Anda di halaman 1dari 13

MODUL CARA MEMULAI USAHA AYAM POTONG JUMBO

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 10

1. JACQUELINE LAOLI
2. SILVAN HERNIYANTI TELAUMBANUA
3. SEPTIKA NOVIANTI GULO
4. TRI YANTI NIBENIA GEA
5. YULIDARTINI LAROSA

KELAS / SEMESTER : B / III


MATA KULIAH : KEWIRAUSAHAAN
DOSEN PENGAMPU : RISWAN ZEGA S.Pd, M.Hum

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NIAS

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan “Modul Cara Memulai Usaha Ayam Potong Jumbo”.
Maksud & tujuan pembuatan modul ini ialah untuk pemenuhan tugas mata kuliah
Kewirausahaan. Selain itu, modul ini bertujuan supaya dapat menambah wawasan bagi para
pembaca ketika memulai usaha baru terkhusus ayam potong jumbo.

Terkhusus, penulis sangat berterimakasih kepada narasumber yang telah meluangkan


waktunya dan membagikan ilmunya mengenai langkah-langkah dalam memulai usaha. Demikian
juga kepada dosen pengampu mata kuliah, Riswan Zega S.Pd, M.Hum yang telah memberi
arahan dan bimbingan dalam menyelesaikan tugas ini. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan
modul ini banyak kekurangan yang tidak bisa dielakkan, dikarenakan pengetahuan kami yang
sangat terbatas. Oleh karenanya, kami terbuka terhadap kritik dan saran supaya dapat menjadi
perbaikan kedepan. Harapan kami, modul ini dapat bermanfaat bagi para pembaca terlebih-lebih
yang ingin memulai usaha.

Gunungsitoli, 24 Desember 2023

Kelompok 10
LANGKAH-LANGKAH MERINTIS USAHA AYAM POTONG JUMBO

A. Pengertian Usaha
 Siti (2012): Usaha ayam potong merupakan usaha kecil menengah, tetapi usaha ternak
ayam potong ini merupakan jenis usaha yang mempunyai peluang besar.
 Sudarsono (2003): Usaha ayam potong adalah usaha menengah dan mendapat untung
besar dibidang usaha budidaya ayam jumlahnya lebih dari 65.000 ekor per periode
produksi.
Dapat disimpulkan bahwa usaha ayam potong adalah usaha kecil menengah yang
dilakukan oleh seorang wirausaha dalam menjual ayam potong untuk mendapatkan
keuntungan.

B. Langkah-Langkah Pembuatan
Berikut adalah langkah-langkah dalam pemotongan ayam pedaging:
 Alat yang dibutuhkan:
1. Mesin pencabut bulu ayam 2. Talenan

3. Sarung tangan (jika perlu) 4. Wadah

 Bahan yang dibutuhkan:


1. Ayam utuh 2. Air panas

3. Air dingin

 Langkah-langkah:
I. Persiapan Pencabutan Bulu Ayam
1) Persiapkan ayam potong yang sudah disembelih dan siap untuk dicabut bulunya.
2) Pastikan mesin memiliki lantai yang permukaannya rata. Hal ini tujuannya untuk
membantu menjaga stabilitas mesin saat digunakan.
3) Rendam ayam dalam air panas selama beberapa menit untuk melunakkan bulu.
4) Masukkan ayam yang telah selesai direndam kedalam mesin pencabut bulu ayam.
Tunggu beberapa menit sampai semua bulu ayam tercabut.
5) Setelah selesai, angkat ayam dari mesin. Bersihkan kembali ayam dari bulu halus yang
masih menempel sampai benar-benar bersih.
6) Cuci bersih ayam dengan air dingin sebelum melanjutkan ke tahap pemotongan.

II. Langkah-langkah Pemotongan Ayam Potong


1) Letakkan ayam yang sudah bersih diatas talenan.
2) Pastikan semua alat yang dibutuhkan dalam keadaan bersih dan tajam.
3) Jika perlu, kenakan sarung tangan untuk menjaga kebersihan dan keamanan.
4) Kemudian, ayam dibuat dengan posisi dada menghadap ke atas.
5) Potong bagian kepala dan ceker ayam menggunakan pisau daging.
6) Selanjutnya, mulai untuk memotong bagian kaki. Pegang bagian kaki ayam dengan
tangan kiri.Tarik perlahan untuk mengetahui bagian yang menjadi penghubung antara
kaki dengan tulang pinggul ayam..
7) Lanjutkan dengan memotong tulang rawan yang terletak di antara pinggul dan tulang
kaki ayam.
8) Lakukan cara ini pada kaki ayam yang satunya.
9) Selanjutnya, untuk memotong paha dan paha bawah. Letakkan kaki ayam dengan posisi
kulit berada di bagian bawah. Potong bagian kaki yang berkulit terlebih dahulu.
10) Pada bagian kaki ayam yang terbagi menjadi paha dan paha bawah, cari sambungan lutut
di antara keduanya.Potong di sepanjang garis lemak yang terbentang di sepanjang
sambungan paha dan drumstick.
11) Ulangi langkah ini untuk bagian yang satunya.
12) Selanjutnya, memotong dada dan punggung ayam. Cari bagian penghubung antara dada
dan punggung ayam di sepanjang tulang iga.
13) Potong dari belakang ke depan menggunakan pisau dengan gerakan seperti
menggergaji.Letakkan bagian dada ayam utuh di talenan.
14) Tekan dan dorong dada ayam dengan kuat menggunakan telapak tangan.
15) Potong dada ayam tepat di bagian tulangnya.
16) Kemudian, untuk memotong sayap ayam, rentangkan sayap ayam terlebih dahulu.
17) Potong sayap ayam sesuai dengan keinginan.
18) Setelah itu, buka perut ayam dengan hati-hati menggunakan pisau.
19) Ambil semua organ dalam ayam seperti hati, ampela dan usus. Pisahkan organ-organ
tersebut untuk digunakan atau dibuang sesuai kebutuhan.
20) Untuk membersihkan usus, gunakan pisau atau gunting untuk membelah usus. Setelah
itu, cuci usus ayam dengan air mengalir untuk menghilangkan kotoran dan lendir yang
menempel.
21) Tahap akhir, setelah semua bagian ayam selesai dipotong dan diletakkan kedalam wadah,
bersihkan dengan air mengalir dan bersih.

 Durasi yang Dibutuhkan


Biasanya dalam memotong seekor ayam pedaging, mulai dari pembersihan dari bulu
hingga pemotongan, memerlukan waktu 15-20 menit.

C. Total Pengeluaran dan Pemasukan setiap Kegiatan


 Pengeluaran
1. Modal awal untuk 500 bibit ayam : Rp. 400.000,00.-
2. Pangan untuk ayam 12 karung : Rp. 2.000.000,00.-
3. Obat/vitamin untuk ayam : Rp. 300.000,00.-
4. Modal sewa tempat/tahun : Rp. 6. 000.000,00.-
5. Listrik dan air / bulan : Rp. Rp. 225.000,00.-
6. Perlengkapan
a. Mesin bulu ayam : Rp. 2.000.000,00.-
b. Pisau pemotong : Rp. 50.000,00.-
c. Kandangan(terbuat dari kayu dan kawat sintetis) : Rp. 500.000,00.-
7. Karyawan : perlu diketahui bahwa sistem pembayaran karyawan adalah tergantung
kesanggupan wirausahawan dan kesepakatan antara upah yg ditawarkan kepada
karyawan. Namun,padakebanyakan pengusaha ayam potong (ayam pedaging) ini,mereka
tidak menggunakan karyawan. Wirausahawan biasanya mengandalkan diri sendiri atau
keluarga sendiri untuk membantu dalam menjalankan usaha.
Total pengeluaran: Rp. 11.475,000,00.-

 Pemasukan
1. 1 kg x Rp. 32.000,00.-
2. 1 ekor ayam rata ratamencapai bobot 2 kg ketika di jual
3. Dari 500 bibit ayam dapat dijual -+400 ekor ayam (karna tidak semua bibit ayam sukses
menjadi ayam pedaging/ada yg mati)

400 ekorx 2 kg = 800 kg

800 kg x Rp. 32.000,00.- = Rp. 25.600.000,00.-

 Keuntungan (Laba)
1. Rp. 25.600.000,00 - Rp. 11.475,000,00
= Rp. 14.125.000,00.-

D. Teknik Pemasaran
Pada awal usaha,setiap wirausahawan pasti terkendala oleh strategi apa yang ingin dilakukan
untuk mencari pembeli atau pelanggan baru. Demikian juga dengan usaha ayam pedaging ini
yang juga menemukan jalan buntu ketika baru merintis usaha tersebut. Namun,dengan strategi
dan kreativitas yang ada, wirausahawan menggunakan hal tersebut untuk meningkatkan
pemasaran dan promosi agar di kenal oleh orang banyak. Oleh karena itu,beberapastrategi
spesifik dalam memasarkan ayam potong yang dilakukan oleh wirausahawan adalah sebagai
berikut:

1. Pemasaran Melalui Media Sosial.


Manfaatkan platform media sosial seperti Instagram, Facebook, atau Twitter untuk
mempromosikan produk. Wirausahawan dalam konteks ayam pedaging ini memanfaatkan
teknologi berupa media sosial Facebook untuk menawarkan produknya kepada masyarakat,dan
juga melayani pembelian lewat pesanan jika pembeli melakukan pembelian lewat chat.

2. Kerjasama dengan beberapa rumah makan.


Memiliki orang terdekat merupakan keuntungan dalam berwirausaha,karena dapat juga
kita jadikan sebagai pelanggan kita. Rumah makan adalah salah satu tempat yang banyak
memanfaatkan ayam potong. Oleh karena itu wirausahawan dapat maraup keuntungan lewat
kerjasama tersebut dalam mempermudah penjualan produknya.

3. Promosi Geografis.
Fokus pada promosi di daerah setempat. Berada di pusat perbelanjaan strategis adalah
keuntungan dalam berwirausaha ayam potong sehingga masyarakat mampu mengenal produk yg
ditawarkan secara langsung.

4. Menjadikan keluarga agen pemasaran


Menurut wirausahawan, keluarga dapat berperan dalam menjadi agen pemasaran.
Misalnya, ketika salah satu anggota keluarga memiliki kerabat lain atau kenalan lain, ia dapat
mempromosikan produk kita kepada orang tersebut.
Tetap berinteraksi dengan pelanggan, mendengarkan umpan balik mereka, dan beradaptasi
dengan perubahan pasar. Strategi tersebut dapat membantu menciptakan dan meningkatkan
penjualan ayam potong.

E. Faktor Penghambat yang Dihadapi


1. Kendala Pengelolaan Sumber Daya: Ayam potong memerlukan sumber daya seperti
udang, kedelai, dan pakan ternak yang cukup dan terjangga. Penghambat usaha ayam
potong dalam mengelola sumber daya adalah ketidakaduan sumber daya,
ketidakmampuan dalam menemukan sumber daya terbaik, dan ketidakmampuan dalam
mengelola sumber daya secara efisien.
2. Kendala Pengelolaan Kesehatan Hewan: Ayam potong sangat senyiva kepada penyakit
dan parasiit. Penghambat usaha ayam potong dalam mengelola kesehatan hewan adalah
ketidakaduan fasilitas medis, ketidakmampuan dalam mengontrol penyakit dan parasiit,
dan ketidakmampuan dalam melaksanakan program pemantauan kesehatan hewan.
3. Kendala Pengelolaan Produksi: Ayam potong memerlukan proses produksi yang cukup
dan terjangga. Penghambat usaha ayam potong dalam mengelola produksi adalah
ketidakaduan mesin produksi, ketidakmampuan dalam mengontrol mutu produk, dan
ketidakmampuan dalam melaksanakan program pemantauan produksi.
4. Kendala Pengelolaan Pasar: Ayam potong harus dapat diterima oleh pasar dengan baik.
Penghambat usaha ayam potong dalam mengelola pasar adalah ketidakaduan pasar,
ketidakmampuan dalam menemukan pasar terbaik, dan ketidakmampuan dalam
melaksanakan program promosi.
5. Kendala Pengelolaan Keuangan: Ayam potong memerlukkan modal yang cukup untuk
operasional usaha. Penghambat usaha ayam potong dalam mengelola keuangannya
adalah modal yang kurang, kurangnya peluang untuk meningkatkan modal, dan
kurangnya peluang untuk mencari investor baru.
Kendala Pengelolaan Manajemen: Ayam potong memerlukkan manajemen yang cukup
untuk menjalankannya secara efisien. Penghambat usaha ayam potong dalam mengelola
manajemennya adalah kurangnya peluang untuk meningkatkan manajemennya,
kurangnya peluang untuk mencari ahli manajemen baru, dan kurangnya peluang untuk
mencari ahli manajemen yang sesuai dengannya.
6. Terhambatnya proses pendistribusian ayam jumbo dari luar daerah.
7. Penurunan harga yang diberikan oleh pesaing ayam jumbo lain.
8. Kurangnya peternak lokal ayam jumbo.

F. Solusi yang Dilakukan


1. Kendala Pengelolaan Sumber Daya. Solusi dalam menghadapi kendala pengelolaan
sumber daya adalah melakukan penelitian dan pengembangan untuk menemukan sumber
daya terbaik, melakukan pengolahan limbah, dan melakukan pengelolaan sumber daya
secara efisien dan terintegrasi.
2. Kendala Pengelolaan Kesehatan Hewan. Solusi dalam menghadapi kendala pengelolaan
kesehatan hewan adalah melaksanakan program pemantauan kesehatan hewan secara
teratur, memperbaiki fasilitas medis, dan melaksanakan program kontrol penyakit dan
parasiit secara efisien.
3. Kendala Pengelolaan Produksi. Solusi dalam menghadapi kendala pengelolaan produksi
adalah melaksanakan program pemantauan produksi secara teratur, memperbaiki mesin
produksi, dan melaksanakan program kontrol mutu produk secara efisien.
4. Kendala Pengelolaan Pasar. Solusi dalam menghadapi kendala pengelolaan pasar adalah
melaksanakan program promosi secara teratur, melaksanakan program penempatannya di
pasar yang sesuai dengannya, dan memperbaiki jaringannya dengan supplier lainnya
untuk membuat pasar lebih luas.
5. Kendala Pengelolaan Keuangan. Solusi dalam menghadapi kendala pengelolaan
keuangannya adalah melaksankannya dengannya sendiri dari awal (bootstrapping),
meningkatkan modal dari hasil operasional usaha (self-financing), dan melaksankannya
dengannya sendiri dari awal (bootstrapping) dengan memperbaiki sistem manajemen
keuangannya secara efisien.
6. Kendala Pengelolaan Manajemen. Solusi dalam menghadapi kendala pengelolaan
manajemennya adalah melaksankannya dengannya sendiri dari awal (bootstrapping),
meningkatkan manajemennya dari hasil operasional usaha (self-financing), dan
melaksankannya dengannya sendiri dari awal (bootstrapping) dengan memperbaiki
sistem manajemen secara efisien dan terintegrasi.
7. Mencari daerah yang menjual ayam jumbo sebagai alternatif.
8. Penyesuaian harga. Bisa jadi melakukan penurunan harga tetapi tidak kurang dari harga
modal.
9. Melakukan ekspor ayam dari luar daerah.

REFERENSI

Siti. 2012. Kontribusi Usaha Ternak Ayam Potong dalam Meningkatkan Kesejahteraan
Masyarakat Ditinjau Menurut Perspektif Ekonomi Islam. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Kasim, Riau.

Sudarsono. 2003. Pengertian Usaha Ayam. Universitas Diponegoro. Semarang, Jawa Tengah.
DOKUMENTASI
TRANSKRIP LAPORAN HASIL WAWANCARA

Nama Pengusaha : Yasamaoso’aro Telaumbanua


Nama Usaha : Moses Potong Ayam
Jenis Usaha : Agribisnis Ayam Pedaging

No. Pertanyaan Jawaban


1. Sejak kapan mulai merintis usaha Usaha ini dimulai pada bulan November 2020
ayam potong jumbo dan sudah dan kurang lebih sudah berjalan selama 3
berapa lama? tahun.

2. Faktor apa yang menyebabkan Sudah pensiun dari ASN dan memilih untuk
saudara tertarik memilih usaha membuka usaha ayam potong jumbo (mengisi
kelontong? Bisa diceritakan awal waktu luang).
mulanya.
3. Darimana asal modal tersebut? Sisa uang belanja dan peminjaman di KUR
(Program Kredit Usaha Rakyat)
4. Apa saja perlengkapan yang anda Mesin pencabut bulu ayam, pisau pemotong
beli untuk membuat usaha ini? dan kandang ayam.

5. Berapa harga perlengkapan yang Mesin pencabut bulu ayam : Rp 2.000.000,-


anda beli untuk menjalankan usaha Pisau pemotong : Rp 50.000,-
ini? Kandang ayam : Rp 500.000,-

Total : Rp 2.550.000,-
6. Apa saja kendala atau masalah 1. Terhambatnya proses pendistribusian.
yang anda alami selama 2. Penurunan harga ayam oleh pesaing ayam
menjalankan usaha ini? jumbo lainnya.

7. Bagaimana cara anda mengatasi 1. Mencari peternak ayam jumbo disekitar.


kendala tersebut? 2. Menurunkan harga tetapi tidak kurang dari
modal.
8. Apa prinsip yang dipegang sampai Lebih baik untung sedikit tetapi semua terjual
saat ini sehingga usaha tetap daripada untung banyak tetapi hanya sedikit
berjalan? yang terjual.
9. Apa harapan anda untuk usaha ini? Usaha tetap berkembang dengan adanya
merek dagang dan penambahan produk yang
dijual.

Anda mungkin juga menyukai