Anda di halaman 1dari 13

Ef atau Ekstra Fooding untuk burung kicauan kini tersedia dalam bentuk instan

berupa tepung yang dibuat dari bahan mahluk hidup seperti jangkrik. EF yang satu
ini memang tidak membuat repot kita sebagai pemilik burung kicauan yang setiap
harinya harus selalu sedia ekstra foooding berupa serangga ataupun juga buah
buahan, dan untuk burung pemakan serangga tentulah kita selalu menyediakan
jangkrik dalam wadahnya walaupun kadang kita masih direpotkan oleh adanya
jangkrik yang lepas, diserbu semut, atau menimbulkan bau yang tidak sedap. dan
alternatif yang paling mudah adalah membeli tepung jangkrik yang kini banyak
beredar di pasaran atau toko toko penyedia bahan pakan untuk binatang peliharaan
sepreti burung. ya , EF yang satu ini memang begitu ringkas, mudah disimpan, tahan
lama dan tidak gampang diserbu oleh semut.
Macam macam jenis dari produk yang bisa dihasilkan dan manfaat dari jangkrik
yang dibuat tepung tersebut, diantaranya tepung jangkrik untuk burung kicauan,
tepung jangkrik untuk campuran jamu, tepung jangkrik sebagai penambah stamina
dalam bentuk kapsul dan makanan berupa biskuit yang dibuat dari tepung jangkrik.



Kandungan yang sangat bermanfaat dalam tepung jangkrik
Berdasar penelitian ilmiah, jangkrik memiliki kandungan hormon progesterone
105,49 ppm, testoteron 31,78 ppm dan hormon estrogen 259,535 ppm. Bahkan
mampu menghasilkan sumber energi 4,87 kalori per gram jauh diatas bahan
makanan lainnya. Ternyata kandungan protein tepung yang terbuat dari jangkrik
tersebut tinggi, yakni mencapai 57,32 persen. Selain itu, binatang ini juga memiliki
senyawa kimia seperti asam amino yang sangat dibutuhkan dalam proses
pembentukan sel, GSH (glutation) dan berfungsi sebagai antioksidan alami pada
tubuh manusia

Cara membuat tepung jangkrik
Dalam pembuatannya biasanya dicari jangkrik yang sudah berusia diatas 40 hari,
dan jangkrik jangkrik ini kemudian terlebih dahulu direbus / direndam dalam air
panas baru setelah itu dicuci hingga bersih lalu dimasukan kedalam oven selama 3
jam dengan suhu 70
o
C , baru setelah itu jangkrik digiling sampai berbentuk tepung
dan mulai dikemas dan dipasarkan untuk berbagai kebutuhan seperti untuk pakan
burung kicauan dan hal lain yang telah saya sebut diatas tadi.

Tepung jangkrik sebagai penambah stamina
Ternyata khasiat dari tepung jangkrik ini tidak hanya bagus untuk burung kicauan
saja tetapi juga bagus bagi kebugaran dan penambah stamina kita. dan dalam hal ini
jangkrik yang telah dihaluskan tadi setelah proses pembuatan tepung jangkriknya ,
dicampurkan dengan ramuan alami lainnya dan dimasukan kedalam selongsong
kapsul lalu dikemas dan dijual sebagai obat penambah stamina.

Tepung jangkrik sebagai bahan untuk membuat biskuit jangkrik
Tepung jangkrik juga bisa dimanfaatkan sebagai penambah vitamin dan nutrisi
tubuh dengan jalan mencampur tepung jangkrik dengan bahan bahan pembuat kue
untuk dijadiak biskuit yang tentu saja memiliki cita rasa yang gurih dan lezat selain
bermanfaat untuk kesehatan dan daya tahan tubuh kita tentunya.
Untuk membuat biskuit jangkrik ini dibutuhkan :
Margarine
Gula
Telur
Bakin Powder
Kelapa dan Jahe ( yang dihaluskan kemudian disangrai )
Tepung jangkrik yang sudah jadi
Tepung
Cara Membuat :
Masukkan margarin dan gula, haluskan
Masukkan telur dan baking powder, aduk rata
Campurkan semua bahan [kelapa,jahe,jangkrik bubuk, tepung] kemudian
ratakan adonan sampai kalis
Cetak Adonan
Tata di loyang, dan masukkan dalam oven selama 15 menit

Membuat tepung jangkrik untuk burung kicauan
Aries Munandi / 02/07/2013 pukul 13:48
Jangkrik merupakan salah satu extra fooding (EF) terpenting bagi sebagian besar burung
kicauan yang Anda pelihara di rumah. Selain untuk memenuhi kebutuhan nutrisi burung
sehari-hari, jangkrik juga bermanfaat dalam pengaturan kondisi birahi burung, baik untuk
keperluan lomba maupun untuk penangkaran. Anda bisa memberikan jangkrik dalam bentuk
apa adanya, namun bisa juga dalam bentuk bubuk atau tepung. Banyak keuntungan jika kita
bisa membuat sendiri tepung jangkrik. Mau tahu cara pembuatannya?
Kandungan nutrisi pada tubuh jangkrik memang cukup lengkap. Berdasarkan analisis yang
dilakukan sejumlah mahasiswa dan ahli peternakan, kandungan nutrisi dalam tubuh jangkrik
hidup antara lain mengandung energi metabolisme sebanyak 121 kalori, protein 12,9 gram,
lemak 5,5 gram, karbohidrat 5,1 gram, kalsium (Ca) 75,8 mg, fosfor (P) 185,3 mg, zat besi
(Fe) 9,5 mg, thiamin 0,36 mg, riboflavin 1,09 mg, dan niacin 3,10 mg.
Dengan kandungan tersebut, jangkrik menjadi salah satu bahan
pakan yang sangat bermanfaat untuk burung kicauan. Namun tidak jarang dalam
penempatannya sering terjadi di mana jangkrik lebih banyak yang lepas atau mati, baik karena
semut atau dimangsa sesama jenisnya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, kita bisa mengawetkan jangkrik agar bisa digunakan
setiap saat dan dalam waktu kapan saja. Yang terpenting lagi bisa disimpan dalam waktu
lama.
Dalam artikel sebelumnya, kita sudah membahas bagaimana pembuatan ulat hongkong
kering. Kali ini kita bahas bagaimana membuat tepung jangkrik dengan cara relatif mudah
dan sederhana. Ketika dibuat tepung, kadar air sudah jauh lebih kecil, sehingga bahan pakan
ini lebih awet. Sebaliknya, kadar proteinnya meningkat drastis.
Berikut ini nutrisi inti dari 100 gram tepung jangkrik, dengan bahan jangkrik jantan, jangkrik
betina, dan campuran antara jangkrik jantan dan betina.


Selain nutrisi inti, tepung jangkrik juga kaya vitamin dan mineral. Di berbagai situs jual-beli
online, banyak yang menawarkan tepung jangkrik, dengan harga bervariasi, sekitar Rp 30.000
Rp 40.000 per bungkus isi 100 gram. Yuk, kita bikin sendiri saja.
Bahan baku :
Jangkrik (jumlah disesuaikan dengan kebutuhan).
Oven dengan api sedang.
Loyang datar utnuk mengeringkan jangkrik.
Food processor atau blender.
Toples yang terbuat dari plastik atau kaca.
BirdMineral.
Jangkrik bisa merupakan hasil budidaya sendiri, bisa juga membeli di pasar burung atau toko
/ kios burung terdekat. Jadi, panduan ini bisa diterapkan oleh semua kicaumania.
Proses pembuatan :
Sebelum diolah menjadi tepung, jangkrik dimasukkan dalam wadah / kantong plastik, dan
disimpan dalam lemari pendingin (kulkas) selama 1 jam atau lebih. Hal ini tidak akan
membunuh jangkrik. Berbeda jika ulat hongkong dimasukkan kulkas lebih mudah mati.
Mengapa jangkrik harus dimasukkan ke kulkas selama 1 jam? Ini untuk memperlambat
metabolisme tubuhnya, dan mendorong jangkrik ke kondisi hipotermia. Dengan kata lain,
tindakan ini akan mencegah para jangkrik berlompatan, atau membatasi geraknya saat
dikeluarkan dari wadahnya.
Namun jika Anda ingin mereka dalam kondisi mati setelah dikeluarkan dari kulkas, maka
penyimpanan bisa diletakkan dalam freezer selama 1 2 jam. Jadi, bahan yang akan
digunakan nantinya bisa jangkrik yang sudah lemah atau mati, tergantung di mana Anda
menyimpannya dalam kulkas.
Setelah jangkrik lemas atau mati, keluarkan dari lemari pendingin dan diangin-anginkan
sebentar. Berikutnya, letakkan jangkrik dalam loyang datar. Loyang yang sudah berisi
jangkrik dimasukkan dalam oven dengan api sedang atau suhu sedang. Selanjutnya, oven
ditutup dan tunggu beberapa waktu sampai kering.

Jangkrik yang siap dikeringkan dalam oven

Setelah 20-30 menit, oven dibuka. Ujilah kekeringan jangkrik dengan mengambil seekor
jangkrik. Tekan dengan sendok atau jari Anda. Jika terasa kenyal, berarti belum sepenuhnya
kering. Jika langsung hancur atau remuk, berarti sudah kering dan siap diproses ke tahap
berikutnya.
Kalau sudah kering, keluarkan jangkrik dari oven dan dianginkan selama beberapa menit
untuk pendinginan.

Jangkrik yang sudah kering

Siapkan food processor atau blender. Masukkan jangkrik kering ke dalamnya, lalu di-on-kan,
sehingga proses penggilingan dimulai, hingga terbentuk butiran kasar.

Proses penghalusan jangkrik dengan cara digiling / diblender

Proses berikutnya adalah mengeringkan kembali butiran kasar jangkrik ke dalam oven: cukup
5 menit. Setelah itu dikeluarkan dan dinginkan dengan cara di angin-anginkan.

Bubuk jangkrik yang sudah dikeringkan dalam oven

Setelah dingin, tepung jangkrik bisa dimasukan ke dalam wadah atau toples plastik maupun
kaca, Bisa juga diberikan kepada burung.
Sebagai tambahan, Anda bisa mencampurkan BirdMineral (pilih yang berbentuk serbuk) ke
dalam tepung jangkrik yang akan diberikan kepada burung.
Mengapa BirdMineral? Sebab produk ini mengandung semua jenis mineral esensial yang
dibutuhkan oleh burung. Seperti diketahui, kandungan mineral pada jangkrik lebih didominasi
kalsium (Ca), fosfor (P), besi (F), dan kalium (K). Selebihnya, mineral esensial lainnya seperti
cuprum (Cu), mangaan (Mn), zincum / seng (Zn), dan sebagainya, tidak terdeteksi. Itu
sebabnya, perlu dipastikan kecukupannya dari BirdMineral.
Adapun porsi yang bisa diberikan adalah setiap 1 sendok teh tepung jangkrik dicampur
dengan serbukBirdMineral seukuran penthol korek api, lalu diaduk hingga merata, dan
diberikan dalam wadah atau cepuk terpisah.
Anda juga bisa memanfaatkan tepung jangkrik untuk melatih burung bakalan yang
belum ngevoer. Caranya, campurkan tepung jangkrik ke dalam voer halus, dan berikan
kepada burung dengan menaruh kroto di atasnya sebagai pemancing.
Semoga bermanfaat.

Berdasarkan Penelitian & Pengembangan (Litbang) ASTRIK (Asosiasi Peternak
Jangkrik Indonesia) Pusat, yang pernah dilakukan oleh :

* Ir. Prayitno, MSi (Staf Pengajar Fak.Peternakan UNSOED, Bid. Keahlian
Bioteknologi, NIP.131691606). Manfaat Senyawa Kimia Pada Jangkrik Kalung
(Gryllus Testaceus).
* Roselina Panghiyangani, SSi, M.Kes (Staf Pengajar Fak. Farmasi Universitas 17
Agustus 1945, Jakarta). Alternatif Pemanfaatan Tepung Jangkrik Sebagai Anti
Oksidan.
* DR. Ir. Mas Yedi Sumaryadi, M.S (Staf Pengajar Fak. Peternakan UNSOED, Bid.
Keahlian Fisiologi dan Reproduksi, NIP.131570090). Komposisi Kadar Kolagen,
Omega 3 dan Omega 6 pada Jangkrik Kalung (Gryllus Testaceus).

jangkrik kalung memiliki kandungan hormon progesterone 105,49 ppm, testoteron
31,78 ppm dan hormon estrogen 259,535 ppm. Bahkan mampu menghasilkan
sumber energi 4,87 kalori per gram jauh diatas bahan makanan lainnya. Ternyata
kandungan protein tepung yang terbuat dari jangkrik tersebut tinggi, yakni mencapai
57,32 persen. Selain itu, binatang ini juga memiliki senyawa kimia seperti DHA9,
asam amino, yang sangat dibutuhkan dalam proses pembentukan sel, GSH
(glutation) dan berfungsi sebagai antioksidan alami pada tubuh manusia.
Kandungan kandungan proteinnya yang mencapai 57,32 persen (sesuai penelitian
Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Sudirman Purwokerto) membuat jangkrik
layak untuk dikonsumsi manusia.
Selain hal yang telah dipaparkan diatas, tepung jangkrik juga telah memiliki fatwa
halalnya yakni berdasar keputusan fatwa MUI nomor Kep-139/MUI/IV/2000,
membudidayakan jangkrik untuk diambil manfaatnya, misalnya untuk obat-obatan
atau kosmetika boleh (mubah) dan halal, sepanjang tidak menimbulkan bahaya atau
mudharat. Begitu juga untuk dimakan atau dijual hukumnya adalah mubah dan halal.
Fatwa ini berlaku sejak 25 Desember 1999 (Halal Guide, 2006).

Mengingat banyak sekali kandungan gizi dalam tepung jangkrik. Namun,
pengetahuan masyarakat tentang kandungan tepung jangkrik ini pada umumnya
masih sangat terbatas, hal ini dikarenakan belum tersebar dan berkembangnya
informasi mengenai inovasi yang dapat menggugah konsumen untuk memanfaatkan
tepung jangkrik sebagai bahan pangan.

Selain itu, berdasarkan penelitian Ir Prayitno, MSi, minyak jangkrik mengandung
DHA, ARA, Omega 3 dan Omega 6. Yakni suplemen yang membantu dalam
pertumbuhan kecerdasan otak anak-anak.

Komposisi Asam Amino pada Jangkrik Kalung

No. Jenis Asam Amino Jumlah (mg/g)
1. Aspartat 8,76
2. Glumatat 5,98
3. Serin 4,03
4. Glysin 3,41
5. Threonin 4,03
6. Alanin 3,77
7. Tirosin 8,11
8. Valin 5,16
9 Metionin 0,79
10. Sistein 44,76
11. Leusin 4,81


Jumlah Kalori Jangkrik Kalung

Jika dibandingkan dengan makanan sumber protein seperti jagung, gandum, beras,
dan lain-lain, jangkrik kalung memiliki kandungan kalori tertinggi. Berikut ini adalah
daftar jumlah kalori yang terkandung dalam beberapa makanan sumber energi.
No. Sumber Energi Jumlah Kalori
(kal/gr)
1. Jagung 2,73
2. Gandum 4,05
3. Beras setengah giling 3,75
4. Beras pecah putih 3,41
5. Beras giling 3,82
6. Pati/tepung 3,87
7. Sereal/padi-padian, lainnya 3,87
8. Kacang-kacangan muda yang belum dikupas 3,74
9. Kentang, umbi-umbian lain 2,74
10. Kedelai dan hasil olahannya 3,47
11. Daging ikan 4,27
12. Telur 4,36
13 Susu dan hasil olahannya 4,27
14. Mentega/Margarin 4,27
15. Madu 3,36
16. Coklat 1,83
17. Jangkrik 4,87

Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa jangkrik kalung merupakan sumber
protein, lemak dan hormon yang dapat dimanfaatkan sebagai produk pangan
manusia, pakan ternak dan farmasi

Tepung jangkrik sebagai penambah stamina

Ternyata khasiat dari tepung jangkrik ini tidak hanya bagus untuk burung kicauan
saja tetapi juga bagus bagi kebugaran dan penambah stamina kita. dan dalam hal ini
jangkrik yang telah dihaluskan tadi setelah proses pembuatan tepung jangkriknya ,
dicampurkan dengan ramuan alami lainnya dan dimasukan kedalam selongsong
kapsul lalu dikemas dan dijual sebagai obat penambah stamina.

Manfaat tepung jangkrik pada burung berkicau/ocehan :
adalah Untuk meningkatkan power suara burung dan meningkatkan birahi, sehingga
burung akan semakin kuat dan mempercepat burung yang tadinya malas bunyi
menjadi rajin bunyi/gacor kembali.
untuk indukan burung sangat bermanfaat mempercepat produktivitas telur.


Manfaat Jangkrik - Pakan Ikan Hias
Jangkrik mengandung kalsium dan mineral yang berguna mempertajam corak warna
pada tubuh ikan hias.dan meningkatkan perkembangan tubuhnya cepat besar.
Jenis-jenis ikan hias yang gemar menyantap jangkrik antara lain oscar, alligator gal,
piranha, toman, arwana,louhan,discus.DLL
Diposkan 23rd November 2013 oleh vika diana
Label: makanan sehat tepung jangkrik
ANFAAT TERNAK JANGKRIK Pakan hewan piaraan Jeliteng, jerabang, dan
bering telah banyak dimanfaatkan sebagai pakan utama maupun pakan
tambahan burung berkicau, seperti poksay, kacer, hwambie dan juga
pakan ikan arwana, louhan, lele, dan jenis Crustacea seperti udang dan
lobster. Di Amerika Serikat dan Kanada, jangkrik digunakan sebagai pa-
kan pada kegiatan rearing hewan vertebrata pemakan serangga dalam
rangka penelitian dan konservasi alam. Vertebrata pemakan serangga
tersebut adalah hedgehogs, golden moles, "true" moles, "true" shrews,
moonrat, gymnures, solenodons, dan tenrecs. Pengganti tepung
Kandungan protein yang tinggi pada jangkrik hasil ternak dapat diolah
menjadi tepung, setelah menjadi tepung banyak digunakan sebagai bahan
dasar dalam berbagai pemanfaatan. Beberapa perusahaan di luar negeri
misalnya, telah menggunakan tepung jangkrik sebagai campuran obat-
obatan. Bahan kosmetik Hasil penelitian tentang kandungan nutrisi dan
senyawa bermanfaat dalam tubuh jangkrik telah membawa pengetahuan
tentang pemanfaatan jangkrik dalam bidang kosmetik. Beberapa
perusahaan kosmetik moderen terkemuka di luar negeri telah
menggunakan jangkrik sebagai bahan dasar kosmetik tertentu yang
bernilai tinggi. Hewan uji Jangkrik digunakan sebagai hewan uji yang
sangat penting pada penelitian toksikologi dan fisiologi serangga di
beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Kanada, Pakistan, India,
Vietnam, dan juga di Indonesia POTENSI TERNAK JANGKRIK jangkrik
membutuhkan suhu optimal antara 28 - 35 C dengan kelembapan relatif
70-80 %, hal ini sangat sesuai dengan keadaan iklim di Indonesia. Hal-hal
lain yang mendukung beternak jangkrik adalah: Tidak membutuhkan
tempat yang terlalu luas. Pemeliharaannya relatif mudah. Pakannya
murah dan banyak tersedia. Pemasarannya mudah. Keuntungan yang
diperoleh relatif besar. Dapat digunakan sebagai kerja sambilan. Beternak
jangkrik dapat dilakukan oleh siapa saja, bahkan dapat dijadikan hobi
yang mengasyikkan sekaligus menambah pendapatan. Beternak jangkrik
dapat dilakukan oleh seorang wirausahawan, pelajar, pegawai, dan para
pensiunan. Potensi Pasar Kebutuhan jangkrik sangat tinggi seiring dengan
perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan serta perubahan gaya hidup.
Pemanfaatan jangkrik sebagai pakan hewan piaraan, hewan ternak, bahan
obat-obatan, dan bahan kosmetik telah menyediakan peluang bagi
peternak jangkrik untuk dapat terus berkembang. Pemasaran jangkrik,
baik pada skala rumah tangga maupun skala usaha menengah, sangat
mudah karena hampir setiap pasar burung memerlukan jangkrik. Harga
jangkrik cukup baik, bervariasi mulai harga Rp 35,00 - 40,00 per ekor;
khusus untuk jeliteng jantan harganya dapat mencapai Rp 500,00 per
ekor. Pada jumlah besar, penjualan jangkrik dapat dikelola bersama
dalam bentuk koperasi yang menjalin kerjasama dengan para pedagang
pakan ternak dan industri kosmetik serta obat-obatan di Indonesia Pada
skala ekspor, harga jangkrik berkisar antara Rp 1.000,00 per ekor untuk
Singapura dan Rp 1.800,00 per ekor untuk Amerika. Selain diproduksi
dalam bentuk jangkrik, dapat juga diproduksi dalam bentuk telur karena
permintaan telur jangkrik untuk peternak lain juga cukup besar.
Memerhatikan kegunaan jangkrik yang cukup variatif dan permintaan
pasar yang besar, dapat dikatakan bahwa masih terbuka lebar peluang
usaha beternak jangkrik di Indonesia - See more at:
http://tutorialbudidaya.blogspot.com/2013/12/manfaat-dan-potensi-
ternak-jangkrik.html#sthash.KNPjdDJu.dpuf

Sumber Artikel: http://tutorialbudidaya.blogspot.com/2013/12/manfaat-
dan-potensi-ternak-jangkrik.html


Makan Jangkrik Lebih Sehat Dari Daging Ayam, Sapi Dan Udang
February 15, 2010 | 25 komentar
DokterSehat.com Hewan bernama jangkrik (gryllus sp) lebih banyak
beken sebagai salah satu bahan pakan ayam atau burung. Lebih dari itu,
jangkrik sering dipelihara anak-anak ataupun di rumah-rumah sebagai
hewan aduan ataupun sebagai pengusir tikus.
Namun, banyak penelitian menyebutkan bahwa kandungan gizi dalam
daging jangkrik ternyata bermanfaat bagi manusia. Kandungan proteinnya
tiga kali lipat kandungan daging ayam, sapi dan udang.
Jangkrik juga mengandung protein omega 3, omega 6 dan omega 9 yang
dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak. Selain itu, konsumsi jangkrik
dipercaya dapat menambah stamina tubuh, menambah gairah seksual,
serta mampu menunda menopause bagi wanita.
Tak heran jika jangkrik kemudian marak dibudidayakan. Apalagi pada
tahun 1998 ketika budidaya jangkrik dan cacing sedang booming. Saat
ini, sebagian besar hasil budidaya jangkrik untuk pasokan pakan ternak.
Namun, di tangan Sri Rahayu, pemilik Sri Gryllus/Latansa, jangkrik diolah
menjadi peluang usaha baru yang patut dilirik. Yaitu sebagai makanan
siap saji. Seperti peyek, rendang, balado, biskuit dan srundeng.
Semua makanan ini sudah mendapat sertifikat dari dinas kesehatan dan
dari MUI setempat. sehingga halal dan aman dimakan. Tapi hati- hati,
yang alergi udang tidak bisa makan ini, tutur Sri.
Dari hasil jualan jangriknya ini, nenek berusia 66 tahun ini bisa mendapat
penghasilan antara Rp 7 juta sampai Rp 8 juta per bulannya. Padahal
wilayah pasar utamanya masih sekitar Riau saja.
Menurut Sri, tahun 1998 silam dirinya tertarik membudidayakan jangkrik.
Gara-garanya, di Jogja waktu itu sedang marak budidaya jangkrik. Lalu
saya tertarik mempelajari dari buku, ujarnya.
Tanpa pikir panjang, Sri lantas membeli 300 ekor jangkrik betina dan 100
ekor jangkrik jantan. Harganya waktu itu Rp 25 per ekor. Budidaya
jangkrik sangat mudah dan tidak makan tempat. Cukup sediakan kotak-
kotak khusus saja, ujar Sri enteng. Sri sendiri saat ini tinggal memiliki 30
kotak jangkrik berisi masing-masing 4000 ekor jangkrik.
Kemudian, tahun 2000 Sri mulai panen jutaan ekor jangkrik. Sayang,
waktu itu harga jangkrik sedang turun. Bingung harus berbuat apa, Sri
lantas menggoreng jangkrik-jangkrik tersebut dan dibagikannya ke
teman-temannya. Rata-rata suka dan bilang enak. Dari situ saya berfikir
bahwa ada peluang usaha di jangkrik ini, ujarnya.
Sejak itu, Sri terkenal sebagai pengusaha kapsul jangkrik. Kapsul tersebut
dijual seharga Rp 100.000 per botol dengan isi 50 butir kasul. Beratnya
500 miligram. Dalam sebulan, saya bisa memenuhi pesanan kapsul
sebanyak 20 kilo kapsul, ujarnya senang.
Nah, tahun 2008 silam, Sri kembali melakukan kreasi dengan membuat
peyek jangkrik. Tak disangka, peminatnya membeludak. Dalam sebulan,
Sri bisa menghasilkan 15 kilo peyek yang dijual seharga Rp 60.000 per
kilo. Peyek jangkrik ini bisa tahan sampai 20 hari.
Sementara bahan jangkriknya hanya butuh 5 kilo saja. Kalau sedang
kekurangan jangkrik, saya ambil dari jangkrik pembudidaya lain seharga
Rp 45.000 per kilo. Tapi jarang, ujarnya.
Setelah sukses dengan peyek jangkrik, Sri lantas berinovasi membuat
rendang jangkrik. Kebetulan di Riau banyak orang Minang. Mereka kan
suka rendang, kilahnya.
Dalam sebulan, Sri bisa membuat 12 kilo rendang dari bahan 10 kilo
jangkrik. Harga jualnya Rp 80.000 per kilo. Makanan ini bisa tahan sampai
tiga bulan.
Lantas, muncul pula balado jangkrik. Untuk makanan jenis ini, jangkrik
dan sambal (balado) digoreng terpisah. Lalu setelah itu, dicampurkan.
Untuk balado ini belum banyak peminatnya. Saya hanya buat 8 kilo
sebulan. Harganya Rp 80.000 per kilo, lanjut Sri. Balado ini tahan selama
sebulan.
Ada juga biskuit jangkrik. Bahan-bahannya dari kelapa, jahe dan jangkrik
yang digiling halus dan ditambahkan telor serta mentega. Setelah jadi
adonan, dicetak. Warna biskuitnya hitam seperti Oreo. Jadi banyak yang
suka, kekeh Sri.
Dalam sebulan, Sri bisa memproduksi 20 kilo biskuit dengan bahan
jangkrik sebanyak 10 kilo. Harganya Rp 60.000 per kilo. Tak hanya itu,
Sri juga membuat serundeng jangkrik. Dalam sebulan, Sri bisa membuat
lima kilo serundeng jangkrik seharga Rp 30.000 per kilo. Bahan
jangkriknya sedikit karena hanya untuk suwiran saja, ujarnya.
Lantaran unik, produk Sri sering mendapat kesempatan pameran ke luar
negeri sebagai produk unggulan Provisni Riau. Misalkan saja ke Korea
Selatan, Taiwan dan Singapura. Sampai saat ini, mungkin baru saya
pemain olahan makanan jangkrik ini, pungkasnya. (Aprillia Ika/Kontan)


Read more: http://doktersehat.com/makan-jangkrik-lebih-sehat-dari-
daging-ayam-sapi-dan-udang/#ixzz33MgHGxws

Mencari peluang usaha tanpa harus mengeluarkan dana yang cukup besar, ternyata memang tidak gampang.
Apapun itu, semua pasti harus dengan modal.
Mencari peluang usaha tanpa harus mengeluarkan dana yang cukup besar, ternyata memang tidak gampang.
Apapun itu, semua pasti harus dengan modal. Namun pendapat itu tidak berlaku bagi para peternak jangkrik
(Gyllus testaceus). Cukup dengan modal Rp 1,4 juta, setiap setor jangkrik 80 kilogram (kg), ke Asosiasi Peternak
Jangkrik (Astrik), peternak akan menerima uang Rp 2,4 juta.
Dengan modal Rp 1,4 juta itu, satu peternak akan mendapat 10 kotak sarang seharga Rp 10.000 per kotak, telur
4 ons, pakan 120 kg dan beban oven Rp 50.000. Namun sayangnya, peluang ini belum cukup mendapat
perhatian, sehingga para pengusaha pakan ternak dan jamu, harus menunggu mendapatkan jangkrik kering atau
bubuk dari Astrik.
Ika Nurwidia (23), manager pemasaran Astrik, sempat mengeluh. Dari 700 peternak yang tergabung di
asosiasinya, hanya bisa dikumpulkan sekitar 2 ton per minggu. Satu pabrik pakan ternak di Jawa Timur, bisa
memesan 50 ton dalam satu minggu. Pengusaha pakan ternak tertarik untuk mengubah pola produksi mereka
dengan bahan jangkrik disebabkan oleh mahalnya bahan impor.
Dari pada untuk membeli tepung babi dari luar negeri dengan harga US$ 370 per ton, lebih baik tepung jangkrik
yang lebih murah. Dari Astrik, tepung jangkrik hanya dijual Rp 150 juta per ton. Berdasar penelitian ilmiah,
jangkrik memiliki kandungan hormon progesterone 105,49 ppm, testoteron 31,78 ppm dan hormon estrogen
259,535 ppm. Bahkan mampu menghasilkan sumber energi 4,87 kalori per gram jauh diatas bahan makanan
lainnya.
Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, yang ditunjuk Astrik
sebagai Litbang, juga menyelidiki bahwa jangkrik memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi. Kandungan
proteinnya mencapai 57,32 persen. Selain itu si krik-krik ini juga memiliki senyawa kimia seperti asam amino
yang sangat dibutuhkan dalam proses pembentukan sel, GSH (glutation) dan berfungsi sebagai antioksidan alami
pada tubuh manusia.
Tak ayal lagi, jenis-jenis kandungan bahan itu, membuat jangkrik banyak diburu untuk kepentingan industri baik
industri pakan ternak, jamu maupun kosmetik. Sebenarnya pengembangan peternakan jangkrik sudah dimulai
sejak tahun 1990-an. Namun waktu itu jangkrik hanya dijadikan komoditas pakan hewan dan dipasarkan di pasar
tradisional. Tahun 2000 booming jangkrik sempat terjadi. Sampai-sampai pasar tradisional tidak mampu
menampung panenan ribuan peternak jangkrik.
Akibat dari belum tersedianya pasar itu, peternak banyak yang frustasi. Namun bagi Ika Nurwidia dan empat
rekannya Ari Hidayat, Fitri Darsini, Pandu dan Bagus Sigit Panuntun, jangkrik adalah permata yang belum
digosok. Dan itu terbukti ketika Ika, dengan Astrik membuat gebrakan. Pertama dengan penelitian, kedua dengan
mencari pasar, selain pakan burung di pasar tradisional itu.
Pada tahun 2004, jangkrik ini lantas dibudidayakan. Ika Nurwidia dengan empat pelopor Astrik berpatungan Rp 3
juta per orang. Kerja keras itu ternyata membuahkan hasil. Kini permintaan membanjir, bahkan selalu bertambah.
Ika menyadari bahwa kemampuan Astrik masih sangat terbatas. Tetapi bukan prosesnya, kami siap membeli
semua hasil peternak kapan saja. Tapi ya itu, masih kurang banyak sekali, katanya.
Jangkrik-jangkrik yang dibudidayakan di dalam kotak. Beternak jangkrik ternyata cukup menguntungkan
Tapi jangan salah, asosiasi ini ternyata tidak mau menerima sembarang jangkrik. Ika dan kawan-kawannya,
mensyaratkan bahwa peternak yang menjual ke Astrik, harus anggotanya.
Mengapa harus begitu? Ika menjelaskan, Astrik harus memenuhi standar kualitas yang telah ditentukan, misalnya
panjangnya minimal 2 cm, berumur tak lebih 40 hari serta harus sehat. Untuk itu, setiap peternak yang menjadi
anggota Astrik wajib memberi makanan jangkriknya dengan pakan yang diolah oleh Astrik sendiri. Pakan itu
sudah diolah dengan kandungan mineral, protein dan vitamin yang mampu menjaga kesehatan jangkrik.
Selain itu, Astrik pun tak mau menerima jangkrik yang berumur di atas 40 hari. Ternyata cukup beralasan, sebab
di umur itu jangkrik dewasa sudah bertelur dan ketika proses pengovenan, jangkrik menjadi kempes. Peternak
hanya memberi makanan pendamping seperti jagung, kacang hijau, obat antioksidan, dan antibiotik, kata Ika.
Dikatakan, Astrik akan membeli jangkrik dari anggotanya seharga Rp 30 ribu per kg untuk jangkrik basah, dan
jika peternak sudah mampu mengeringkan dengan sistem oven, harga pembelian menjadi Rp 96 ribu per kg.
Namun asosiasi ini menjual jangkrik bubuk seharga Rp 150 ribu per kg.
Terkait dengan kurangnya bahan baku itu, Astrik akhirnya bekerja sama dengan Pemda Lamongan, Jawa Timur
untuk menambah jumlah peternak. Jangan takut, pasar jangkrik masih terbuka luas. Apalagi beberapa rekanan
kami, pengusaha jamu di Jawa Barat, masih terus meminta bubuk jangkrik tanpa batas, ucapnya.
Sambil sedikit berpromosi, Ika dengan Astriknya yang bermarkas di Jalan Pakaryan 5 Yogyakarta itu
menyatakan, jangan takut dengan si krik-krik. Peluangnya masih terbuka lebar. Sekarang daripada berpangku
tangan, meminta pekerjaan, mengapa tidak mencoba. Si krik-krik ini ramah lingkungan. Tidak ada limbah kotoran
dan tidak berbahaya, katanya berpromosi.

Anda mungkin juga menyukai