Cara Budidaya Ulat Hongkong Terlengkap - Ulat hongkong mulai banyak dilirik sebagai
usaha budidaya peternakan seiring dengan meningkatnya permintaan pasar dan pemelihara
burung kicau. Para pemelihara buruang kicau menyukai ulat hongkong karena murah dan
sebagai pemenuhan protein dinilai sangat bagus. Selain sebagi pakan burung juga dapat
digunakan untuk pakan hewan reptil, ikan, landak mini atau hewan piaraan lainnya.
Budidaya ulat hongkong tergolong mudah, tidak perlu pelatihan khusus. Biaya yang dibutuhkan
juga tidak besar, dapat memulainya dalam sekala kecil. Sebagai tempat budidaya dapat
memanfaatkan sebagian ruang dalam rumah yang ada tentunya di bagian belakang , tidak perlu
lahan yang luas.
: Animalia
- Phylum
: Arthropoda
- Class
: Insekta
- Order
: Coleoptera
- Suborder
: Polyphaga
- Family
: Tenebrionidae
- Genus
: Tenebrio
- Spesies
: Tenebrio molitor
Jenis ulat hongkong atau mealworm yang banyak dibudidayakan saat ini sebetulnya fase larva
dari metamorfose atau siklus hidup kumbang Tenebrio molitor. Sebelum menjadi
kumbang dewasa, Tenebrio molitormengalami metamorfose sempurna yaitu dari
telur, larva, pupa, kumbang muda dan kumbang dewasa. Kurun waktu yang
diperlukan dalam metamorfose tersebut cukup lama yaitu sekitar 3 6 bulan,
tergantung pada kondisi tempat dan ketersediaan makanan. Pada fase larva itulah
yang disebut sebagai ulat hongkong, yang banyak dimanfaatkan sebagai pakan
burung atau hewan piaraan lainnya
wadah atau kontainer plastik. Boleh juga menggunakan ulat hongkong yang sudah berubah
menjadi kumbang (berwarna hitam).
bekatul. Perbandingannya, takaran 4 gelas berisi kumbang memerlukan dedak sebanyak 2 kg.
Dalam wadah inilah, kumbang akan memulai proses reproduksinya, seperti kawin dan bertelur.
Jika kumbang sudah bertelur, tunggu sampai 10 hari, kemudian dilakukan pengayakan
terhadap telur-telurnya. Saat mengayak, yang ikut terayak adalah telur dan dedak, namun
kumbang tidak ikut terayak. Telur dan dedak dikembalikan ke wadah semula. Adapun kumbang
dipindah ke wadah lain, dengan media dedak dan perbandingan yang sama seperti penjelasan
sebelumnya (4 gelas kumbang membutuhkan 2 kg dedak).
Dalam wadah baru, kumbang akan bertelur kembali selama 10 hari. Silakan diayak kembali
telur dan dedaknya, sedangkan para kumbang dipindah ke wadah baru. Demikian seterusnya,
sampai kumbang sudah tidak bertelur lagi. Tanda kumbang sudah tak bertelur lagi adalah mati
dengan sendirinya.