Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH JUS DAUN JATI BELANDA (Guazuma

ulmifolia Lamk.)TERHADAP BERAT DAN HISTOLOGI


GINJAL MENCIT (Mus musculus L.) GALUR SWISS
WEBSTER

THE EFFECT OF
JATI BELANDA LEAVES (Guazuma ulmifolia Lamk.)
JUICE TOWARDS WEIGHT AND HISTOLOGY OF MOUSE
KIDNEY
(Mus musculus L.) GALUR SWISS WEBSTER

Messa Andalusia, Soesy Asiah Soesilawati, Rita Shintawati


Program Studi Biologi, Jurusan Pendidikan Biologi, FPMIPA UPI

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh jus daun Jati Belanda terhadap berat
dan histologi ginjal mencit. Penelitian eksperimen ini menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dengan empat kali pengulangan dan enam dosis perlakuan (0,00
g/BB/hari; 0,05 g/BB/hari; 0,10 g/BB/hari; 0,15 g/BB/hari; 0,20 g/BB/hari; 0,25
g/BB/hari) digunakan dalam penelitian ini. Mencit jantan usia empat bulan diberi
perlakuan jus daun Jati Belanda dengan cara gavage selama 14 hari. Pada hari ke-15
mencit dimatikan dengan cara dislokasi leher kemudian dibedah dan ginjalnya diambil
untuk kemudian ditimbang dan dibuat preparat histologinya. Pembuatan preparat
dilakukan dengan metode parafin dengan pewarnaan Hematoxylin Erlich-Eosin untuk
melihat struktur jaringan ginjal. Analisis data dilakukan baik secara kualitatif maupun
kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan pemberian jus daun Jati Belanda mulai dosis
0,10 g/BB/hari hingga 0,25 g/BB/hari secara signifikan meningkatkan berat ginjal.
Pengaruh jus jati belanda terhadap berat ginjal yaitu sebesar 86%. Rata-rata berat
ginjal mencit semakin meningkat seiring dengan semakin tingginya dosis jus daun Jati
Belanda yang diberikan. Adapun rata-rata diameter tubulus, diameter lumen, serta
ketebalan sel epitel semakin meningkat seiring dengan semakin berat ukuran ginjal.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan jus daun Jati Belanda dalam
rentang dosis antara 0,10 g/BB/hari hingga 0,25 g/BB/hari aman dikonsumsi bagi
tubuh dalam jangka waktu singkat.

Kata kunci : Guazuma ulmifolia Lamk., tubulus, lumen, Mus musculus L.

ABSTRACT

1 Penulis Penanggung Jawab


Soesy Asiah Soesilawati, Rita Shintawati, Messa Andalusia
Pengaruh Jus Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) Terhadap Berat dan Histologi
Ginjal Mencit (Mus musculus L.) GALUR SWISS WEBSTER

This research concerned about the effect of Jati Belanda leaves juice towards weight
and histology of mouse kidney. The study experiment uses Complete Random Design
(CRD) with four repetition and six treatment doses (0,00 g/W/day; 0,05 g/W/day; 0,10
g/W/day; 0,15 g/W/day; 0,20 g/W/day; 0,25 g/W/day) are used in this study. Four
years old male mouse is treated with Jati Belanda leaves juice by using gavage method
for 14 days. In the 15th day, mouse is dissected and its kidney is taken and then is
weighed and its histology preparation is made. The preparation making is conducted
by using paraffin method with Hematoxylin Erlich-Eosin staining to see kidney tissue
structure. Data analysis is conducted qualitatively and quantitatively. The study result
shows that Jati Belanda leaves juice treatment which is initially treated with 0,10
g/W/day dose until 0,25 g/W/day dose can significantly increase kidney weight. The
effect of Jati Belanda leaves juice towards kidney weight around 86%. Approximately,
the weight of kidney mouse increase together with the higher of Jati Belanda juice
dose which is given. As for, the average of tubules diameter, lumen diameter, and the
cells thickness also increase along with the heavier of kidney. Thus, it can be
concluded that Jati Belanda leaves juice treatment with dose around 0,10 g/W/day
until 0,25 g/W/day is safe to be consumed by body in the short period.

Keywords : Guazuma ulmifolia Lamk., tubules, lumen, Mus musculus L.

Saat ini Penggunaan obat-obat Tanaman ini, merupakan salah satu


tradisional semakin marak, hal ini antara dari sekian banyak herbal yang sering
lain disebabkan semakin mahalnya obat- digunakan masyarakat Indonesia sebagai
obatan modern sehingga tidak dapat obat (Rachmadani, 2001). Daun tanaman
dijangkau lagi oleh kalangan menengah ke ini sering digunakan sebagai campuran
bawah dan juga disebabkan oleh karena jamu untuk melangsingkan tubuh
pengobatan modern tidak selalu dapat (Sukandar, 2009). Sampel kering dari
memberikan hasil seperti yang diinginkan, tanaman ini, banyak diedarkan di pasaran
sehingga konsep Kembali ke Alam dalam bentuk teh, serbuk, atau daun
tengah menjadi fenomena sebagian besar kering. Masyarakat biasanya mengonsumsi
anggota masyarakat. Salah satu tumbuhan tanaman ini dengan cara direbus dan
obat yang sangat populer adalah Jati diminum airnya (Sukandar, 2009).
Belanda. Tanaman Jati Belanda (Guazuma Komposisi kandungan senyawa kimia
ulmifolia Lamk.) dikenal dengan nama Jati dari daun Jati Belanda antara lain ialah
Londo di daerah Jawa, dan Bastard flavonoid, tannin, alkaloid, triterpenoid,
Caddar dalam bahasa Inggris (Khalid, dan saponin (Rahardjo, et al., 2006;
2009). Persebaran tanaman ini di Indonesia Sukandar, 2009; Seigler, et al., 2011;
mencakup daerah Jawa, Sumatera Barat, Utomo, 2008). Komponen flavonoid,
Bali, dan Nusa Tenggara Barat (Taman triterpenoid dan alkaloid pada tumbuhan
Nasional Alas Purwo, 2007).
Formica Online, Volume 1, Nomor 1, Januari 2013

diduga dapat mempengaruhi regenerasi


sel-sel (Adnan, 2002; Susetyarini, 2008). METODE
Kemampuan zat-zat yang terkandung
dalam tanaman ini untuk menurunkan berat Penelitian ini dimulai pada bulan
badan serta kualitas sperma telah diuji Maret 2012 sampai dengan Juli 2012.
secara ilmiah oleh beberapa peneliti Pembuatan jus daun Jati Belanda dilakukan
sebelumnya terutama dalam hal penurunan di Laboratorium Fisiologi Universitas
kadar lemak secara signifikan pada Pendidikan Indonesia. Pemeliharaan
beberapa Rodentia, seperti mencit, tikus mencit dan pemberian jus daun Jati
putih dan kelinci (Adjirni et al., 2001; Belanda dilakukan di kandang hewan milik
Rachmadani, 2001; Rahardjo, et al., 2006; pribadi bertempat di daerah Kiaracondong,
Utomo, 2008), tetapi penelitian mengenai Bandung. Pembedahan dilakukan di
pengaruh pemberian jus daun Jati Belanda Laboratorium Fisiologi Universitas
terhadap berat serta histologi ginjal belum Indonesia, sedangkan proses mikroteknik
banyak dilaporkan. dilakukan di laboratorium Sruktur Hewan
Hal tersebut penting diteliti karena Universitas Pendidikan Indonesia. Materi
secara kimiawi, setiap zat-zat yang masuk utama yang digunakan dalam penelitian ini
ke dalam tubuh, termasuk Jati Belanda, adalah bubuk daun Jati Belanda.
akan mengalami absorbsi, distribusi, Penelitian dilakukan menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan
metabolisme dan ekskresi. Zat-zat maupun empat kali pengulangan. Dosis jus daun
metabolik-nya dikeluarkan oleh tubuh Jati Belanda yang digunakan dengan kadar
melalui proses ekskresi (Katzung, 2002). 0,05 g/BB/hari, 0,10 g/BB/hari, 0,15
yang sangat berperan dalam proses eksresi g/BB/hari, 0,20 g/BB/hari, dan 0,25
yaitu ginjal. Ginjal merupakan ekskresi g/BB/hari.
utama dari tubuh, sehingga seringkali Bubuk daun Jati Belanda dikumpulkan
mengalami perubahan struktur akibat dari pemasok obat herbal cina di daerah
paparan berbagai macam zat yang masuk Pasar Baru, Bandung. Kemudian dilakukan
ke dalam tubuh. Terkait dengan hal pembuatan jus daun Jati Belanda dengan
tersebut telah dilakukan penelitian cara maserasi hidrolisis. Yakni maserasi
mengenai pengaruh pemberian jus daun dengan menggunakan air sebagai pelarut
Jati Belanda terhadap berat serta histologi bahan yang dibuat jus (ICSH, 2008).
ginjal mencit. Pembuatan stok jus daun Jati Belanda
Rumusan masalah dalam dilakukan dengan cara melarutkan satu
penelitian ini adalah Bagaimana pengaruh bagian bubuk daun Jati Belanda ke dalam
jus daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia 10 bagian air. Kemudian didiamkan dalam
Lamk.) terhadap berat dan histologi ginjal wadah tertutup alumunium foil selama 24
mencit (Mus musculus L) galur Swiss jam pada suhu ruangan serta diberi agitasi
Webster. Tujuan yang telah dicapai dalam 60 rpm. Setelah 24 jam, larutan disaring
penelitian ini adalah mengetahui pengaruh dan residu-nya diperas. Setelah itu jus daun
jus daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Jati Belanda cair diuapkan pada suhu 70oC
Lamk.) terhadap berat dan histologi ginjal pada waterbath hingga berubah menjadi
mencit (Mus musculus L.) galur Swiss pasta. Pasta kemudian disimpan dalam
Webster. wadah tertutup dan dijadikan sebagai stok
Soesy Asiah Soesilawati, Rita Shintawati, Messa Andalusia
Pengaruh Jus Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) Terhadap Berat dan Histologi
Ginjal Mencit (Mus musculus L.) GALUR SWISS WEBSTER

untuk dijadikan jus daun Jati Belanda diperoleh dianalisis dengan melihat,
(Indriani, 2006). membandingkan, dan mendeskripsikan
Pemberian jus daun Jati Belanda histologis ginjal mencit dari setiap
dilakukan selama 14 hari secara gavage, kelompok perlakuan dengan kontrol.
satu kali dalam sehari dilakukan setiap Parameternya adalah ukuran diameter
pagi. Tiap mencit dalam kelompok tubulus, diameter lumen, serta ketebalan
perlakuan diberi jus daun Jati Belanda sel epitel.
sesuai dengan dosis yang telah ditentukan.
Jus daun Jati Belanda yang diberikan HASIL DAN PEMBAHASAN
adalah sebesar 0,25 ml/hari untuk masing-
masing dosis. 1. Berat Ginjal Mencit
Mencit yang telah diberi perlakuan Berdasarkan Gambar 1. terlihat bahwa
kemudian di-dekapitasi. ginjal kemudian rata-rata berat ginjal mencit semakin
dicuci dengan larutan salin 0,9%. Setelah naik seiring dengan meningkatnya
dicuci, ginjal ditimbang kemudian dosis jus daun Jati Belanda yang
dimasukkan ke dalam botol yang berisi diberikan.
larutan formalin 5% untuk proses
pengawetan. Pembuatan preparat dalam
penelitian ini dilakukan dengan metode
parafin dengan pewarnaan Hematoxylin
Erlich-Eosin. Tahapan kerja dari metode
parafin adalah sebagai berikut: fiksasi,
washing, dehidrasi, clearing, infiltrasi,
embedding, sectioning, affixing,
deparafinisasi, staining, mounting, dan
labelling.
Pengukuran berat ginjal dilakukan
dengan menggunakan timbangan neraca
analitik, hasil pengukuran yang diambil
Gambar 1. Histogram Rata-rata Berat
merupakan hasil rata-rata dari tiga kali
Ginjal Mencit Setelah Pemberian Jus Daun
pengukuran. Adapun pengukuran histologi
Jati Belanda
menggunakan mikroskop serta
menggunakan microfotometer dengan skala Rata-rata berat ginjal mencit tertinggi
0,01 mm. Hasil pengukuran yang diambil terdapat pada pemberian dosis 0,25
merupakan hasil rata-rata dari lima kali g/BB/hari, sedangkan rata-rata berat ginjal
pengukuran. mencit terendah terdapat pada pemberian
Analisis data secara kuantitatif yaitu dosis 0,00 g/BB/hari. Berdasarkan hasil uji
dihitung secara statistik dengan program Shapiro-Wilk terhadap berat ginjal mencit
SPSS 16.0 for windows menggunakan taraf diperoleh nilai signifikansi untuk masing-
signifikansi sebesar 0,05 05 ( = 0,05). masing dosis yang lebih besar dari 0,05.
Adapun secara kualitatif yaitu data yang Selanjutnya dilakukan uji One-Way Anova
Formica Online, Volume 1, Nomor 1, Januari 2013

dari berat ginjal mencit yang menunjukkan jus daun Jati Belanda maka semakin
nilai signifikansi kurang dari 0,05, dengan besar berat ginjal mencit. Selain itu
demikian terdapat perbedaan rata-rata hubungan pemberian jus daun Jati
populasi untuk keseluruhan dosis yang Belanda terhadap berat ginjal mencit
diberikan. Berdasarkan pengujian yang signifikan dimana nilai signifikansi
dilakukan sebelumnya, maka dilakukan uji kurang dari 0,05. Nilai korelasi kuadrat
lanjut Games-Howell terhadap berat ginjal sebesar (0,93)2 = 0,86 sehingga diartikan
mencit untuk melihat pengaruh pemberian bahwa sebesar 86% pemberian jus daun
jus daun Jati Belanda antar kelompok. Jati Belanda mempengaruhi berat ginjal
Tabel 1. Hasil Pengamatan Berat Ginjal mencit, sisanya sebesar 14% dipengaruhi
Mencit Antar Dosis faktor lain.
2. Diameter Tubulus Ginjal Mencit
Dosis
Rata-rata dalam m SD Berikut merupakan data hasil
(g/BB/hari) pengamatan diameter tubulus ginjal mencit
0,00 0,59 0,02a setelah pemberian jus daun Jati Belanda
0,05 0,63 0,01a untuk masing-masing dosis.
0,10 0,70 0,02b
0,15 0,74 0,03bc
0,20 0,80 0,08bc
0,25 0,81 0,04bc

Keterangan :
Nilai mean SD dalam satu kolom yang
diikuti oleh huruf kecil yang berbeda
menunjukkan bahwa nilai mean tersebut
berbeda signifikan pada selang
kepercayaan 95% (Uji Games-Howell
p<0,05).
Gambar 2. Histogram Rata-rata Diameter
Tabel 1. di atas dapat disimpulkan Tubulus Ginjal Mencit Setelah Pemberian
bahwa tidak terdapat perbedaan yang Jus Daun Jati Belanda
signifikan pemberian jus daun Jati Belanda Berdasarkan Gambar 2, dapat dilihat
pada dosis tertentu terhadap berat ginjal bahwa rata-rata diameter tubulus setelah
mencit. pemberian jus daun Jati Belanda selama 14
Adapun untuk melihat seberapa besar hari memberikan data yang tidak konsisten
pengaruh pemberian dosis jus daun Jati karena diperoleh nilai yang fluktuatif.
Belanda terhadap berat ginjal mencit Rata-rata diameter tubulus ginjal mencit
digunakan uji korelasi Spearmans Rho, tertinggi terdapat pada pemberian dosis
dikarenakan dosis jus daun Jati Belanda 0,00 g/BB/hari, sedangkan rata-rata
berasal dari populasi yang tidak diameter tubulus ginjal mencit terendah
berdistribusi normal. Hasil uji korelasi terdapat pada pemberian dosis 0,05
Spearmans Rho dapat disimpulkan g/BB/hari. Berdasarkan pengujian yang
bahwa semakin tinggi pemberian dosis dilakukan sebelumnya, maka dilakukan uji
Soesy Asiah Soesilawati, Rita Shintawati, Messa Andalusia
Pengaruh Jus Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) Terhadap Berat dan Histologi
Ginjal Mencit (Mus musculus L.) GALUR SWISS WEBSTER

lanjut Tukey terhadap diameter tubulus


ginjal mencit untuk melihat pengaruh
pemberian jus daun Jati Belanda antar
kelompok.
Tabel 2. Hasil Pengamatan Diameter
Tubulus Ginjal Mencit Antar Dosis
Dosis
Rata-rata dalam m SD
(g/BB/hari)
0,00 37,50 2,79b
0,05 20,25 3,79a
0,10 22,75 1,27a
0,15 36,25 2,65b Gambar 3. Histogram Rata-rata Diameter
0,20 36,50 4,62b
Lumen Ginjal Mencit Setelah Pemberian
0,25 34,75 4,95b
Jus Daun Jati Belanda.
Keterangan :
Nilai mean SD dalam satu kolom yang Berdasarkan Gambar 3. dapat terlihat
diikuti oleh huruf kecil yang berbeda bahwa rata-rata diameter lumen pada
menunjukkan bahwa nilai mean tersebut kelompok perlakuan lebih kecil jika
berbeda signifikan pada selang dibandingkan dengan kelompok kontrol,
kepercayaan 95% (Uji Tukey HSD a namun nilai rata-rata diameter lumen yang
p<0,05). diperoleh tidak menunjukkan data yang
konsisten karena nilainya fluktuatif. Rata-
Tabel 2. di atas dapat disimpulkan rata diameter lumen ginjal mencit tertinggi
bahwa tidak terdapat perbedaan yang terdapat pada pemberian dosis 0,25
signifikan pemberian jus daun Jati Belanda g/BB/hari, sedangkan rata-rata diameter
pada dosis tertentu terhadap diameter lumen ginjal mencit terendah terdapat pada
tubulus ginjal mencit. pemberian dosis 0,05 g/BB/hari.
Berdasarkan pengujian yang dilakukan
3. Diameter Lumen Ginjal Mencit sebelumnya, maka dilakukan uji lanjut t
Berikut merupakan data hasil dan Mann-Whitney U terhadap diameter
pengamatan diameter lumen ginjal lumen ginjal mencit untuk melihat
mencit setelah pemberian jus daun Jati pengaruh pemberian jus daun Jati Belanda
Belanda untuk masing-masing dosis. antar kelompok.

Tabel 3. Hasil Pengamatan Diameter


Lumen Ginjal Mencit Antar Dosis
Dosis
Rata-rata dalam m SD
(g/BB/hari)
0,00 19,50 2,74a
0,05 12,25 1,85b
Formica Online, Volume 1, Nomor 1, Januari 2013

0,10 16,00 0,56b Berdasarkan pengujian yang dilakukan


0,15 19,25 2,27a sebelumnya, maka dilakukan uji lanjut
0,20 17,25 2,69b Tukey terhadap ketebalan sel epitel ginjal
0,25 19,75 2,05a mencit untuk melihat pengaruh pemberian
jus daun Jati Belanda antar kelompok.
Keterangan:
Nilai mean SD dalam satu kolom yang
diikuti oleh huruf kecil yang berbeda Tabel 4. Hasil Pengamatan Ketebalan Sel
menunjukkan bahwa nilai mean tersebut Epitel Mencit Antar Dosis
berbeda signifikan pada selang
Dosis
kepercayaan 95% (Uji t dan Mann- Rata-rata dalam m SD
Whitney U p<0,05). (g/BB/hari)
0,00 18,00 2,74b
4. Ketebalan Sel Epitel Ginjal 0,05 8,00 2,09a
Mencit 0,10 6,75 1,00a
Berikut merupakan data hasil 0,15 17,00 3,81b
pengamatan ketebalan sel epitel ginjal 0,20 19,25 1,89b
mencit setelah pemberian jus daun Jati 0,25 15,00 3,64b
Belanda untuk masing-masing dosis.
Keterangan:
Nilai mean SD dalam satu kolom yang
diikuti oleh huruf kecil yang berbeda
menunjukkan bahwa nilai mean tersebut
berbeda signifikan pada selang
kepercayaan 95% (Uji Tukey HSD a
p<0,05).

Tabel 5. di atas dapat disimpulkan


bahwa tidak terdapat perbedaan yang
signifikan pemberian jus daun Jati Belanda
pada dosis tertentu terhadap ketebalan sel
epitel ginjal mencit.
Gambar 4. Histogram Rata-rata Ketebalan
Adapun data histologi ginjal mencit
Sel Epitel Ginjal Mencit Setelah emberian
setelah perlakuan terlihat perbedaan antara
Jus Daun Jati Belanda
membran sel tubulus dosis kelompok
Berdasarkan Gambar 4. terlihat bahwa
kontrol dengan kelompok perlakuan. Hal
rata-rata ketebalan sel epitel ginjal mencit
ini terlihat bahwa kontrol yang tidak diberi
menunjukkan nilai yang fluktuatif. Rata-
jus daun Jati Belanda terlihat potongan
rata ketebalan sel epitel ginjal mencit
tubulus yang berbentuk oval, membran sel
tertinggi terdapat pada pemberian dosis
tebal serta lumen yang luas. Pada 0,05
0,20 g/BB/hari, sedangkan rata-rata
g/BB/hari menunjukkan potongan tubulus
diameter tubulus ginjal mencit terendah
yang memanjang serta beberapa potongan
terdapat pada pemberian dosis 0,10
tubulus yang sudah berbentuk bulatan,
g/BB/hari.
bentuk Membran sel tubulus tipis dan
Soesy Asiah Soesilawati, Rita Shintawati, Messa Andalusia
Pengaruh Jus Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) Terhadap Berat dan Histologi
Ginjal Mencit (Mus musculus L.) GALUR SWISS WEBSTER

lumen yang terlihat sempit. Dosis 0,10 Pengaruh tersebut disebabkan jus daun
g/BB/hari menunjukkan bentuk potongan Jati Belanda mengandung beberapa
tubulus lebih banyak yang berbentuk bulat senyawa bioaktif yang diduga sangat
dibandingkan dengan dosis 0,05 g/BB/hari. berpengaruh terhadap fisiologis. Penaikan
Dosis 0,15 g/BB/hari menunjukkan bentuk jumlah rata-rata berat ginjal tersebut dapat
potongan tubulus oval dan sudah banyak disebabkan oleh adanya kandungan air
terbentuk seperti bulatan-bulatan yang meningkat akibat pengaruh senyawa
dibandingkan dengan dosis 0,10 g/BB/hari. bioaktif yang terdapat di dalam jus daun
Dosis 0,20 g/BB/hari berbentuk Jati Belanda diantaranya flavonoid,
memanjang serta Membran sel tubulus triterpenoid. Seperti yang telah dipaparkan
terlihat tebal. Pada dosis 0,25 g/BB/hari dalam metodologi penelitian, jus yang
terlihat potongan tubulus yang berbentuk diberikan merupakan jus hasil hidrolytic
bulatan-bulatan dan lebih membulat maseration. Senyawa-senyawa bioaktif
dibandingkan dengan dosis lainnya, yang dapat terlarut di dalam air
Membran sel tubulus dan lumen terlihat diantaranya adalah flavonoid, triterpenoid
lebih tebal dan luas. dan alkaloid. Senyawa flavonoid,
Berdasarkan hasil penelitian ini, triterpenoid, dan alkaloid memiliki
ternyata pemberian jus daun Jati Belanda kelarutan yang berbeda di dalam air
secara oral, satu kali selama masa uji (Croteau, 2000). Flavonoid dan
menyebabkan perbedaan berat ginjal antara triterpenoid memiliki kelarutan yang lebih
kelompok kontrol dengan kelompok tinggi di dalam air dibandingkan dengan
perlakuan (terlihat pada Gambar 1.), alkaloid (Croteau, 2000; Utomo, 2008;
terlihat bahwa rata-rata berat ginjal mencit Seigler, 2011; Silitonga, 2011) menyatakan
semakin naik seiring dengan meningkatnya bahwa jus daun Jati Belanda mengandung
dosis jus daun Jati Belanda yang diberikan. kandungan alkaloid, triterpenoid, dan
Data tersebut menunjukkan perbedaan flavonoid. Silitonga (2011) menyatakan
bermakna pada pengukuran berat ginjal bahwa kandungan senyawa paling tinggi
antara semua kelompok perlakuan dengan dalam jus air daun Jati Belanda ialah
kontrol walaupun tidak ditemukan adanya senyawa flavonoid.
perbedaan bermakna diantara sesama Struktur tubulus ginjal yang normal
kelompok perlakuan. Ginjal memiliki daya memiliki sel epitel berbentuk kubus selapis
kompensasi yang besar sehingga ia akan dengan batas sel yang tidak jelas,
mengalami perubahan mikroskopis bila sitoplasma eosinofilik bergranula dan inti
mengalami perubahan struktur yang di luar sel besar, bulat, berbentuk sferis di tengah
batas kompensasinya. Adanya perbedaan sel. Puncak-puncak sel yang menghadap ke
bermakna antara kelompok kontrol dan lumen tubulus mempunyai mikrovili cukup
kelompok perlakuan pada penelitian ini panjang yang disebut brush border
kemungkinan diindikasikan adanya (Gartner & Hiatt, 2007). Menurut Maulana
penambahan cairan di dalam jaringan sel (2010) penelitian dilakukan pada tubulus
maupun lumen ginjal yang terkandung ginjal karena pada tubulus terjadi absorpsi
dalam zat-zat jus daun Jati Belanda. dan sekresi aktif zat-zat kimia lebih tinggi
Formica Online, Volume 1, Nomor 1, Januari 2013

untuk mendetoksifikasi atau mengaktifkan berbagai macam zat. Pertama, karena


toksikan sehingga lebih mudah untuk garam dan air yang berasal dari filtrasi
mengalami perubahan struktur histologi. glomerulus direabsorpsi oleh tubulus
Hal tersebut disebabkan oleh beberapa sehingga zat-zat yang tersisa dalam cairan
macam faktor yang salah satunya adalah tubulus menjadi lebih pekat. Hal inilah
walaupun berat ginjal hanya sekitar 0,4% yang mengakibatkan konsentrasi suatu zat
dari berat badan, tetapi ginjal menerima termasuk Jati Belanda yang tidak toksik di
darah sebesar 20% dari curah jantung dalam plasma menjadi toksik di dalam
melalui arteri renalis. Berdasarkan cairan tubulus. Kedua, karakteristik dari
penelitian Anggriani (2008), tingginya transpor ginjal adalah kemampuannya
aliran darah yang menuju ginjal inilah untuk mengkonsentrasi substansi
yang menyebabkan berbagai macam obat xenobiotik di dalam sel. Menurut Pratita
dan bahan-bahan kimia dalam sirkulasi (2008) jika suatu zat kimia disekresi secara
sistemik dikirim ke ginjal dalam jumlah aktif dari darah ke urin, zat kimia ini
yang besar. terlebih dahulu diakumulasikan dalam
Pada kelompok dosis 0,15g/BB/hari tubulus atau jika substansi kimia ini
dan 0,20 g/BB/hari, diameter tubulus ginjal direabsorbsi dari urin maka akan melalui
mencit meningkat. Hal ini diduga karena sel epitel tubulus dengan konsentrasi
tidak banyak tersarinya alkaloid dalam jus tinggi.
yang dapat menghambat aktivitas enzim Berdasarkan data-data keseluruhan
lipase. Dalam penelitian ini, pembuatan jus pemberian jus daun Jati Belanda mulai
yang dilakukan menggunakan pelarut air, dosis 0,10 g/BB/hari hingga 0,25 g/BB/hari
sementara alkaloid lebih terlarut dalam secara signifikan meningkatkan berat
pelarut organik meskipun masih dapat ginjal. Pengaruh jus Jati Belanda terhadap
terlarut dalam air. Hal ini disebabkan berat ginjal yaitu sebesar 86%. Rata-rata
karena struktur alkaloid yang terdiri dari berat ginjal mencit semakin meningkat
satu atau lebih unsur nitrogen heterosiklik. seiring dengan semakin tingginya dosis jus
Berdasarkan tinjauan pustaka tersebut daun Jati Belanda yang diberikan. Adapun
diduga penghambatan aktivitas enzim rata-rata diameter tubulus, diameter lumen,
lipase belum maksimal. serta ketebalan sel epitel semakin
Faktor lain yang mengakibatkan sel meningkat seiring dengan semakin berat
tubulus mudah berubah struktur adalah ukuran ginjal. Terjadinya peningkatan
luasnya bidang permukaan reabsorbsi diameter tubulus, diameter lumen serta
tubulus, metabolic rate yang tinggi, ketebalan sel epitel ginjal mencit selain
tingginya konsumsi oksigen untuk diduga karena senyawa bioaktif yang
melakukan fungsi transpor dan reabsorbsi terkandung dalam jus, diduga pula karena
juga kemampuan tubulus untuk variasi dari berat ginjal. Semakin besar
mengkonsentrasi zat (Hartono, 2009). berat ginjal, diameter tubulus, diameter
Terjadinya perbedaan antara kelompok lumen serta ketebalan sel epitel semakin
kontrol dengan kelompok perlakuan yang besar pula. Dengan demikian dapat
diberikan jus daun Jati Belanda diduga disimpulkan bahwa penggunaan jus daun
karena kemampuan dari ginjal untuk Jati Belanda dalam rentang dosis antara
memekatkan atau mengkonsentrasikan 0,10 g/BB/hari hingga 0,25 g/BB/hari
Soesy Asiah Soesilawati, Rita Shintawati, Messa Andalusia
Pengaruh Jus Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) Terhadap Berat dan Histologi
Ginjal Mencit (Mus musculus L.) GALUR SWISS WEBSTER

aman dikonsumsi bagi tubuh dalam jangka sisitasAkut98.html. [22 Februari


waktu singkat. 2012].

KESIMPULAN Anggriani, Y.D. (2008). Pengaruh


Berdasarkan hasil penelitian yang Pemberian Teh Kombucha Dosis
telah dilakukan, pemberian jus daun Jati Bertingkat Per Oral Terhadap
Gambaran Histologi Ginjal Mencit
Belanda mulai dosis 0,10 g/BB/hari hingga
Balb/C. [Online]. Tersedia:
0,25 g/BB/hari secara signifikan http://eprints.undip.ac.id/24332/Yua
meningkatkan berat ginjal yaitu sebesar nita.pdf. [22 Maret 2013].
86%. Rata-rata berat ginjal mencit semakin
meningkat seiring dengan semakin Croteau, R. (2000) Natural Products
tingginya dosis jus daun Jati Belanda yang (Secondary Metabolites). New
diberikan. Adapun rata-rata diameter York: American Society of Plant
tubulus, diameter lumen, serta ketebalan Physiologists.
sel epitel semakin meningkat seiring
dengan semakin berat ukuran ginjal. Gartner J. P. & Hiatt J. L. (2007). Color
Dengan demikian dapat disimpulkan Text Book of Histology. 3th ed.
bahwa penggunaan jus daun Jati Belanda Philadelphia: Elsevier Saunders,
dalam rentang dosis antara 0,10 g/BB/hari pp: 437-45.
hingga 0,25 g/BB/hari aman dikonsumsi
bagi tubuh dalam jangka waktu singkat. Hartono, NWB. (2009). Pengaruh Alpinia
Galanga (Lengkuas) Terhadap
Aktifitas Proliferasi Sel dan Indeks
DAFTAR PUSTAKA Apoptosis pada Adenokarsinoma
Mamma Mencit C3H. [Online]
Adnan. (2002). Potensi Tumbuhan Sebagai Tersedia:
Bahan Pengatur Fertilitas. eprints.undip.ac.id/24719/1/Nani_
[Online] Tersedia: Widjaja_Budi_Hartono.pdf. [23
Maret 2013].
http://www.scribd.com/doc/569340
39/Potensi-Tumbuhan- ICSH (International Centre of Science and
Antifertilitas-adnan-UNM.html [22
High Techology). (2008). Extraction
Februari 2012].
Technologies for Medicinal and
Adjirni, B. Wahyoedi & Nuratmi, B. Aromatic Plants. Trieste:
(2001). Penelitian Toksisitas Akut International Centre for Science and
dan Subkronik Daun Jati Belanda High Technology.
pada Hewan Percobaan. [Online]
Tersedia: Indriani, S. (2006). Aktivitas Antioksidan
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium
es/16TokisisitasAkut98.pdf/16Toki guajava L) . Jurnal Pertanian
Indonesia. 11 (1) 13-17.
Formica Online, Volume 1, Nomor 1, Januari 2013

(Guazuma ulmifolia Lamk.). Jurnal


Katzung B. G. (2002). Farmakologi: Berkala Ilmu Kedokteran Vol.38 (1),
Dasar dan Klinik Buku 2. Edisi I. 15-23.
Jakarta: Salemba Medika, pp: 484-6.
Seigler, D., Pauli, G. & Wegelius, E..
(2005). Cyanogenic Glycosides and
Khalid. (2009). Obat Pelangsing Jati Menisdaurin from Guazuma
Belanda. [Online] Tersedia: ulmifolia, Ostrya virginiana,
http://www.tokoislam.info/index2.ph Tiquilia canescens. Journal of
p? Phytochemistry. 66 (1) 1567-1580.
option=com_content&do_pdf=1&id
=176.html [17 Oktober 2011]. Silitonga, (2011). Zingiber cassumunar,
Guazuma ulmifolia, and Murraya
Maulana, A.I.(2010). Ekstrak tauge paniculata Extracts as Antiobesity :
(Phaseolus radiatus) mempunyai In Vitro Inhibitory Effect on
efek proteksi terhadap kerusakan sel Pancreatic Lipase activity. Hayati
epitel tubulus proksimal ginjal Journal of Biosciences Vol. 8 (1) 6-
mencit (Mus musculus) yang 10.
diinduksi parasetamol. Skripsi pada
Fakultas Kedokteran Universitas Sukandar, (2009). Pengaruh Pemberian
Sebelas Maret. Surakarta:
Ekstrak Air Daun Jati Belanda
Diterbitkan.
(Guazuma Ulmifolia Lamk.)
Pratita, (2008). (The Effect of terhadap Kadar Lipid Darah pada
Administering Bastard Cedar Tikus Jantan. JKM. Vol.8 No.2
Leaves (Guazuma ulmifolia Lamk.) Februari 2009: 102-112.
Extract in Leveled Doses on Kidney
Susetyarini, E. (2008). Laporan Karya
Wistar Rat).[Online]. Tersedia:
Ilmiah Universitas Muhammadiyah
http://eprints.undip.ac.id/23959/1/Pr Malang. Efek Senyawa Aktif Daun
atita.pdf. Beluntas terhadap Kadar Testosteron
Tikus Putih (Ratus norwegicus)
Rachmadani. (2001). Repository Institut Jantan. [Online] Tersedia:
Pertanian Bogor Pemberian http://research-
Ekstrak Air Daun Jati Belanda report.umm.ac.id/index.php/research
(Guazuma ulmifolia Lamk.) report/article/viewFile/193/259_um
m_research_report_fulltext.pdf [12
Berpotensi Menurunkan Kadar Lipid
November 2011].
Darah pada Tikus Putih. [Online]
Tersedia: Taman Nasional Alas Purwo. (2007). Jati
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/ Belanda. [Online] Tersedia
handle/123456789/16917/G01rac_a :http://www.tnalaspurwo.org/jati_bel
bstract.pdf?sequence=2.pdf. [11 anda.pdf [12 November 2011].
Oktober 2011].
Utomo, A. (2008). Laporan Karya Ilmiah
Universitas Diponegoro Uji
Rahardjo, S, Ngatijan & Pramono. (2006).
Toksisitas akut Ekstrak Alkohol
Aktivitas Lipase Pankreas Rattus
Daun Jati Belanda (Guazuma
novergicus Akibat Pemberian
ulmifolia Lamk.) Pada Tikus
Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda
Soesy Asiah Soesilawati, Rita Shintawati, Messa Andalusia
Pengaruh Jus Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) Terhadap Berat dan Histologi
Ginjal Mencit (Mus musculus L.) GALUR SWISS WEBSTER

Wistar. [Online]
Tersedia:http://eprints.undip.ac.id/23
952/1/Astika.pdf [11 Februari 2012].

Anda mungkin juga menyukai