Anda di halaman 1dari 35

PROPOSAL USAHA

BUDIDAYA AYAM PEDAGING


(AYAM POTONG)

DISUSUN OLEH :
RONI WAHYUDI
(110301009)
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDY AGROEKOTEKNOLOGI
UNIVERSITAS MEGOU PAK TULANG BAWANG
2012

PROPOSAL USAHA BETERNAK AYAM PEDAGING (BROILER)


BAB I
PENDAHULUAN
Daging ayam merupakan daging favorit di negara kita, karena hampir 100% orang Indonesia
suka makan daging ayam. Sehingga berbisnis ternak ayam potong merupakan peluang yang
sangat bagus untuk dikembangkan. Beberapa waktu yang lalu, bisnis ayam potong sempat
mengalami kemunduran ketika flu burung melanda dunia. Banyak pengusaha ayam potong yang
gulung tikar karena daging ayam menjadi tersangka utama sehingga menyebabkan orang takut
mengkonsumsi daging ayam lagi. Sekarang isu flu burung sudah perlahan menghilang,
inilah prospek cerah untuk beternak ayam potong yang mulai menguat kembali.
A. Latar Belakang Masalah
Mencari pekerjaan dimasa sekarang ini merupakan hal yang cukup sulit. Banyak sekali calon
pekerja yang berkeinginan untuk bekerja di instansi pemerintahan atau swasta,tetapi lapangan
pekerjaan saat ini sangat terbatas, hal ini menyebabkan jumlah pengangguran semakin banyak.
Dilihat dari segi ekonomi individual tentu saja masalah pengangguran itu sangat merugikan
karena manusia mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas. Oleh karena itu sebagai calon tenaga
kerja, kita harus mampu berpikir kreatif dan inovatif yang mampu membaca peluang serta pandai
memanfaatkannya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan tidak terfokus hanya pada satu
jenis pekerjaan saja.
Wirausaha merupakan salah satu usaha untuk mengatasi meningkatnya jumlah pengangguran.
Selain menguntungkan dari segi ekonomi, sebagaian besar kegiatan wirausaha juga sangat
membantu usaha-usaha dalam memenuhi kebutuhan masyarakat banyak, baik secara langsung
maupun tidak langsung.

Salah satu usaha yang akan dikembangkan yaitu budidaya ayam pedaging(broiler), karena
banyak orang yang membutuhkannya,karena daging merupakan sumber protein yang dibutuhkan
oleh manusia.Jadi peluang usaha ayam pedaging cukup menguntungkan untuk dijalankan.

B. Tujuan
Tujuan dari usaha peternakan ayam pedaging adalah:
1. Dapat melakukan usaha ayam potong/pedaging dengan baik dan memberikan manfaat yang
besar
2. Dapat memasarkan daging ayam dengan baik
3. Dapat menjaga kelangsungan usaha dan mengembangkannya
4. Dapat meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi tingkat pengangguran
5. Mendapatkan keuntungan yang besar dalam usaha ayam pedaging
6. Sebagai pengetahuan atau menambah wawasan dalam menjalankan usaha.
C. Peluang usaha
Mengapa saya memilih usaha ayam pedaging untuk menjadi usaha saya dan memilih tempat
usaha disini karena diliat dari kebutuhan dan banyaknya warung makan yang membutuhkan
daging ayam pedaging tersebut cukup terbuka buat saya membuat usaha ini,karena didasari juga
dengan factor atau terbatasnya orang yang membuat usaha ayam pedaging tersebut.Sehingga
peluang saya untuk membuka usaha ini dan mendapatkan hasil yang besar cukup terbuka.
BAB II
RENCANA WIRAUSAHA BETERNAK AYAM PEDAGING(BROILER)
A. Lokasi tempat usaha
Lokasi wirausaha yang akan dibangun adalah :
Tempat

: Di prumnas menggala

Areal

: di sekitar pekarangan rumah

Jenis usaha yang akan di laksanakan akan Di beri nama usaha yaitu:
Nama usaha

:POTAS(potong berkualitas).

B. Jadwal Kegiatan
Wirausaha beternak ayam pedaging akan dilaksanakan pada tahun 2013 mendatang. Dengan
berbagai pertimbangangan yang berkaitan langsung dengan rencana saya.
C. Info Produk
Ayam yang umum dikembangkan sebagai ayam potong adalah ayam ras pedaging atau broiler.
Ayam ras pedaging tersebut merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa
ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam.
Selain itu ayam broiler juga memiliki kelebihan karena hanya dengan waktu 5-6 minggu sudah
bisa dipanen. Dengan waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan menguntungkan, maka
banyak peternak baru serta peternak musiman yang bermunculan diberbagai wilayah Indonesia.
Untuk memulai usaha di bidang ternak ayam ini, persiapan sarana, prasarana, dan peralatan harus
maksimal. Hal yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Kandang
Sistem perkandangan yang ideal untuk usaha ternak ayam ras yaitu:
- Persyaratan temperatur berkisar antara 32,2-35 C
- Kelembaban berkisar antara 60-70%
- Penerangan/pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada
- Tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin
kencang
- Model kandang disesuaikan dengan umur ayam, untuk anakan sampai umur 2 minggu atau 1
bulan memakai kandang box, sedangkan untuk ayam remaja 1 bulan sampai 2 atau 3 bulan
memakai kandang box yang dibesarkan dan untuk ayam dewasa bisa dengan kandang postal
atapun kandang baterai.

2. Peralatan
- Litter (alas lantai)
Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan
tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai

campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasil serutan
kayu dengan panjang antara 35 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.
- Indukan atau brooder
Alat ini berbentuk bundar atau persegi empat dengan areal jangkauan 1-3 m dengan alat
pemanas di tengah. Fungsinya seperti induk ayam yang menghangatkan anak ayamnya ketika
baru menetas.
- Tempat bertengger
Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding dan diusahakan kotoran
jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin dan
letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.
-Tempat makan, minum dan tempat grit
Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu, almunium atau apa saja
yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus
- Alat-alat yang lainnya
Alat-alat rutin termasuk alat kesehatan ayam seperti: suntikan, gunting operasi, pisau potong
operasi kecil, dan lain-lain.
3. Pembibitan
Ternak yang dipelihara haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. ternak sehat dan tidak cacat pada fisiknya
b. pertumbuhan dan perkembangannya normal
c. ternak berasal dari pembibitan yang dikenal keunggulannya.
d. tidak ada lekatan tinja di duburnya.
Pemilihan Bibit dan Calon Induk
Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/ DOC (Day Old Chicken)/ ayam umur
sehari:

a. Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat.


b. Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya .
c. Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.
d. Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik.
e. Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
f. Tidak ada letakan tinja diduburnya.
Sementara untuk pemberian minum disesuaikan dengan umur ayam yang dikelompokkan dalam
2 (dua) fase yaitu:
a. Fase starter (umur 1-29 hari), kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing
minggu, yaitu minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor; minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1
liter/hari/100 ekor, minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-4 (22-29 hari)
7,7 liter/hari/ekor. Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah
sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi
tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan
adalah 50 gram/liter air.
b. Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dalam masing-masing minggu yaitu minggu
ke-5 (30-36 hari) 9,5 liter/hari/100 ekor, minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor,
minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1
liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.
4. Kelebihan usaha
Usaha ternak ayam merupakan salah satu usaha yang menghasilkan omset dengan keuntungan
yang cukup besar. Maka tidaklah kaget lagi jika usaha ini banyak diminati para pencari usaha.
Selain itu menjalankan usaha ini juga memiliki waktu yang relative cukup santai, jadi usaha ini
tidak mengganggu kegiatan sehari hari saya
5.Kekurangan usaha
Dalam merawat ayam diperlukan teknik dan pengetahuan yang tepat tentang peternakan.
Karena beternak ayam tidaklah mudah, karena takaran makan, minum, luas kandang serta
lingkungan kandang juga harus disesuaikan agar ayam dapat tumbuh dengan baik. Karena

banyaknya penyakit seperti flu burung, dan penyakit ayam lainnya dapat mengancam usaha
kita.Jika dalam pemasarannya kekurangan yang dihadapi mungkin karena usaha kita baru, jadi
masih banyak konsumen yang meragukan produk kita dan masih jarang juga yang tahu tentang
usaha kita tersebut dan kualitas produk saya
6.Pemasaran
Untuk pemasaran usaha ini, dapat dipromosikan mlalui pemasaran dari mulut ke mulut,ke pasar
swalayan atau juga dengan membuat brosur untuk promosi kepada masyarakat sekitar.
Disamping itu kita juga bisa bekerjasama dengan usaha pemotongan ayam atau menitipkan anak
ayam kita kepada penjual bibit ayam, dan menitipkan telur kepada para supplier telur. Tapi ingat,
perhatikan selalu perbandingan telur dan anak ayam yang dijual dengan stock yang akan
diternakan usaha kita. Sehingga usaha kita tidak kehabisan stock bibit ayam yang diternakan.
D.Analisa Ekonomi
a. Pengeluaran
Modal tetap, meliputi:
Kandang ayam ukuran 3x3 m @500.000 x 5 buah Rp 2.500.000,00
Tempat minum ayam @ 7.000 x 10 buah

Rp

70.000,00

Tempat makan ayam @ 10.000 x 10 buah

Rp 100.000,00

Gaji pegawai 2 x @ 750.000,00

Rp 1.500.000,00

Lampu penerangan 4 buah @ 5.000 x 4

Rp

Jumlah

Rp 4.190.000,00

20.000,00+

Biaya variabel, meliputi:


Pembelian anak ayam 250 x @ 6.500,00

Rp 1.625.000,00

Pembelian Kosentrat (BR) 5 karung @50 kg

Rp 1.625.000,00

Pembelian obat-obatan

Rp 100.000,00

Biaya listrik

Rp 100.000,00 +

Jumlah total modal

Rp 3.450.000,00

Penyusutan modal tetap

Rp 140.800,00+

Total pengeluaran

Rp 3.590.000,00

Modal yang di keluarkan seluruhnya adalah Rp 4.190.000+3.590.000 =7.780.000,00.


Hasil yang diharapkan dalam satu kali periode panen usaha ini,
Bobot berat ayam sekarang menjadi + 1,5 - 2 kg dari berat sebelumnya.
b. Pemasukan
Catatan = Harga 1kg daging ayam

Rp

25.000,00

Pada kandang ukuran 3x3 m @1.5kg

Rp

37.500,00

Maka : 50 ayam x Rp 37.500,00

Rp 1.875.000,00

1). Hasil penjualan ayam

2).Karena ada 5 buah kandang ayam,


maka 5 x Rp 1.875.000,00

= Rp 9.375.000.00

3).Jadi total pendapatan

= Rp 9.375.000.00

c. Keuntungan
Keuntungan bersih selama satu periode panen
(4-5 minggu)=Rp 9.375.000.00Rp.7.780.000,00 = Rp 1.595.000,00
Jadi keuntungan rata-rata setiap 1 kali panen

= Rp 1.595.000,00

BAB 111
PENUTUP
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT,yang telah memberikan rahmat serta
hidayatnya kepada saya, sehingga saya bisa menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Ibu Erma
Syafitri selaku dosen pembimbing dan dosen mata kuliah kewirausahaan.Dan semoga dengan

saya diberikan tugas ini bisa membuat saya lebih tahu gimana tentang pembuatan usaha yang
baik,dan Insyaallah jika saya diberikan rizki yang cukup saya akan mencoba menjalankan usaha
ini.Semoga proposal pembuatan usaha budidaya Ayam pedaging ini bisa bermanfaat buat orang
lain dan khususnya untuk diri saya sendiri.Demikian proposal usaha yang saya buat, kurang dan
lebihnya saya mohon maaf karena saya juga masih dalam proses pembelajaran.
Terima kasih.

Proposal Peternakan Ayam Pedaging


Pendahuluan
Daging ayam merupakan daging favorit di negara kita, karena hampir 100%
orang Indonesia suka makan daging ayam. Sehingga berbisnis ternak ayam potong
merupakan peluang yang sangat bagus untuk dikembangkan. Ayam boiler adalah jenis
ayam dari ras pedaging. Ayam broiler merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan
dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam
memproduksi daging. Daging ayam merupakan salah satu penyumbang kebutuhan
protein hewani yang cukup tinggi disamping ikan dan telur.
Usaha peternakan ayam ini merupakan usaha yang berpontensi sangat baik,
dalam menghasilkan daging dan meningkatkat pangan berprotein bagi masyarakat.
Peternakan ayam broiler tumbuh dengan cepat dan dapat dipanen dalam jangka waktu
yang singkat. Ayam boiler memiliki keunggulan genetik yang baik dan apabila di tambah
dalam pemberian pakan yang tepat mampu menampilkan performa produksi yang
maksimal. Selain faktor genetik dan pakan, keadaan kandang sangat memberikan
peran yang besar dalam menentukan performa ayam boiler dan keuntungan yang
diperoleh peternak. Menurut data Badan Pusat Statistik, pada tahun 2010 populasi
ayam ras sudah mencapai 1.249.952.000 ekor . Untuk di kabupaten Bogor, dinas
peternakan provinsi Jawa Barat pada tahun 2010 mencatat populasi ayam ras
mencapai 15.771.780 ekor dan tahun 2011 populasinya meningkat lagi menjadi
17.175.302 ekor. Dari data ini terlihat bahwa populasi ayam ras pedaging atau ayam
broiler terus mengalami perkembangan.
Oleh karena itu hingga saat ini, usaha peternakan ayam boiler adalah usaha
yang paling cepat dan efisien untuk menghasilkan bahan pangan hewani yang baik dan
bergizi tinggi. Beberapa hal yang menjadi penyebabnya antara lain, laju pertumbuhan
ayam yang lebih cepat dibandingkan dengan komoditas ternak lainnya, permodalan
yang relatif lebih kecil, penggunaan lahan yang tidak terlalu luas serta kebutuhan dan

kesadaran masyarakat meningkat akan kandungan gizinya. Sehingga kondisi ini


menuntut adanya penyediaan daging ayam yang cukup, baik dari segi kualitas maupun
kuantitas.

Latar belakang masalah


Banyaknya sarjana-sarjana penganguran, sumberdaya manusia yang melimpah
tapi kurang berkualitas mengakibatkan sulitnya mencari pekerjaan. Dan banyak calon
pekerja yang berkeinginan untuk berlomba bekerja di instansi pemerintahan atau
suwasta, tetapi lapangan pekerjaan saat ini sangatlah terbatas, hal ini mengakibatkan
jumlah pengangguran semakin banyak. Dilihat dari segi ekonomi individual tentu saja
masalah pengangguran itu sangatlah merugikan, karena manusia mempunyai
kebutuhan yang tidak terbatas. Kurangnya kreatifitas dan inovasi dalam membuka
lapangan pekerjaan inilah yang menyebabkan para calon pekerja tidak mampu
memanfaatkan peluang dengan baik.
Wirausaha merupakan salah satu usaha untuk mengatasi meningkatnya jumlah
pengangguran. Selain menguntungkan dari segi ekonomi, sebagaian besar kegiatan
wirausaha juga sangat membantu usaha-usaha dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat banyak, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Salah satu usaha yang akan dikembangkan yaitu budidaya ayam pedaging(broiler),
karena banyak orang yang membutuhkannya,karena daging merupakan sumber protein
yang dibutuhkan oleh manusia.Jadi peluang usaha ayam pedaging cukup
menguntungkan untuk dijalankan.

Tujuan
Tujuan dari usaha peternakan ayam ini adalah:
1) Mengembangkan potensi peternakan ayam pedaging
2) Dapat memasarkan daging ayam dengan baik.
3) Dapat menjaga kelangsungan usaha dan mengembangkannya.
4) Dapat meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi tingkat pengangguran.
5) Mendapatkan keuntungan yang besar dalam usaha ayam pedaging.
6) Sebagai pengetahuan atau menambah wawasan dalam menjalankan usaha.
7) Dapat melakukan usaha ayam potong/pedaging dengan baik dan memberikan
manfaat yang besar.

Peluang Usaha
Mengapa saya memilih usaha ayam pedaging untuk menjadi usaha saya dan memilih
tempat usaha disini karena diliat dari kebutuhan dan banyaknya warung makan yang
membutuhkan daging ayam pedaging tersebut cukup terbuka buat saya membuat
usaha ini,karena didasari juga dengan factor atau terbatasnya orang yang membuat
usaha ayam pedaging tersebut.Sehingga peluang saya untuk membuka usaha ini dan
mendapatkan hasil yang besar cukup terbuka.

Lokasi
Lokasi wirausaha yang akan dibangun adalah :
Tempat
: Di Desa Adirejo Kec.Jabung Kab.Lampung Timur
Areal
: di sekitar pekarangan rumah
Jenis usaha yang akan di laksanakan akan Di beri nama usaha yaitu:
Nama usaha : Peternakan Adduha

Analisis Usaha
N Uraian
o
A. Biaya Investasi
1
Sewa Kandang
2
Pemanas Semawar
3
Peralatan Makan
dan Minum
Total

N
o

Uraian

Satuan

Harga per
satuan

Jumlah

12 Bulan
3 Buah
1 Paket
(91 buah)

Rp612.000
Rp350.000
Rp30.000

Rp7.344.000
Rp1.050.000
Rp2.730.000
Rp11.124.00
0

Satuan

Harga per
satuan

Jumlah

B. Biaya Variabel (Operasional)


1
Pembelian DOC
2000 Ekor

Rp2000

Rp4.000.000
Rp19.800.00
0
Rp700.000

Pakan Ayam*

60 Karung

Rp330.000

Vaksin dan
Vitamin*
Sekam*
Pembelian Gas
Gaji Karyawan

1 Paket
(per bulan)
30 Karung
15 Tabung
1 Orang

Rp700.000
Rp5000
Rp13.000
Rp300/ekor

Rp150.000
Rp195.000

1 Orang

Rp10.000/ha
ri

Rp300.000

Rp60.000

4
5
6
7

Konsumsi
Karyawan
(makan)
8
Transportasi
Total

Rp600.000

Rp60.000
Rp25.805.00
0
Keterangan : *) diambil dari pengalaman peternak ayam pedaging
Total Biaya Produksi = Biaya Investasi + Biaya Variabel
= Rp11.124.000 + Rp25.805.000
= Rp36.929.000

a. Pendapatan

Asumsi bobot rata-rata ayam per ekor 1,6-2 Kg dan tingkat kematian ayam pada saat
pemeliharaan hingga panen 5%
1938 ekor x 1,6Kg x Rp 13.000/Kg
Penjualan Kotoran Ayam 100 karung x Rp3000/karung
Total pendapatan

Rp 40.610.400,-

b. Keuntungan

Total keuntungan = Total pendapatan Total biaya produksi


= Rp 40.610.400 Rp36.929.000
= Rp3.681.400/bulan
c. Analisis R/C

R/C = Total Pendapatan/ Total Biaya Produksi

= (Rp40.310.400,-)
= (Rp300.000)

= Rp40.610.400 : Rp36.929.000
= 1,1
d. Pay Back Period

Pay back periode =(Total investasi / keuntungan per bulan) x 1 bulan


= (Rp11.124.000/Rp3.681.400)x 1 bulan = 3,02 bulan

Penutup
Demikian proposal ini kami ajukan, semoga dapat memberikan gambaran yang jelas
tentang usaha peternakan ayam pedaging ini. saya ucapkan terima kasih atas bantuan
dan dukungannya baik moral maupun materiil dengan harapan semoga usaha ini dapat
berjalan dengan baik dan lancar serta berkelanjutan untuk kedepannya.

Proposal Usaha Beternak Ayam Potong

Daging ayam merupakan daging favorit di negara kita, karena hampir 100% orang
Indonesia suka makan daging ayam. Sehingga berbisnis ternak ayam potong merupakan
peluang yang sangat bagus untuk dikembangkan. Beberapa waktu yang lalu, bisnis ayam
potong sempat mengalami kemunduran ketika flu burung melanda dunia. Banyak
pengusaha ayam potong yang gulung tikar karena daging ayam menjadi tersangka utama
sehingga menyebabkan orang takut mengkonsumsi daging ayam lagi. Sekarang isu flu
burung sudah perlahan menghilang, inilah prospek cerah untuk beternak ayam
potong yang mulai menguat kembali.
Konsumen

Sebagian besar masyarakat menyukai daging ayam, konsumennya pun manjangkau dari
anak anak, anak muda, hingga orang tua. Selain itu banyak usaha makanan dan restoran
yang menggunakandaging ayam sebagai bahan baku usaha mereka. Jadi selain konsumen
perorangan, usaha ini juga memiliki peluang kerjasama dengan usaha yang berbahan baku
daging ayam. Selain itu banyak juga masyarakat yang tertarik dengan bisnis peternakan
ayam broiler ini, penjualan bibit ayam pun juga dapat dijadikan sebagai tambahan
pendapatan usaha tersebut.
Info Produk
Ayam yang umum dikembangkan sebagai ayam potong adalah ayam ras pedaging atau
broiler. Ayam ras pedaging tersebut merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari
bangsa-bangsa

ayam

yang

memiliki

daya

produktivitas

tinggi,

terutama

dalam

memproduksi daging ayam. Selain itu ayam broiler juga meiliki kelebihan karena hanya
dengan waktu 5-6 minggu sudah bisa dipanen. Dengan waktu pemeliharaan yang relatif
singkat dan menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman yang
bermunculan diberbagai wilayah Indonesia.
Untuk memulai usaha di bidang ternak ayam ini, persiapan sarana, prasarana, dan
peralatan harus maksimal. Hal yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Kandang
Sistem perkandangan yang ideal untuk usaha ternak ayam ras yaitu:
- Persyaratan temperatur berkisar antara 32,2-35 C
- Kelembaban berkisar antara 60-70%

- Penerangan/pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada


- Tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata
angin kencang
- Model kandang disesuaikan dengan umur ayam, untuk anakan sampai umur 2 minggu
atau 1 bulan memakai kandang box, sedangkan untuk ayam remaja 1 bulan sampai 2
atau 3 bulan memakai kandang box yang dibesarkan dan untuk ayam dewasa bisa dengan
kandang postal atapun kandang baterai.
2. Peralatan
- Litter (alas lantai)
Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan
tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai
campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasil
serutan kayu dengan panjang antara 35 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.
- Indukan atau brooder
Alat ini berbentuk bundar atau persegi empat dengan areal jangkauan 1-3 m dengan alat
pemanas di tengah. Fungsinya seperti induk ayam yang menghangatkan anak ayamnya
ketika baru menetas.
- Tempat bertengger
Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding dan diusahakan
kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar
dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.
-Tempat makan, minum dan tempat grit
Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu, almunium atau
apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak
khusus
- Alat-alat yang lainnya
Alat-alat rutin termasuk alat kesehatan ayam seperti: suntikan, gunting operasi, pisau
potong operasi kecil, dan lain-lain.

Pembibitan
Ternak
a.

yang

dipelihara

ternak

sehat

b.
c.

haruslah
dan

pertumbuhan
ternak

berasal

memenuhi
tidak

dan
dari

persyaratan
cacat

sebagai
pada

perkembangannya

pembibitan

yang

berikut:
fisiknya
normal

dikenal

keunggulannya.

Calon

Induk

d. tidak ada lekatan tinja di duburnya.


Pemilihan

Bibit

dan

Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/ DOC (Day Old Chicken)/ ayam umur
sehari:
a. Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat.
b. Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya .
c. Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.
d. Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik.
e. Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
f. Tidak ada letakan tinja diduburnya.
Sementara untuk pemberian minum disesuaikan dangan umur ayam yang
dikelompokkan dalam 2 (dua) fase yaitu:
a. Fase starter (umur 1-29 hari), kebutuhan air minum terbagi lagi pada masingmasing minggu, yaitu minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor; minggu ke-2 (8-14
hari) 3,1 liter/hari/100 ekor, minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan minggu
ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor. Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan sampai umur
4

minggu

adalah

sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi
tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan
adalah 50 gram/liter air.
b. Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dalam masing-masing minggu yaitu
minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 liter/hari/100 ekor, minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9
liter/hari/100 ekor, minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-8 (5157 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.
Kelebihan usaha

Usaha ternak ayam merupakan salah satu usaha yang menghasilkan omset dengan
keuntungan yang cukup besar. Maka tidaklah kaget lagi jika usaha ini banyak diminati para
pencari usaha. Selain itu menjalankan usaha ini juga memiliki waktu yang relative cukup
santai, jadi usaha ini tidak mengganggu kegiatan sehari hari Anda.
Kekurangan usaha
Dalam merawat ayam diperlukan teknik dan pengetahuan yang tepat tentang peternakan.
Karena beternak ayam tidaklah mudah, karena takaran makan, minum, luas kandang serta
lingkungan kandang juga harus disesuaikan agar ayam dapat tumbuh dengan baik. Karena
banyaknya penyakit seperti flu burung, dan penyakit ayam lainnya dapat mengancam usaha
Anda.
Pemasaran
Untuk pemasaran usaha Anda, dapat dipromosikan mlalui pemasaran dari mulut ke mulut.
Disamping itu Anda juga bisa bekerjasama dengan usaha pemotongan ayam atau
menitipkan anak ayam Anda kepada penjual bibit ayam, dan menitipkan telur kepada
para supplier telur. Tapi ingat, perhatikan selalu perbandingan telur dan anak ayam yang
dijual dengan stock yang akan diternakan usaha Anda. Sehingga usaha Anda tidak
kehabisan stock bibit ayam yang diternakan.
Kunci sukses
Dibutuhkan keahlian khusus untuk merawat anak ayam hingga menjadi ayam dewasa dan
menghasilkan telur, untuk itu pengetahuan dan keahlian mengenai hewan ternak
khususnya ayam sangat diperlukan untuk menjalankan bisnis ini. Disamping itu usahakan
membuat kandang ayam jauh dari pemukiman warga, agar tidak menuai protes dari warga.
Analisa Ekonomi
a. Pengeluaran
Modal tetap, meliputi:
Kandang ayam ukuran 3x3 m @500.000 x 5 buah

Rp 2.500.000,00

Tempat minum ayam

@ 7.000 x 10 buah

Rp

70.000,00

Tempat makan ayam

@ 10.000 x 10 buah

Rp

100.000,00

Lampu penerangan
Jumlah

4 buah @ 5.000 x 4

Rp

20.000,00+

Rp 2.690.000,00

(Penyusutan alat dan kandang setelah pemakaian 1 tahun = 1/12 x 1.690.000,00 = Rp


140.800,00 )

Biaya operasional, meliputi:


Pembelian anak ayam 200 x @ 6.500,00

Rp 1.300.000,00

Pembelian Kosentrat (BR) 5 karung @50 kg

Rp 1.625.000,00

Pembelian obat-obatan

Rp

Gaji pegawai 2 x @ 750.000,00

Rp 1.500.000,00

Biaya listrik

Rp

100.000,00

Jumlah

Rp

850.000,00+

Modal total

Rp 5.475.000,00

Penyusutan modal tetap

Rp

Total pengeluaran

Rp 5.615.800,00

100.000,00

140.800,00+

Hasil yang diharapkan dalam satu kali periode panen usaha ini,
Bobot berat ayam sekarang menjadi + 1,5 - 2 kg dari berat sebelumnya.
b. Pemasukan
Catatan = Harga 1kg daging ayam

Rp

25.000,00

Pada kandang ukuran 3x3 m @1.5kg

Rp

37.500,00

Maka : 50 ayam x Rp 37.500,00

Rp 1.875.000,00

1). Hasil penjualan ayam

2).Karena ada 5 buah kandang ayam,


maka 5 x Rp 1.875.000,00

Rp 9.375.000.00

3).Jadi total pendapatan

= Rp 9.375.000.00

c. Keuntungan
Keuntungan bersih selama satu periode panen
(4-5 minggu)=Rp 9.375.000.00Rp 5.615.800,00 = Rp 3.760.000,00
Jadi keuntungan rata-rata setiap bulan

Rp 3.760.000,00

PROPOSAL USAHA PETERNAKAN AYAM KAMPUNG PEDAGING


1.

Latar Belakang.

Ayam kampung atau ayam buras sudah banyak dikenal oleh


masyarakat dan banyak dibudidayakan di pedesaan. Karena perawatannya
tergolong mudah, daya tahan hidupnya cukup tinggi, adaptasi dengan lingkungan
dan makanan mudah serta banyak digemari masyarakat karena baik daging
maupun telurnya memiliki cita rasa yang lebih disukai dibandingkan ayam ras
( Krista dan Bagus, 2010 ). Secara umum, ayam kampung masih banyak dipelihara
secara ekstensif-tradisional atau umbaran walaupun sudah ada beberapa peternak
yang membudidayakannya secara intensif, namun jumlahnya masih sedikit.
Hal ini dapat dilihat dari jumlah populasi ayam kampung yang jumlahnya lebih
sedikit bila dibandingkan ayam ras baik secara nasional maupun yang ada di daerah
Kabupaten Jayapura Menurut data Badan Pusat Statistik, pada tahun 2010 populasi
ayam kampung atau ayam buras nasional baru mencapai 268.957.000 ekor ,
sementara populasi ayam ras sudah mencapai 1.249.952.000 ekor . Untuk di
kabupaten Jayapura, dinas peternakan provinsi Papua pada tahun 2010 mencatat
populasi ayam kampung baru mencapai 1.318.299 ekor , sementara ayam ras
sudah mencapai 15.771.780 ekor.

Rendahnya tingkat produksi ayam kampung disebabkan oleh beberapa faktor


seperti tingkat pertumbuhannya yang relatif lebih lambat bila dibandingkan dengan
ayam ras, terbatasnya manajemen pemeliharaan dan tingginya variasi genetik pada
ayam kampung itu sendiri sehingga masih banyak peternak yang kurang
membudidayakannya terutama untuk penghasil daging dan telur. Padahal, bila

ayam kampung ini dibudidayakan secara intensif dengan pemberian pakan yang
baik dan teratur, pertumbuhan ayam jauh lebih cepat dibandingkan dengan pola
pemeliharaan ala kadarnya atau umbaran ( Krista dan Bagus, 2010).

`Oleh karena itu, dengan pemeliharaan yang intensif, pemberian pakan dan vaksin
secara teratur serta menjaga kebersihan kandang maupun lingkungan sekitarnya,
pertumbuhan ayam kampung pedaging akan lebih cepat.

(www. dinas peternakan provinsi Papua pada tahun 2010)

2.

Visi Usaha

Untuk Mengembangkan Ternak ayam kampung pedaging. Di kapmung Nolokla


Distrik Sentani Timur Kabupaten Jayapura Provinsi Papua.

3.

Misi

Adapun misi tujuan dari Peternakan ini adalah :

1.
2.
3.
4.

Menberikan kemudahan bagiyang membutuhan Daging


Menciptakan lapangan pekerjaan.
Membangun semangat usaha.
Menbangun kemandirian mahasiswa dalam menghadapi tantangan global.

4.

Tujuan Kegiatan

Tujuan dari usaha ini adalah untuk mengembangkan potensi peternakan ayam
kampung pedaging sehingga mampu membuka peluang kerja baru yang pada
akhirnya akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan hidup.

5.

Manfaat Kegiatan

Manfaat dari usaha peternakan ini adalah :

6.

Mengembangkan potensi peternakan ayam kampung pedaging


Menambah pengalaman dan meningkatkan kerja sama dalam manajemen usaha
Membuka peluang kerja baru
Meningkatkan pendapatan atau penghasilan
Membantu dalam memenuhi kebutuhan daging
Jenis Usaha

Jenis usaha yang dimaksud adalah peternakan ayam kampung pedaging,

7.

Lokasi Pemeliharaan

Usaha peternakan ayam kampung pedaging ini berlokasi di Desa Nolokla distrik
Sentani Timur Kabupaten Jayapura Papua.

8.

Kelebihan usaha
Usaha ternak ayam merupakan salah satu usaha yang menghasilkan daging dan
telur dengan keuntungan yang cukup besar. Maka usaha ini banyak diminati para
pencari usaha. Selain itu menjalankan usaha ini juga memiliki waktu yang relative
cukup santai, jadi usaha ini tidak mengganggu kegiatan sehari hari.

9.

Kekurangan usaha
Dalam merawat ayam diperlukan teknik dan pengetahuan yang tepat tentang
peternakan. Karena beternak ayam tidaklah mudah, karena takaran makan, minum,
luas kandang serta lingkungan kandang juga harus disesuaikan agar ayam dapat
tumbuh dengan baik. Karena banyaknya penyakit seperti flu burung, dan penyakit
ayam lainnya dapat mengancam usaha.

10. Deskripsi Usaha

Usaha ini bergerak di bidang peternakan ayam kampung sebagai penghasil daging.
Usaha ini dikelola oleh tiga orang sebagai pemilik usaha dan untuk jangka pendek
dibantu oleh satu orang karyawan. Sementara untuk jangka panjangnya diharapkan
mampu menyerap lebih banyak lagi tenaga kerja seiring dengan perkembangan
usaha yang dijalankan. Peternakan ayam kampung pedaging ini dimulai dari
pemeliharaan DOC ( day old chick) sampai waktu panen sekitar 2,5 bulan dengan
perawatan yang intensif. Untuk tempat atau kandang beserta perlengkapan yang
lainnya seperti tempat pakan dan minum sudah tersedia. Jadi, pemilik modal atau
usaha hanya perlu menyediakan biaya sewa kandang dan perlengkapan tersebut,
sementara untuk DOC dibeli dari peternak lain yang menyediakan bibit DOC.

11. Strategi Pemasaran

Untuk pemasarannya, pada tahap awal hasil ternak akan dipasarkan langsung ke
pasar-pasar tradisional baik yang ada di sekitar peternakan maupun pasar lain yang

ada di Sentani dengan terlebih dahulu melakukan survei pasar untuk mengetahui
berapa kebutuhan ayam kampung pedaging ini dipasaran. Selain itu, hasil ternak
juga dapat dipasarkan langsung kepada konsumen seperti masyarakat sekitar dan
warung-warung yang menyediakan menu ayam kampung. Untuk tahap-tahap
selanjutnya akan lebih mudah karena diharapkan usaha peternakan ini sudah
mempunyai pelanggan tetap atau pengepul yang menampung hasil ternak.

12. Analisis Usaha


a. Biaya Tetap
Sewa kandang 1 tahun untuk 4 periode= Rp1.000.000,00
Pemanas
=Rp200.000,00
Peralatan makan dan minum
=Rp500.000,00
Jumlah Rp1.700.000,00

b.
Biaya Variabel
Pembelian DOC 500 ekor @Rp6000= Rp3.000.000,00
Pakan DOC sampai umur 30 hari (complete feed

21

gram/ekor/hari*

500 ekor x 30 hari x Rp6.000/Kg =Rp1.800.000,00


Pakan pembesaran ( umur 30 hari sampai panen )= Rp 2.500.000,00
Vaksin dan vitamin= Rp 150.000,00
Pembelian sekam 30 karung @Rp2000/karung= Rp60.000,00
Biaya transportasi =Rp100.000,00
Jumlah Rp7.610.000,00
Total biaya tatap dan biaya variabel:
biayatetap
+
biaya
variable=Rp1.700.000,00+Rp7.610.000,00
= Rp9.310.000,00

c.

Keterangan : *) pakan rata-rata per hari


Pendapatan
Asumsi bobot rata-rata ayam per ekor 0.8 1 Kg dan tingkat kematian ayam pada

saat pemeliharaan hingga panen 5%


475 ekor x Rp25.000/Kg =Rp11.875.000,00

Penjualan

kotoran

ayam

20

karung

Rp3500=

Rp70.000,00

Total pendapatan Rp11.945.000,00


. Keuntungan
Total keuntungan

Total pendapatan Total biaya = Rp11.945.000,00 Rp9.310.000,00 =


d.

Rp2.635.000,00/2,5 bulan
13. Penutup

Demikian proposal ini kami ajukan, semoga dapat memberikan gambaran


yang jelas tentang usaha peternakan ayam kampung pedaging ini. Kami ucapkan
terima kasih atas bantuan dan dukungannya baik moral maupun materiil dengan
harapan semoga usaha ini dapat berjalan dengan baik dan lancar serta
berkelanjutan untuk kedepannya.

14. Lampiran Gambar

Pemeliharaan Ternak ayam secara Ekstensif

Pemeliharaan secara Intensif

Contoh Bamgunan kandan litter/menggunakan lantai tanah

Contoh Kandang Panggung

Pakan Ternak ayam

Ternak ayam pada saat umur DOC

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN BETERNAK AYAM PETELUR


PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mencari pekerjaan dimasa sekarang ini merupakan hal yang cukup sulit. Banyak
sekali calon pekerja yang berkeinginan untuk bekerja di instansi pemerintahan atau
swasta,tetapi lapangan pekerjaan saat ini sangat terbatas, hal ini menyebabkan
jumlah pengangguran semakin banyak. Dilihat dari segi ekonomi individual tentu
saja masalah pengangguran itu sangat merugikan karena manusia mempunyai

kebutuhan yang tidak terbatas. Oleh karena itu sebagai calon tenaga kerja, kita
harus mampu berpikir kreatif dan inovatif yang mampu membaca peluang serta
pandai memanfaatkan peluang tersebut sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
dan tidak terfokus hanya pada satu jenis pekerjaan saja.
Wirausaha merupakan salah satu usaha untuk mengatasi meningkatnya jumlah
pengangguran. Selain menguntungkan dari segi ekonomi, sebagaian besar kegiatan
wirausaha juga sangat membantu usaha-usaha dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat banyak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu
usaha yang mudah dikembangkan yaitu pemeliharaan ayam petelur karena banyak
orang yang membutuhkannya. Sebagai contoh diwilayah Medan dan sekitarnya
banyak penjual nasi goreng , burger, martabak telur, roti dan sebagainya yang
membutuhkan telur ayam yang terus meningkat setiap harinya. Untuk memenuhi
kebutuhan ini banyak peternak ayam eropa yang bersaing untuk menyuplai akan
kebutuhan telur tersebut.
Dalam rangka memanfaatkan peluang ini, penulis mencoba mendirikan sebuah
usaha beternak ayam petelur yang diberi nama C.V Telur Ayam Berkah
B. Identifikasi Masalah
Saat ini telah banyak orang yang mendirikan usaha beternak ayam petelur, namun
kurang sukses dan banyak yang merugi. Hal tersebut mungkin disebabkan saat
mereka akan mendirikan usaha mereka tidak memperhatikan konsep-konsep dasar
berusaha dalam membentuk usaha, membina serta mengembangkan usaha, selain
itu, mereka kurang sukses karena mereka tidak memiliki sikap-sikap wirausahawan
yang baik dan tangguh. Maka dari itu agar kita bisa sukses dalam berwira usaha
kita harus melaksanakan konsep-konsep dasar berusaha dan memiliki sikap
wirausahawan yang baik serta sabar dan ulet dalam berwirausaha.
Adapun faktor-faktor yang dapat mendukung maupun menghambat usaha ini
adalah :
1. Faktor Pendukung
Prospek atau peluangnya cukup besar untuk dikembangkan. Memberikan
pendapatan / keuntungan yang cukup besar. Permintaan Telur ayam selalu
meningkat Pemeliharaan tidak begitu sulit. Tidak memerlukan modal yang cukup
besar. Tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Peluang pasar yang besar
untuk pemasaran. Tidak memerlukan waktu yang begitu lama untuk setiap kali
panen. Dapat membuka lapangan kerja bagi orang lain
2. Faktor Penghambat

Banyak jenis usaha yang sama sebagai pesaing. Bila ayam terserang penyakit atau
stres sulit untuk dipulihkan. Memerlukan keahlian dan keuletan yang lebih dalam
mengenai beternak ayam petelur.
Cukup sulit mendapatkan ayam Petelur yang bagus. Prospek Usaha beternak ayam
Petelur di medan masih mempunyai peluang yang cukup besar, dilihat dari tingkat
pemanfaatan potensi pemeliharaan serta kemungkinannya dikirim keluar daerah.
Dapat dilihat dari nilai ekonomisnya, karena itu kualitas ayam sangat menentukan
untuk mendapat tujuan yang diharapkan.
C. Batasan Masalah
Sebenarnya ada banyak peluang untuk mendirikan usaha namun penulis memilih
usaha beternak ayam potong karena usaha ini selain memiliki peluang pasar yang
besar, usaha ini juga tidak membutuhkan modal yang besar dan tidak memerlukan
tenaga kerja yang banyak. Usaha ini juga memiliki prospek yang yang cerah dengan
resiko kegagalan yang relatif kecil. Karena hal-hal inilah, penulis sebagai pemula
dalam dunia usaha berharap dapat menjalankan usaha ini dengan sukses.
D. Tujuan
Tujuan dari usaha pemeliharaan ayam potong ini adalah:
1. Dapat melakukan usaha pemeliharaan ayam petelur dengan baik dan
memberikan manfaat yang besar.
2. Dapat memasarkan Telur ayam dengan baik.
3. Dapat menjaga kelangsungan usaha dan mengembangkannya.
4. Dapat membuka lapangan kerja bagi orang lain
5. Dengan usaha ini pengalaman dan penghasilan penulis dapat bertambah

PEMBAHASAN
A. Sarana dan prasarana:
Lokasi tempat usaha ini cukup strategis dan jauh dari pemungkiman masyarakat
sehingga jauh dari kebisinggan sehingga tidak menyebabkan ayam ini steres, sebab
apabila apabila ayam ini mengalami streres maka ayam akan banyak yang susah
bertelur.
B. Ketersediaan SDM
Karena usaha ini sepenuhnya dikelola oleh keluarga ,maka ketersediaan SDM sudah
dapat terpenuhi dengan ketersediaan anggota keluarga. C. Sistem manajemen
usaha
Melihat usaha ini dikelola oleh keluarga, maka sistem manajemen diatur
berdasarkan musyawarah secara kekeluargaan D. Sistem Pelaksanaan Usaha
Setelah melakukan langkah-langkah dalam konsep dasar berusaha, maka usaha

dapat dimulai dengan kalkulasi anggaran dengan modal awal Rp 2.500.000 :


a. Pengeluaran
1). Modal tetap, meliputi:
a. Kandang ayam ukuran 33 m : 5 buah :Rp.300.000
b. Tempat minum ayam : 10 buah :Rp.60.000,c. Tempat makan ayam : 10 buah :Rp.40.000,d. Lampu penerangan : 5 buah :Rp.25.000,Jumlah : Rp.425.000
2). Modal tidak tetap, meliputi:
a. Pembelian ayam betina sebanyak 50 ayam 1 ekor harganya Rp. 20.000 : Rp
20.000 x 50 = Rp 1.000.000
b. Pembelian obat-obatan : Rp.100.000,c. Biaya listrik : Rp. 30.000,Jumlah : Rp. 1.130.000,Total pengeluaran : Rp.425.000 + Rp 1.130.000 = Rp 1.555.000
Sisa modal = Modal awal total pengeluaran = Rp 2.500.000 Rp 1.555.000 = Rp
945.000
b. Pemasukan
1). Hasil penjualan telur ayam
1 butir di jual Rp 800
Maka 50 ayam : 50 butir x 800,- = Rp.40.000,2). Karena ada 5 buah kandang ayam, maka 5x Rp,40.000,- = Rp.200.000.3). Jadi total pendapatan dalam sehari = Rp.200.000,c. Keuntungan
Keuntungan selama satu bulan. = Rp.200.000 x 30 hari = Rp 6.000.000
Jadi keuntungan rata-rata setiap bulan Rp 6.000.000
Keuntungan tersebut akan di masukan ke dalam kas atau sisa modal dan nantinya
dapat di gunakan untuk keperluan yang lainnya
PENUTUP
Kesimpulan
- Beternak ayam petelur memberikan keuntungan yang lumayan besar.
- Beternak ayam yang tidak memerlukan modal yang cukup besar.
- Pemeliharaan akan ayam petelur yang tidak begitu sulit untuk dilaksanakan.
- Beternak ayam petelur tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak.
- Wirausaha dibidang pemeliharaan ayam petelur memiliki prospek yang cerah
dengan resiko yang kecil.

Pendahuluan
Ayam broiler adalah jenis ayam dari ras pedaging. Ayam broiler merupakan jenis ras
unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi,
terutama dalam memproduksi daging. Daging ayam merupakan salah satu penyumbang
kebutuhan protein hewani yang cukup tinggi disamping ikan dan telur.
Usaha peternakan ayam broiler merupakan salah satu usaha yang potensial untuk menghasilkan
daging dan meningkatkan konsumsi protein bagi masyarakat. Ayam broiler tumbuh dengan cepat
dan dapat dipanen dalam waktu yang singkat. Keunggulan genetik yang dimiliki ayam broiler
dan pemberian pakan yang baik mampu menampilkan performa produksi yang maksimal. Selain
faktor genetik dan pakan, lingkungan kandang mempunyai peran yang besar dalam menentukan
performa broiler dan keuntungan yang diperoleh peternak. Menurut data Badan Pusat Statistik,
pada tahun 2010 populasi ayam ras sudah mencapai 1.249.952.000 ekor . Untuk di kabupaten
Bogor, dinas peternakan provinsi Jawa Barat pada tahun 2010 mencatat populasi ayam ras
mencapai 15.771.780 ekor dan tahun 2011 populasinya meningkat lagi menjadi 17.175.302 ekor.
Dari data ini terlihat bahwa populasi ayam ras pedaging atau ayam broiler terus mengalami
perkembangan.
Hingga saat ini, usaha peternakan ayam broiler merupakan salah satu kegiatan yang paling cepat
dan efisien untuk menghasilkan bahan pangan hewani yang bermutu dan bernilai gizi tinggi.
Beberapa hal yang menjadi penyebabnya antara lain, laju pertumbuhan ayam yang lebih cepat
dibandingkan dengan komoditas ternak lainnya, permodalan yang relatif lebih kecil, penggunaan
lahan yang tidak terlalu luas serta kebutuhan dan kesadaran masyarakat meningkat akan
kandungan gizinya. Sehingga kondisi ini menuntut adanya penyediaan daging ayam yang cukup,
baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Tujuan Kegiatan
Tujuan dari usaha ini adalah untuk mengembangkan potensi peternakan ayam pedaging sehingga
mampu membuka peluang kerja baru yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan
(income) dan kesejahteraan hidup. Manfaat dari usaha peternakan ini adalah :
Mengembangkan potensi peternakan ayam pedaging
Menambah pengalaman dan meningkatkan kerja sama ( team work ) dalam manajemen usaha
Membuka peluang kerja baru
Meningkatkan pendapatan atau penghasilan

Membantu dalam memenuhi kebutuhan daging (protein hewani)

Jenis Usaha
Jenis usaha yang dimaksud adalah peternakan ayam pedaging, Sinar Muda Mandiri Farm.

Lokasi Pemeliharaan
Usaha peternakan ayam pedaging ini berlokasi di Desa Cihideung Udik, Kecamatan Ciampea,
Bogor.

Deskripsi Usaha
Usaha ini bergerak di bidang budidaya ayam pedaging. Usaha ini dikelola oleh tiga orang
sebagai pemilik usaha dan untuk jangka pendek dibantu oleh satu orang karyawan. Sementara
untuk jangka panjangnya diharapkan mampu menyerap lebih banyak lagi tenaga kerja seiring
dengan perkembangan usaha yang dijalankan.
Peternakan ayam pedaging ini dimulai dari pemeliharaan DOC ( day old chick) sampai waktu
panen sekitar 1 bulan dengan perawatan yang intensif. Untuk tempat atau kandang beserta
perlengkapan yang lainnya seperti tempat pakan dan minum sudah tersedia. Jadi, pemilik modal
atau usaha hanya perlu menyediakan biaya sewa kandang dan perlengkapan tersebut, sementara
untuk DOC dibeli dari peternak lain yang menyediakan bibit DOC.

Strategi Pemasaran
Untuk pemasarannya, pada tahap awal hasil ternak akan dipasarkan langsung ke pasar-pasar
tradisional baik yang ada di sekitar peternakan maupun pasar lain yang ada di Bogor dengan
terlebih dahulu melakukan survei pasar untuk mengetahui berapa kebutuhan ayam pedaging ini
dipasaran. Selain itu, hasil ternak juga dapat dipasarkan langsung kepada konsumen seperti
masyarakat sekitar dan warung-warung makan. Untuk tahap-tahap selanjutnya akan lebih mudah
karena diharapkan usaha peternakan ini sudah mempunyai pelanggan tetap atau pengepul yang
menampung hasil ternak.

Analisis Usaha
No

A.

Uraian

Satuan

Harga per
Satuan

Jumlah

Biaya Investasi

1.

Sewa Kandang

12 Bulan

Rp612.000

Rp7.344.000

2.

Pemanas Semawar

3 Buah

Rp350.000

Rp1.050.000

3.

Peralatan Makan dan


Minum

1 Paket (91 buah)

Rp30.000

Rp2.730.000

Total
B.

Rp11.124.000
Biaya Variabel (Operasional)

1.

Pembelian DOC

2000 Ekor

Rp2000

Rp4.000.000

2.

Pakan Ayam*

60 Karung

Rp330.000

Rp19.800.000

3.

Vaksin dan Vitamin*

1 Paket (per bulan)

Rp700.000

Rp700.000

4.

Sekam*

30 Karung

Rp5000

Rp150.000

5.

Pembelian Gas

15 Tabung

Rp13.000

Rp195.000

6.

Gaji Karyawan

1 Orang

Rp300/ekor

Rp600.000

7.

Konsumsi Karyawan
(makan)

1 Orang

Rp10.000/hari

Rp300.000

8.

Transportasi

Rp60.000

Rp60.000

Total

Rp25.805.000

Keterangan : *) diambil dari pengalaman peternak ayam pedaging


Total Biaya Produksi : Biaya Investasi + Biaya Variabel
: Rp11.124.000 + Rp25.805.000
: Rp36.929.000

a. Pendapatan
Asumsi bobot rata-rata ayam per ekor 1,6-2 Kg dan tingkat kematian ayam pada saat
pemeliharaan hingga panen 5%
1938 ekor x 1,6Kg x Rp 13.000/Kg
Penjualan Kotoran Ayam 100 karung x Rp3000/karung
Total pendapatan

Rp 40.610.400,-

b. Keuntungan
Total keuntungan = Total pendapatan Total biaya produksi
= Rp 40.610.400 Rp36.929.000
= Rp3.681.400/bulan
c. Analisis R/C
R/C = Total Pendapatan/ Total Biaya Produksi

Rp40.310.400,Rp300.000

= Rp40.610.400/Rp36.929.000
= 1,1
d. Pay Back Period
Pay back periode =(Total investasi / keuntungan per bulan) x 1 bulan
= (Rp11.124.000/Rp3.681.400)x 1 bulan = 3,02 bulan

Penutup
Demikian proposal ini kami ajukan, semoga dapat memberikan gambaran yang jelas tentang
usaha peternakan ayam pedaging ini. Kami ucapkan terima kasih atas bantuan dan dukungannya
baik moral maupun materiil dengan harapan semoga usaha ini dapat berjalan dengan baik dan
lancar serta berkelanjutan untuk kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai