alam,
terutama sebagai penyusun utama jaringan tumbuh-tumbuhan. Karbohidrat atau
sakarida (berasal dari bahasa Latin saccharum = gula) adalah polihidroksi aldehid
atau polihidroksi keton yang mengandung unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H),
dan oksigen (O) dengan rumus empiris total (CH2O)n. Melihat rumus empiris
tersebut, maka senyawa ini pernah diduga sebagai ”hidrat dari karbon”, sehingga
disebut sebagai karbohidrat. Hal ini karena ada beberapa senyawa yang
mempunyai rumus empiris seperti karbohidrat tetapi bukan karbohidrat. Pada
umumnya, karbohidrat berupa serbuk putih yang mempunyai sifat sukar larut
dalam pelarut nonpolar, tetapi mudah larut dalam air (Cahyaning, 2011)
Karbohidrat merupakan senyawa polihidroksida, artinya karbohidrat
merupakan senyawa yang mengandung aldehida atau keton, karbon, hidrogen, dan
oksigen. Hal tersebut sangat penting dipahami karena karbohidrat merupakan
senyawa yang bervariasi. Contohnya saja molekul gula yang kecil seperti glukosa
sederhana hingga polimer seperti glikogen dan selulosa. Analisis kualitatif
karbohidrat biasanya dilakukan untuk mengetahui gula spesifik yang aktif dalam
setiap larutan (Jahangirpuria, 2018)
Karbohidrat merupakan jenis senyawa biomolekul yang berlimpah, hal
tersebut dibuktikan bahwa 75% biomassa telah tersebar luas di muka bumi.
Biasanya karbohidrat digunakan untuk menyimpan sumber energi, namun
karbohidrat juga digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat yang menunjang
kebutuhan makhluk hidup (Apeltz dkk, 2013)
Menurut Cahyaning (2011), karbohidrat dibagi menjadi 3 golongan
berdasarkan monomer penyusunnya yaitu:
1). Monosakarida
Merupakan senyawa karbohidrat yang paling sederhana yang tidak dapat
dihidrolisis lagi menjadi karbohidrat lain. Monosakarida mempunyai rumus kimia
(CH2O)n dimana n = 3 atau lebih. Jika gugus karbonil pada ujung rantai
monosakarida adalah turunan aldehida, maka monosakarida ini disebut aldosa.
Dan bila gugusnya merupakan turunan keton maka monosakarida tersebut
dinamakan ketosa
2).Disakarida
Merupakan karbohidrat yang tersusun dari dua monosakarida (C6H12O6)2.
Dan juga merupakan hidrolisis dari polisakarida. Dua molekul monosakarida
dalam disakarida dihubungkan melalui ikatan C-O-C yang disebut ikatan
glikosida. Contohnya adalah gabungan antara dua glukosa menjadi maltosa,
gabungan antara glukosa dan fruktosa menjadi sukrosa dan gabungan antara
glukosa dan galaktosa menjadi laktosa. Disakarida mempunyai rumus molekul
C12H22O11.
3). Polisakarida
Merupakan karbohidrat bentuk polimer dari satuan monosakarida yang sangat
panjang, yaitu tersusun lebih dari sepuluh satuan monosakarida dan dapat berantai
lurus atau bercabang. Polisakarida dapat dihidrolisis oleh asam atau enzim
tertentu yang kerjanya spesifik. Rumus kimia polisakarida adalah (C6H10O5).
Kuantifikasi amilosa dalam karbohidrat biasanya dilakukan dengan menguji
perubahan warna pada yodium. Amilosa biasanya diuji dengan pewarnaan yodium
yang membentuk kompleks warna biru sementara retogradasi dapat dipantau
dengan pengukuran stabilitas beku-cair (Nwokocha, 2014)
Karbohidrat adalah produk primer dari fotosintesis tanaman dan prekursor
metabolik atau lebih tepatnya senyawa organik. Karbohidrat seringkali terikat
secara kovalen dengan protein dan lipid. Banyak glikokonjugat terlibat dalam
proses seluler termasuk adhesi, transformasi, pertumbuhan, endositesis, dan
pemupukan (Kresg. et.al, 2010).
Dari uraian diatas, perlu dilakukan praktikum uji pengenalan karbohidrat agar
dapat membedakan dari bebrapa zat uji yang termasuk dalam polisakarida,
disakarida, dan monosakarida.
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengidentifikasi adanya karbohidrat
dalam suatu bahan, mengetahui adanya reaksi-reaksi yang terjadi pada identifikasi
karbohidrat dan membuktikan adanya polisakarida (amilum, glikogen, dll).
Metode
Praktikum pengenalan Karbohidrat di laksanakan pada hari Rabu, 27
Februari 2019 Pukul 09.50 WITA sampai selesai di Laboratorium Ekofisiologi
dan Nutrisi Tanaman. Bahan indikator yang digunakan adalah tepung maizena,
tepung beras, air kelapa, agar-agar, susu, yoghurt, jeruk manis, madu, gula pasir
dan gula jawa. Sedangkan alat yang digunakan yaitu tabung reaksi, dan pipet
tetes.
Adapun prosedur kerja dari pengenalan karbohidrat adalah sebagai berikut :
1. Memasukkan masing-masing 2 ml larutan uji ke dalam tabung reaksi.
2. Menambahkan 2 tetes larutan iodium
3. Mengamati warna spesifik yang terbentuk
4. Mencatat hasil pengamatan
Hasil dan Pembahasan
Percobaan uji iodium ini untuk menggolongkan antara monosakarida,
disakarida dan polisakarida. Iodium memberikan warna kompleks dengan
polisakarida. Amilum memberikan warna biru pada iodium, sedangkan glikogen
dan tepung yang sudah dihidrolisis sebagian (eritrodekstrin) memberikan warna
merah sampai coklat dengan iodium.
Tabel 1. Hasil Uji Iodium pada Beberapa Zat Uji
No Hasil Uji Iodium
Zat Uji Polisakarida (+/-)
. (Warna)
Tepung Beras (ungu
+
1. Amilum kehitaman)
Tepung Maizena (hitam) -
Air kelapa (Orange) -
2. Glikogen Agar-agar (Merah
-
kecoklatan)
Susu (Putih) -
3. Laktosa
Yoghurt (Kuning) -
Jeruk manis (Kuning) -
4. Fruktosa
Madu (Orange) -
Gula pasir (Merah) -
5. Glukosa Gula jawa (Merah
-
Kecoklatan)
Sumber : Data Primer, 2019
Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan, adapun hasil yang
didapatkan yaitu pada zat uji amilum terdapat dua bahan yaitu tepung beras dan
tepung maizen. Dimana tepung beras pada saat ditetesi iodium berwarna ungu dan
termasuk polisakarida, dan tepung maizena berwarna hitam dan tidak termasuk
polisakarida. Pada zat uji glikogen air kelapa dan agar-agar diberi tetesan iodium
dan terjadi perubahan warna pada air kelapa itu menjadi orange dan tidak
termasuk polisakarida dan agar-agar berwarna merah kecoklatan serta tidak
termasuk polisakarida.
Zat uji laktosa yaitu pada susu beruang dan yogurt dimana saat ditetesi
iodium susu beruang berwarna putih bukan polisakarida dan yogurt berwarna
kuning dan juga bukan polisakarida. Zat uji fruktosa yaitu jeruk dan madu dimana
pada jeruk berwarna kuning bukan polisakarida sedangkan madu berwarna orange
bukan poliasakarida.
Zat uji Glukosa yaitu gula pasir dan gula jawa pada gula pasir mempunyai
hasil uji iodium warna merah bukan polisakarida dan gula jawa mempunyai hasil
uji iodium warna orange bukan polisakarida.
Hal ini sesuai dengan pendapat Nwokocha (2014), yang menyatakan
bahwa pada uji iodium yang dilakukan pada larutan polisakarida yang dimana jika
terbentuk polisakarida maka perubahan warna akan menjadi spesifik seperti dari
warna bening ke warna merah, merah menjadi kebiruan, dan keungu-unguan.
Sedangkan larutan yang tidak terbentuk polisakarida setelah ditetesi iodium akan
berubah warna menjadi warna yang tidak spesifik dari warna bening menjadi
warna kuning, atau orange.
Tabel 2. Hasil pengamatan amilum 1% .
Pemanas
an
Perlakuan Perubahan Hasil
3 menit
ke-

5 mL Tidak
larutan 1 berwarna
Amilosa
amilun 1% (3menit) menjadi biru
ditambahk tua
an 2,5mL
Tidak Amilosa
HCl 2 berwarna
2% kemud
(6 menit) menjadi biru
ian
tua
dipanaska
n dalam Tidak Amilosa
penangas 3 berwarna
air menjadi biru
(9 menit)
tua

4 Tidak Amilosa
berwarna
(12 menjadi biru
menit)
tua

5 Tidak Amilosa
berwarna
(15 menjadi biru
menit) tua

6 Tidak Amilosa
berwarna
(18 menjadi biru
menit) tua

7 Tidak Amilosa
berwarna
(21 menjadi biru
menit) tua

8 Tidak Amilosa
berwarna
(24 menjadi biru
menit) tua

9 Tidak Amilosa
berwarna
(27 menjadi biru
menit) tua

10 Tidak Amilosa
berwarna
(30 menjadi biru
menit) tua

Sumber: Cahyaning, 2011


Dari hasil uji hidrolisis menggunakan pereaksi iodium hasil positif
dihasilkan pada amilum yang dihidrolisis dengan air dan asam (HCl). Fungsi
Pengocokan pada amilum 1% yang ditambahkan HCl 2% agar menghomogenkan
larutan terserbut serta larutan dapat terhidrolisis secara sempurna. Fungsi
pemanasan setiap 3 menit karena akan terhidrolisis menjadi senyawa yang lebih
sederhana. Fungsi dari penambahan larutan iodium untuk memisahkan amilum
atau pati yang terkandung dalam larutan tersebut. Reaksi positifnya ditandai
dengan adanya perubahan warna menjadi biru. Warna biru yang dihasilkan
diperkirakan adalah hasil dari ikatan kompleks antara amilum dengan iodin.
Sewaktu amilum yang telah ditetesi iodin kemudian dipanaskan, warna yang
dihasilkan sebagai hasil dari reaksi yang positif akan menghilang
Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang telah di dapat maka disimpulkan bahwa:
1. Dari semua bahan indikator yang ada, hanya 1 bahan yang teridentifikasi
adanya karbohidrat yaitu tepung beras.
2. Reaksi yang terjadi ialah adanya perubahan warna pada zat uji.
3. Terdapat polisakarida pada zat uji amilum dan glikogen sedangkan pada zat uji
laktosa dan fruktosa tidak ditemukan polisakarida.
Ucapan Terima Kasih
Dengan terselesaikannya Artikel Pengenalan Karbohidrat, penulis
mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Allah SWT. atas
limpahan karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan dan
menyelesaikan Artikel Ilmiah ini dan terima kasih juga untuk teman-teman dan
asisten yang telah membantu dan mendukung saya dalam mengerjakan artikel
ilmiah ini.
Daftar Pustaka
Cahyaning. 2011. Pengenalan Karbohidrat. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam ITS: Surabaya
Lampiran

Lampiran

Gambar 1. Perubahan warna pada jeruk Gambar 2. Perubahan warna pada


manis dan madu . susu dan jeruk manis.
Gambar 3. Perubahan warna pada gula Gambar 4. Perubahan warna pada
pasir dan gula jawa tepung beras dan maizena

Gambar 5. Perubahan warna


pada air kelapa dan agar-agar.

Referensi Jurnal

Anda mungkin juga menyukai